(RECEIAVABLE)
KELOMPOK 1
• Piutang merupakan salah satu unsur dari aktiva lancar dalam neraca perusahaan
yang timbul akibat adanya penjualan barang dan jasa secara kredit.
• Piutang timbul akibat dari transaksi penjualan barang dan jasa perusahaan, dimana
pembayaran oleh pihak yang bersangkutan baru akan dilakukan setelah tanggal
transaksi jual beli.
KLASIFIKASI PIUTANG
Bad Debt Expenses adalah piutang yang disangsikan atau diragukan penerimaannya karena
kegagalan usaha atau memang merupakan suatu kesengajaan debitur tidak membayarnya atau istilah
lainnya adalah Doubtful Accounts Expenses.
Jurnal:
Uncollectible Accounts Expense xx
Accounts Receivable xx
Diasumsikan piutang sebesar Rp 5.200.000 atas nama PT. Cahaya Abadi diputuskan
tidak dapat ditagih. Ayat jurnal untuk menghapus piutang tak tertagih adalah
sebagai berikut.
• Utang PT. Cahaya Abadi sebesar Rp 5.200.000 yang telah dihapus pada tanggal 14
Juli dalam ayat jurnal sebelumnya, kemudian dapat ditagih kembali pada tanggal
25 Oktober. Ayat jurnal untuk mencatat kembali piutang yang telah dihapuskan dan
penerimaan kas atas pembayaran piutang tersebut adalah sebagai berikut.
25 Kas 5.200.000
Piutang Usaha - PT. Cahaya Abadi 5.200.000
Metode Cadangan
(Allowance Method)
Setiap akhir periode akan dibentuk suatu cadangan atas piutang yang
kemungkinan tidak tertagih berdasarkan Estimasi.
Jurnal yang akan dibuat untuk mencatat pembentukan cadangan :
Uncollectible Accounts Expense
Allowance for Uncllectible Accounts
Pada saat benar-benar terdapat piutang yang tak tertagih maka akan di jurnal:
Allowance for Uncollectible Accounts
Accounts Receivable
Pada tanggal 31 Desember 2017, terdapat saldo piutang Rp 50.000.000. Dari saldo
tersebut, diestimasikan terdapat piutang yang kemungkinan tidak tertagih sebesar Rp
5.000.000.
Saat piutang pelanggan diputuskan sebagai tak tertagih, piutang akan dihapus
langsung ke akun penyisihan piutang tak tertagih.
Sebagai contoh, pada tanggal 21 Maret 2018, piutang PT. Jaya Abadi sebesar Rp
1.500.000 kepada PT. Makmur Lestari tidak tertagih.
Pada metode persentase penjualan, beban piutang tak tertagih merupakan foKus
dalam proses estimasi. Metode persentase penjualan menekankan pada
perbendingan pendapatan dan beban sehingga penekanan lebih pada laporan laba
rugi.
Pada metode analisa saldo piutang, penyisihan piutang tak tertagih merupakan
focus dalam proses estimasi. Metode analisa saldo piutang menekankan pada nilai
realisasi bersih dari piutang usaha sehingga penekanan lebih pada laporan posisi
keuangan.
WESEL TAGIH
(NOTES RECEIVABLE)
Kalkulasi Bunga:
Nominal x Tingkat Bunga x umur = Jumlah Bunga
Saat wesel Tagih jatuh tempo, perusahaan mencatat penerimaan atas pelunasan
sebesar Rp 15.125.000 (pokok Rp 15.000.000 + bunga Rp 125.000).
Diasumsikan wesel tagih yang diterima dari PT Astra sebesar Rp 15.000.000, dengan
waktu 30 hari dan bunga 10%, bertanggal 21 November 2017, ternyata tidak dapat
dibayar pada saat jatuh tempo. Perusahaan yang memegang wesel tersebut
memindahkan kembali nilai nominal dan bunga ke piutang usaha pelanggan
tersebut.
Jurnal: