Anda di halaman 1dari 32

PIUTANG

(RECEIAVABLE)

KELOMPOK 1

Yorian Pratama (160503081)


Charis Qoheleth Halomoan Sitompul (160503100)
Nicoesalem Thambarin Sembiring (160503111)
Yosephine Gabriella Tobing (160503160)
Silvianty Meladistia Br Sitepu (160503181)
Raja Samuel Panggabean (160503187)
DEFINISI

• Piutang merupakan salah satu unsur dari aktiva lancar dalam neraca perusahaan
yang timbul akibat adanya penjualan barang dan jasa secara kredit.

• Piutang timbul akibat dari transaksi penjualan barang dan jasa perusahaan, dimana
pembayaran oleh pihak yang bersangkutan baru akan dilakukan setelah tanggal
transaksi jual beli.
KLASIFIKASI PIUTANG

• Penggolongan piutang menurut PSAK No. 9 yaitu menurut sumber terjadinya,


ialah piutang usaha dan piutang lain-lain.
• Sedangkan Warren Reeve dan Fess mengklasifikasikan piutang kedalam tiga
kategori yaitu piutang usaha, wesel tagih, dan piutang lain-lain.
1. 1. Piutang Usaha (Accounts Receivable)
• Timbul karena penjualan barang atau jasa secara kredit
• Diperkirakan akan tertagih dalam periode waktu yang relative pendek (30 - 60 hari)
2. Wesel Tagih (Notes Receivable)
• Jumlah yang terutang bagi pelanggan di saat perusahaan telah menerbitkan surat utang formal
• Diperkirakan akan tertagih dalam periode waktu lebih dari 60 hari
Ada 2 macam wesel tagih yaitu :
 Wesel tagih tidak berbunga
 Wesel tagih berbunga.

Piutang Lainnya (Other Receivables)


• Segala piutang selain piutang usaha dan wesel tagih
• Diperkirakan akan tertagih dalam periode waktu lebih dari 1 tahun
• Piutang pegawai, piutang bunga
PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG

 Piutang memerlukan pengendalian internal yang sama seperti aktiva perusahaan


lainnya.

Sebelum pemberian piutang dilakukan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut


yaitu
1. Kebijakan kredit
2. Penyelidikan kredit
PIUTANG TIDAK TERTAGIH

Bad Debt Expenses adalah piutang yang disangsikan atau diragukan penerimaannya karena
kegagalan usaha atau memang merupakan suatu kesengajaan debitur tidak membayarnya atau istilah
lainnya adalah Doubtful Accounts Expenses.

Indikasi piutang tidak dapat tertagih:


• Saat piutang sudah jatuh tempo
• Pelanggan tidak menaggapi usaha perusahaan untuk menagih
• Pelanggan pailit
• Usaha pelanggan tutup
• Kegagalan dalam mencari lokasi atau menghubungi pelanggan
METODE PENGHAPUSAN PIUTANG TIDAK TERTAGIH

1.Metode Langsung ( Direct Write-Off Method)

1.Metode Cadangan ( Allowance Method)


Metode Penghapusan Langsung
(Direct Write-Off Method)
 Piutang akan di hapuskan pada saat benar-benar tidak tertagih

 Jurnal:
Uncollectible Accounts Expense xx
Accounts Receivable xx
Diasumsikan piutang sebesar Rp 5.200.000 atas nama PT. Cahaya Abadi diputuskan
tidak dapat ditagih. Ayat jurnal untuk menghapus piutang tak tertagih adalah
sebagai berikut.

Juli 14 Beban Piutang Tak Tertagih 5.200.000


Piutang Usaha – PT. Cahaya 5.200.000
Abadi
 Piutang telah dihapus dan dapat ditagih kembali
Piutang usaha yang telah dihapus dapat ditagih kembali. Dalam kasus tersebut,
piutang akan dicatat kembali dengan sebuah ayat jurnal yang membalik ayat jurnal
penghapusan piutang. Kas yang diterima dalam pembayaran kemudian dicatat
sebagai penerimaan atas pembayaran piutang.

• Utang PT. Cahaya Abadi sebesar Rp 5.200.000 yang telah dihapus pada tanggal 14
Juli dalam ayat jurnal sebelumnya, kemudian dapat ditagih kembali pada tanggal
25 Oktober. Ayat jurnal untuk mencatat kembali piutang yang telah dihapuskan dan
penerimaan kas atas pembayaran piutang tersebut adalah sebagai berikut.

Oktober 25 Piutang Usaha - PT. Cahaya Abadi 5.200.000


Beban Piutang Tak Tertagih 5.200.000

25 Kas 5.200.000
Piutang Usaha - PT. Cahaya Abadi 5.200.000
Metode Cadangan
(Allowance Method)

 Setiap akhir periode akan dibentuk suatu cadangan atas piutang yang
kemungkinan tidak tertagih berdasarkan Estimasi.
 Jurnal yang akan dibuat untuk mencatat pembentukan cadangan :
Uncollectible Accounts Expense
Allowance for Uncllectible Accounts
 Pada saat benar-benar terdapat piutang yang tak tertagih maka akan di jurnal:
Allowance for Uncollectible Accounts
Accounts Receivable
Pada tanggal 31 Desember 2017, terdapat saldo piutang Rp 50.000.000. Dari saldo
tersebut, diestimasikan terdapat piutang yang kemungkinan tidak tertagih sebesar Rp
5.000.000.

Des. 31 Beban Piutang Tak Tertagih 5.000.000


Penyisihan Piutang Tak Tertagih 5.000.000

 Saat piutang pelanggan diputuskan sebagai tak tertagih, piutang akan dihapus
langsung ke akun penyisihan piutang tak tertagih.
 Sebagai contoh, pada tanggal 21 Maret 2018, piutang PT. Jaya Abadi sebesar Rp
1.500.000 kepada PT. Makmur Lestari tidak tertagih.

Maret 21 Penyisihan Piutang Tak Tertagih 1.500.000


Piutang Usaha - PT. Jaya 1.500.000
Abadi
Pada tanggal 25 Juli 2018, ternyata piutang PT. Jaya Abadi yang telah dihapus
sebelumnya, dapat ditagih kembali. Kas yang diterima dalam pembayaran kemudian
dicatat sebagai penerimaan atas pembayaran piutang.

Juli 2 Piutang Usaha - PT. Jaya 1.500.000


5 Abadi
Penyisihan Piutang Tak 1.500.000
Tertagih

Juli 2 Kas 1.500.000


5
Piutang Usaha - PT. Jaya 1.500.000
Abadi
ESTIMASI JUMLAH PIUTANG TIDAK TERTAGIH

 Metode penyisihan mengestimasi jumlah beban piutang tak tertagih


pada akhir periode. Terdapat dua metode yang biasa digunakan dalam
mengestimasi jumlah piutang tak tertagih pada akhir periode, yaitu:

1. Persentase penjualan (Percentage of Sales)


2. Analisa Saldo Piutang
Persentase Penjualan (Percentage of Sales)
 Beban piutang tak tertagih dapat diestimasi sebagai persentase dari
penjualan kredit.

Diasumsikan pada tanggal 31 Desember 2016, PT. Makmur memiliki penjualan


kredit (credit sales) sebesar Rp 100.000.000 Diestimasikan 5% dari credit sales
tidak dapat ditagih.

Des. 31 Beban Piutang Tak Tertagih 5.000.000


Penyisihan Piutang Tak 5.000.000
Tertagih
Analisa Saldo Piutang
 Estimasi berdasarkan analisa saldo piutang menyatakan semakin lama piutang
tidak dilunasi, semakin kecil kemungkinan piutang akan tertagih. Oleh karena itu,
estimasi jumlah piutang tak tertagih dilakukan dengan melihat berapa lama
piutang tertentu belum dilunasi.

 Metode analisa saldo piutang


Langkah 1: Menentukan tanggal jatuh tempo untuk setiap akun piutang
Langkah 2: Menentukan jumlah hari suatu piutang yang telah lewat jatuh tempo
Langkah 3: Setiap piutang ditempatkan pada setiap kelompok umur berdasarkan
tanggal jatuh temponya
Langkah 4: Menentukan jumlah setiap kelompok umur
Langkah 5: Jumlah setiap kelompok umur kemudian dikalikan dengan persentase
estimasi
Langkah 6: Total estimasi piutang tak tertagih ditentukan dengan menjumlahkan
piutang tak tertagih di setiap kelompok umur.
Telah Jatuh Tempo
MEMBANDINGKAN METODE
Estimasi Kedua metode, persentase penjualan dan analisa saldo piutang
mengestimasi piutang tak tertagih. Namun, setiap metode memiliki sedikit perbedaan
dalam fokus dan penekanan dalam laporan keuangan.

 Pada metode persentase penjualan, beban piutang tak tertagih merupakan foKus
dalam proses estimasi. Metode persentase penjualan menekankan pada
perbendingan pendapatan dan beban sehingga penekanan lebih pada laporan laba
rugi.
 Pada metode analisa saldo piutang, penyisihan piutang tak tertagih merupakan
focus dalam proses estimasi. Metode analisa saldo piutang menekankan pada nilai
realisasi bersih dari piutang usaha sehingga penekanan lebih pada laporan posisi
keuangan.
WESEL TAGIH
(NOTES RECEIVABLE)

 Klaim yang didukung oleh sebuah wesel memiliki beberapa


keuntungan dibandingkan klaim dalam bentuk piutang usaha.
 Dengan menandatangani wesel, debitur mengakui utangnya dan
bersedia untuk membayarnya sesuai dengan ketentuan yang tertulis.
 Dengan demikian, wesel tersebut merupakan klaim hukum yang
lebih kuat.
Akuntansi untuk Wesel Tagih

 Maturity Value: Jumlah yang harus dibayarkan/diterima pada tanggal jatuh


tempo.

Kalkulasi Bunga:
Nominal x Tingkat Bunga x umur = Jumlah Bunga

Nilai Jatuh Tempo


Nominal + Jumlah Bunga = Maturity Value
Diasumsikan perusahaan menerima wesel tagih 30 hari, dengan bunga 10%,
bertanggal 21 November 2017, sebagai penyelesaian piutang PT. Astra, yang telah
lewat jatuh tempo sebesar Rp 15.000.000. Perusahaan mencatat penerimaan wesel
tagih tersebut sebagai berikut.

Nov. 21 Wesel Tagih – PT Astra 15.000.000


Piutang Usaha – PT Astra 15.000.000

Saat wesel Tagih jatuh tempo, perusahaan mencatat penerimaan atas pelunasan
sebesar Rp 15.125.000 (pokok Rp 15.000.000 + bunga Rp 125.000).

Des. 21 Kas 15.125.000

Wesel Tagih – PT Astra 15.000.000


Pendapatan Bunga 125.000
(Rp 15.125.000 = Rp 15.000.000
+ (Rp 15.000.000 x 10% x 30/360)
DISHONORED NOTES RECEIAVABLE
 Jika pembuat wesel tagih gagal membayar utangnya pada tanggal jatuh tempo,
maka surat tersebut disebut wesel tagih gagal bayar (dishonored notes receivable).

 Diasumsikan wesel tagih yang diterima dari PT Astra sebesar Rp 15.000.000, dengan
waktu 30 hari dan bunga 10%, bertanggal 21 November 2017, ternyata tidak dapat
dibayar pada saat jatuh tempo. Perusahaan yang memegang wesel tersebut
memindahkan kembali nilai nominal dan bunga ke piutang usaha pelanggan
tersebut.

Des. 21 Piutang Usaha – PT Astra 15.125.000


Wesel Tagih – PT Astra 15.000.000
Pendapatan Bunga 125.000
Pelaporan Piutang di Laporan Posisi Keuangan
Seluruh piutang yang diharapkan dapat direalisasi menjadi kas dalam waktu satu
tahun disajikan dalam bagian Aset Lancar dari laporan posisi keuangan. Biasanya
aset disebutkan dalam urutan berdasarkan tingkat likuiditasnya, dimulai dari Kas
dan Setara Kas.

Pengungkapan lainnya yang terkait dengan piutang disajikan dalam laporan


keuangan atau catatan yang menyertai laporan keuangan. Pengungkapan
tersebut mencakup nilai pasar dari piutang. Di samping itu, jika terdapat risiko kredit
yang tidak seperti biasa dalam piutang, maka karakteristik risiko tersebut harus
diungkapkan.
Analisis dan Interpretasi Keuangan

Dua ukuran keuangan yang sangat berguna dalam mengevaluasi efisiensi


penagihan piutang adalah
(1) perputaran piutang usaha dan
(2) jumlah hari penjualan dalam piutang.

Perputaran piutang usaha (accounts receivable turnover) mengukur berapa kali


piutang dapat diubah menjadi kas selama tahun berjalan.
Jumlah hari penjualan dalam piutang usaha (number of days’ sales in
receivables) merupakan estimasi lamanya piutang belum dibayar. Dengan
syarat kredit n/30, jumlah hari penjualan dalam piutang seharusnya kurang
dari 30 hari. Rasio tersebut dihitung sebagai berikut.
E 8-13
During its first year of operations, o’Hara Automotive
Supply Co. had net sales of $4.050.000, wrote off $112.350
of accounts as uncollectible using the direct write-off
method, and reported net income of $212.800. If the
allowance method of accounting for uncollectibles had been
used, 2,5% of net sales would have been estimated as
uncollectible. Determine what net income would have been
if the allowance method had been used.
Memakai metode allowance:
2,5% dr net sales 4.050.000  2,5% = 101.250
Jurnal:

Uncollectible accounts expense $ 101.250

Allowance for uncollectible accounts $ 101.250

Saat metode allowance mucul beban sehingga mengurangi net income:


Net income – uncollectible accounts expense
= 212.800 – 101.250
= 111.550
E 8-14
Using the Data in Exercise 8-13, assume that during the second year of
operations O'Hara Automotive Supply Co. had net sales of $4.800.000,
wrote off $114.800 of accounts as uncollectible using the direct write-off
method, and reported net income of $262.300.
a.Determine what net income would have been in the second year if the
allowance method (using 2,5% of net sales) had been used in both the first
and second years.
b.Determine what the balance of the allowance for doubtful accounts would
have been at the end of the second year if the allowance method had been
used in both the first and second years.
a. Memakai metode allowance:
2,5% dr net sales 4.800.000  2,5% = 120.000

Jurnal:

Uncollectible accounts expense $ 120.000

Allowance for uncollectible accounts $ 120.000

Saat metode allowance mucul beban sehingga mengurangi net income:


Net income – uncollectible accounts expense
= 262,300 – 120,000
= 140,300
b. Allowance for uncollectible account :
Allowance for uncollectible account first year 101.250
Allowance for uncollectible account second year 120.000 +
Balance for Allowance for uncollectible account 221.250
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai