Anda di halaman 1dari 93

Bahan Ajar kelas xi

Akuntansi Piutang
PENGERTIAN PIUTANG

Piutang adalah segala tuntutan


pada pihak lain berupa uang,
barang atau jasa sebagai akibat dari
transaksi masa lalu dimana
perusahaan telah menyerahkan
barang, jasa atau aktiva yang lain
kepada pihak yang bersangkutan.
KLASIFIKASI PIUTANG

Menurut sumber terjadinya, piutang digolongkan dalam


dua kategori, yaitu:

1. Piutang Usaha
Dari sifatnya, piutang usaha dibedakan menjadi dua,
yaitu:
 Piutang dagang (Account Receivable)
 Piutang Wesel atau Wesel Tagih (Notes Receivable)

2. Piutang lain-lain (Others Receivable atau piutang non


dagang
pengertian

Piutang usaha adalah piutang yang timbul dari


kegiatan utama perusahaan, yaitu dari penjualan
barang atau jasa secara kredit.
Piutang dagang, Yaitu piutang yang tidak disertai
perjanjian khusus sehingga tidak mempunyai
kekuatan hukum yang mengikat. Piutang ini berasal
dari transaksi penjualan kredit dan dicatat
berdasarkan bukti transaksi secara umum seperti
faktur, nota kredit, dan bukti penerimaan kas.
pengertian

Piutang wesel atau wesel tagih, Yaitu


piutang usaha yang diperkuat dengan surat
perjanjian berupa surat wesel atau surat
promes.
Piutang lain-lain atau piutang non dagang,
adalah piutang yang timbul tidak dari
transaksi penjualan barang atau jasa secara
kredit, atau piutang yang berasal dari selain
kegiatan utama perusahaan.
Piutang lain-lain

Yang termasuk piutang non dagang antara


lain:
Prepaid expenses (biaya di bayar dimuka)
Accrued Income (pendapatan yang masih
harus diterima)
Down Payment of Purchases (uang muka
pembelian)
Others Receivable
Prepaid expenses

Piutang biaya atau biaya dibayar di muka yaitu piutang


yang timbul karena adanya pembayaran di muka
atas biaya-biaya yang seharusnya belum menjadi
beban periode yang bersangkutan.

Misalnya:
Prepaid rent (sewa dibayar di muka)
Prepaid salary (gaji dibayar di muka)
Prepaid Promotion (Iklan dibayar di muka)
Contoh soal

Tanggal 1 Maret 2011 dibayar sewa gedung


Rp3.000.000,00 untuk jangka waktu 1 tahun.
Sampai dengan 31 Desember 2011:
Yang sudah menjadi beban (dari 1 Maret – 31
Desember = 10 bulan)
Rp3.000.000 x 10/12 = Rp2.500.000
Yang belum menjadi beban (1 Januari – 28 Februari
2012 = 2 bulan)
Rp3.000.000 x 2/12 = Rp500.000
jurnal

Tgl Pendekatan Neraca Pendekatan Laba Rugi


1/3 Saat pembayaran sewa Saat pembayaran sewa
2011 Prepaid rent Rp3.000.000 Rent expenses Rp3.000.000
Cash Rp3.000.000 Cash
Rp3.000.000
31/12 Jurnal Penyesuaian Jurnal Penyesuaian
2011 Rent expenses Rp2.500.000 Prepaid rent Rp 500.000
Prepaid Rent RentExpenses Rp500.000
Rp2.500.000
1/1 Jurnal Pembalik
2012 Rent Expenses Rp500.000
Prepaid Rent Rp500.000
Accrued Income

Piutang penghasilan atau pendapatan yang masih


harus diterima yaitu piutang yang timbul karena ada
penghasilan yang seharusnya sudah diterima, tetapi
kenyataannya masih akan diterima pada masa yang
akan datang. Pencatatan biasanya dilakukan pada
jurnal penyesuaian akhir periode.
Misal:
Piutang bunga (interest receivable)
Piutang sewa (rent receivable)
Piutang jasa service
Contoh soal

Contoh: Sebuah bengkel telah menyelesaikan


reparasi atas sebuah mobil dengan nilai reparasi
Rp1.000.000,00. Sampai pada akhir periode
akuntansi, mobil tersebut belum diambil oleh
pemiliknya.

Jurnalnya:
Accrued Income Rp1.000.000,00
Service Revenue Rp1.000.000,00
Down Payment of Purchases

Uang muka Pembelian yaitu uang persekot yang


dibayarkan untuk pesanan suatu barang yang dibeli.
Contoh: PT Kartini memesan peralatan kantor kepada
CV Makmur seharga Rp2.500.000,00. Sebagai tanda
jadi dibayar uang muka sebesar Rp500.000,00.

Jurnal:
Down Payment of Purchases Rp500.000
Cash Rp500.000
Jika CV Makmur menyerahkan pesanan yang sudah
jadi dan PT Kartini melunasi sisa harga pesanan,
maka jurnal yang dibuat PT Kartini adalah

Equipment Rp2.500.000
DP of purchases Rp500.000
Cash Rp2.000.000
Others Receivable

Piutang lain-lain yaitu tagihan


yang timbul dari transaksi yg
terjadi secara khusus,
misalnya kelebihan
pembayaran pajak, bon
karyawan dan lain-lain.
KONFIRMASI PIUTANG

Konfirmasi piutang adalah surat yang dibuat


kreditur yang berisi jumlah kewajiban debitur pada
tanggal tertentu disertai rinciannya, dengan tujuan
agar debitur mengetahui saldo utangnya dan untuk
mengingatkan debitur tentang kewajibannya.
Dari konfirmasi piutang, kreditur dapat melakukan
rekonsiliasi catatannya dengan catatan pihak
debitur.
BENTUK-BENTUK KONFIRMASI PIUTANG

Konfirmasi piutang atau pernyataan piutang dapat


berbentuk:
1. Konfirmasi Saldo Piutang Akhir
Bulan
2. Konfirmasi Satuan Piutang
3. Konfirmasi Faktur yang belum
dilunasi
Konfirmasi Saldo Piutang Akhir Bulan

Konfirmasi ini sangat sederhana, yaitu


hanya menyajikan saldo piutang kepada
debitur di akhir bulan.
Sehingga tidak bisa memberikan
informasi guna membuat rekonsiliasi
jika catatan kreditur berbeda dengan
catatan debitur.
Konfirmasi satuan piutang

Konfirmasi ini sekaligus digunakan sebagai catatan


piutang, karena berisi saldo piutang di awal bulan,
mutasi debet kredit selama sebulan dengan
penjelasan transaksinya, serta saldo akhir bulan.
Konfirmasi Faktur yang belum dilunasi

Konfirmasi ini berisi daftar faktur yang


belum dibayar atau belum lunas pada
tanggal tertentu disertai nomor faktur,
tanggal faktur dan nilai nominalnya.
Bentuk konfirmasi ini dimungkinkan
penggunaannya, apabila para pelanggan
diharuskan membayar jumlah nilai yang
tercantum dalam faktur.
Latihan Soal

1. Dibayar premi asuransi Rp750.000 untuk satu


tahun, terhitung mulai 1 Mei 2004-30 April 2005.
Catat jurnal tgl 1 Mei 2004, 31 Des 2004 dan 1
Januari 2005 dengan pendekatan neraca dan laba
rugi.
2. 20 Desember 2004 telah dibayar gaji untuk bulan
Januari 2005 sebesar Rp10.450.000. Buatlah
jurnal dengan pendekatan neraca.
3. 31 Desember 2004 diserahkan jasa service senilai
Rp1.600.000 yang akan dibayar bulan depan. Buat
jurnalnya
Latihan soal

4. Simpanan deposito Rp5.000.000 bunga 15%


diterima tiap tanggal 1 setiap bulan. Buat jurnal
penyesuaian 31 Desember 2004
5. Pada 5 Maret 2005 membayar uang muka untuk
pesanan meubel kantor Rp1.000.000 dari total
harga Rp8.000.000. Buat jurnalnya
6. Diberikan pinjaman tunai kepada seorang karyawan
Rp100.000 pada tanggal 10 Maret 2005. Buat
jurnalnya
Nomor 1

Tgl Pendekatan Neraca Pendekatan Laba Rugi


1/5 Saat pembayaran sewa Saat pembayaran sewa
2004 Prepaid insurance Rp750.000 Insurance expenses Rp750.000
Cash Rp750.000 Cash Rp750.000
31/12 Jurnal Penyesuaian Jurnal Penyesuaian
2004 Insurance expenses Rp500.000 Prepaid insurance Rp 250.000
Prepaid insurance Rp500.000 InsuranceExpenses Rp250.000
1/1 Jurnal Pembalik
2005 Insurance Expenses Rp250.000
Prepaid insurance Rp250.000
Nomor 2 & 3

Nomor 2 (20 Desember 2004)


Prepaid salary Rp10.450.000
Cash Rp10.450.000

Nomor 3 (31 Desember 2004)


Account receivable Rp1.600.000
Service income Rp1.600.000
Nomor 4

Bunga diterima terakhir 1 Desember 2004


Bunga diterima berikutnya 2 Januari 2005
Bunga dihitung (1-31 Desember 2004)
Bunga 1 bulan = Rp5.000.000 x 15% x 1/12
= Rp62.500

Jurnal:
Interest receivable Rp62.500
Interest income Rp62.500
Nomor 5 & 6

Nomor 5 (5 Maret 2004)

Down Payment of purchases Rp1.000.000


Cash Rp1.000.000

Nomor 6 (10 Maret 2004)


Others receivable Rp100.000
Cash Rp100.000
ACCOUNT RECEIVABLE

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam


pengelolaan piutang dagang adalah:

Penilaian piutang
Kemungkinan adanya piutang tak
tertagih
Analisis umur piutang
Penilaian Piutang

Piutang dinilai atau diakui pada saat


terjadinya transaksi yang menimbulkan
piutang sebesar nilai yang
diperhitungkan dalam transaksi
tersebut. Dalam piutang dagang, piutang
dinilai seharga barang atau jasa yang
dijual secara kredit.
Penjualan kredit

Piutang dagang terjadi karena adanya transaksi


penjualan barang/jasa secara kredit.
Piutang dicatat berdasarkan nilai nominal transaksi
dengan memperhatikan adanya syarat pembayaran
yang diberlakukan.
Dalam transaksi penjualan, lazim dikenal ada 2 jenis
potongan harga, yaitu:
1. Trade discount (potongan penjualan)
2. Cash discount (potongan tunai)
Trade Discount (Potongan Penjualan)

Trade discount atau potongan penjualan adalah


potongan yang diberikan oleh penjual kepada pembeli
pada saat transaksi penjualan terjadi, baik secara tunai
maupun kredit.
Biasanya trade discount diberikan penjual pada
pembeli yang membeli barang dalam jumlah besar,
dengan tujuan untuk meningkatkan omzet penjualan
Dalam hal ini jika transaksi terjadi secara kredit maka
piutang yang diakui adalah senilai harga bersih
barang/jasa yang dijual setelah dikurangi potongan..
Trade Discount

Sebagai ilustrasi, misalnya dijual barang dagangan


secara kredit Rp1.000.000,00 dengan trade discount
2,5% (Rp25.000,00). Maka jurnal yang digunakan
untuk mencatat transaksi tersebut adalah:

Account Receivable Rp975.000,00 -


Sales Discount Rp25.000,00 -
 Sales - Rp1.000.000,00
Trade Discount

Jadi piutang dagang dicatat senilai Rp975.000,00


yaitu nilai bersih dari penjualan Rp1.000.000,00
dikurangi trade discount Rp25.000,00.
Maka ketika debitur melakukan pembayaran, akan
dijurnal:

Cash Rp975.000,00
 Account Receivable Rp975.000,00
Cash Discount (potongan tunai)

Cash discount atau potongan tunai adalah potongan


yang diberikan penjual kepada pembeli jika debitur
membayar hutangnya dalam masa diskon yang telah
ditetapkan dalam syarat pembayaran.
Dalam hal ini piutang dagang dicatat seharga barang
yang dijual atau setara dengan nilai penjualannya.
Diskon yang diberikan akan berpengaruh terhadap
kas yang diterima dari debitur.
Cash discount diberikan dengan tujuan untuk
mempercepat pelunasan piutang oleh debitur, dan
meminimalkan adanya piutang tak tertagih
Cash Discount

Misalnya, pada tanggal 1 November 2009 dijual


barang dagang seharga Rp1.500.000,00 dengan
syarat pembayaran 2/10, n/30. Artinya debitur akan
memperoleh diskon 2% dari jumlah yang dibayarkan
pada masa diskon yaitu 10 hari terhitung dari
tanggal transaksi penjualan.

Jurnal saat transaksi penjualan:


Account Receivable Rp1.500.000,00 -
 Sales - Rp1.500.000,00
Cash Discount

Jika debitur membayar senilai piutang


Rp1.000.000,00 pada tanggal 5 November 2009
(masa diskon) dan sisanya Rp500.000,00 dibayar
pada tanggal 30 November 2009, maka jurnal yang
dibuat untuk mencatat transaksi penerimaan
pembayaran dari debitur adalah sebagai berikut:

Diskon = 2% x Rp1.000.000,00 = Rp20.000,00


Kas yang diterima adalah (Rp1.000.000,00 –
Rp20.000,00 = Rp980.000,00).
Cash Discount

Jurnal Tanggal 5 November 2009:


Cash Rp980.000,00
Sales Discount Rp20.000,00
 Account Receivable Rp1.000.000,00

Jurnal tanggal 30 November 2009
Cash Rp500.000,00
 Account Receivable Rp500.000,00
PROSEDUR PENCATATAN PIUTANG

Prosedur pencatatan piutang dimaksudkan atau


bertujuan untuk mencatat mutasi piutang perusahaan
kepada setiap debitur atau pelanggan. Mutasi piutang
disebabkan oleh adanya transaksi-transaksi berikut;
Transaksi Penjualan Kredit
Transaksi Retur Penjualan
Transaksi Penghapusan Piutang
Transaksi penerimaan kas dari debitur
Dokumen sumber

Dokumen pokok yang dijadikan sumber pencatatan


piutang adalah;
Copy faktur penjualan, sebagai dasar pencatatan
terjadinya piutang dari penjualan secara kredit
Copy Nota kredit, sebagai dasar pencatatan
terjadinya retur penjualan
Bukti Memorial, sebagai dasar pencatatan
penghapusan piutang tak tertagih
Bukti Kas Masuk, sebagai dasar pencatatan
penerimaan pembayaran dari debitur
Catatan akuntansi

Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat perubahan


atau mutasi piutang dalam prosedur pencatatan piutang adalah:
 Jurnal Penjualan (Sales Journal), digunakan untuk mencatat transaksi
penjualan kredit yang menimbulkan piutang.
 Jurnal Umum (General Journal), untuk mencatat transaksi retur
penjualan dan penghapusan piutang tak tertagih yang menyebabkan
berkurangnya piutang
 Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal), untuk mencatat
transaksi penerimaan kas dari debitur yang menyebabkan berkurangnya
piutang.
 Kartu Piutang (Account Receivable subsidiary Ledger), digunakan untuk
mencatat semua transaksi yang mempengaruhi mutasi piutang.
KARTU PIUTANG

Kartu piutang atau biasa disebut sebagai buku


pembantu piutang, digunakan untuk mencatat semua
perubahan atau mutasi piutang yang terjadi terhadap
masing-masing debitur.

Perubahan piutang secara keseluruhan akan dicatat


dalam buku besar piutang usaha atau piutang dagang
sebagia akun induk, dengan cara memposting secara
periodik dari jurnal-jurnal yang terkait.
Kartu piutang

Piutang akan bertambah (di debet) dengan adanya penjualan


kredit, dan akan berkurang (di kredit) karena adanya retur
penjualan/pengurangan harga, pembayaran dari debitur, dan
penghapusan piutang tak tertagih.
Sedangkan pencatatan pada kartu piutang dilakukan
berdasarkan dokumen transaksi, secara langsung setiap terjadi
transaksi yang berhubungan dengan piutang. Kartu piutang
disusun berdasarkan urutan abjad nama debitur untuk
memudahkan pencarian.
Secara berkala pada akhir periode, saldo-saldo dari masing-
masing debitur diikhtisarkan dalam Daftar Saldo Piutang
dimana saldonya harus sama dengan saldo buku besar akun
Piutang pada tanggal yang sama.
retur

Retur adalah transaksi pengembalian barang yang


dari pembeli kepada penjual karena alasan yang
sudah disepakati (tidak sesuai pesanan, rusak)
Pembeli mengembalikan barang beserta NOTA
DEBET, mencatat sebagai Retur pembelian dengan
mendebet Account payable dan mengkredit Return
of Purchases
Penjual menerima barang dengan mengeluarkan
NOTA KREDIT, mencatat sebagai Retur penjualan
dengan mendebet Return of sales dan mengkredit
Account Receivable.
Latihan Soal

Buatlah jurnal jika bukti transaksi yang kita miliki


berupa:
1. Nota Kredit
2. Copy Nota Kredit
3. Nota Debet
4. Copy Nota Debet
Jawaban

1. Nota Kredit (diterima dari penjual)


Account Payable xx
Return of Purchases xx

2. Copy Nota Kredit (dibuat sendiri oleh penjual)


Return of Sales xx
Account Receivable xx
3. Nota Debet (diterima dari pembeli)
Return of Sales xx
Account Receivable xx

4. Copy Nota Debet (dibuat sendiri oleh pembeli)


Account Payable xx
Return of Purchases xx
Kemungkinan Adanya Piutang Tak tertagih

Karena piutang dagang tidak disertai surat


perjanjian formal hanya berdasarkan kepercayaan,
maka ada kemungkinan tidak tertagih.
Piutang yang tidak dapat ditagih harus dihapuskan
keberadaannya dalam pembukuan, sehingga
piutang yang dilaporkan dalam Neraca Laporan
Keuangan adalah piutang yang masih bisa
direalisasikan sebagai tagihan. (PSAK nomor 9)
PENGHAPUSAN PIUTANG

Piutang yang benar-benar tidak dapat ditagih karena


debiturnya lari, meninggal, bangkrut, atau sebab-
sebab lain harus dihapuskan dari akun piutang,
karena untuk keperluan pelaporan, piutang harus
dilaporkan pada nilai yang diharapkan dapat
direalisasikan. Untuk mencatat penghapusan
piutang yang tak tertagih, dapat dilakukan dengan
dua metode:
1. Metode penghapusan langsung (Direct Method)
2. Metode cadangan (Allowance Method)
Metode penghapusan langsung
(Direct Method)
Dalam metode penghapusan langsung, perusahaan
tidak membentuk akun penyisihan piutang tak
tertagih, sehingga jika ada piutang yang benar-benar
tak tertagih akan diakui sebagai beban penghapusan
piutang dan akan pengurangi akun piutang yang
bersangkutan.
Pencatatan transaksi-transaksi yang berkaitan
dengan penghapusan piutang dalam metode
langsung adalah sebagai berikut:
1. Penghapusan piutang yang benar-benar tidak tertagih dicatat
dengan jurnal:
Bad debt expenses Rpxx -
Account Receivable - Rp xx

2. Jika dari piutang yang sudah dihapuskan ternyata debitur datang


untuk menyanggupi membayar, maka transaksi ini tidak
dicatat dalam jurnal sebagai timbulnya piutang baru.
3. Jika dari piutang yang sudah dihapuskan ternyata debitur datang
untuk membayar, maka transaksi ini dicatat dalam jurnal:
Cash Rpxx -
Bad debt expenses - Rpxx
Metode cadangan (Allowance Method)

Dalam metode cadangan, berarti perusahaan


mempunyai akun cadangan kerugian piutang, maka
jika ada piutang yang benar-benar tidak dapat
tertagih tidak lagi dicatat sebagai beban, tetapi akan
mengurangi akun cadangan tersebut.
Pencatatan transaksi-transaksi yang berkaitan
dengan penghapusan piutang dalam metode
cadangan adalah sebagai berikut:
1. Pembentukan cadangan
Bad debt expenses Rpxx
Allowance for doubtful account Rpxx

2. Penghapusan piutang yang benar-benar tidak


tertagih dicatat dengan jurnal:

Allowance for doubtful account Rpxx -


Account Receivable - Rp xx
3. Jika dari piutang yang sudah dihapuskan ternyata debitur
datang untuk menyanggupi membayar, maka transaksi ini
akan dicatat sebagai timbulnya piutang baru dengan jurnal:
Account Receivable Rpxx
Allowance for doubtful account - Rpxx

4. Pada saat debitur yang telah memberikan kesanggupan


tersebut benar-benar membayar, maka akan dicatat sebagai
pelunasan piutang pada umumnya. Jurnalnya:
Cash Rpxx -
Account Receivable - Rpxx
5. Jika dari piutang yang sudah dihapuskan ternyata
debitur datang untuk memberi kesanggupan dan
langsung membayar, maka transaksi ini dicatat
dalam jurnal:

Cash Rpxx -
Allowance for doubtful account -
Rpxx
Contoh Soal

 Pada 1 Oktober 2010 PD Trimulyo mempunyai saldo


Account Receivable Rp25.000.000,00.
 Pada 5 Oktober 2010 dihapuskan piutang kepada Tn.
Izuddin senilai Rp500.000,00 kepada Nona Azhida senilai
Rp750.000,00 dan kepada Tn. Imaduddin senilai
Rp1.000.000,00
 Pada 31 Oktober 2010 Nona Azhida datang untuk
memberikan kesanggupan atas kewajibannya.
 Pada 15 November 2010 Nona Azhida melunasi hutangnya
 Pada 21 November 2010 Tn. Izuddin datang dan langsung
melunasi hutangnya yang sudah dihapuskan.
Diminta

Catatlah transaksi tersebut dalam jurnal umum dan


posting ke buku besar akun Account Receivable,
akun Allowance for doubtful account dan akun Bad
Debt expenses dengan:
1. Metode langsung
2. Metode Cadangan, dengan saldo Allowance for
doubtful account Rp2.500.000,00 kredit.
Metode langsung

Tgl Keterangan Ref Debet Kredit

5 Okt Bad debt expenses Rp2.250.000,00


Rp2.250.000,00
Account Receivable
(penghapusan piutang tak tertagih)
31 Okt Tidak dijurnal
15 Cash Rp750.000,00
Rp750.000,00
Nov Bad debt expenses
(pembayaran dari Nn. Azhida)
21 Cash Rp500.000,00
Rp500.000,00
Nov Bad debt expenses
(pembayaran dari Tn.Izuddin)
Metode cadangan

Tgl Keterangan Ref Debet Kredit


5 Okt Allowance for doubtful account Rp2.250.000,00
Rp2.250.000,00
Account Receivable
31 Okt Account receivable Rp750.000,00
Rp750.000,00
Allowance for doubtful acc.
(piutang Nn. Azhida)
15 Nov Cash Rp750.000,00
Rp750.000,00
Account Receivable
(pembayaran dari Nn. Azhida)
21 Nov Cash Rp500.000,00
Rp500.000,00
Allowance for doubtful acc.
(pembayaran dari Tn.Izuddin)
Soal 1
Catatlah transaksi-transaksi di bawah ini dalam jurnal
umum, dengan menggunakan:
Metode langsung
Metode cadangan

1. Dijual barang dagang kepada CV Andalas dengan


syarat 3/10, n/30 senilai Rp4.000.000
2. Debitur Dullah dengan jumlah hutangnya
Rp1.400.000 oleh Balai Harta Peninggalan (BHP)
dinyatakan pailit, maka semua kreditur hanya akan
mendapat pembayaran 40% dari jumlah tagihan
masing-masing.
3. Diterima dari CV Permata Rp700.000 dengan
menganggap lunas seluruh utangnya sebesar
Rp1.000.000
4. Diterima pelunasan dari debitur Dullah atas dasar
kesanggupannya 40% dari jumlah utangnya.
5. Debitur Saleh datang dengan menyatakan
kesanggupan untuk membayar utangnya sebesar
Rp200.000 yang sudah dihapuskan tahun lalu.
6. Diterima dari debitur Fa. Mandala Rp300.000
piutang yang telah dihapus tahun lalu
7. Debitur Saleh melunasi utangnya Rp200.000
8. Seorang debitur dengan jumlah utangnya Rp400.000
pindah alamat tanpa memberi tahu, piutang ini
dihapuskan.
Soal 2

PT Cahaya Baru pada 31 Desember 2004


mempunyai daftar piutang sebagai berikut:
Toko ABC Rp700.000
Toko BCD Rp800.000
Toko KLM Rp900.000
Toko NOP Rp1.000.000
Toko PQR Rp1.100.000
Toko RST Rp1.200.000
Toko XYZ Rp1.300.000 +
Jumlah Piutang Rp7.000.000
Diterima informasi bahwa Toko BCD telah pindah alamat
tanpa memberi kabar
Toko NOP dan Toko RST dinyatakan pailit oleh Balai
Harta Peninggalan
Toko NOP hanya akan membayar 40% dari seluruh
hutangnya
Toko RST akan membayar 75% dari utangnya.

Diminta:
1. Hitunglah jumlah piutang yang tidak dapat ditagih
2. Buat jurnal penghapusan piutang metode langsung dan
metode cadangan
PEMBENTUKAN AKUN CADANGAN
PIUTANG TAK TERTAGIH
Penyisihan piutang tak tertagih atau cadangan
kerugian piutang (Allowance for doubtful account)
adalah bagian dari saldo piutang yang diperkirakan
tidak dapat ditagih. Jadi sifatnya taksiran, belum benar-
benar tidak dapat ditagih.
Bagian yang tidak dapat ditagih dibebankan dalam
perhitungan laba rugi tahun berjalan dalam akun Beban
piutang tak tertagih (Bad debts expenses).
Akun penyisihan piutang tak tertagih disajikan dalam
neraca sebagai akun kontra dari akun piutang dagang.
Sebagai ilustrasi, di bawah ini adalah cara penyajian akun
piutang dagang dan penyisihan piutang tak tertagih dalam
neraca.

UD MANUNGGAL
BALANCE SHEET
Per 31 December 2010
ASSETS
Current Assets:
Cash Rp xx
Account Receivable Rpxx
Allowace for doubtful Account (Rpxx)
Net Account Receivable Rpxx
Pendekatan Laba Rugi

Penyisihan piutang tak tertagih ditentukan


berdasarkan saldo penjualan. Karena piutang dagang
berasal dari penjualan kredit, maka akan lebih baik
jika taksiran piutang tak tertagih dihitung dari saldo
penjualan kredit. Tetapi bisa juga taksiran piutang tak
tertagih tersebut dihitung dari penjualan kotor atau
dari penjualan bersih.
Penjualan adalah transaksi yang terjadi selama satu
periode berjalan, maka penyisihan piutang yang
dihitung berdasarkan penjualan akan dicatat sebesar
angka yang diperoleh dari hasil perhitungan tersebut.
Contoh soal

Misalkan pada akhir periode terdapat saldo saldo


untuk akun-akun berikut:

Sales (75% on account) Rp500.000.000,00


Sales discount
Rp15.000.000,00
Sales return and allowance
RP5.000.000,00
Allowance for doubtful account Rp10.000.000,00 K
a

Jika penyisihan piutang tak tertagih ditentukan 1% dari


penjualan, maka nilai yang ditambahkan adalah 1% x Rp
500.000.000,00 = Rp5.000.000,00

Jurnal:
Bad debt expenses Rp5.000.000,00
Allowance for doubtful account Rp5.000.000,00

Saldo awal CKP Rp10.000.000,00


Nilai yang ditambahkanRp5.000.000,00 +
Saldo akhir CKP Rp15.000.000,00
b

Jika penyisihan piutang tak tertagih ditentukan 1% dari


penjualan kredit, maka nilai yang ditambahkan adalah 1%
x 75% x Rp 500.000.000,00 = Rp3.750.000,00

Jurnal:
Bad debt expenses Rp3.750.000,00
Allowance for doubtful account Rp3.750.000,00

Saldo awal CKP Rp10.000.000,00


Nilai yang ditambahkanRp3.750.000,00 +
Saldo akhir CKP Rp13.750.000,00
c

Jika penyisihan piutang tak tertagih ditentukan 1%


dari penjualan bersih, maka nilai yang ditambahkan
adalah:
Sales Rp500.000.000,00
Sales discount (Rp15.000.000,00)
Sales return and allowance (Rp5.000.000,00 )
Net sales Rp480.000.000,00

CKP = 1% x Rp480.000.000,00 = Rp 4.800.000,00


Jurnal:
Bad debt expenses Rp4.800.000,00
Allowance for doubtful account
Rp4.800.000,00

Saldo awal CKP Rp10.000.000,00


Nilai yang ditambahkanRp4.800.000,00 +
Saldo akhir CKP Rp14.800.000,00
Pendekatan neraca
Penyisihan piutang tak tertagih ditentukan
berdasarkan saldo akhir piutang dagang.
Karena saldo akhir piutang adalah akumulasi dari
beberapa periode sebelumnya, maka penyisihan
piutang tak tertagih yang ditentukan berdasarkan
saldo akhir piutang adalah saldo penyisihan piutang
tak tertagih untuk tanggal neraca.
Contoh soal

 Sebagai ilustrasi, misalnya saldo akun piutang dagang pada 31


Desember 2010 adalah Rp200.000.000,00 sedangkan
penyisihan piutang tak tertagih ditetapkan sebesar 2%.
 Maka penyisihan piutang tak tertagih dihitung sebagai berikut:
 Rp200.000.000,00 x 2% = Rp4.000.000,00

a. Jika saldo awal Cadangan kerugian piutang pada awal periode


Rp0,00 maka jumlah yang harus ditambahkan adalah
Rp4.000.000,00
 Jurnal:
Bad debt expenses Rp4.000.000,00
Allowance for doubtful account Rp4.000.000,00
b

 Jika saldo awal Cadangan kerugian piutang pada awal periode


Rp1.000.000,00 (Kredit) maka jumlah yang harus
ditambahkan adalah Rp3.000.000,00

 Saldo akhir CKP yang harus tersedia Rp4.000.000,00 (K)


 Saldo awal Rp1.000.000,00 (K)
 Jumlah yang harus ditambahkan Rp3.000.000,00 (K)

 Jurnal:
Bad debt expenses Rp3.000.000,00
Allowance for doubtful account Rp3.000.000,00
c

Jika saldo awal Cadangan kerugian piutang pada awal


periode Rp1.000.000,00 (Debet)

Saldo akhir CKP yang harus tersediaRp4.000.000,00(k)


Saldo awal Rp1.000.000,00(d) +
Jumlah yang harus ditambahkan Rp5.000.000,00 (K)

Jurnal:
Bad debt expenses Rp5.000.000,00
Allowance for doubtful account
Rp5.000.000,00
Soal 1
Dalam buku besar Toko Bina Lestari per 31 Desember 2013
terdapat saldo-saldo sebagai berikut:
Piutang dagang Rp16.500.000
CKP saldo K Rp200.000
Penjualan Rp47.500.000 (80% kredit)
Retur penjualan Rp1.100.000
Potongan Penjualan Rp400.000

Hitung penyisihan piutang tak tertagih dan jurnalnya jika


penyisihan ditetapkan sbb:
2% dari penjualan
2% dari penjualan kredit
2% dari penjualan bersih
5% dari piutang
Soal 2
 Dalam necara saldo Toko Belawan per 31 Desember 2013, terdapat
saldo akun-akun sebagai berikut:
 Piutang dagang Rp25.000.000
 CKP bersaldo D Rp300.000
 Penjualan (25% on cash) Rp62.500.000
 Retur Penjualan Rp1.400.000
 Potongan Penjualan Rp600.000
 Beban Piutang Tak Tertagih Rp700.000

 Hitung penyisihan piutang dan catat dalam jurnal jika CKP


ditentukan sebagai berikut:
 3% dari penjualan
 3% dari penjualan kredit
 3% dari penjualan bersih
 6% dari piutang dagang
Soal 3

 1 Januari 2013 PD Utama Karya mempunyai saldo piutang


dagang Rp44.650.000 dan CKP bersaldo kredit Rp1.750.000
Rekapitulasi transaksi selama tahun 2013 adl sbb:
 Penjualan kredit Rp167.500.000
 Penjualan tunai Rp18.500.000
 Retur Penjualan Rp2.500.000
 Penerimaan cek dari debitur Rp147.200.000 dengan
potongan tunai yang diberikan Rp2.800.000
 Piutang yang dihapuskan Rp680.000
 Penerimaan dari debitur yang piutangnya telah
dihapus tahun lalu Rp350.000
diminta

 Buatlah jurnal jika:


1. Kerugian piutang ditentukan sebesar:
a. 1,5% dari penjualan
b. 1,5% dari penjualan kredit
c. 1,5% dari penjualan bersih

2. CKP ditetapkan sebesar 4% dari saldo piutang


- Cari saldo piutang per 31 des
- Hitung ckp dr piutang
- Hitung CKP per 31 des sebelum penyesuaian
- jurnal
Pendekatan neraca CKP4% dari piutang

Piutang 1 januari Rp44.650.000


Penjualan kredit Rp167.500.000
Retur penjualan (Rp2.500.000)
Pelunasan debitur (Rp150.000.000)
Penghapusan piutang (Rp680.000)
Saldo piutang 31 Desember Rp58.970.000

CKP = 4% x Rp58.970.000 = Rp2.358.800


(saldo akhir setelah penyesuaian)
CKP 1 Januari Rp1.750.000 (k)
Penghapusan piutang (Rp680.000)
Penerimaan piutang yg dihapus Rp350.000
CKP 31 Des sebelum penyesuaian Rp1.420.000 (k)
CKP setelah penyesuaian Rp2.358.800 (k)
Dijurnal Rp938.800

Bad debt expenses Rp938.800


Allowance for doubful Rp938.800
Soal 4

31 Desember 2013 diketahui saldo sbb:


Piutang dagang Rp100.000.000
CKP (kredit) Rp6.000.000

Jika CKP ditetapkan 5% dari saldo piutang, buatlah


jurnal penyesuaian per 31 Desember 2013
jawab

CKP : 5% x Rp100.000.000 = Rp5.000.000


Saldo awal (k) =Rp6.000.000
Kelebihan = Rp1.000.000

Jurnal:

Allowance for doubfull acc Rp1.000.000


Bad debt expenses Rp1.000.000
ANALISIS UMUR PIUTANG

Umur piutang adalah jangka waktu sejak dicatatnya


transaksi penjualan sampai saat dibuatnya daftar
piutang.
Umur piutang pada umumnya dinyatakan dalam
satuan HARI
Ada kalanya umur piutang dikelompokkan menurut
jumlah hari tertentu (1-30 hari) dan seterusnya
Analisis umur piutang dibuat berdasarkan kartu
piutang masing-masing debitur.
Kartu Piutang debitur: Toko Al Falah
Tgl No.Bukti Keterangan Debet Kredit Saldo D
1 sept SALDO AWAL 0
5 sept F-580 Penjualan kredit 600.000 600.000
15 sept BKM-04 Pembayaran 600.000 0
20 sept F-672 Penjualan kredit 400.000 400.000
2 des F-827 Penjualan kredit 250.000 650.000
15 des BKM-19 pembayaran 200.000 450.000

ANALISIS UMUR PIUTANG Toko Al Falah per 31 Desember 2010


NO Tgl No.Bukti Jumlah Umur
Piutang
1 20 sept F-672 200.000 102 hari
2 2 Des F-827 250.000 29 hari
TOTAL 450.000
PT BAROKAH
DAFTAR UMUR PIUTANG

Per 31 Desember 2014

Nama Jumlah Umu Kelompok Umur piutang (hari)


N Debitur piutang r
o piut
ang
1-30 31-60 61-90 >90
1 Toko Al 200.000 102 200.000
Falah
250.000 29 250.000
2 Fa. Sahabat 400.000 32 400.000
3 CV. 800.000 200.000 600.000
Makmur
4 UD Mandiri 200.000 200.000

5 PT Jaya 450.000 300.000 150.000


TOTAL 2.300.000 750.000 1.000.000 150.000 400.000
Fungsi Daftar Umur Piutang

Untuk mengetahui kondisi piutang masing-masing


debitur
Untuk menentukan besarnya penyisihan piutang tak
tertagih
Perhitungan CKP

Kelompok Jumlah Piutang Persentase CKP


Umur Piutang
1-30 hari 750.000 5% 37.500
31-60 hari 1.000.000 10% 100.000
61-90 hari 150.000 15% 22.500
> 90 hari 400.000 20% 80.000
2.300.000 240.000
Daftar piutang CV Bahtera Agung
per 31 Desember 2014

NO NAMA DEBITUR JUMLAH UMUR


PIUTANG PIUTANG
1 Toko Borneo Rp3.000.000 14 bulan
2 Toko Andalas Rp4.000.000 220 hari
3 Tok Solebes Rp5.000.000 195 hari
4 Toko Irian Rp6.000.000 150 hari
5 Toko Jawa Rp7.000.000 97 hari
6 Toko Ambon Rp1.200.000 80 hari
7 Toko Bali Rp1.500.000 65 hari
8 Tok Halmahera Rp2.000.000 45 hari
9 Toko Madura Rp2.800.000 20 hari
10 Toko Sumbawa Rp3.500.000 8 hari
diminta

1. Buatlah analisis umur piutang per 31 Desember


dengan kelompok umur: 1-30 hari, 31-60 hari, 61-
120 hari, 121-180 hari, 181-365 hari dan lebih dari 1
tahun
2. Hitunglah taksiran kerugian piutang dengan
persentase sebagai berikut: 1-30 hari = 0,5%, 31-60
hari = 1%, 61-120 hari = 3% 121-180 hari = 10%, 181-
365 hari = 25% dan > 1 thn = 50%
3. Buatlah jurnal jika:
a. CKP bersaldo Rp400.000 (k)
b. CKP bersaldo Rp400.000 (d)
Di bawah ini adalah buku pembantu piutang dari PT NUSA INDAH , dimana
syarat pembayaran kredit adalah n/30
.
Toko Barito Toko Progo
3/9 3/10 15/10 350.000 15/11 350.000
300.000 200.000
20/10 20/10 250.000 16/11 500.000 16/12 500.000
450.000
1/11 17/12 750.000
250.000

Toko Kapuas Toko Musi


6/10 500.000 7/11 300.000 1/9 250.000 2/10 200.000
13/11 250.000 20/11 200.000 3/10 500.000 3/11 300.000
5/12 500.000 3/11 200.000

Toko Winongo Toko Mahakan


25/9 500.000 25/10 350.000 12/10 700.000 31/10 600.000
26/10 300.000 27/11 100.000 31/10 500.000 1/12 500.000
1/12 250.000

Toko Opak Toko Brantas


1/9 200.000 1/10 200.000 5/9 300.000 5/10 300.000
1/10 300.000 1/11 250.000 5/10 500.000 1/11 350.000
5/11 350.000 1/11 300.000 1/12 200.000
1/12 100.000 20/12 250.000
1. Buatlah daftar saldo piutang per 31 des 2014
2.
Hitunglah taksiran kerugian piutang dengan persentase sebagai berikut:
Belum menunggak : 2%
Menunggak 1 – 30 hari : 5%
Menunggak 31 – 60 hari : 10%
Menunggak lebih dari 60 hari : 30%

3. Hitunglah kerugian piutang untuk tahun tersebut dan buatlah jurnal jika:
a. Allowance for doubtful bersaldo kredit Rp 100.000,00
b. Allowance for doubtful bersaldo debet Rp 100.000,00

Anda mungkin juga menyukai