Anda di halaman 1dari 32

JURNAL

PENYESUAIAN

Pengantar Akuntansi
Definisi Jurnal Penyesuaian

Jurnal Penyesuaian mengakui pendapatan pada
periode di mana pendapatan itu diperoleh dan beban
pada periode di mana beban itu terjadi. Jurnal
penyesuaian juga memperbaharui akun aset dan
kewajiban.

Penyesuaian diperlukan untuk mengukur dengan


tepat dua pos:
• Laba bersih pada laporan laba rugi
• Aset dan kewajiban dalam neraca
Akun yang Perlu Penyesuaian

1. Kas (Cash)
2. Piutang (Account Receivable)
3. Perlengkapan (Supplies)
4. Beban dibayar di muka (Prepaid Expense)
5. Pendapatan yang masih harus diterima (Accrued
Income)
6. Pendapatan diterima di muka (Deferred Income)
7. Beban yang masih harus di bayar (Accrued Expense)
8. Depresiasi aset tetap (Depreciation)
9. Penyediaan barang dagang (Merchandise inventory)
1. Kas (Cash)

 Uang kas perusahaan pada umumnya disimpan di bank.
 Pengambilan sewaktu-waktu dapat dilakukan dengan
menggunakan cek.
 Pada akhir periode tertentu, bank akan melaporkan
kepada perusahaan saldo terakhir.
 Biasanya akan terjadi perbedaan saldo antara catatan
perusahaan dengan laporan bank.
 Perbedaan tersebut, bisa terjadi karena terdapat transaksi
yang belum dicatat salah satu pihak tetapi sudah dicatat
pihak yang lain.
1. Kas (Cash)

 Transaksi yang telah dicatat oleh bank namun belum dicatat
perusahaan;
o pembebanan biaya administrasi bank
o pemberian pendapatan bunga oleh bank
o penagihan piutang oleh bank
o pelunasan utang perusahaan oleh bank
 Transaksi yang telah dicatat oleh perusahaan, namun belum
dicatat bank;
o Setoran ke bank yang masih dalam perjalanan.
o Cek dalam peredaran
o Kesalahan pencatatan oleh perusahaan
1. Kas (Cash)

2. Piutang Usaha
(Account Receivable)

Penyebab;
a) Piutang yang harus dihapus,
b) Kesalahan pencatatan,
c) Kelupaan pencatatan.
2. Piutang Usaha
(Account Receivable)

3. Beban dibayar Di Muka
(Prepaid Exspense)

 Pembayaran dimuka atas biaya-biaya
 Dicatat sebagai aset
 Jurnal Penyesuaian mencatat sejumlah uang
yang digunakan sebagai biaya
Contoh – Pendekatan Harta

 Dibayar iklan untuk 10 kali penerbitan sebesar Rp 90.000 pada
tanggal 12 Januari.
 Iklan yang telah menjadi beban bulan ini adalah 2 kali. Sehingga,
beban iklan untuk bulan ini adalah (2 kali) = 2/10 x Rp 90.000 = Rp
18.000
Contoh – Pendekatan Beban

 Dibayar iklan untuk 10 kali penerbitan sebesar Rp 90.000 pada
tanggal 12 Januari.
 Iklan yang telah menjadi beban bulan ini adalah 2 kali. Sehingga,
iklan yang belum adalah 8 kali.
 Iklan dibayar di muka (8 kali) = 8/10 x Rp 90.000 = Rp 72.000
4. Perlengkapan (Supplies)

 Diketahui saldo perlengkapan salon pada Neraca Saldo Rp.
293.000.
 Penyesuaian; Perlengkapan yang tersisa pada 31 Januari
adalah Rp 45.000.
 Sehingga, perlengkapan yang dipakai bulan ini atau Beban
Perlengkapan = Rp 293.000 – Rp 45.000 = Rp 248.000.
5. Depresiasi (Depreciation)

 Fixed Assets
Adalah aset yang berwujud (tangible) dan berumur
panjang yang digunakan dalam operasi bisnis
 Depresiasi
o Alokasi harga perolehan fixed assets selama
masa penggunaan aset
o Tanah tidak dikenai depresiasi
5. Depresiasi (Depreciation)

 Aset Tetap seperti Peralatan Kantor, Kendaraan, Gedung,
Mesin, dan lain-lain disusutkan sebagai konsekuensi logis
bahwa aset tetap tersebut telah digunakan untuk aktivitas
perusahaan.
 Depresiasi aset tetap menggunakan akun kontra yaitu
seperti akumulasi depresiasi peralatan kantor, akumulasi
depresiasi kendaraan dan lain-lain.
 Besaran depresiasi bisa diperoleh dari % tertentu, dengan
metode tertentu (metode garis lurus, jumlah angka
tahun), dan lain-lain.
5. Depresiasi (Depreciation)

 Peralatan Salon depresiasinya ditetapkan 12% per tahun.
 Peralatan Salon saldonya adalah Rp 2.200.000. sehingga,
depresiasi peralatan salon bulan ini adalah (12%/12) x
Rp 2.200.000 = Rp 22.000.
6. Beban yang Masih Harus
Dibayar (Accrued Epense)

 Merupakan lawan/kebalikan dari biaya yang dibayar
dimuka
 Beban yang masih harus dibayar merupakan sejumlah
beban yang menurut waktunya harus diakui
(ditanggung) sebagai beban pada periode akuntansi
yang bersangkutan.
 Namun, karena alasan-alasan tertentu pembayaran
beban tersebut belum dilakukan.
 Beban tersebut merupakan utang bagi perusahaan.
6. Beban yang Masih Harus
Dibayar (Accrued Epense)

Contoh:
 Diketahui perusahaan belum membayar gaji
sebesar Rp 90.000.
7. Pendapatan Diterima di
Muka (Deffered Income)

 Terkadang pelanggan memberikan pembayaran terlebih dahulu,
padahal jasanya belum diberikan oleh perusahaan.
 Contoh: Sewa selama tiga bulan sebesar Rp 360.000 diterima pada
tanggal 1 Januari. Pada tanggal 31 Januari, hanya Rp 120.000 yang
dapat dibukukan sebagai pendapatan.
7. Pendapatan Diterima di
Muka (Deffered Income)

 Pendapatan tersebut, terkadang langsung diakui sebagai
pendapatan (pendekatan akrual/accrual bases).
 Sehingga pada akhir januari, jumlah sewa diterima dimuka = Rp
360.000 – Rp 120.000 = Rp 240.000

Latihan
Perlengkapan

Contoh :
Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian
31 Desember 2015
Perlengkapan Toko Rp. 1.250.000 (D)
Perlengkapan Kantor Rp. 2.000.000 (D)

Data Penyesuaian 31 Desember 2015


 Nilai Perlengkapan Toko Pada akhir periode Rp. 750.000
 Perlengkapan Kantor yang telah terpakai Rp. 1.300.000
Ayat Penyesuaian, 31 Desember 2015

Tanggal Keterangan Debet Kredit


31-12-90 B. Perlengkapan Toko Rp. 500.000
Perlengkapan Toko Rp. 500.000
(1.250.000 - 750.000)

B. Perlengkapan Kantor Rp. 1.300.000


Perlengkapan Kantor Rp. 1.300.000
Depresiasi Aset Tetap
Contoh : 
Neraca Saldo 31 Desember 2015
Gedung Rp. 10.000.000 (D)
Akumulasi depresiasi Gedung Rp. 2.000.000 (K)
Inventaris Rp. 6.000.000 (D)

Data Penyesuaian 31 Desember 2015


 Gedung disusutkan 10 % dari harga Beli
 Inventaris disusutkan sebesar Rp. 500.000
Ayat Penyesuaian 31 Desember 2015:
No. Keterangan Debet Kredit
1 Biaya Peny. Gedung Rp. 1.000.000
Akum. Peny. Gedung Rp. 1.000.000

2 Biaya Peny. Inventaris Rp. 500.000


Akum. Peny. Inventaris Rp. 500.000
Biaya yang Masih Harus Dibayar

Contoh :

Neraca Saldo 31 Desember 2015
Biaya Gaji Rp. 400.000 (D)
Pajak Penghasilan Rp. 150.000 (D)

Data Penyesuaian 31 Desember 2015


 Gaji yang terutang sebesar Rp. 20.000
 Taksiran Pajak Penghasilan Rp. 175.000

Ayat Penyesuaian 31 Desember 2015:


No. Keterangan Debet Kredit
1 Biaya Gaji Rp. 20.000
Gaji ymh dibayar Rp. 20.000

2 Pajak Penghasilan Rp. 25.000


PPh ymh dibayar Rp. 25.000
(175.000 - 150.000)
Pendapatan yang Masih Harus Diterima

Contoh :

Neraca Saldo, 31 Desember 2015
Pendapatan Bunga Rp. 50.000 (K)

Data Penyesuaian 31 Desember 2015


Bunga yang belum diterima sebesar Rp. 20.000

Ayat Penyesuaian 31 Desember 2015

No. Keterangan Debet Kredit


1 Bunga ymh diterima Rp. 20.000
Pendapatan Bunga Rp. 20.000
Biaya Dibayar Di Muka

Contoh :
Neraca Saldo 31 Desember 2015

Asuransi dibayar dimuka Rp. 1.620.000 (D)
Biaya Sewa Rp. 1.200.000 (D)

Data Penyesuaian 31 Desember 2015


Asuransi yang telah dibayar untuk 3 tahun dimulai 1 Januari 2015
Kontrak Sewa selama 2 Tahun dimulai awal Juli 2015
Ayat Penyesuaian 31 Desember 2015
No. Keterangan Debet Kredit
1 Biaya Asuransi Rp. 540.000
Asuransi dibayar dimuka Rp. 540.000
(1.620.000 x 1/3)

2 Sewa dibayar dimuka Rp. 900.000


Biaya Sewa Rp. 900.000
(18/24 x 1.200.000)
Pendapatan Diterima Di Muka
Contoh :
Neraca Saldo 31 Desember 2015
Bunga diterima dimuka Rp. 1.200.000 (K)
Pendapatan Sewa Rp. 4.800.000 (K)

Data penyesuaian 31 Desember 2015


 Bunga diterima di muka merupakan bunga yang telah diterima untuk
masa 1 tahun dimulai 1 Maret 2015
 Sewa yang telah dicatat dimulai awal agustus 2015
Ayat Penyesuaian 31 Desember 2015

No. Keterangan Debet Kredit


1 Bunga diterima dimuka Rp. 1.000.000
Pendapatan Bunga Rp. 1.000.000
(10/12 x 1.200.000)
2 Pendapatan Sewa Rp. 2.800.000
Sewa diterima dimuka Rp. 2.800.000
(5/12 x 4.800.000)
Piutang Tak Tertagih
Contoh :
Neraca Saldo, 31 Desember 2015
Piutang Rp. 10.000.000 (D)
Cadangan Pengahapusan Piutang Rp. 500.000 (K)

Data Penyesuaian 31 Desember 2015


 Kerugian Penghapusan Piutang tahun ini sebesar Rp. 200.000
 Cadangan Penghapusan Piutang ditaksir 6 % dari Piutang

Ayat Penyesuaian 31 Desember 2015


No. Keterangan Debet Kredit
1 Biaya Penghapusan Piutang Rp. 200.000
Cad. Penghapusan Piutang Rp. 200.000

2 Biaya Penghapusan Piutang Rp. 100.000


Cad. penghapusan Piutang Rp. 100.000
((6% x 10.000.000)- 500.000)
Penyesuaian Saldo Kas dengan
Rekening Koran
Contoh :
Neraca Saldo 31 Desember 2015
Kas Rp. 7.500.000 (D)
Kas di Bank Rp. 10.250.000 (D)

Data Penyesuaian 31 Desember 2015


Saldo R/K menunjukkan saldo kredit sebesar Rp. 10.500.000 selisih
dengan saldo kas disebabkan Bank telah mendebet biaya administrasi
sebesar Rp. 100.000 dan mengkredit jasa giro sebesar Rp. 350.000 kedua
post ini belum tercatat oleh perusahaan .

Ayat Penyesuaian 31 Desember 2015


No. Keterangan Debet Kredit
1 Kas di Bank Rp. 250.000
Biaya Administrasi Rp. 100.000
Pendapatan Bunga Rp. 350.000
Persediaan Barang Dagang

1. Ikhtisar Rugi Laba
2. Harga Pokok Penjualan
Contoh :
Neraca Saldo, 31 Desember 2015
Persediaan Barang Dagang Rp. 11.250.000 (D)
Pembelian Rp. 15.000.000 (D)
Ongkos Angkut Pembelian Rp. 500.000 (D)
Retur Pembelian Rp. 1.000.000 (K)
Potongan Pembelian Rp. 750.000 (K)

Data Penyesuaian 31 Desember 2015


Nilai Persediaan barang akhir sebesar Rp. 12.500.000
1. Penyesuaian Metode Ikhtisar Rugi/Laba

Tanggal Keterangan Debet Kredit


31 Des’ 90 Ikhtisar R/L Rp. 11.250.000
Persediaan Awal Rp. 11.250.000

Persediaan Akhir Rp. 12.500.000


Ikhtisar R/L Rp. 12.500.000

2. Penyesuaian Metode Harga Pokok Penjualan


Tanggal Keterangan Debet Kredit
31 Des’90 Harga Pokok Penjualan Rp. 26.250.000
Persediaan Barang awal Rp. 11.250.000
Pembelian Rp. 15.000.000
Ongkos Angkut Pembelian Rp. 500.000

Persediaan Barang Akhir Rp. 12.500.000


Retur Pembelian Rp. 1.000.000
Potongan Pembelian Rp. 750.000
Harga Pokok Penjualan Rp. 14.250.000
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai