Anda di halaman 1dari 5

1.

Pemakaian perlengkapan (supplies)


Pencatatan pemakaian perlengkapan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a. sebagai harta (aktiva)
b. sebagai beban
Dicatat sebagai harta Dicatat sebagai beban
Beban perlengkapan Rp xxx Perlengkapan Rp xxx
Perlengkapan Rp xxx Beban perlengkapan Rp xxx
(dicatat sebesar jumlah yang sudah (dicatat sebesar jumlah yang belum terpakai)
terpakai)

Contoh:
Tanggal 15 Mei 2009 dibeli perlengkapan kantor seharga Rp 2.500.000,00 secara tunai. Pada akhir
periode akuntansi tanggal 31 Desember 2009, perlengkapan yang masih tersisa sebesar Rp750.000,00.
15/5 Perlengkapan kantor Rp 2.500.000,00
Dicatat sebagai Kas Rp 2.500.000,00
harta 31/12 Beban perlengkapan kantor Rp 1.750.000,00
Perlengkapan kantor Rp 1.750.000,00
15/5 Beban perlengkapan kantor Rp 2.500.000,00
Dicatat sebagai Kas Rp 2.500.000,00
beban 31/12 Perlengkapan kantor Rp 1.750.000,00
Beban perlengkapan kantor Rp 1.750.000,00

2. Beban dibayar di muka (prepaid expenses)


Pencatatan beban dibayar di muka dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a. sebagai harta (aktiva)
b. sebagai beban

Dicatat sebagai harta Dicatat sebagai beban


Beban ...... Rp xxx ...... dibayar di muka Rp xxx
...... dibayar di muka Rp xxx Beban ...... Rp xxx
(dicatat sebesar jumlah yang (dicatat sebesar jumlah yang belum
sudahjatuh tempo) terpakai)
Contoh:
Pada tanggal 1 Agustus 2009 perusahaan membayar sewa kantor untuk masa dua tahun sebesar
Rp12.000.000,00.
15/5 Sewa dibayar di muka Rp 12.000.000,00
Kas Rp 12.000.000,00
Dicatat sebagai 31/12 Beban sewa Rp 2.500.000,00
harta Sewa dibayar di muka Rp 2.500.000,00
5 bulan (1 Agustus 2009 – 31 Desember 2009) dengan nilai
sebesar Rp2.500.000,00 (5/24 x Rp12.000.000,00)
15/5 Beban sewa Rp 12.000.000,00
Kas Rp 12.000.000,00
Dicatat sebagai 31/12 Sewa dibayar di muka Rp 9.500.000,00
beban Beban sewa Rp 9.500.000,00
17 bulan (1 Januari 2010 – 31 Juli 2011) dengan nilai sebesar
Rp9.500.000,00 (17/24 x Rp12.000.000,00)

3. Pendapatan diterima di muka (deferred revenue)


Pencatatan pendapatan diterima di muka dapat dilakukan dengan dua cara:
a. sebagai utang (kewajiban)
b. sebagai pendapatan
Dicatat sebagai utang Dicatat sebagai pendapatan
...... diterima di muka Rp xxx Pendapatan ...... Rp xxx
Pendapatan ...... Rp xxx ...... diterima di muka Rp xxx
Contoh:
Tanggal 1 Agustus 2009 diterima sewa toko untuk masa dua tahun sebesar Rp12.000.000,00.
15/5 Kas Rp 12.000.000,00
Sewa diterima di muka Rp 12.000.000,00
Dicatat sebagai 31/12 Sewa diterima di muka Rp 2.500.000,00
utang Pendapatan sewa Rp 2.500.000,00
5 bulan (1 Agustus 2009 – 31 Desember 2009) dengan nilai sebesar
Rp2.500.000,00 (5/24 x Rp12.000.000,00)
15/5 Kas Rp 12.000.000,00
Pendapatan sewa Rp 12.000.000,00
Dicatat sebagai 31/12 Pendapatan sewa Rp 9.500.000,00
pendapatan Sewa diterima di muka Rp 9.500.000,00
17 bulan (1 Januari 2010 – 31 Juli 2011) dengan nilai sebesar Rp9.500.000,00
(17/24 x Rp12.000.000,00)

4. Piutang pendapatan (accrued receivable)


Piutang ...... Rp xxx
Pendapatan ...... Rp xxx
Contoh:
Tanggal 31 Desember 2009 kamar hotel yang disewa sebanyak 4 kamar dengan total tagihan Rp.
2.000.000,- sedangkan tamu baru akan melunasi tagihan ketika check out.
Jurnal penyesuaiannya adalah:
Piutang sewa Rp 2.000.000,00
Pendapatan sewa Rp 2.000.000,00

5. Beban yang masih harus dibayar (accrued expense)


Beban ...... Rp xxx
Utang ...... Rp xxx
Contoh:
Pembayaran gaji karyawan dilakukan pada tanggal 10 di setiap bulannya sebesar Rp. 30.000.000,00.
Perhitungan:
Misalnya periode akuntansi berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, maka beban gaji yang dibebankan
untuk periode akuntansi yang bersangkutan adalah selama 20 hari (11 Des 2009 – 31 Desember 2009)
sebesar 20.000.000,00 (20/30 x Rp30.000.000,00).
Ayat jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2009 adalah:
Beban gaji Rp 20.000.000,00
Utang gaji Rp 20.000.000,00

6. Penyusutan aktiva tetap (depreciation of fixed asset)


Beban penyusutan ...... Rp xxx
Akumulasi penyusutan ...... Rp xxx
Contoh:
Dalam neraca saldo terdapat akun Gedung dengan saldo sebesar Rp350.000.000,00 yang disusutkan
sebesar 10% setiap tahunnya.
Ayat jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2009 adalah:
Beban penyusutan gedung Rp 35.000.000,00
Akumulasi penyusutan gedung Rp 35.000.000,00

7. Kerugian piutang
Kerugian piutang tak tertagih Rp xxx
Cadangan kerugian piutan tak tertagih Rp xxx
Contoh:
Pada neraca saldo tanggal 31 Desember 2009 akun piutang usaha menunjukkan jumlah debet Rp
35.000.000,00. Dari jumlah tersebut diperkirakan tidak dapat ditagih sebesar 3%.
Kerugian piutang tak tertagih Rp 1.050.000,00
Cadangan kerugian piutang tak tertagih Rp 1.050.000,00

Soal
1. selama periode akuntansi 2013 dilakukan beberapa kali pembelian perlengkapan kantor sehingga dalam
neraca saldo terdapat saldo perlengkapan kantor Rp 15.000.000,00. setelah dilakukan pemeriksaan fisik
pada akhir periode, diketahui bahwa persediaan perlengkapan sebesar Rp 5.000.000,00.
2. Akun perlengkapan menunjukkan saldo sementara Rp.500.000,00.
Data akhir periode: Perlengkapan masih ada senilai Rp.100.000,00
3. Akun Asuransi dibayar di muka menunjukkan saldo sementara Rp.360.000,00.
Data akhir periode: Jumlah Asuransi yang telah jatuh tempo adalah Rp.120.000,00 yaitu untuk 4 bulan.
4. Akun Peralatan menunjukkan saldo Rp.3.000.000,00.
Akhir periode: Peralatan disusutkan 10 %
5. Akun Pendapatan Jasa menunjukkan jumlah Rp.1.800.000,00.
Akhir periode: Dari jumlah pendapatan tersebut Rp.200.000,00 layanan kepada langganan belum
dikerjakan
6. Akun Beban Iklan menunjukkan jumlah Rp.250.000,00.
Akhir periode: Iklan yang dibayar untuk 10 kali pemasangan, sampai akhir periode baru terpasang 6
kali.
7. Akun Sewa diterima di muka jumlahnya Rp.300.000,00.
Akhir periode: Jumlah sewa untuk 6 bulan, telah diterima sejak 1 September 1999
8. Pada tanggal 5 Januari 2008, dibeli perlengkapan secara tunai seharga Rp 300.000. Pada akhir periode
perlengkapan yang masih tersisa seharga Rp 75.000.

PT. MRUF merupakan sebuah perusahaan yang kegiatannya bergerak dalam bidang jasa bengkel
kendaraan roda dua . Berikut akan disajikan neraca saldo PT. MRUF per 31 Desember 2013.

PT. MRUF
NERACA SALDO
PERIODE 31 DESEMBER 2012
NO.
NAMA AKUN DEBIT KREDIT
AKUN
111 Kas Rp 45.610.000,00 -
112 Piutang Usaha Rp 4.750.000,00 -
113 Perlengkapan Rp 5.000.000,00 -
121 Peralatan Rp 15.500.000,00 -
123 Kendaraan Rp 60.000.000,00 -
211 Utang Usaha - Rp 4.300.000,00
212 Utang Gaji - Rp 2.550.000,00
221 Utang Bank - Rp 13.500.000,00
311 Modal Tn.Sandiaga - Rp 78.400.000,00
312 Prive Tn.Sandiaga Rp 1.500.000,00 -
411 Pendapatan Jasa - Rp 43.950.000,00
511 Beban Sewa Rp 2.400.000,00 -
512 Beban L.A.T Rp 365.000,00 -
513 Beban Iklan Rp 950.000,00 -
514 Beban Gaji Rp 4.500.000,00 -
515 Beban Asuransi Rp 550.000,00 -
599 Beban Lain-Lain Rp 375.000,00 -
Jumlah Rp 140.862.500,00 Rp 140.862.500,00

Berikut Data Penyesuaian yang terdapat pada Robert Motor Service :


1. Sisa Perlengkapan bengkel yang ada seharga Rp 2.500.000,00
2. Iklan pada surat kabar yang dibayarkan pada bulan Agustus dari jatah 10 kali tayang , 5 kali telah
terpakai
3. Gaji Karyawan yang masih harus dibayar sebesar Rp 2.750.000,00
4. Peralatan Bengkel disusutkan sebesar 2.000.000,00
5. Sewa tempat bengkel untuk masa satu tahun terhitung sejak bulan Agustus

Anda mungkin juga menyukai