Anda di halaman 1dari 8

Materi V : AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK

SOAL

1. Apa itu biaya overhead pabrik?


Jawab :
Biaya overhead pabrik (BOP) atau biaya produksi tidak langsung adalah biaya
produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Dalam
perhitungan harga pokok, biaya overhead pabrik yang terjadi sangat sulit untuk
secara langsung dibebankan kepada produk. Sehingga BOP yang dibebankan kepada
produk biasanya atas dasar tariff biaya over head pabrik tunggal atau tarif biaya
overhead pabrik departemen.

2. Biaya overhead pabrik (BOP) di bedakan berdaasarkan sifatnya, perilaku terhadap


produksi, dan hubungan dengan departemen. Jabarkan dan jelaskna klasifikasi BOP
berdasarkan kriteria tersebut!
Jawab :
1. Berdasarkan Sifatnya
 Biaya Bahan Penolong
Biaya bahan penolong adalah biaya bahan yang dipakai untuk membantu
penyelesaian suatu produk yang jumlahnya relative kecil, sehingga biaya tersebut di-
golong-kan kedalam biaya produksi tidak langsung. Misalnya seperti lem atau
perekat pada perusahaan percetakan, pernis, dan paku pada perusahaan mebel.
 Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah biaya tenaga kerja yang diberikan kepada
pekerja atau karyawan yang tidak menangani secara langsung dalam proses
produksi. Misalnya seperti gaji direksi produksi, gaji karyawan pada departemen
pembantu, dan upah mandor.
 Biaya Penyusutan Aktiva Tetap Pabrik
Biaya penyusutan aktiva tetap pabrik adalah biaya penyusutan terhadap aktiva atau
asset tetap yang dipakai di pabrik untuk penyelesaian produk, baik secara langsung
atau pun tidak langsung. Misalnya seperti penyusutan mesin pabrik, penyusutan
gedung pabrik, penyusutan kendaraan pabrik, dan penyusutan barang inventaris
lainnya.
 Biaya Reparasi dan Pemeliharaan
Biaya reparasi dan pemeliharaan adalah biaya dikeluarkan untuk perbaikan dan
perawatan mesin dan juga peralatan pabrik.
 Biaya Asuransi Pabrik
Biaya asuransi pabrik adalah biaya yang dikeluarkan untuk membagi resiko yang
mungkin akan terjadi dalam proses produksi di pabrik. Misalnya seperti asuransi
gedung pabrik, asuransi tenaga kerja pabrik, dan lain sebagainya.

 Biaya Jasa Kepada Pihak Lain


Biaya jasa kepada pihak lain adalah biaya yang muncul atau ditimbulkan karena
penggunaan jasa kepada pihak lain guna penyelesaian dan juga kelancaran proses
produksi. Misalnya seperti biaya reparasi mesin pabrik, biaya listrik dan air untuk
pabrik, dan lain sebagainya.
 Biaya-biaya lain yang Sifatnya Tidak Langsung
Adalah biaya yang berkaitan dengan proses produksi yaitu biaya yang dikeluarkan
pada departemen pembantu. Misalnya seperti gaji mandor bagian gudang bahan
baku dan cadangan pembangkit listrik (disel).

2. Berdasarkan Perilaku Terhadap Produksi


 BOP Variable
Adalah biaya overhead pabrik yang bertambah dan juga berkurang sebanding
dengan perubahan volume produksi. Sehingga BOP per unit akan selalu sama atau
tetap, meskipun terdapat perubahan pada volume produksi. Misalnya seperti biaya
bahan penolong.
 BOP Tetap
Adalah biaya yang jumlahnya tatap atau sama dan pada batas-batas tertentu tidak
akan terpengaruh oleh perubahan volume produksi.
Sehingga jumlahnya akan selalu tetap meskipun volume produksi mengalami
perubahan, sebaliknya BOP per unit akan selalu berubah, berbanding terbalik
dengan perubahan volume produksi. Misalnya seperti biaya penyusutan mesin
pabrik, penyusutan gedung pabrik, dan lain sebagainya.
 BOP Semi Variable
Adalah biaya overhead pabrik yang jumlahnya berubah secara proporsional dengan
perubahan jumlah produksi. Biaya ini mengandung unsur variable dan tetap.
Misalnya seperti biaya mandor bagian produksi, biaya listrik, dan lain sebagainya.

3. Berdasarkan Hubungan dengan Departemen


 BOP Langsung Departemen
Adalah biaya overhead pabrik yang terjadi dalam departemen tertentu dan
manfaatnya hanya dinikmati oleh departemen tertentu. Misalnya BOP yang ada di
departemen perakitan adalah BOP langsung yang ada di departemen perakitan.
 BOP Tidak Langsung Departemen
Adalah biaya overhead pabrik manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu
departemen. Misalnya seperti beban penyusutan gedung pabrik yang didistribusikan
ke departemen produksi.

3. Taksiran BOP pada suatu periode adalah Rp.7.500.000 dan taksiran produk yang
dihasilkan pada periode yang bersangkutan adalah 15.000 unit. Hitunglah besarnya
tariff BOP per unit dan BOP yang dibebankan pada produk, jika produk yang
dihasilkan pada periode yang bersangkutan adalah 12.000 unit.

Jawab:
Tarif BOP per unit = Rp.7.500.000 / 15.000 = Rp.500

BOP yang dibebankan pada produk adalah Rp.6.000.000


12.000 x Rp.500 =
=

4. Taksiran BOP pada periode tertentu adalah Rp.2.500.000 dan taksiran biaya
bahan baku yang dipakai pada periode yang bersangkutan adalah
Rp.2.000.000.
Hitunglah % tarif BOP dari bahan dan hutang juga besarnya BOP yang
dibebankan pada suatu produk jika menurut catatan biaya bahan yang
dikeluarkan untuk produk tertentu adalah Rp.150.000.

Jawab:

Tarif BOP dari bahan = Rp.2.500.000 / Rp.2.000.000 x 100% = 1,25%

BOP yang dibebankan pada produk adalah = 1,25% x Rp.150.000 = Rp.187.500

5. Taksiran BOP pada periode tertentu adalah Rp.1.000.000 dan taksiran biaya tenaga
kerja langsung sebesar Rp.1.250.000.
Hitunglah % tariff BOP dari biaya tenaga kerja langsung dan hitunglah besarnya
BOP yang dibebankan pada suatu produk jika biaya tenaga kerja langsung yang
dikeluarkan untuk produk yang bersangkutan adalah Rp.400.000.

Jawab:

Tarif BOP dari BTKL = Rp.1.000.000 / Rp.1.250.000 x 100% = 80%

BOP yang dibebankan pada produk adalah = 80% x Rp.400.000 = Rp.320.000

6. Taksiran BOP pada periode tertentu Rp.1.000.000 dan taksiran jam tenaga kerja
langsung yang bisa dicapai pada periode yang bersangkutan adalah 2.500 jam.
Hitunglah besarnya tariff BOP per jam tenaga kerja langsung dan hitunglah besarnya
BOP yang dibebankan pada suatu produk jika jam tenaga kerja langsung yang bisa
dicapai pada periode yang bersangkutan adalah 2.000 jam.

Jawab:

Tarif BOP tiap jam tenaga kerja langsung Rp.400


Rp.1.000.000 / 2.500 =
=
BOP yang dibebankan pada produk adalah = 2.000 x Rp.400 = Rp.800.000

7. Taksiran BOP pada periode tertentu Rp.1.000.000 dan taksiran kan mesin yang bisa
dicapai adalah 4.000 jam.
Hitunglah tariff BOP per jam mesin dan hitunglah BOP yang dibebankan pada periode
yang bersangkutan jika jam mesin yang bisa dicapai adalah 3.000 jam.

Jawab:

Tarif BOP tiap jam mesin = Rp.1.000.000 / 4.000 = Rp.250

BOP yang dibebankan pada produk adalah Rp.750.000


3.000 x Rp.250 =
=

8. Perusahaan Solali bergerak di bidang industri pakaian menetapkan tarif BOP atas
dasar jam tenaga kerja langsung. Hitunglah besarnya tarif BOP tetap dan tarif BOP
variabel apabila diketahui.
 Anggaran BOP tetap = Rp.2.000.000
 Anggaran BOP variabel = Rp.3.000.000
 Jumlah jam kerja langsung = 10.000 jam

Jawab :

Tarif BOP tetap = Rp.2.000.000 / 10.000 = Rp.200

Tarif BOP variabel Rp.3.000.000 / 10.000 = Rp.300


=

Tarif BOP total = Rp.200 + Rp.300 = Rp.500


atau
(Rp.2.000.000 + Rp.3.000.000) / 10.000
=
9. Suatu perusahaan industry pada periode tertentu mempunyai data sebagai berikut
ini.

Taksiran BOP tetap = Rp.8.100.000

Taksiran BOP variable = Rp.9.900.000

Biaya overhead yang sesungguhnya terjadi = Rp.16.300.000

Jam mesin normal = 45.000 jam

Jam mesin sesungguhnya = 40.000 jam

Buatlah jurnal yang dibutuhkan untuk mencatat BOP jika tariff BOP berdasarkan jam
mesin !

Jawab :

 Jurnal untuk mencatat pembelian BOP.

Tangga Nama Akun Re Debet Kredit


l f

BDP – BOP Rp.16.000.000

          BOP dibebankan Rp.16.000.000

Keterangan:

Rp.18.000.000 / 45.000 Rp.400 / jam mesin


Tarif BOP =
=

Jam mesin yang sesungguhnya terjadi adalah 40.000 jam

BOP yang dibebankan = 40.000 x Rp.400 = Rp.16.000.000

  Jurnal untuk mengumpulkan BOP sesungguhnya.

Tanggal Nama Akun Ref Debet Kredit

BOP sesungguhnya Rp.16.300.000

          Berbagai macam akun yang Rp.16.300.000


dikredit
 Jurnal yang dipakai untuk mencatat selisih BOP dan menutup BOP dibebankan
ke BOP sesungguhnya.

Tanggal Nama Akun Ref Debet Kredit

BOP dibebankan Rp.16.000.000

BOP kurang dibebankan Rp.300.000

          BOP sesungguhnya Rp.16.300.000

 Jurnal pembebanan selisih BOP pada laba / rugi.

Tanggal Nama Akun Ref Debet Kredit

Laba / rugi Rp.300.000

          BOP kurang dibebankan Rp.300.000

 Jurnal pembebanan selisih BOP pada harga pokok penjualan.

Tanggal Nama Akun Ref Debet Kredit

Harga pokok penjualan Rp.300.000

          BOP kurang dibebankan Rp.300.000

Perhaikan data dibawah ini untuk menjawab pertanyaan nomor 10 dan 11!

Suatu perusahaan industri pada periode tertentu mempunyai data sebagai berikut.

Anggaran BOP tetap Rp. 6.750.000

Anggaran BOP variabel Rp.11.250.000

BOP sesungguhnya Rp.15.400.000

Jam mesin normal 45.000 jam


Jam mesin 40.000 jam
sesungguhnya

Dari data tersebut:

10. Buatlah perhitungan selisih pembebanan BOP


Jawab :

Perhitungan selisih pembebanan BOP

Tarif BOP tetap = Rp.6.750.000 / 45.000 = Rp.150 / jam mesin

Tarif BOP variabel Rp.11.250.000 / 45.000 = Rp.250 / jam mesin


=

Tarif BOP total = (Rp.6.750.000 + Rp.11.250.000) / 45.000 Rp.400 / jam mesin


=

Selisih pembebanan dapat dihitung dengan menggunakan cara berikut ini.

BOP sesungguhnya Rp.15.400.000

BOP yang dibebankan 40.000 x Rp.400 = (Rp.16.000.000)

Jadi, pembebanan BOP Rp.600.000


(Laba)

11. Buatlah analisa BOP dengan metode 2 selisih!

Jawab :

Analisis BOP dengan metode 2 selisih

  Selisih anggaran

BOP sesungguhnya Rp.15.400.000

BOP yang dianggarkan pada kapasitas sesungguhnya:

     BOP tetap (Rp.6.750.000)

     BOP variable (kapasitas sesungguhnya x tarif) (Rp.10.000.000)


+
Jumlah BOP yang dianggarkan = (Rp.16.750.000) –

Selisih anggaran (Laba) Rp.1.350.000

 Selisih kapasitas

BOP tetap yang dianggarkan Rp.6.750.000

BOP tetap yang dibebankan pada Rp.6.000.000 –


produk
(40.000 x Rp.150)

Selisih kapasitas (Rugi) Rp.750.000

Atas dasar analisa yang dilakukan tersebut maka diperoleh.

Selisih anggaran laba Rp.1.350.000

Selisih anggaran rugi (Rp.750.000) –

Total selisih BOP (laba) Rp.600.000

Anda mungkin juga menyukai