Anda di halaman 1dari 4

BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) adalah biaya produksi yang dikeluarkan selain untuk

keperluan bahan baku dan biaya tenaga kerja secara langsung.

 Dasar dasar pembebanan biaya yang umum digunakan untuk penentuan tarif BOP:
1. Satuan produk ( unit)
Metode pembebanan biaya secara langsung pada produk dengan cara membagi antara
anggaran BOP dengan anggaran produk pada periode tertentu. Berikut formula
perhitungannya:

Anggaran Biaya Overhead Pabrik


Tarif BOP per unit=
Anggaran Jumlah Produk

Contoh :

PT GLOBAL PANCA SAKTI sebagai perusahaan manufaktur, yang mana produk yang
dihasilkan adalah kacang rasa bawang dalam bentuk kemasan. Pada tahun 2010,
perusahaan mempunyai anggaran BOP sebesar Rp45.000.000 yang terdiri dari BOP
Variabel sebesar Rp20.000.000 dan BOP Tetap sebesar Rp25.000.000, sedangkan
anggaran jumlah produk yang dihasilkan selama satu tahun sebanyak 100.000 unit.

Rp 45.000 .000
Perhitungan: Tarif BOP per unit= =Rp 450 per unit
100.000unit

2. Jam mesin (JM)


Merupakan dasar pembebanan yang digunakan apabila sebagian BOP memiliki kaitan
dengan teknologi, seperti penyusutan mesi, pemeliharaan dan perawatan mesin. Berikut
formula perhitungannya:
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Tarif BOP per jam mesin=
Anggaran Jumlah Jam Mesin

Contoh:

PT DIAN SURYA KIRANA sebagai perusahaan yang memproduksi kabel. Produk yang
dihasilkan adalah kabel tegangan tinggi dengan berbagai jenis dan ukuran. Pada tahun
2010, perusahaan mempunyai anggaran BOP sebesar Rp100.000.000 yang terdiri dari
BOP Variabel sebesar Rp40.000.000 dan BOP Tetap sebesar Rp60.000.000, sedangkan
anggaran jumlah jam mesin yang digunakan selama setahun sebanyak 20.000 jam

Perhitungan:

Rp100 .000 .000


Tarif BOP per unit= =Rp 5.000 per jam mesin
2 0.000 jam mesin

3. Jam tenaga kerja langsung (JKTL)


Untuk memperkuat metode ini diperlukan catatan daftar hadir dan catatan waktu untuk
mengerjakan produk. Berikut formula perhitungannya:
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Tarif B OP per JKTL=
Anggaran Jumlah JKTL

Contoh:

Pada tahun 2010, perusahaan mempunyai anggaran BOP sebesar Rp50.000.000 yang
terdiri dari BOP Variabel sebesar Rp10.000.000 dan BOP Tetap sebesar Rp40.000.000,
sedangkan anggaran jumlah jam tenaga kerja langsung yang digunakan selama satu tahun
sebanyak 10.000 Jam

Perhitungan:

Rp 5 0.000 .000
Tarif BOP per JKTL= =Rp5.000 per JKTL
10 0.000 jam
4. Biaya bahan langsung (BBL)
Metode ini digunakan untuk BOP ynag berhubungan dengan biaya bahan langsung.
Berikut formula perhitungannya:

Anggaran Biaya Overhead Pabrik


BOP ( %BBL )= ×100 %
Anggaran Biaya Bahan Langsung

Contoh:

PT BAYU PUTRA SEKAWAN sebagai perusahaan garmen, yang mana produk yang
dihasilkan adalah celana jeans untuk komoditas ekspor. Pada tahun 2010, perusahaan
mempunyai anggaran BOP sebesar Rp250.000.000 yang terdiri dari BOP Variabel
sebesar Rp100.000.000 dan BOP Tetap sebesar Rp150.000.000, sementara biaya bahan
langsung yang dianggarkan selama satu tahun sebesar Rp400.000.000.

Perhitungan:
Rp 2 50.000 .000
BOP ( %BBL )= ×100 %=62 , 5 % dari Biaya Bahan Langsung
Rp 400.0 00.000

5. Biaya tenaga kerja langsung (BTKL)


Metode ini tepat digunakan apabila upah antar pekerja pabrik mengalami perbedaan yang
relatif rendah. Berikut formula perhitungannya:
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
BOP ( %BTKL )= ×100 %
Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung

Contoh:
PT PELITA SURYA UTAMA sebagai produsen peralatan olahraga, yang mana produk
yang dihasilkan adalah sepatu olahraga dewasa untuk pria dan wanita. Pada tahun 2010,
perusahaan mempunyai anggaran BOP sebesar Rp400.000.000 yang terdiri dari BOP
Variabel sebesar Rp100.000.000 dan BOP Tetap sebesar Rp300.000.000, sedangkan
biaya tenaga kerja langsung yang dianggarkan selama satu tahun sebesar Rp200.000.000.

Perhitungan:
Rp 40 0.000 .000
BOP ( %BTKL )= ×100 %=200 % dari Biaya Tenaga Kerja Langsung
Rp 2 00.000 .000

PERHITUNGAN TARIFBIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP)

Langkah-langkah menentukan tarif biaya overhead pabrik.

1. Menyusun anggaran
Pada awal periode akuntansi, penyusunan anggaran biaya overhead pabrik untuk setiap
elemen biaya dikelompokkan menjadi biaya variabel dan biaya tetap. Dengan demikian,
tarif biaya overhead pabrik yang dihasilkan dapat dikelompokkan menjadi tarif BOP
Variabel dan tarif BOP Tetap

2. Memilih Dasar Pembebanan

Setelah menyusun anggaran, langkah selanjutnya adalah menentukan dasar pembebanan


yang tepat, yang mana pemilihan dasar pembebanan dilakukan melalui
penelusuran/identifikan keterkaitan antara jenis biaya overhead pabrik yang signifikan
jumlahnya di departemen produksi dan memiliki kaitan erat dengan dasar pembebanan
yang akan digunakan.
3. Menetapkan Kapasitas yang Digunakan

Pemilihan kapasitas produksi harus disesuaikan dengan kemampuan perusahaan, yang


mans tingginya kapasitas akan sulit dicapai oleh operator (pelaksana), sebaliknya
rendahnya kapasitas tidak akan memberikan manfaat dalam upaya untuk mengendalikan
besarnya biaya.
Oleh karenanya, kapasitas yang digunakan dalam penyusunan anggaran BOP adalah
kapasitas normal, yang mana kapasitas tersebut telah mempertimbangkan hambatan-
hambatan internal dan eksternal.
Contoh :
PT CITRA INDOTAMA sebagai perusahaan manufaktur yang memproduksi plastik
kemasan. Pada tahun 2010, perusahaan mempunyai anggaran BOP sebesar Rp45.000.000
yang terdiri dari BOP Variabel sebesar Rp 20.000.000 dan BOP Tetap sebesar
Rp25.000.000. Berdasarkan anggaran tersebut, jumlah produk yang dihasilkan selama
satu tahun (tahun 2010) adalah 100.000 unit.

Elemen BOP Biaya Variabel Biaya Tetap Jumlah


Biaya bahan tidak langsung Rp 8.000.000 - Rp 8.000.000
Biaya tenaga kerja tidak langsung Rp 500.000 Rp 8.750.000 Rp 9.250.000
Biaya asuransi - Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
Biaya bahan bakar dan pelumas Rp 1.500.000 - Rp 1.500.000
Biaya reparasi dan pemeliharaan Rp 4.000.000 Rp 500.000 Rp 4.500.000
Biaya depresiasi aset tetap - Rp 14.500.000 Rp 14.500.000
Biaya listik dan air Rp 5.000.000 Rp 250.000 Rp 5.250.000
Biaya lain-lain Rp 1.000.000 - Rp 1.000.000
Jumlah Rp 20.000.000 Rp 25.000.000 Rp 45.000.000
Perhitungan tarif BOP
Rp 2 0.000 .000
Tarif BOP Variabel per unit =
100.000unit
¿ Rp 200 per unit

Rp 25 .000 .000
Tarif BOP Tetap per unit=
100.000 unit

¿ Rp 25 0 per unit

Tarif BOP T otal=Rp200 per unit + Rp250 per unit

¿ Rp 4 5 0 per unit

Anda mungkin juga menyukai