PENYESUAIAN
JAIMAN, SE
SMK MUHAMMADIYAH AMBARAWA
1
» Jurnal Penyesuaian
» Dasar Pembukuan
» Contoh Soal
HAL : 2
» Jumlah angka pada setiap rekening yang terdapat
di Neraca Saldo, terkadang tidak semuanya
menunjukkan jumlah yang seharusnya.
» Penyesuaian angka-angka tersebut dapat
dilakukan dengan terlebih dahulu menyusun
jurnal penyesuaian berdasarkan data yang
disediakan.
» Tahapan berikutnya adalah penyesuaian dengan
bantuan daftar yang disebut Neraca Lajur
(worksheet).
HAL : 3
» Jurnal penyesuaian (adjustment journal) adalah :
» jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk menyesuaikan
saldo-saldo perkiraan (akun) agar menunjukkan keadaan
sebenarnya sebelum penyusunan laporan keuangan.
» Tujuan dari penyusunan jurnal penyesuaian antara lain sebagai
berikut.
» 1. Agar setiap perkiraan riil, khususnya perkiraan harta dan
utang pada akhir periode menunjukkan jumlah sebenarnya.
» 2. Agar setiap perkiraan nominal, yaitu perkiraan pendapatan
dan beban pada akhir periode menunjukkan besarnya
pendapatan dan beban yang harus diakui.
HAL : 4
» Neraca saldo harus disesuaikan dahulu,
karena alasan berikut :
˃ Adanya rekening campuran (Mixed Account) yaitu
Rekening yang sebagian merupakan harta dan
sebagian lagi merupakan rekening biaya.
˃ Adanya kesalahan yang masih harus dikoreksi
HAL : 5
» Jurnal Penyesuaian disusun berdasarkan data
dari neraca saldo dan data penyesuaian akhir
periode
» Dilakukan pada hari pertama pada periode
berikutnya.
» Contoh
˃ Perusahaan melakukan penutupan buku dan penyusunan laporan
keuangan periode 31 Desember 2009 maka jurnal penyesuaian
kembali dibuat pada tanggal 1 Januari 2010.
HAL : 6
1. Perlengkapan (Supplies)
2. Beban dibayar di muka (Prepaid Expense)
3. Pendapatan diterima di muka (Deferred Income)
4. Pendapatan yang masih harus diterima (Accrued
Income)
5. Beban yang masih harus di bayar (Accrued
Expense)
6. Penyusutan aktiva tetap (Depreciation)
7. Penyediaan barang dagang (Merchandise
inventory)
HAL : 7
» Beban dibayar di muka (Prepaid Expense)
˃ Dicatat sebagai harta
˃ Dicatat sebagai beban
» Pendapatan diterima di muka (Deferred
Income)
˃ Dicatat sebagai utang
˃ Dicatat sebagai pendapatan
HAL : 8
HAL : 9
HAL : 10
» Dibayar iklan untuk 10 kali penerbitan sebesar Rp 90.000 pada
tanggal 12 Januari.
» Iklan yang telah menjadi beban bulan ini adalah 2 kali. Sehingga,
beban iklan untuk bulan ini adalah (2 kali) = 2/10 x Rp 90.000 =
Rp 18.000
HAL : 11
» Dibayar iklan untuk 10 kali penerbitan sebesar Rp 90.000 pada
tanggal 12 Januari.
» Iklan yang telah menjadi beban bulan ini adalah 2 kali. Sehingga,
iklan yang belum adalah 8 kali.
» Iklan dibayar di muka (8 kali) = 8/10 x Rp 90.000 = Rp 72.000
HAL : 12
» Diketahui saldo perlengkapan salon pada Neraca
Saldo Rp. 293.000.
» Penyesuaian; Perlengkapan yang tersisa pada 31
Januari adalah Rp 45.000.
» Sehingga, perlengkapan yang dipakai bulan ini atau
Beban Perlengkapan = Rp 293.000 – Rp 45.000 = Rp
248.000.
HAL : 13
» Plant assets
˃ Adalah aset yang berwujud (tangible) dan berumur
panjang yang digunakan dalam operasi bisnis
» Penyusutan
˃ Alokasi biaya plant asset untuk membiayai selama
masa penggunaan aset
˃ Tanah tidak dikenai penyusutan
HAL : 14
» Aktiva Tetap seperti Peralatan Kantor, Kendaraan,
Gedung, Mesin, dan lain-lain disusutkan sebagai
konsekuensi logis bahwa aktiva tetap tersebut telah
digunakan untuk aktivitas perusahaan.
» Penyusutan aktiva tetap menggunakan akun kontra
yaitu seperti akumulasi penyusutan peralatan kantor,
akumulasi penyusutan kendaraan dan lain-lain.
» Besaran penyusutan bisa diperoleh dari % tertentu,
metode tertentu (metode garis lurus, jumlah angka
tahun), dan lain-lain.
HAL : 15
» Peralatan Salon penyusutannya ditetapkan 12% per
tahun.
» Peralatan Salon saldonya adalah Rp 2.200.000.
sehingga, Penyusutan peralatan salon bulan ini adalah
(12% / 12) x Rp 2.200.000 Rp 22.000.
HAL : 16
» Contra asset
˃ Normal credit balance
˃ Selalu dipasangkan dengan akun yang terkait
» Merupakan jumlah dari seluruh penyusutan yang
dicatat dalam plant asset
» Holds sum of all depreciation recorded on a plant
asset
» Nilai buku :
˃ Biaya dikurangi akumulasi penyusutan
HAL : 17
» Merupakan beban yang masih harus dibayar
» Merupakan lawan / kebalikan dari biaya yang dibayar
dimuka
» Beban yang masih harus dibayar merupakan sejumlah
beban yang menurut waktunya harus diakui
(ditanggung) sebagai beban pada periode akuntansi
yang bersangkutan.
» Namun, karena alasan-alasan tertentu pembayaran
beban tersebut belum dilakukan.
» Beban tersebut merupakan utang bagi perusahaan.
HAL : 18
» Contoh:
» Diketahui perusahaan belum membayar gaji sebesar
Rp 90.000.
HAL : 19
» Terkadang pelanggan memberikan pembayaran terlebih dahulu,
padahal jasanya belum diberikan oleh perusahaan.
» Contoh: Sewa selama tiga bulan sebesar Rp 360.000 diterima
pada tanggal 1 Januari. Pada tanggal 31 Januari, hanya Rp
120.000 yang dapat dibukukan sebagai pendapatan.
HAL : 20
» Pendapatan tersebut, terkadang langsung diakui sebagai
pendapatan (pendekatan akrual/accrual bases).
» Penjelasan di atas adalah pendekatan kas (cash bases). Sehingga,
Sewa diterima dimuka = Rp 360.000 – Rp 120.000 = Rp 240.000
HAL : 21
HAL : 22
HAL : 23
1. Ikhtisar Rugi Laba
2. Harga Pokok Penjualan
3. Tanpa di Jurnal
Contoh :
Neraca Saldo, 31 Desember 1990
Persediaan Barang Dagang Rp. 11.250.000 (D)
Pembelian Rp. 15.000.000 (D)
Ongkos Angkut Pembelian Rp. 500.000 (D)
Retur Pembelian Rp. 1.000.000 (K)
Potongan Pembelian Rp. 750.000 (K)
HAL : 24
1. Penyesuaian Metode Ikhtisar Rugi/Laba
HAL : 25
Mencatat Persediaan Perlengkapan
Contoh :
Neraca Saldo 31 Desember 1990
Perlengkapan Toko Rp. 1.250.000 (D)
Perlengkapan Kantor Rp. 2.000.000 (D)
HAL : 26
Ayat Penyesuaian, 31 Desember 1990
HAL : 27
Contoh :
Neraca Saldo 31 Desember 1990
Gedung Rp. 10.000.000 (D)
Akumulasi Penyusutan Gedung Rp. 2.000.000 (K)
Inventaris Rp. 6.000.000 (D)
HAL : 28
Contoh :
Neraca Saldo 31 Desember 1990
Biaya Gaji Rp. 400.000 (D)
Pajak Penghasilan Rp. 150.000 (D)
HAL : 29
Contoh :
Neraca Saldo, 31 Desember 1990
Pendapatan Bunga Rp. 50.000 (K)
HAL : 30
Contoh :
Neraca Saldo 31 Desember 1990
Asuransi dibayar dimuka Rp. 1.620.000 (D)
Biaya Sewa Rp. 1.200.000 (D)
HAL : 31
Contoh :
Neraca Saldo 31 Desember 1990
Bunga diterima dimuka Rp. 1.200.000 (K)
Pendapatan Sewa Rp. 4.800.000 (K)
HAL : 32
Contoh :
Neraca Saldo, 31 Desember 1990
Piutang Rp. 10.000.000 (D)
Cadangan Pengahapusan Piutang Rp. 500.000 (K)
HAL : 33
Contoh :
Neraca Saldo 31 Desember 1990
Kas Rp. 7.500.000 (D)
Kas di Bank Rp. 10.250.000 (D)
HAL : 34
HAL : 35