Anda di halaman 1dari 3

SOAL 2

a. (1) Jurnal Umum:


10 Nov
Pembelian 72.000
Hutang dagang 72.000
13 Nov
Hutang dagang 9.600
Retur pembelian 9.600
15 Nov
Pembelian 96.000
Hutang dagang 96.000
25 Nov
Pembelian 120.000
Hutang dagang 120.000
28 Nov
Hutang dagang 96.000
Kas 95.040
Diskon pembelian 960
(2) Penjelasan bagaimana berbagai akun disajikan pada laporan keuangan:
 Persediaan: Akun ini mewakili nilai barang-barang dagangan yang masih dimiliki
oleh perusahaan. Nilainya akan diurutkan dalam neraca sebagai aset lancar.
 Utang Dagang: Mewakili jumlah yang masih harus dibayar kepada pemasok. Ini
akan terdaftar sebagai kewajiban dalam neraca.
 Kas: Mewakili uang tunai yang dimiliki oleh perusahaan. Ini akan tercantum
dalam neraca sebagai aset lancar.
b. (1) Jurnal Umum:
10 Nov
Persediaan barang dagang 72.000
Hutang dagang 72.000
13 Nov
Hutang dagang 9.600
Retur pembelian 9.600
15 Nov
Persediaan barang dagang 96.000
Hutang dagang 96.000
25 Nov
Persediaan barang dagang 120.000
Hutang dagang 120.000
28 Nov
Hutang dagang 96.000
Kas 95.040
Diskon pembelian 960
(2) Jurnal Penyesuaian pada 30 November:
Beban Bunga 960
Utang Dagang 960
SOAL 4
1. Metode Garis Lurus (Straight-line method):
Depresiasi tahunan = (Biaya peralatan - Nilai sisa) / Masa manfaat
Depresiasi tahunan = (Rp. 1.100.000 - Rp. 50.000) / 10 tahun = Rp. 105.000 per tahun
2. Metode Saldo Menurun Ganda (Double declining balance method):
Tarif depresiasi = 2 / Masa manfaat
Tarif depresiasi = 2 / 10 = 0.2
Depresiasi tahun pertama = (Biaya peralatan - Akumulasi depresiasi tahun sebelumnya) *
Tarif depresiasi
Depresiasi tahun pertama = (Rp. 1.100.000 - 0) * 0.2 = Rp. 220.000
Depresiasi tahun kedua = (Biaya peralatan - Akumulasi depresiasi tahun pertama) * Tarif
depresiasi
Depresiasi tahun kedua = (Rp. 1.100.000 - Rp. 220.000) * 0.2 = Rp. 176.000
Depresiasi tahun ketiga = (Biaya peralatan - Akumulasi depresiasi tahun kedua) * Tarif
depresiasi
Depresiasi tahun ketiga = (Rp. 1.100.000 - (Rp. 220.000 + Rp. 176.000)) * 0.2 = Rp.
140.800
3. Metode Jumlah Angka Tahunan (Sum-of-the-years-digits method):
Total angka tahun = (Masa manfaat * (Masa manfaat + 1)) / 2
Total angka tahun = (10 * (10 + 1)) / 2 = 55
Depresiasi tahun pertama = (Sisa masa manfaat / Total angka tahun) * (Biaya peralatan -
Nilai sisa)
Depresiasi tahun pertama = (10 / 55) * (Rp. 1.100.000 - Rp. 50.000) = Rp. 200.000
Depresiasi tahun kedua = (9 / 55) * (Rp. 1.100.000 - Rp. 50.000) = Rp. 181.818
Depresiasi tahun ketiga = (8 / 55) * (Rp. 1.100.000 - Rp. 50.000) = Rp. 163.636
4. Metode Unit-Output (Units of Production method):
Depresiasi per unit = (Biaya peralatan - Nilai sisa) / Total unit yang diharapkan
diproduksi
Depresiasi per unit = (Rp. 1.100.000 - Rp. 50.000) / 50.000 unit = Rp. 21,00 per unit
Depresiasi tahun pertama = Depresiasi per unit * Produksi tahun pertama
Depresiasi tahun pertama = Rp. 21,00 * 12.000 unit = Rp. 252.000
Depresiasi tahun kedua = Depresiasi per unit * Produksi tahun kedua
Depresiasi tahun kedua = Rp. 21,00 * (12.000 - 1.000) unit = Rp. 210.000
Depresiasi tahun ketiga = Depresiasi per unit * Produksi tahun ketiga
Depresiasi tahun ketiga = Rp. 21,00 * (11.000 - 1.000) unit = Rp. 200.000
Total depresiasi untuk tiga tahun:
 Garis Lurus: Rp. 105.000 * 3 = Rp. 315.000
 Saldo Menurun Ganda: Rp. 220.000 + Rp. 176.000 + Rp. 140.800 = Rp. 536.800
 Jumlah Angka Tahunan: Rp. 200.000 + Rp. 181.818 + Rp. 163.636 = Rp. 545.454
 Unit-Output: Rp. 252.000 + Rp. 210.000 + Rp. 200.000 = Rp. 662.000
Dari perbandingan di atas, metode depresiasi yang memaksimalkan laba bersih untuk periode
tiga tahun adalah metode Garis Lurus, karena menghasilkan total depresiasi terendah sebesar
Rp. 315.000. Oleh karena itu, untuk skedul jumlah akumulasi depresiasi pada 31 Desember
2020, akan menggunakan metode Garis Lurus.
Skedul jumlah akumulasi depresiasi pada 31 Desember 2020 menggunakan metode Garis
Lurus:
Tahun Depresiasi Tahunan Akumulasi Depresiasi
2018 Rp. 105.000 Rp. 105.000
2019 Rp. 105.000 Rp. 210.000
2020 Rp. 105.000 Rp. 315.000

Anda mungkin juga menyukai