Anda di halaman 1dari 5

JAWABAN UTS AKUNTANSI PERPAJAKAN Nama NPM : Delta Susi Novitasari : C1C011001

1.

a. Jelaskan pentingnya pembukuan untuk perpajakan! b. Jelaskan sanksi tidak diselenggarakan pembukuan perpajakan! Jawab: a. Pembukuan merupakan hal yang sangat penting bagi perpajakan karena,pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan seperti harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa, diakhiri dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca, dan laporan laba rugi untuk periode Tahun Pajak tersebut. Selain itu, karena sudah diberlakukannya pemungutan pajak dengan cara yang baru yaitu self assessment (MPS dan MPO) sehingga kewenangan aparat pajak tidak lagi seperti sebelumnya. Maka dari itu, harus ada pemberian kepercayaan penuh kepada WP, jadi peranan pembukuan dan akuntansi dalam perpajakan sangatlah besar. Kemudian dengan adanya penghitungan pajak sendiri ini, DJP perlu melakukan pengawasan terhadap kepatuhan WP dalam menghitung pajaknya dibuktikan melalui pencatatan dan pembukuan yang telah dilakukan WP tersebut. WP juga dapat menyusun aktivitas keuangan guna memperoleh beban pajak yang minimal (perencanaan pajak). b. Menurut UU KUP Nomor 16 Tahun 2009 pasal 38-39, sanksi bagi WP yang dengan sengaja tidak menyelenggarakan pembukuan adalah penghitungan pajaknya akan dilakukan menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Netto dan ditambah sanksi kenaikan sebesar 50% dari pajak yang kurang bayar. Ada juga sanksi pidana bagi WP yang dengan sengaja tidak menyelenggarakan pembukuan dengan tidak benar sehingga menimbulkan kerugian bagi Negara. Sanksi tersebut berupa pidana penjara paling sedikit 6 bulan dan paling lama 6 tahun dan denda paling sedikit 2 kali jumlah pajak terutang yang tidak/kurang bayar dan paling banyal 4 kali jumlah pajak terutang yang tidak/kurang bayar.

2.

Pada tanggal 1 Maret 2012, PT Famous membeli 325 lembar obligasi dari PT Popular dengan nilai nominal Rp 2.400 per lembar, ditambah dengan biaya broker Rp 2.600. Obligasi tersebut berjangka waktu 4 tahun dengan tingkat bunga 9 % . Bunga dibayar dua kali setahun yaitu

setiap tanggal 1 Maret dan 1 September. Pada tanggal 1 September 2015, PT Famous menjual 125 lembar obligasi PT Popular dan menerima uang tunai sebesar Rp 297.500 dikurangi biaya broker sebesar Rp 750. a. Buatlah jurnal yang diperlukan PT Famous pada tahun 2012

Jawab: a. Jurnal yang diperlukan PT Famous pada tahun 2012 Pada saat pembelian obligasi PT Popular (1 Maret 2012) Investasi pada efek tertentu Kas/Bank (325 lembar x Rp 2400 = Rp 780.000) Rp 780.000 Rp 780.000

Pemotongan PPh 21 atas pembayaran komisi/broker (1 Maret 2012) Beban Komisi Utang PPh 21 Kas/Bank PPh 21 (5% x Rp 2600 = Rp 130) Penyetoran PPh 21 yang telah dipotong ke kas negara (10 April 2012) Utang PPh 21 Kas/Bank Pencatatan pendapatan bunga (1 September 2012) Kas/Bank PPh 23 dibayar dimuka Pendapatan bunga PPh 23(15% x Rp 35.100 = Rp 5.265) Pendapatan bunga (9% x Rp 780.000 x 6/12 = Rp 35.100) Penyesuaian pada akhir tahun 2012 (31 Desember 2012) Piutang bunga Pendapatan bunga Rp 23.400 Rp 23.400 Rp 29.835 Rp 5.265 Rp 35.100 Rp 130 Rp 130 Rp 2.600 Rp 130

Rp 2.470

Pendapatan bunga 4 bulan (September-Desember) : (9% x Rp 780.000 x 4/12 = Rp 23.400)

Penutup yang dibuat pada akhir tahun 2012 (31 Desember 2012) Pendapatan bunga Ikhtisar Laba-Rugi (Rp 35.100 + Rp 23.400 = Rp 58.500) 3. PT Bone berkedudukan di jalan Nirwana Bogor. Dengan NPWP 001.234.567.891.234, selama bulan Juni 2012 telah melakukan transaksi sebagai berikut: a. b. c. d. e. Membayar bunga pinjaman kepada Bank Mega, Bogor sebesar Rp 50.000.000 Membayar fee sebesar Rp 21.000.000 kepada Kantor Akuntan Publik Diestri, Jakarta. Penagihan pada Departemen Agama atas penjualan tekstil untuk seragam Rp 70.000.000 Membayar bunga pinjaman kepada Tuan Herman sebesar Rp 5.000.000 Membayar tagihan catering dari perusahaan catering BoBo sebesar Rp 1.000.000 Rp 58.500 Rp 58.500

Buatlah jurnal untuk masing-masing transaksi diatas Jawab:

4.

PT Jammy membeli kendaraan angkutan pada bulan Maret 2012 senilai Rp 360.000.000. Perusahaan menggunakan metode penyusutan sesuai dengan peraturan perpajakan. Kendaraan ini termasuk asset kelompok 2 dan disusutkan dengan metode garis lurus. Pada bulan Juli 2012, kendaraan ini dijual dengan harga Rp 225.000.000. Buatlah jurnal untuk transaksi penjualan ini. Jawab: Beban penyusutan per bulan = 12,5% x Rp 360.000.000 : 12 bulan = Rp 3.750.000 Akumulasi penyusutan dari Maret 2012 Juli 2012 = Rp 3.750.000 x 4 bulan = Rp 15.000.000

Laba atau rugi penjualan : Biaya perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai buku Harga pasar Laba Penjualan Aset Rp 360.000.000 (15.000.000) Rp 345.000.000 225.000.000 Rp 120.000.000

Jurnal: Kas/Bank Akumulasi penyusutan kendaraan Rugi penjualan kendaraan bermotor Kendaraan PPN 16D 5. Rp 247.500.000 15.000.000 120.000.000 Rp 360.000.000 22.500.000

Sugeng masih bunjangan tetapi dia menanggung kedua orang tuanya, bekerja sebagai karyawan tetap di PT Ion sejak tahun 2007. Tiap bulannya dalam tahun 2013 dia memperoleh penghasilan dari perusahaan berupa gaji Rp 8.600.000 tunjangan transport Rp 1.000.000 dan tunjangan konsumsi Rp 500.000. Buatlah jurnal untuk mencatat: (a) transaksi pembayaran gaji dan tunjangan, dan (b) transaksi penyetoran PPh pasal 21 yang telah dipotong ke Bank Persepsi. Jawab: Gaji/bulan + Tunjangan transport + Tunjangan komsumsi Penghasilan bruto/bulan -Biaya jabatan (5% max = Rp 500.000) Penghasilan neto/bulan Penghasilan neto/tahun = ( 12 x Rp 9.600.000) -PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak) : Wajib Pajak Tanggungan (2 x Rp 2.025.000) Penghasilan Kena Pajak (PHKP) Rp 24.300.000 Rp 4.050.000 Rp (28.350.000) Rp 86.850.000 Rp Rp Rp 8.600.000 1.000.000 500.000

Rp 10.100.000 Rp Rp (500.000) 9.600.000

Rp 115.200.000

PPh 21 per tahun : 5% x Rp 50.000.000 = Rp 2.500.000 15% x Rp 36.850.000 = Rp 5.527.500 + Rp 8.027.500

PPh 21 per bulan

= Rp 8.027.500/12 = Rp 668.958,3

Uang yang dibawa pulang oleh Sugeng sebesar gaji bulanan + tunjangan transpor + tunjangan konsumsi PPh 21 bulanan : = Rp 8.600.000 + Rp 1.000.000 + Rp 500.000 Rp 668.958,3 = Rp 9.431.041,7

a) Jurnal untuk pembayaran gaji dan tunjangan : Beban Gaji Tunjangan-tunjangan Kas/Bank Utang PPh 21 Rp 8.600.000 Rp 1.500.000 Rp 9.431.041,7 Rp 668.958,3

b) Jurnal penyetoran PPh 21 yang telah dipotong ke Bank Persepsi : Utang PPh 21 Kas/Bank Rp 668.958,3 Rp 668.958,3

Anda mungkin juga menyukai