Anda di halaman 1dari 14

SOAL 1

PT JANEVA (memiliki NPWP dan API) mengimpor gandum dari Ukraina sebanyak 100 Ton,
dengan harga faktur per ton sebesar USD $1,000, kemudian biaya asuransi serta biaya
angkut masing-masing sebesar 1% dan 10% dari harga faktur. Atas impor barang tersebut
dikenakan bea masuk sebesar 10% CIF dengan Kurs yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan
pada saat itu adalah $1 = Rp 15.000 sedangkan Kurs BI $1 = 115.550. Hitunglah besarnya
PPh pasal 22 yang harus dibayar oleh PT JANEVA atas Impor gandum tersebut?

Keterangan tarif PPh Pasal 22


No. Objek Pajak Tarif PPh
1 Barang Tertentu (Lampiran PMK No. 10%
41/PMK.010/2022 huruf A); Dengan atau tanpa
menggunakan API
2 Barang Tertentu Lainnya (Lampiran PMK No. 7,5%
41/PMK.010/2022 huruf B); Dengan atau tanpa
menggunakan API
3 Barang berupa gandum, tepung terigu, kedelai 0,5%
(Lampiran PMK No. 41/PMK.010/2022 huruf c);

Jawaban :
PPh Pasal 22 dihitung sebagai berikut.
1. Menghitung nilai impor
- Harga faktur (100 x 1.000) USD 100.000
- Biaya asuransi (1% x 100.000) USD 1.000
- Biaya angkut (10% x 100.000) USD 10.000 (+)
CIF (cost, insurance, freight) USD 111.000
Bea masuk : 10% x 111.000 USD 11.100 (+)
Nilai Impor USD 122.100
Nilai impor (dalam rupiah) : USD 122.100 x Rp 15.000 Rp 1.831.500.000
2. Menghitung PPh Pasal 22
Besarnya PPh Pasal 22 adalah :
0,5% x Rp 1.831.500.000 Rp 9.157.500
*) Barang berupa gandum, tepung terigu, kedelai (Lampiran PMK No. 41/PMK.010/2022 huruf c);

SOAL 2
Pada tanggal 19 Desember 2023, Dinas Pendidikan DKI Jakarta melakukan pembelian 20-
unit INFOCUS merek HP dengan harga termasuk PPN @Rp 3.400.000-unit dari PT. HP
Indonesia. Tarif PPh pasal 22: 1,5 %.
Hitunglah PPh pasal 22 yang harus di pungut! Siapa pihak pemungut atas kegiatan tersebut!

Jawaban :
Nilai transaksi pembelian : 20 x Rp 3.400.000 Rp 68.000.000
Dasar Pengenaan Pajak (100 : 111) x Rp 68.000.000 Rp 61.261.261
PPh Pasal 22 : 1,5% x Rp 61.261.261 Rp 918.918
PPh 22 tersebut dipungut oleh bendaharawan Dinas Pendidikan DKI Jakarta

SOAL 3
Tanggal 20 Desember 2023 PT Semen Jaya sebagai produsen semen menjual semen kepada
produsen utamanya PT. Lancar Maju, 1500 sak semen @Rp 150.000 harga belum termasuk
PPN.
Tarif PPh pasal 22: 0,25%
Hitunglah PPh pasal 22 yang harus di pungut! Siapa pihak pemungut atas kegiatan tersebut!

Jawaban :
Nilai transaksi penjualan : 1.500 x Rp 150.000 Rp 225.000.000
Dasar Pengenaan Pajak Rp 225.000.000
PPh Pasal 22 (0,25% x Rp 225.000.000) Rp 562.500
PPh 22 tersebut dipungut oleh PT Semen Jaya

SOAL 4
Pada tanggal 12 Desember 2023, PT. Pertamina menjual hasil produksi bahan bakar minyak
senilai Rp 4.500.000.000 harga termasuk PPN dijual kepada SPBU Pertamina
Tarif PPh pasal 22 = 0,25 %.
Hitunglah PPh pasal 22 yang harus di pungut! Siapa pihak pemungut atas kegiatan tersebut!

Jawaban :
Nilai transaksi penjualan Rp 4.500.000.000
Dasar Pengenaan Pajak (100 : 111) x Rp 4.500.000.000 Rp 4.054.054.054
PPh Pasal 22 (0,25% x Rp 4.054.054.054) Rp 10.135.135
PPh 22 tersebut dipungut oleh PT Pertamina
SOAL 5
PT. Anugrah Music membayarkan Rp 300.000.000 berupa royalty ke penyanyi asal China
bernama Laufey dan Rp 150.000.000 berupa royalty kepada artis Indonesia bernama Lyodra.
Berapakah PPh pasal 23/26 yang harus di pungut oleh PT Anugrah Music!

Jawaban :
1. PPh 23 atas royalty Lyodra
Dasar pengenaan pajak = Rp 150.000.000
PPh Pasal 23 = 15% x Rp 150.000.000 = Rp 22.500.000
2. PPh 26 atas royalty Laufey
20 % x Rp 300.000.000 = Rp 60.000.000
3. Total pajak yang harus dipungut PT Anugrah Music
Rp 22.500.000 + Rp 60.000.000 = Rp 82.500.000
SOAL 6
Pada tahun 2023, PT ARDELIA berkantor di Jakarta Timur memiliki laba usaha neto fiskal
dalam negeri sebesar Rp 10.000.000.000 dengan Peredaran bruto > Rp 50M setahun, tarif
PPh badan sebesar 22%, serta memiliki penghasilan dari luar negeri sebagai berikut:
• Penghasilan usaha dari Korea Selatan Sebesar Rp 200.000.000 (tarif Pajak di Korea 20%)
• Penghasilan usaha dari Malaysia Sebesar Rp 30.000.000 (tarif Pajak di Malaysia 18%)
• Kerugian usaha di Thailand sebesar Rp 180.000.000 (tarif Pajak di Thailand 30%)
Berapakah total kredit pajak PPh pasal 24 yang diperbolehkan bagi PT ARDELIA?

Jawaban :
1. Mengitung Total PKP
Penghasilan dari Korea Selatan Rp 200.000.000
Penghasilan dari Malaysia Rp 30.000.000
Penghasilan dari dalam negeri Rp 10.000.000.000
Jumlah penghasilan neto Rp 10.230.000.000
2. Menghitung Total PPh Terutang
22% x Rp 10.230.000.000 = Rp 2.250.600.000
3. Menghitung PPh maksimum dikreditkan sesuai Perbandingan Penghasilan masing-
masing negara
a. PPh maksimum negara Korea Selatan
Rp 200.000.000 x Rp 2.250.600.000 = Rp 44.000.000
Rp 10.230.000.000
b. PPh maksimum negara Malaysia
Rp 30.000.000 x Rp 2.250.600.000 = Rp 6.600.000
Rp 10.230.000.000
4. Menghitung PPh yang dipotong atau dibayar di luar negeri
a. PPh terutang Korea Selatan
20% x Rp 200.000.000 = Rp 40.000.000
b. PPh terutang Malaysia
18% x Rp 30.000.000 = Rp 5.400.000
Kredit pajak luar negeri diperbolehkan (PPh Pasal 24) bagi PT ARDELIA tahun 2023.
Rp 40.000.000 + Rp 5.400.000 = Rp 45.400.000

SOAL 7
Pada tahun 2023, PT JAYA berkantor di Jakarta Timur memiliki laba usaha neto fiskal dalam
negeri sebesar Rp 8.000.000.000 dengan Peredaran bruto Rp 35 miliar setahun, tarif PPh
badan sebesar 22%, dan menggunakan tarif pasal 31E serta memiliki penghasilan dari luar
negeri sebagai berikut:
• Penghasilan usaha dari Australia Sebesar Rp 250.000.000 (tarif Pajak di Australia 20%)
• Penghasilan usaha dari Malaysia Sebesar Rp 47.000.000 (tarif Pajak di Malaysia 18%)
• Kerugian usaha di Swiss sebesar Rp 180.000.000 (tarif Pajak di Swiss 30%)
Berapakah total kredit pajak PPh pasal 24 yang diperbolehkan bagi PT JAYA?

Jawaban :
1. Mengitung Total PKP
Penghasilan dari Australia Rp 250.000.000
Penghasilan dari Malaysia Rp 47.000.000
Penghasilan dari dalam negeri Rp 8.000.000.000
Jumlah penghasilan neto Rp 8.297.000.000
2. Menghitung Total PPh Terutang
a. Penghasilan yang mendapat fasilitas
Rp 4.800.000.000 x Rp 8.297.000.000 = Rp 1.097.142.857
Rp 35.000.000.000
b. PKP yang tidak mendapatkan fasilitas pengurangan tarif
Rp 8.297.000.000 - Rp 1.097.142.857 = Rp 6.902.857.143
c. PPh terutang :
50% x 22% x Rp 1.097.142.857 = Rp 120.685.714
22% x Rp 6.902.857.143 = Rp 1.518.628.571
Tarif PPh terutang = Rp 1.639.314.286

3. Menghitung PPh maksimum dikreditkan sesuai Perbandingan Penghasilan masing-


masing negara
a. PPh maksimum negara Australia
Rp 250.000.000 x Rp 1.639.314.286 = Rp 49.394.790
Rp 8.297.000.000
b. PPh maksimum negara Malaysia
Rp 47.000.000 x Rp 1.639.314.286= Rp 9.286.220
Rp 8.297.000.000
4. Menghitung PPh yang dipotong atau dibayar di luar negeri
a. PPh terutang Australia
20% x Rp 250.000.000 = Rp 50.000.000
b. PPh terutang Malaysia
18% x Rp 47.000.000 = Rp 8.460.000
Kredit pajak luar negeri diperbolehkan (PPh Pasal 24) bagi PT JAYA tahun 2023.
Rp 49.394.790 + Rp 8.460.000 = Rp 57.854.790

Soal 8
PT. BINUS CAKEP merupakan perusahaan bergerak di bidang retail, pada tahun 2022
memiliki penghasilan sebagai berikut:
• Penghasilan neto fiskal Rp 15.500.000.000
(dengan asumsi Peredaran bruto >Rp 50M, tarif PPh badan yang digunakan sebesar 22%)
Kemudian Pajak – pajak yang telah dibayarkan oleh PT BINUS CAKEP dan juga melalui
pemotongan/pemungutan oleh pihak ketiga sebagai berikut.
• PPh pasal 22 atas import barang sebesar Rp 200.000.000
• PPh pasal 23 atas sewa sebesar Rp 100.000.000
• PPh pasal 24 dari penghasilan luar negeri sebesar Rp 150.000.000
● PPh Pasal 25 yang dibayarkan di tahun 2022 sebesar Rp 1.000.000.000
Angsuran PPh Pasal 25 bulan Desember 2022 sebesar Rp180.000.000. Pada 30 Juli 2023
diterima Surat Ketetapan Pajak (SKP) yang menyebutkan bahwa angsuran PPh untuk tahun
2023 adalah Rp 250.000.000. SPT PPh disampaikan pada tanggal 1 April 2023.
Maka hitunglah angsuran PPh pasal 25 per bulan yang harus dibayar pada:
a. Januari – Maret 2023
b. April – Juli 2023
c. Agustus – Desember 2023

Jawaban :
PPh yang terutang :
22% x Rp 15.500.000.000 Rp 3.410.000.000
Kredit pajak/pengurangan
PPh pasal 22 atas import barang sebesar Rp 200.000.000
PPh pasal 23 atas sewa sebesar Rp 100.000.000
PPh pasal 24 dari penghasilan luar negeri sebesar Rp 150.000.000 (-)
Dasar penghitungan angsuran Rp 2.960.000.000
Angsuran bulanan PPh 25 pada bulan April 2023 dan seterusnya
Rp 2.960.000.000 : 12 = Rp 246.666.666
a. Angsuran Januari – Maret 2023 masing-masing sebesar Rp180.000.000, sehingga
Rp180.000.000 x 3 bulan = Rp 540.000.000
b. Angsuran April – Juli 2023 masing-masing sebesar Rp 246.666.666, sehingga
Rp 246.666.666 x 4 bulan = Rp 986.666.664
c. Angsuran Agustus – Desember 2023 masing-masing sebesar Rp 250.000.000,
sehingga
Rp 250.000.000 x 5 bulan = Rp 1.250.000.000

SOAL 9
Pak Erlan seorang pengusaha konveksi pakaian jadi dengan merek “ELEGAN” dan kebetulan
juga sebagai dosen tetap Prodi Desain Interior di Binus University.
Pada tahun 2023 harus menyampaikan pelaporan perpajakannya.
Data sebagai berikut data sepanjang tahun 2023:
1. Status: Menikah dengan 1 orang anak kandung, 1 orang anak angkat, 1 mertua
tinggal serumah dan tidak bekerja karena kena stroke, 1 adik kandung yang masih
kuliah dan semuanya masuk dalam Kartu Keluarga dan ditanggung oleh Pak Erlan.
Istri Pak Erlan tidak bekerja.
2. Penghasilan Neto dari usaha Rp 565.000.000
3. Penghasilan Neto dari Dosen Tetap Binus Rp 150.000.000 dan Bukti Potong PPh Pasal
21 yang telah dipotong sebesar Rp 25.000.000
4. Penghasilan dari Sewa Gudang senilai Rp 100.000.000
5. Penghasilan dari Bunga Deposito di Bank BCA senilai Rp 2.500.000
6. Penghasilan sebagai pembicara seminar Rp 10.000.000 dan bukti potong sebesar Rp.
500.000
7. Penghasilan dari menyewakan Mesin Jahit Rp 25.000.000 ke PT Anugrah dan
dipotong Pph pasal 23 sebesar Rp 500.000 oleh PT Anugrah.
8. PPh pasal 25 yang telah diangsur total Rp 20.000.000 sepanjang tahun 2023

Berdasarkan keterangan tersebut:


1. Hitunglah Kurang/Lebih bayar PPh untuk tahun pajak?
2. Jelaskan jenis Form SPT mana yang harus digunakan?
3. Kapan batas waktu penyetoran dan pelaporan SPT tersebut?

Jawaban :
1. Menghitung PPh kurang atau lebih dibayar
Penghasilan neto :
1. Dari usaha Rp 565.000.000
2. Dari pekerjaan Rp 150.000.000
3. Penghasilan lainnya :
Sebagai pembicara seminar Rp 10.000.000
Sewa mesin jahit Rp 25.000.000 (+)
Total penghasilan neto Rp 750.000.000

● PTKP (K/3) Rp 72.000.000 (-)

Penghasilan kena pajak Rp 678.000.000


PPh yang terutang :

● 5% x Rp 60.000.000 Rp 3.000.000

● 15% x Rp 190.000.000 Rp 28.500.000

● 25% x Rp 250.000.000 Rp 62.500.000

● 30% x Rp 178.000.000 Rp 53.400.000 (+)

Total PPh yang terutang Rp 147.400.000


Kredit Pajak :

● PPh 21 atas gaji Rp 25.000.000

● Sebagai pembicara seminar Rp 500.000

● PPh 23 atas sewa Rp 500.000

● PPh 25 Rp 20.000.000 (+)

Rp 46.000.000 (-)
PPh yang kurang dibayar Rp 101.400.000
2. Jenis form SPT yang digunakan Pak Erlan adalah SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang
Pribadi (formulir 1770) hal ini karena Pak Erlan mempunyai penghasilan dari usaha
atau pekerjaan bebas; dari satu atau lebih pemberi kerja; dan penghasilan yang
dikenakan PPh bersifat Final.
3. Batas waktu penyetoran SPT tersebut adalah tanggal 25 bulan ketiga setelah
berakhirnya tahun atau tanggal 25 Maret 2024. Sedangkan batas waktu pelaporan
paling lama 3 bulan setelah akhir tahun pajak atau pada Maret 2024.

SOAL 10
Jefri Novian adalah wajib pajak dalam negeri dengan NPWP (01.100.100.0-022.000) bekerja
di PT Pelayaran Selamat sebagai manajer operasional, dengan status menikah dan memiliki
keluarga yang tinggal serumah sebagai berikut

Nama Status Keluarga Tgl lahir


Ani Istri 1 Januari 1986
Imam anak 2 januari 2017
Ismail anak 2 Februari 2019
Aminah anak 1 desember 2021
Fajri Keponakan 1 Maret 2005

Memiliki Penghasilan selama tahun 2022 adalah sebagai berikut:


1. Penghasilan dari gaji sebagai pegawai tetap di PT Pelayaran Selamat (Bukti Potong
terlampir)
2. Penghasilan dari PT Kejora, sebagai tenaga ahli lepas (bukti potong terlampir)
3. Penghasilan dari penyewaan gudang ke PT Asmara (bukti Potong terlampir)
4. Uang Tunai sebesar Rp 100.000.000 dari Ayah kandungnya
5. Beasiswa yang diterima dari PT Pelayaran Selamat sebesar Rp 50.000.000
6. Penghasilan sewa mobil Avanza kepada PT Sedia angkutan (Bukti potong terlampir)
7. Penghasilan sewa mobil Avanza kepada H. Badrudin sebesar RP 1.500.000

Keterangan tambahan, Istri Jefri bekerja sebagai staff keuangan di PT Embargo dengan
penghasilan neto dari gaji setahun sebesar Rp 79.800.000, dan telah dipotong PPh Pasal 21
sebesar Rp 1.290.000. Istri dari Jefri Novian memilih untuk menjalankan kewajiban
perpapajakannya terpisah dengan suami (MT). Berdasarkan keterangan tersebut:
1. Hitunglah Kurang/Lebih bayar PPh Jefri untuk tahun pajak 2022?
2. Jelaskan jenis Form SPT mana yang harus digunakan oleh Jefri ?
3. Kapan batas waktu penyetoran dan pelaporan SPT tersebut?

Jawaban :
Keterangan :
a) Penghasilan gaji dari PT Pelayaran selamat sebesar Rp 234.400.000 dan telah
dipotong sebesar Rp 18.360.000
b) Penghasilan Neto dari PT Kejora sebesar Rp 15.000.000 dan telah dipotong Rp
750.000
c) Penghasilan dari penyewaan gudang ke PT Asmara sebesar Rp 20.000.000 dan telah
dipotong Rp 2.000.000 PPh Final
d) Uang tunai dari ayah kandung Bukan Objek Pajak
e) Beasiswa yang diterima dari PT Pelayaran Selamat Bukan Objek Pajak
f) Penghasilan sewa mobil Avanza kepada PT Sedia angkutan sebesar Rp 5.000.000 dan
telah dipotong Rp 100.000
g) Penghasilan sewa mobil Avanza kepada H. Badrudin sebesar RP 1.500.000

Menghitung PPh Jefri Novian


1. Menghitung PPh kurang atau lebih dibayar
Penghasilan neto :

● Dari PT Pelayaran Selamat Rp 234.400.000

● Dari Kejora Rp 15.000.000

● Penghasilan lainnya :

Sewa mobil Avanza kepada PT Sedia Rp 5.000.000


Sewa mobil Avanza kepada H. Badrudin Rp 1.500.000 (+)
Total penghasilan neto Rp 255.900.000

● PTKP (K/3) Rp 72.000.000 (-)

*Istri memilih untuk berpisah kewajiban perpajakan

Penghasilan kena pajak Rp 183.900.000


PPh yang terutang :

● 5% x Rp 60.000.000 Rp 3.000.000

● 15% x Rp 123.900.000 Rp 18.585.000 (+)

Total PPh yang terutang Rp 21.585.000


Kredit Pajak :

● PPh 21 atas gaji PT Pelayaran selamat Rp 18.360.000

● PPh 21 atas gaji PT Kejora Rp 750.000

● PPh 23 atas sewa Rp 100.000 (+)

Rp 19.210.000 (-)
PPh yang kurang dibayar Rp 2.375.000
2. Jenis form SPT yang digunakan Pak Jefri adalah SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang
Pribadi (formulir 1770 S) hal ini karena Pak Jefri memiliki penghasilan selain dari
usaha dan/atau pekerjaan bebas dengan jumlah penghasilan bruto lebih dari Rp
60.000.000 setahun
3. Batas waktu penyetoran SPT tersebut adalah tanggal 25 bulan ketiga setelah
berakhirnya tahun atau tanggal 25 Maret 2024. Sedangkan batas waktu pelaporan
paling lama 3 bulan setelah akhir tahun pajak atau pada Maret 2024.

Anda mungkin juga menyukai