PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada beberapa tahun terakhir, dunia usaha menjadi saksi atas berbagai peristiwa
akuisisi antar perusahaan dan kombinasi bisnis yang sering kali melibatkan perusahaan-
perusahaan besar ternama tingkat nasional. Beberapa dari kombinasi bisnis tersebut telah
menarik perhatian public karena tokoh-tokoh yang terlibat di dalamnya, strategi inovatif yang
dijalankan, dan besarnya uang yang dipertaruhkan.
Praktik usaha belakangan ini juga telah banyak menimbulkan jenis struktur
perusahaan yang tidak lagi tradisional dan bahkan entitas baru, sering kali betul-betul
merupakan bentuk baru, untuk menjalankan aktivitas operasi dan keuangan entitas tersebut.
Terciptanya struktur entitas baru dan entitas khusus merupakan respons atas lingkungan
operasi usaha saat ini yang dilingkupi oleh kebanyakan risiko usaha, isu globalisasi, dan
aturan perpajakan yang kompleks.
Kombinasi bisnis pada umumnya terjadi dengan kepemilikan hak suara yang
memberikan hak pengendalian. Kepemilikan hak suara biasanya direalisasi dengan perolehan
ekuitas entitas lain, sebagai contoh, hak suara dalam entitas yang berbentuk perseroan
terbatas dinyatakan dalam kepemilikan saham biasa PSAK 22 revisi tahun 2010
mensyaratkan penerapan metode pembelian (purchase) atau metode akuisisi untuk perolehan
ekuitasentitas yang dimaksud.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan struktur usaha kompleks?
2. Bagaimana perluasan usaha dan bentuk struktur organisasi?
3. Bagaimana penciptaan entitas usaha?
4. Bagaimana penggabungan usaha?
5. Bagaimana akuntansi pembelian untuk penggabungan usaha?
C. Tujuan
1. Untuk memahami perkembangan struktur usaha kompleks
2. Untuk memahami perluasan usaha dan bentuk struktur organisasi
3. Untuk memahami penciptaan entitas usaha
4. Untuk memahami penggabungan usaha
5. Untuk memahami akuntansi pembelian untuk penggabungan usaha
BAB II
Pembahasan
Lingkungan usaha saat ini cukup kompleks. Kompleksitas tersebut muncul dari
adanya transaksi usaha lintas kota maupun Negara, dimana tiap daerah memiliki risiko dan
hukum yang berbeda, aturan pajak yang khusus, dan faktor lainyya. Bentuk usaha yang
sederhana dimana sebuah perusahaan memiliki dua atau tiga pabrik kemudian
menghasilkan produk untuk pasar regional atau lokal saja sudah banyak berkurang
dibanding beberapa decade lalu. Semakin berkembangnya ukuran perusahaan, dan sebagai
respons atas lingkungan usaya yang kompleks, perusahaan lalu mengembangkan struktur
organisasi dan struktur kepemilikan yang kompleks.
a. Perluasan Usaha
Sebagai contoh dalam kasusu ini yaitu perusahaan membentuk sebuah anak
perusahaan. Anak perusahaan adalah perusahaan yang dikendalikan oleh perusahaan
lain, yaitu induk perusahaan, biasanya melalui kepemilikan mayoritas (kepentingan
pengendali) saham perusahaan. Karena anak perusahaan merupakan entitas legal yang
terpisah, risiko induk perusahaan terkait dengan aktivitas anak perusahaan dibatasi.
Setelah dilakukan audit ulang, pada tanggal 3 Oktober 2002 laporan keuangan
PT. Kimia Farma tbk 2001 disajikan kembali (restated), karena telah ditemukan
kesalahan yang cukup mendasar. Pada laporan keuangan yang baru, keuntungan yang
disajikan hanya sebesar Rp 99,56 miliar, atau lebih rendah sebesar Rp 32,6 miliar,
atau 24,% dari laba awal yang dilaporkan. Keslahan itu timbul pada unit industry
bahan baku yaitu kesalahan berupa overstated penjualan sebesar Rp 2,7 miliar, pada
unit Logistic Sentral berupa overstated persediaan barang sebesar Rp 23,9 miliar,
pada unit Pedagang Besar Farmasi berupa overstated persediaan sebesar Rp 8,1 miliar
dan overstated penjualan sebesar Rp 10,7 miliar.
Jenis penggabungan usaha yang ditemui dalam lingkungan usaha saat ini dan
isi perjanjiaan pengabungan usaha semakin beragam seiring dengan semakin
banyaknya perusahaan yang terlibat. Perusahaan membuat berbagai perjanjiaan
formal dan informal yang dapat mempunyai satu atau lebih karakteristik penabungan
usaha. Sebagiaan besar perusahaan menghindari pencatatan perjanjiaan informal
dalam pembukuannya karena dapat menyebakan timbulnya kesulitan di kemudian
hari. Faktanya , beberapa jenis perjanjiaan informal seperti peejanjiaan untuk
mematok harga atau membagi konsumen potensial bersifat ilegal. Perjanjiaan formal
biasanya lebih diwajibkan dan lebih mungkin untuk diakui di masing-masing
pembukuan perusahaan yang terlibat.
c. Perjanjian Informal
d. Perjanjian formal
Hanya sedikit perusahaan besar yang berfungsi sebagai satu entitas legal
dalam lingkungan modern.hampir semua perusahaa paling tidak mempunyai satu
anak perusahaan, dengan banyak perusahaan yang terdiversifikasi mempunyai
beratus-ratus anak perusahaan. Dalam beberapa kasus anak perusahaan didirikan
untuk melaksanakan secara terpisah aktivitas operasi yang sudah ada yang
sebelumnya dikerjakan oleh induk perusahaan. Anak perusahaan lain dapat diakuisisi
melalui penggabungan usaha.
Selain struktur induk dan anak perusahaan yang telah menjadi struktur standar
bagi banyak perusahaan pada satu dekade ini, struktur lain yang lebih kompleks mulai
dikenal beberapa tahun terakhir. Saat ini banyak perusahaan yang melakukan
sebagian operasionalnya melalui entitas selain anak perusahaan.
g. Struktur organisasi dan pelaporan keuangan
1. Merger. Sebuah penggabungan usaha dimana aset dan kewajiban dari perusahaan
yang diambil alih digabungkan dengan aset dan kewajiban perusahaan yang
mengambil alih tanpa menambah komponen organisasi. Jadi pelaporan keuangan
dibuat berdasarkan struktur organisasi yang lama yaitu perusahaan yang
mengambil alih.
2. Kepemilikan kendali ( controlling ownership ) suatu penggabungan usaha
dimana perusahaan yang diambil alih tetap beroperasi sebagai entitas legal yang
terpisah dan sebagian besar saham biasanya dimiliki oleh perusahaan yang
mengambil alih. Bentuk ini akan menimbulkan hubungan induk dan anak
perusahaan. Standar akuntansi biasanya mengharuskan laporan keuangan dari
induk dan anak perusahaan dikinsolidasikan untuk pelaporan bertujuan umum
sehingga seakan-akan merupakan suatu perusahaan tunggal. Perlakuan yang sama
diterapkan jika anak perusahaan tidak diperbolehkan dengan cara dibeli tapi
diciptakan.
3. Kepemilikan minotitas (minority interest) atau kepemilikan nonpengendali
(noncontrolling ownership).Pembelian kepemilikan perusahaan lain kurang dari
mayoritas ( Kurang Dari 50%) tidak mengakibatkan timbulnya penggabungan
usaha atau situasi pengendaliaan . Hal yang sama dapat terjadi ketika suatu
perusahaan menciptakan entitas lain dan memiliki hak kepemilikan kurang dari
hak untuk mengendalikan di suatu persekutuan. Dalam hak kepemilikan kurang
dari hak untuk mengendalikan di suatu persekutuan. Dalam laporan keuangannya,
investor seperti akan melaporkan hak kepemilikan pada invested sebagai investasi
dengan metode akuntansi tertentu sesuai dengan kondisi investasinya.
4. Kepemilikan menguntungkan laiinya (other beneficial interest) suatu
perusahaan dapat memiliki kepemilikan pada entitas lain walupun tanpa ada
kepemilikan langsung pada entitas tersebut. Kepemilikan tersebut mungkin timbul
karena adanya perjanjiaan yang dibuat oleh entitas tersebut melalui perjanjiaan
operasi atau keuangan. Ketika kepemilikan timbul berdasarkan faktor selain
persentase kepemilikan, peraturan pelaporan dapat menjadi kompleks dan
tergantung pada situasi. Secara umum, suatu perusahaan yang mampu membuat
keputusan secara signifikan memengaruhi hasil dari aktivitas entitas lain atau
diharapkan mendapatkan mayoritas dari laba dan rugi entitas tersebut dianggap
sebagai penerima manfaat utama ( primary beneficiary) entitas tersebut.
Biasanya, laporan keuangan entitas akan dikonsolidasikan dengan laporan
keuangan primary beneficiary.
Contoh:
Allen Company membentuk anak perusahaan, Blaine Company dan mentransfer aktiva
berikut pada Blaine utk memperoleh 100.000 lembar saham Blaine dengan nilai
nominal Rp.2.000
Kas Rp 70.000.000
Total Rp435.000.000
Kas Rp 70.000.000
Persediaan 50.000.000
Tanah 75.000.000
Bangunan 100.000.000
Peralatan 250.000.000
Akumulasi Penyusutan 110.000.000
Kas Rp 135.000
Persediaan 50.000
Tanah 75.000
Bangunan 100.000
Peralatan 250.000
Akumulasi penyusutan Rp 110.000
Rp.435.000.000
Akumulasi penyusutan 110.000.000
Kas 70.000.000
Persediaan 50.000.000
Tanah 75.000.000
Bangunan 100.000.000
Peralatan 250.000.000
PT.Bima mencatat transfer asset dan penerbitan saham sebesar nilai buku asset
yang ditransfer sebagai berikut:
Kas Rp 70.000.000
Persediaan 50.000.000
Tanah 75.000.000
Bangunan 100.000.000
Peralatan 250.000.000
Akumulasi penyusutan 110.000.000
D. Penggabungan Usaha
Penggabungan usaha adalah menyatukan dua atau lebih badan usaha menjadi satu
kesatuan entitas ekonomi yang memiliki kapasitas lebih besar dari sebelumnya untuk
menjalankan kegiatan usaha. Penggabungan usaha dapat dilakukan dalam banyak dalam
bentuk yang berbeda. Penggabungan kesatuan-kesatuan usaha ini seringkali dicapai
melalui penyatuan bermacam-macam perusahaan menjadi unit-unit tunggal yang lebih
besar.
Bentuk penggabungan entitas bisnis terdiri dari tiga bentuk, yaitu peleburan
(mergers), akuisisi (acquisitions) dan konsolodasi (consolidation) yang diuaikan sebagai
berikut:
Secara umum, tujuan dari kombinasi bisnis adalah meningkatkan profitabilitas dan
efisiensi. Secara khusus, kombinasi bisnis dilakukan untuk :
a. Penghematan biaya, Dengan kombinasi bisnis, berbagai biaya bisa dihemat.
Diantaranya biaya gaji berbagai manajer, biaya penelitian produk baru (produk
tersebut sudah ada di perusahaan yang diakuisisi) dan biaya penelitian dan
pengembangan.
b. Mengurangi risiko, Membeli perusahaan yang sudah mempunyai berbagai macam
produk, dan juga pasarnya, akan lebih kecil resikonya dibandingkan dengan
mengembangkan dan memasarkan produk baru.
c. Mengurangi penundaan beroperasinya perusahaan, Membeli perusahaan yang sudah
mempunyai berbagai macam fasilitas dan sudah memenuhi berbagai macam aturan
pemerintah, akan lebih cepat dibandingkan dengan mengembangkan sendiri atau
mendirikan perusahaan baru.
d. Menghindari pengambilalihan oleh perusahaan lainnya, Salah satu cara untuk
menghindari pengambilalihan oleh perusahaan lain adalah dengan melakukan
kombinasi bisnis.
e. Memperoleh aset tidak berwujud, Salah satu alasan untuk melakukan kombinasi
bisnis adalah untuk memperoleh aset tidak berwujud yang dimiliki oleh perusahaan
yang diakuisisi seperti hak paten, hak penambangan, database pelanggan dan lain-
lain.
f. Alasan-alasan lain, Ada perusahaan yang punya kebanggaan tersendiri ketika berhasil
mengakuisisi perusahaan-perusahaan lain.
2. By Purchase (pembelian)
Penggabungan badan usaha dikatakan atas dasar pembelian apabila
penggabungan badan usaha tersebut berakibat para pemilik perusahaan yang
bergabung tidak ikut berpartisipasi secara substansial di dalam perusahaan tunggal
yang dibentuk.
Selanjutnya apabila suatu kombinasi usaha dianggap suatu “pembelian” maka
harta kekayaan yang diperoleh dalam transaksi penggabungan harus dicatat dalam
buku-buku usaha yang memperolehnya atas dasar harga perolehan yang diukur
dengan uang.
Singkatnya metode pembelian didasarkan pada asumsi bahwa penggabungan
usaha merupakan suatu transaksi dimana suatu entitas memperoleh aktiva bersih dari
perusahaan-perusahaan lain yang bergabung.
Penggabungan BU dianggap sebagai pembelian perusahaan yang terdiri atas
sekelompok aktiva dan utang. Ada dasar baru untuk membukukan dan
mempertanggungjawabkan aktiva yang diperoleh.
Yang perlu diperhatikan :
Kas Rp 400.000.000
Saham-biasa Rp 500.000.000
Untuk mencatat penerbitan 50.000 lembar saham biasa nominal Rp. 10.000
ditambah dengan kas Rp 400.000.000 dalam penggabungan usaha dengan metode
pembelian atas PT Dia adalah
Kas Rp 50.000.000
Persediaan Rp250.000.000
Tanah Rp100.000.000
Bangunan Rp500.000.000
Peralatan Rp350.000.000
Goodwill Rp200.000.000
PT. Point membeli semua aktiva dan kewajiban Sharp dengan mengeluarkan 10,000
lembar saham Sharp nominal $10 saham yg dikeluarkan tersebut mempunyai nilai
pasar $600,000.
Point mengeluarkan $40,000 untuk biaya penilaian dan $25,000 untuk biaya
penerbitan saham.
Total nilai wajar aktiva bersih Sharp $510,000
Aktiva, Kewajiban dan Ekuitas Nilai Buku Nilai Wajar
Kas dan Piutang $ 45,000 $ 45,000
Persediaan 65,000 75,000
Jurnal yg dibuat oleh point atas pembelian aktiva dan kewajiban Sharp sbb:
Kas $40,000
Kas $25,000
Persediaan 75,000
Tanah bangunan dan peralatan 420,000
Patent 80,000
Goodwill 130,000
Perhitungan Goodwill
Kurangi:
Goodwill $130,000
Persediaan 65,000
Tanah 40,000
Keuntungan penjualan
Jika Point menukarkan 10.000 lembar saham nya dengan total nilai pasar 600.000
untuk semua saham sharp dalam transaksi pembelian dan timbul biaya merger sebesar
40.000 dan biaya pengeluaran saham 25.000 yg seblumnya dicatat dalam akun
tangguhan, point mencatat jurnal berikut pada saat penerimaan saham Sharp.