A. PENGHAPUSAN
1. METODE LANGSUNG UNTUK PIUTANG TIDAK TERTAGIH (DIRECT WRITE
METHOD)
Penjualan kredit akan menimbulkan tagihan atau piutang kepada pihak debitur, setiap
tagihan akan memiliki resiko kemungkinan tidak tertagihnya seluruh atau sebagian dari
piutang tersebut. Tidak tertagihnya piutang atas penjualan kredit disebut penurunan nilai
piutang atau kerugian piutang (bad debt) dan diperlakukan sebagai beban didalam laporan
laba rugi.
Penyebab dari tak tertagihnya piutang atau dihapuskannya piutang disebabkan antara lain;
debitur pailit, meninggal dunia ataupun debitur tidak dapat ditemukan kembali alamatnya.
Kasus :
Pada tanggal 31 Juni 2018 dihapuskan piutang usaha PD Kurnia sebesar Rp 2.000.000,00
karena dinyatakan pailit. Jurnalnya :
(D) Beban Kerugian Piutang /Bad Debt Rp 2.000.000,00
(K) Piutang Usaha/Account Receivable Rp 2.000.000,00
Piutang usaha atas nama PD Kurnia yg telah dihapus pada tanggal 31 Juni 2018 ternyata
dapat ditagih pada tanggal 20 September 2018. Maka jurnalnya :
1. Mencatat kembali piutang yang telah dihapus.
(D) Piutang usaha/Account Receivable Rp 2.000.000,00
(K) Beban kerugian piutang/Bad Debt Rp 2.000.000,00
2. Mencatat penerimaan kas atas pembayaran utang
(D)Kas/Cash In Bank Rp 2.000.000,00
(K) Piutang usaha/Account Receivable Rp 2.000.000,00
Bila penerimaan kas atas piutang dilakukan pada periode berikutnya / setelah tutup
buku .
Jurnal untuk mencatat kembali piutang yang telah dihapus :
1. Mencatat kembali piutang yang telah dihapus
(D) Piutang usaha/Account Receivable Rp 2.000.000,00
(K) Piutang yang dihapuskan Rp 2.000.000,00
2. Mencatat penerimaa kas atas pembayaran piutang
(D) Kas/Cash in bank Rp 2.000.000,00
(K) Piutang usaha/ Account Receivable Rp 2.000.000,00
2. Metode cadangan untuk piutang tidak tertagih
Metode cadangan menaksir jumlah piutang tidak tertagih dan mencatat beban piutang
tak tetagih berdasar taksiran setiap akhir periode.
Kasus :
Pada tanggal 31 Desember 2018 PD Kurnia memiliki saldo piutang usaha sebesar Rp
100.000.000,00 Piutang tak tertagih ditaksir 10 %. . Jurnalnya :
(D) Beban kerugian piutang/Bad debt Rp 10.000.000,00
(K) Cadangan kerugian piutang/Allowance fordoubful debt Rp
10.000.000,00
Ket.( 10% X 100.000.000 )
Padatanggal 17 Januari 2019 piutang usaha sebesar Rp 3.000.000,00 dihapuskan.
Maka jurnalnya :
(D) Cadangan kerugian piutang/ Allowance for doubtful Rp 3.000.000,00
(K) Piutang usaha/Account Receivable Rp 3.00000.000,00
Jika :
Piutang usaha sebesar Rp 3.000.000,00 yang telah dihapus pada tanggal 17 Januari
2019 ternyata dapat ditagih pada tanggal 20 Mei 2019 maka jurnalnya:
1. Mencatat kembali piutang yang dihapus
(D) Piutang usaha/Account Receivable Rp 3.000.000,00
(K) Cadngan kerugian piutang/Allowance for doubtful Rp 3.000.000,00
2. Mencatat penerimaan kas atas pembayaran piutang
(D) Kas/Cash in bank Rp 3.000.000,00
(K) Piutang usaha/Account Receivable Rp 3.000.000,00
Manajemen memutuskan besarnya piutang tak tertagih akhir tahun 2019 sebesar 5 % dari
saldo piutang ( kotor).
Maka jurnalnya :
2019 Beban kerugian piutang 10.000.000
Des 31 Penyisihan piutang tak tertagih 10.000.000
Ket. (0,5 % X 1.000.000.000) -
40.000.000
Maka jurnalnya :
2019 Beban kerugian piutang 9.100.000
Des 31 Penyisihan piutang tak tertagih 9.100.000
Ket. (49.100.000 – 40.000.000 )