ANGGARAN PIUTANG
Marista Oktaviani, SE., MM
Piutang
• Hak menagih sejumlah harta dari kreditor (pemberi pinjaman) kepada
debitor (penerima pinjaman) yang bersedia melunasinnya pada waktu
mendatang.
• Piutang ada karena
a. Terdapat dua pihak (kreditor dan debitor)
b. Ada kesediaan debitor untuk melunasi kewajibannya kepada
kreditor
c. Ada jarak waktu mulai timbul piutang sampai saat pelunasannya
d. Ada hak menagih yang dimiliki kreditor
Jenis Piutang
Piutang Wesel
• Piutang yang didukung janji tertulis dalam bentyk
wesel.
Piutang Usaha
• Piutang yang timbul sebagai akibat menjual barang
atau jasa secara kredit dari usaha pokok perusahaan.
Faktor yang mempengaruhi anggaran piutang
Volume Barang yang dijual Secara Kredit
Standar Kredit
Pemberian Potongan
Pembatasan Kredit
• Jangka waktu mempengaruhi besar kecilnya piutang usaha yang tertanam. Semakin panjang
jangka waktu kredit maka semakin besar piutang usaha yang tertanam dan sebaliknya.
Jangka waktu kredit yang panjang dapat meningkatkan volume barang atau jasa yang dijual,
disamping juga mengakibatkan piutang semakin besar.
• Contoh :
Pada jangka waktu yang panjang barang yang dijual secara kredit sebesar Rp. 100.000 dengan
syarat pembayaran 10% diangsur sebulan, 20% diangsur dua bulan, 20% diangsur tiga bulan,
20% diangsur empat bulan, 15% diangsur lima bulan, dan 15% diangsur enam bulan.
Piutang bulan barang dijual = Rp. 100.000
Piutang bulan pertama 90% x Rp. 100.000 = Rp. 90.000
Piutang bulan kedua 70% x Rp. 100.000 = Rp. 70.000
Piutang bulan ketiga 50% x Rp. 100.000 = Rp. 50.000
Piutang bulan keempat 30% x Rp. 100.000 = Rp. 30.000
Piutang bulan kelima 15% x Rp. 100.000 = Rp 15.000
Piutang bulan keenam 0% x Rp. 100.000 = Rp. 0
• Sebaliknya, dengan jangka waktu yang pendek, misalkan barang yang
dijual secara kredit juga Rp. 100.000 dengan syarat pembayaran 10%
diangsur sebulan 90% diangsur 2 bulan.
Piutang bulan barang dijual = Rp. 100.000
Piutang bulan pertama 90% x Rp. 100.000 = Rp. 90.000
Piutang bulan kedua 0 % x Rp. 100.000 = Rp. 0
Dari contoh jangka waktu yang panjang masih terdapat piutang pada
bulan kedua (sebesar Rp. 70.000) sampai bulan kelima (sebesar Rp.
15.000), sementara dengan jangka waktu yang pendek pada bulan
kedua sampai bulan kelima tidak terdapar piutang.
Akibat jangka waktu kredit terhadap laba
investasi
Keterangan Tunai (Rp) Kredit 3 bulan Kredit 6 bulan Kredit 12 bulan
(Rp) (Rp) (Rp)
Jualan 1.000 1.000 1.000 1.000
Laba 15% x jualan 150 150 150 150
Kas 110 110 110 110
Piutang usaha - 250 500 1.000
Sediaan 200 200 200 200
Harga tetap bersih 500 500 500 500
(+) 810 1.060 1.310 1.810
Utang usaha 300 300 300 300
Modal sendiri (-) 510 760 1.010 1.510
Laba Investasi 29,41% 19,74% 14,85% 9,93%
Pemberian Potongan
• Pemberian potongan harga dapat mempengaruhi besarnya investasi
dalam piutang. Pemberian potongan yang besar akan memperkecil
piutang usaha yang tertanam. Sebaliknya pemberian potongan yang
kecil memperbesar piutang yang tertanam. Contoh :
Barang yang dijual Rp. 100.000
Pembelian tunai mendapat potongan 10% Rp. 10.000
Uang yang harus dibayar pembeli Rp. 90.000
Demikian pejualan secara tunai tidak mengakibatkan timbulnya
piutang sedangkan pembelian secara kredit (tanpa potongan)
mengakibatkan piutang usaha sebesat Rp. 100.000
Pembatasan kredit
• Pembatasan kredit yang dimaksudkan disini adalah
pembatasan kredit dalam arti kuantitatif, yaitu berkenaan
dengan batas (jumlah) kredit maksimal yang akan diberikan.
• Pembatasan kredit juga dapat memengaruhi besar kecilnya
piutang usaha. Semakin Batasan (plafon) kredit maka
semakin besar piutang usaha yang tertanam dan semakin
rendah Batasan kredit maka semakin kecil piutanh yang
tertanam
Kebijakan penagihan piutang
• Kebijakan penagihan piutang memepengaruhi besar kecilnya piutang
usaha yang tertanam. Perusahan dapat menjalankan kebijakan
penagihan piutang secara aktif maupun pasif .
• Kebijakan penagihan piutang secara aktif dapat memperkecil piutang
usaha yang tertanam, sebaliknya kebijakan penagihan piutang secara
pasif dapat memperbesar piutang usaha yang tertanam
• Kebijakan penagihan piutang usaha secara aktif memerlukan biaya
(beban) yang besar dibandingkan kebijakan penagihan pasif.
• Biaya yang dikeluarkan dalam kebijakan penagihan piutang secara
aktif meliputi biaya penjualan, biaya telepon, biaya surat menyurat,
biaya adminitrasi piutang , dll
Ilustasi penyusunan anggaran piutang
• Data realisasi dan anggaran jualan PT Waja Sampai Keputing selama
triwulan pertama tahun 2010 adalah sebagai berikut:
Realisasi Desember Rp. 80.000
Anggaran Januari Rp. 85.000
Februari Rp. 90.000
Maret Rp. 95.000
Syarat pembayaran 50% tunai, 40% kredit sebulan, 10% kredit dua
bulan dan 1% ditaksir tidak tertagih dari piutang usaha bulan yang
bersangkutan.
Penyusunan Anggaran Piutang
• Perhitungan anggaran piutang usaha bersih :
Januari 9% x Rp. 80.000 + 49% x Rp. 85.000 = Rp. 48.850
Februari 9% x Rp. 85.000 + 49% x Rp. 90.000 = Rp. 51.750
Maret9% x Rp, 90.000 + 49% x Rp. 95.000 = Rp. 54.650
• Perhitungan taksiran piutang tak tertagih (penghapusan piutang)
Desember 1% x Rp. 80.000= Rp. 800
Januari 1% x Rp. 85.000= Rp. 850
Februari 1% x Rp. 90.000= Rp. 900
Maret1% x Rp. 95.000 = Rp. 950
• Anggaran piutang usaha diperoleh dari piutang usaha bersih ditambah cadangan
penghapusan piutang usaha. Cadangan penghapusan piutang usaha dihitung dari
penghapusan piutang usaha periode (bulan) lalu ditambah penghapusan piutang usaha
periode (bulan) ini. Cadangan penghapusan piutang usaha perhitungan sebagai berikut :
JanuariRp. 800 (bln Desember) + Rp. 850 = Rp. 1.650
Februari Rp. 850 (bln Januari) + Rp. 900 = Rp. 1.750
Maret Rp. 900 (bln Februari) + Rp. 950 = Rp. 1.850
Anggaran piutang usaha juga dapat dihitung sebagai berikut :
Januari = 10% x Rp. 80.000 + 50% x Rp. 85.000 = Rp. 50.500
Febaruari = 10% x Rp. 85.000 + 50% x Rp. 90.000 = Rp. 53.500
Maret = 10% x Rp. 90.000 + 50% x Rp. 95.000 = Rp. 56.500
Keterangan 9% + 1% = 10%
49% + 1% = 50%
Anggaran piutang usaha
PT. Waja Sampai Kaputing
Anggaran Piutang Usaha
Triwulan Pertama Tahun 2010