………%
Latihan:
1. Pada tanggal 1 Februari 2015, Toko Grand Prix telah menjual 1 unit sepeda motor
secara angsuran dengan harga Rp.20,000,000. Harga pokok sepeda motor
tersebut adalah Rp.17,500,000. Untuk itu pembeli menyerahkan uang muka
sebesar Rp.5,000,000 dan sisanya diangsur selama 24 bulan berikut bunga 2%
per bulan. Laba kotor diakui dengan metode angsuran.
– Buatlah jurnal oleh Toko Grand Prix selama tahun 2015.
Latihan:
2. PT. Masagung mulai melakukan penjualan secara angsuran pada tahun 2014.
Per 31 Desember 2015, saldo akun buku besar perusahaan tersebut, antara lain
termasuk,
Penjualan angsuran Rp.125,000,000
Piutang angsuran Rp.100,000,000
Beban pokok penjualan angsuran Rp.105,000,000
Di dalam saldo piutang angsuran di atas, termasuk saldo piutang angsuran
yang berasal dari penjualan tahun 2014 sebesar Rp.5,000,000. Per 31 Desember
2014 akun piutang angsuran bersaldo Rp.25,000,000 dan laba kotor belum
direalisasi Rp.8,000,000.
– Buatlah jurnal yang diperlukan PT. Masagung pada tanggal 31/12/2015.
Gagal Bayar (Default)
• Laba kotor tidak semuanya dapat direalisasikan.
• Barang dapat/tidak dapat ditarik kembali.
– Jika barang tidak dapat ditarik kembali, kerugian harus diakui
sebesar selisih antara saldo piutang angsuran dengan saldo laba
kotor yang belum direalisasi.
– Jika barang dapat ditarik kembali, maka nilai kerugian yang
diakui harus dikurangi dengan nilai barang yang ditarik.
Perusahaan mengakui nilai barang yang ditarik sebesar nilai
wajar dikurangi taksiran biaya untuk menjualnya. Dalam hal ini
perusahaan tidak boleh mengakui keuntungan.
Gagal Bayar
• Diasumsikan bahwa pelanggan PT. Sukses Makmur di atas
mengalami gagal bayar setelah angsuran ke 9.
• Kerugian yang dialami PT. Sukses Makmur apabila barang tidak
dapat ditarik kembali adalah sebesar:
Jurnal:
Sepeda motor (bekas) 5,400,000 -
Laba kotor belum direalisasi 1,458,333 -
Beban kerugian piutang angsuran 225,000 -
Piutang angsuran - 6,750,000
Realisasi laba kotor - 333,333
PSAK 23 (Revisi 2009), par.13
Pendapatan dari penjualan barang diakui jika seluruh kondisi berikut
dipenuhi:
(a) entitas telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang
secara signifikan kepada pembeli;
(b) entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait
dengan kepemilikan atas barang ataupun melakukan pengendalian
efektif atas barang yang dijual;
(c) jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal;
(d) kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan
transaksi tersebut akan mengalir kepada entitas tersebut; dan
(e) biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan
tersebut dapat diukur dengan andal.
PSAK 23 (Revisi 2009), par.08 & 10
Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau
dapat diterima.