Anda di halaman 1dari 25

DIKTAT KULIAH – UNIS TANGERANG

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I


(Dosen Pengampu: Nur Cahayani Catur, S.Ak., M.Si.,Ak)

1. PENJUALAN ANGSURAN (BAB 6)


- Merupakan penjualan yang pembayarannya dilakuakn secara bertahap
- Metode pencatatatn:
1. Laba diakui pada saat penjualan:
a) Laba diakui seluruhnya
b) Periode Berikutnya tidak ada pengakuan laba
c) Setiap periode diterima pokok angsuran
d) Mengakui pendapatan bunga

2. Laba diakui proporsional dengan kas diterima:


a) Laba penjualan dicatat sebagai laba kotor yang belum direalisasi (unrealized
gross profit)
b) Akhir periode diakui laba terealisasi sebesar persentase laba kotor dikalikan
dengan kas yang diterima

Ex 1: - Pada 2 Jan 2007 PT. KINO menjual 20 unit motor


- Harga pokok penjualan @Rp 10.000.000
- Harga jual @Rp 12.500.000
Penjualan dilakukan dengan perjanjian sbb:
- Uang Muka (DP) 20% dari penjualan total
- Pembayaran angsuran dilakukan 6 bln sekali
- Pembayaran angsuran ditambah bunga 10%/th dihitung dari saldo pokok
angsuran.
Diminta:
- Buatlah jurnal pada saat penjualan dengan kedua metode !
- Buatlah tabel angsuran dan jurnalnya !

Penyelesaian:
Total Penjualan
Harga Pokok Penjualan (Rp 10.000.000 x 20 Unit) = Rp 200.000.000
Harga Jual (Rp 12.500.000 x 20 Unit) = Rp 250.000.000
Laba Penjualan Rp 50.000.000

DP 20% x Rp 250.000.000 = Rp 50.000.000 Kas

8 x Angsuran {Rp 200.000.000} = Rp 25.000.000


8 10% /tahun
5%/tahun
Penjualan Angsuran
*Tabel Pembayaran Angsuran
2 Jan 2007
Tahun Angsuran Saldo Angsuran Bunga Total Saldo
Angsuran Ke
Pokok Pokok 5% Pembayaran Akhir
1 Rp 200.000.000 Rp 25.000.000 Rp 10.000.000 Rp 35.000.000 Rp 175.000.000
2007
2 Rp 175.000.000 Rp 25.000.000 Rp 8.750.000 Rp 33.750.000 Rp 150.000.000
3 Rp 150.000.000 Rp 25.000.000 Rp 7.500.000 Rp 32.500.000 Rp 125.000.000
2008
4 Rp 125.000.000 Rp 25.000.000 Rp 6.250.000 Rp 31.250.000 Rp 100.000.000
5 Rp 100.000.000 Rp 25.000.000 Rp 5.000.000 Rp 30.000.000 Rp 75.000.000
2009
6 Rp 75.000.000 Rp 25.000.000 Rp 3.750.000 Rp 28.750.000 Rp 50.000.000
7 Rp 50.000.000 Rp 25.000.000 Rp 2.500.000 Rp 27.500.000 Rp 25.000.000
2010
8 Rp 25.000.000 Rp 25.000.000 Rp 1.250.000 Rp 26.250.000 Rp 0

Jurnal Penjualan untuk Ke 2 Metode


a) Laba diakui secara keseluruhan
||Kas Rp 50.000.000
Penjualan Angsuran Rp 200.000.000
Motor Rp 200.000.000
Laba Penjualan Rp 50.000.000

b) Laba diakui secara proporsional

% Laba = Laba Penjualan % Laba kotor x Jumlah Kas Yang Diterima


Total Penjualan

*Tahun 2007: % Laba kotor = Rp 50.000.000 = 20%


Rp 250.000.000

Laba yang belum direalisasi = 20% x (Rp 50.000.000 + Rp 25.000.000 + Rp 25.000.000)


= Rp 20.000.000

*Tahun 2008: Laba yang belum direalisasi = 20% x (Rp 25.000.000 + Rp 25.000.000)
= Rp 10.000.000

*Tahun 2009: Laba yang belum direalisasi = 20% x (Rp 25.000.000 + Rp 25.000.000)
= Rp 10.000.000

*Tahun 2010: Laba yang belum direalisasi = 20% x (Rp 25.000.000 + Rp 25.000.000)
= Rp 10.000.000

Jurnal
Tahun 2007||Laba yang belum direalisasi Rp 20.000.000
Laba Penjualan Rp 20.000.000

Tahun 2008||Laba yang belum direalisasi Rp 10.000.000


Laba Penjualan Rp 10.000.000
Tahun 2009||Laba yang belum direalisasi Rp 10.000.000
Laba Penjualan Rp 10.000.000

Tahun 2010||Laba yang belum direalisasi Rp 10.000.000


Laba Penjualan Rp 10.000.000

Jurnal Penyesuaian
Tahun 2007||Kas Rp 25.000.000
Piutang Rp 10.000.000
Penjualan Rp 35.000.000

|| Kas Rp 25.000.000
Piutang Rp 8.750.000
Penjualan Rp 33.750.000

Tahun 2008||Kas Rp 25.000.000


Piutang Rp 7.500.000
Penjualan Rp 32.500.000

|| Kas Rp 25.000.000
Piutang Rp 6.250.000
Penjualan Rp 31.250.000

Tahun 2009||Kas Rp 25.000.000


Piutang Rp 5.000.000
Penjualan Rp 30.000.000

|| Kas Rp 25.000.000
Piutang Rp 3.750.000
Penjualan Rp 28.750.000

Tahun 2010||Kas Rp 25.000.000


Piutang Rp 2.500.000
Penjualan Rp 27.500.000

|| Kas Rp 25.000.000
Piutang Rp 1.250.000
Penjualan Rp 26.250.000

SOAL: Tanggal 1 Jan 2008


- Dijual Mesin Rp 1.250.000
- DP (Down Payment) Rp 350.000
- Harga Pokok Penjualan Rp 750.000
- Bunga 12%/Tahun
- Sisa Angsuran dibayar 1 tahun selama 6 x angsuran
- Buatlah tabel angsuran
- Jurnal penjualan ke 2 Metode
- Jurnal Penyesuaian

Penyelesaian:
Total Penjualan
Harga Pokok Penjualan = Rp 750.000
Harga Jual = Rp 1.250.000
Laba Penjualan Rp 500.000

- Besarnya saldo pokok:


Rp 1.250.000 – Rp 350.000 = Rp 900.000 (Dibayar 6 x angsuran setiap 2 bulan)

6 x Angsuran {Rp 900.000} = Rp 150.000 Angsuran Pokok


6 Bunga 12% / tahun

Bunga 2% / 2 bulan
*Tabel Pembayaran Angsuran
1 Jan 2008
Tahun Angsuran Saldo Angsuran Bunga Total Saldo
Angsuran Ke
Pokok Pokok 2% Pembayaran Akhir
Jan – Feb 1 Rp 900.000 Rp 150.000 Rp 18.000 Rp 168.000 Rp 750.000
Mar – Apr 2 Rp 750.000 Rp 150.000 Rp 15.000 Rp 165.000 Rp 600.000
Mei – Jun 3 Rp 600.000 Rp 150.000 Rp 12.000 Rp 162.000 Rp 450.000
Jul – Agst 4 Rp 450.000 Rp 150.000 Rp 9.000 Rp 159.000 Rp 300.000
Sept – Okt 5 Rp 300.000 Rp 150.000 Rp 6.000 Rp 156.000 Rp 150.000
Nov – Des 6 Rp 150.000 Rp 150.000 Rp 3.000 Rp 153.000 Rp 0

Jurnal Penjualan untuk Ke 2 Metode


a) Laba diakui secara keseluruhan
||Kas Rp 350.000
Penjualan Angsuran Rp 900.000
Mesin Rp 750.000
Laba Penjualan Rp 500.000

b) Laba diakui secara proporsional


% Laba Kotor = Rp 500.000 = 40%
Rp 1.250.000

*1 Jan 2008 : Laba yang belum direalisasi = 20% x (Rp 350.000 + Rp 150.000)
= Rp 200.000

*1 Mar 2008 : Laba yang belum direalisasi = 20% x Rp 150.000


= Rp 60.000

*1 Mei 2008 : Laba yang belum direalisasi = 20% x Rp 150.000


= Rp 60.000

*1 Jul 2008 : Laba yang belum direalisasi = 20% x Rp 150.000


= Rp 60.000

*1 Sept 2008 : Laba yang belum direalisasi = 20% x Rp 150.000


= Rp 60.000

*1 Nov 2008 : Laba yang belum direalisasi = 20% x Rp 150.000


= Rp 60.000

Jurnal
1 Jan 2008||Laba yang belum direalisasi Rp 200.000
Laba Penjualan Rp 200.000

1 Mar 2008||Laba yang belum direalisasi Rp 60.000


Laba Penjualan Rp 60.000

1 Mei 2008||Laba yang belum direalisasi Rp 60.000


Laba Penjualan Rp 60.000

1 Jul 2008||Laba yang belum direalisasi Rp 60.000


Laba Penjualan Rp 60.000

1 Sept 2008||Laba yang belum direalisasi Rp 60.000


Laba Penjualan Rp 60.000

1 Nov 2008||Laba yang belum direalisasi Rp 60.000


Laba Penjualan Rp 60.000

Jurnal Penyesuaian
1 Jan 2008||Kas Rp 150.000
Piutang Rp 18.000
Penjualan Rp 168.000
1 Mar 2008|| Kas Rp 150.000
Piutang Rp 15.000
Penjualan Rp 165.000

1 Mei 2008||Kas Rp 150.000


Piutang Rp 12.000
Penjualan Rp 162.000

1 Jul 2008||Kas Rp 150.000


Piutang Rp 9.000
Penjualan Rp 159.000

1 Sept 2008||Kas Rp 150.000


Piutang Rp 6.000
Penjualan Rp 156.000

1 Nov 2008||Kas Rp 150.000


Piutang Rp 3.000
Penjualan Rp 153.000

2. PENJUALAN KONSINYASI (BAB 7)


Merupakan Penyerahan / penitipan barang dari pemilik kepada pihak lain untuk
dijadikan dengan memberikan komisi tertentu sesuai dengan perjanjian.

Pihak-pihak yang terkait:


a) Consignor/Pengamanat/Konsinyor: Pemilik Barang (Consigment In)
b) Consignee/Konsinyi/Pedagang/pihak yang dititipkan barang (Consigment Out)

Karakteristik:
- Saat penyerahan dari pengamanat ke komisioner, hak milik masih ada pada
pengamanat dan baru berpindah bila barang sudah terjual ke pihak ke-tiga.
- Barang konsinyasi harus dilaporkan sebagai persediaan oleh pengamanat.
- Pengiriman barang konsinyasi tidak mengakibatkan timbulnya pendapatan bagi
pengamanat maupun komisioner sampai dengan barang tersebut dijual ke pihak ke-
tiga.
- Pengamanat bertanggungjawab penuh terhadap biaya, mulai dari pengiriman sampai
barang terjual.
- Komisioner berkewajiban menjaga keamanan dan keselamatan barang titipan.

Keuntungan-Keuntungan:
- Bagi Pengamanat : - Barang cepat laku
- Daerah penjualan semakin luas
- Harga jual, stok barang dapat dikendalikan
- Bagi komisioner : - Menghemat kebutuhan modal kerja
- Menghemat biaya
- Terhindar dari kerugian

Akuntaansi Pencatatan Konsinyor


Pencatatan transaksi dapat dilakukan dengan 2 cara:
- Konsinyor : - Terpisah dari penjualan reguler (Metode Perpetual dan Fisik)
- Tidak terpisah dari penjualan regular (Metode Perpetual dan Fisik)
- Komisioner : -Contoh soal Lihat BAB 7 hal 141

SOAL 1:
6 Jun 2010 - Diterima barang 10 unit dengan harga pokok Rp 500.000/unit
6 Jun – 6 Jul 2010 - Biaya angkut konsinyi ke konsumen Rp 600.000
- Penjualan 10 Unit Barang @ Rp 850.000 dengan komisi 20%
- Penerimaan piutang dari langganan atas penjualan 10 unit barang
- Perhitungan komisi atas hasil penjualan
- Pengiriman uang hasil penjualan kepada konsinyor

Penyelesaian: Pada Halaman Selanjutnya

Transaksi-Transaksi Transaksi Penjualan Konsinyasi dicatat Transaksi Penjualan Konsinyasi (tidak)


Terpisah dicatat Terpisah
6 Jun 2010
(1) Penerimaan barang 10 Memorandum* Memorandum*
Unit dgn harga pokok Rp
500.000/Unit
6 Jun – 6 Jul 2010
(2) Biaya Angkut konsinyi Barang-barang komisi Rp 600.000 Hutang Rp 600.000
ke konsumen untuk 10 unit Kas Rp 600.000 Kas Rp 600.000
barang sebesar Rp 600.000
(3) Penjualan 10 unit Rp a) Piutang Dagang Rp 8.500.000
850.000, komisi atas Piutang Dagang Rp 8.500.000 Penjualan Rp 8.500.000
penjualan adalah 20% Barang-barang komisi Rp 8.500.000 b) Pembelian Rp 6.800.000
Hutang Rp 6.800.000
(4) Penerimaan piutang
dari langganan atas Kas Rp 8.500.000
Kas Rp 8.500.000
penjualan 10 unit barang Piutang Dagang Rp 8.500.000
Piutang Dagang Rp 8.500.000
pada transaksi (3)

(5) Perhitungan komisi atas


Barang-barang komisi Rp 1.700.000
hasil penjualan (20% x Rp -
Pendapatan Rp 1.700.000
8.500.000) = Rp 1.700.000
(6) Pengiriman uang atas
hasil penjualan 10 unit Barang-barang komisi Rp 6.200.000 Hutang Rp 6.200.000
barang kepada konsinyor Kas Rp 6.200.000 Kas Rp 6.200.000
sebesar Rp 6.200.000

3. PERSEKUTUAN (PEMBENTUKKAN DAN USAHANYA)


Persekutuan (Partnership) adalah suatu penggabungan di antara dua orang (badan) atau
lebih untuk memiliki bersama-sama dan menjalankan suatu perusahaan guna
mendapatkan keuntungan atau laba.

Didalam persekutuan tidak perlu:


1. SIUP = Surat Izin Usaha Perusahaan
2. TDP = Tanda Daftar Perusahaan

Pembentukkan dan Usahanya


1. Firma
2. Berkumpul ≠
PT (Badan Usaha

Karakteristik
1. Usaha Bersama-sama
2. Jangka waktu tertentu
3. Tanggung jawab yang tidak terbatas
4. Memiliki bagian / hak di dalam persekutuan
5. Pembagian Keuntungan tergantung dari kontrak
Ex 1: Pada tanggal 1 Nov 2009, Tn.Banu dan Ny.Cici mendirikan persekutuan firma
dengan nama Fa. BERKAH. Tn.Banu menyetor uang tunai Rp 80.000.000 dan
kendaraan senilai Rp 70.000.000, Ny.Cici menyetor Barang Dagangan seharga Rp
50.000.000 & Peralatan toko seharga Rp 20.000.000.
Diminta:
a) Buatlah Jurnal pembentukkan Fa.BERKAH
b) Buatlah Neraca per 1 Nov 2009

Penyelesaian:
a) Tn.Banu
||Kas Rp 80.000.000
Kendaraan Rp 70.000.000
Modal Tn.Banu Rp 150.000.000

Ny.Cici
||Persediaan Barang Dagang Rp 50.000.000
Peralatan Rp 20.000.000
Modal Ny.Cici Rp 70.000.000

b) Fa. BERKAH
NERACA
Per 1 Nov 2009
AKTIVA PASSIVA
Kas Rp 80.000.000 Modal Tn.Banu Rp 150.000.000
Persediaan Rp 50.000.000 Modal Ny.Cici Rp 70.000.000
Peralatan Rp 20.000.000
Kendaraan Rp 70.000.000
Total Aktiva Rp 220.000.000 Total Passiva Rp 220.000.000

Pembentukkan persekutuan diantara dua orang atau lebih yang masing-masing hanya
menyerahkan setoran modalnya dalam bentuk uang atau barang kepada persekutuan
yang membuat pembukuan tersendiri, tidak banyak mengalami kesulitan. Tetapi apabila
persekutuan didirikan dengan menggabungkan beberapa perusahaan yang sudah
berjalan, maka biasanya timbul beberapa persoalan, antara lain:
- Apabila persekutuan akan mempergunakan catatan pembukuan dengan melanjutkan
catatan pembukuan dari salah satu perusahaan terdahulu atau membentuk
pembukuan tersendiri yang baru

- Apakah perubahan atau penilaian tertentu terhadap posisi aktiva, hutang dan modal
dari masing-masing perusahaan yang akan digabungkan perlu diadakan atau tidak
perlu diadakan.
Sebagai gambaran dapat diberikan contoh seperti berikut ini:
Ex 2: Tn. D dan Tn. E masing-masing bersepakat untuk membentuk sebuah persekutuan.
Tn.D telah memiliki sebuah perusahaan yang sudah berjalan. Tn.E bermaksud
menanamkan modalnya dalam persekutuan sebanyak Rp 100.000. Adapun neraca
perusahaan Tn.D sebelum bergabung sbb:

Tuan D
NERACA
Per 31 Des 1979
AKTIVA PASSIVA
Kas Rp 64.800 Hutang Dagang Rp 96.000
Piutang Dagang Rp 80.000 Modal Tn.D Rp 161.600
Cadangan Kerugian
Piutang (Rp 4.800)
(Rp 75.200)
Persediaan Rp 85.600
Perlengkapan Kantor Rp 6.400
Peralatan Kantor Rp 48.000
Akum.Penyusutan (Rp 22.400)
Rp 25.600
Total Aktiva Rp 257.600 Total Passiva Rp 257.600

Tn.D dan E bersepakat bahwa dalam pembentukkan persekutuan ini, Tn.D


meminta beberapa syarat untuk merubah posisi keuangan yang dilaporkan pada
Neraca per 31 Des 1979, sbb:
a) Uang Kas yang ada diambil seluruhnya oleh Tn.D
b) Piutang Dagang
Piutang sebesar Rp 4.000 dianggap tidak tertagih dan harus dihapus. Cadangan
kerugian piutang ditetapkan 4% dari saldo piutang yang baru.
Perhitungan:
Piutang Dagang = Rp 80.000
Cadangan Kerugian Piutang = Rp 4.000
Piutang = Rp 76.000
Cadangan Kerugian Piutang (Rp 76.000 x 4%) = Rp 3.040
Piutang (NET) = Rp 72.960

Cadangan Kerugian Piutang = Rp 4.800 (Lama)


= Rp 3.040 (Baru)
= Rp 1.760
c) Persediaan Barang Dagangan
Barang-barang yang telah dinilai atas dasar “Harga Pokok” yang dihitung
dengan metode LIFO dinilai kembali berdasar harga pasar sehingga nilainya
menjadi Rp 106.400
Persediaan Barang Dagangan = Rp 106.400 (Baru)
= Rp 85.600 (Lama)
= Rp 20.800
d) Peralatan Kantor
Nilai pengganti sebesar Rp 60.000 terhadap aktiva ini telah disusutkan sebesar
50%, dan dicatat berdasar nilai sehat sebesar Rp 30.000
Akum.Penyusutan Peralatan Kantor = Rp 48.000 (Lama)
= Rp 30.000 (Baru)
= Rp 18.000

e) Goodwill
Kepada Tn.D diberikan goodwill atas reputasi perusahaanya yang dinilai
sebesar Rp 40.000

Prosedur pembukuan dalam Persektuan D & E yang baru dibentuk dapat diapakai
salah satu dari kedua cara berikut ini:
1. Persekutuan yang baru dibentuk melanjutkan buku-buku perusahaan
terdahulu (Tn.D)
(a) Mencatat penilaian kembali berbagai macam aktiva perusahaan Tn.D,
sesuai dengan ketentuan yang disepakati bersama.
Jurnal
Cadangan Kerugian Piutang Rp 1.760
Persediaan Barang Dagangan Rp 20.800
Akum.Penyusutan Peralatan Kantor Rp 22.400
Goodwill Rp 40.000
Piutang Dagang Rp 4.000
Peralatan Kantor Rp 18.000
Modal Tn.D Rp 62.960

(b) Mencatat setoran modal Tuan E


Jurnal
Kas Rp 100.000
Modal Tn.E Rp 100.000

(c) Mencatat pengambilan uang kas oleh Tn.D


Jurnal
Modal Tn.D Rp 64.800
Kas Rp 64.800
2. Persekutuan yang baru dibentuk membuka buku-buku baru tersendiri
(a) Mencatat kekayaan bersih perusahaan Tn.D, sebagai setoran modal kepada
persekutuan.
Jurnal
Piutang Dagang Rp 76.000
Persediaan Barang Dagangan Rp 106.400
Perlengkapan Kantor Rp 6.400
Peralatan Kantor Rp 30.000
Goodwill Rp 40.000
Cadangan Kerugian Piutang Rp 3.040
Hutang Dagang Rp 96.000
Modal Tn.D Rp 159.760

(b) Mencatat setoran modal Tn.E


Jurnal
Kas Rp 100.000
Modal Tn.E Rp 100.000

3. Neraca
Persekutuan D & E
NERACA
Per 2 Jan 1980
AKTIVA PASSIVA
Aktiva Lancar Hutang Lancar
Kas Rp 100.000 Hutang Dagang Rp 96.000
Piutang Dagang Rp 76.000
Cadangan Kerugian
Piutang (Rp 3.040)
(Rp 72.960) Jumlah Hutang Lancar Rp 96.000
Persediaan Rp 106.400 Modal
Perlengkapan Kantor Rp 6.400 Modal Tn.D Rp 159.760
Jumlah Aktiva Lancar Rp 285.760 Modal Tn.E Rp 100.000

Aktiva Tetap
Peralatan Kantor Rp 30.000
Goodwill Rp 40.000
Total Aktiva Rp 355.760 Total Passiva Rp 357.760
4. PEMBAGIAN LABA (RUGI) DI DALAM PERSEKUTUAN
Ex 1: Fa.SEJAHTERA dengan modal sekutu:
- Marni Rp 25.000.000
- Arif Rp 15.000.000
- Norman Rp 50.000.000 +
Rp 90.000.000
a) Membagi L / R sama Rata
b) Membagi L / R berdasarkan Ratio Modal Awal
*Pada Tahun 2008 menderita kerugian Rp 27.000.000
Buatlah Jurnal Pembagian L / R !

Penyelesaian:
a)||Modal Marni Rp 9.000.000
Modal Arif Rp 9.000.000
Modal Norman Rp 9.000.000
Ikhtisar L / R Rp 27.000.000

b) Ratio Modal Awal


Marni = Rp 25.000.000 = 30%
Rp 90.000.000

Arif = Rp 15.000.000 = 20%


Rp 90.000.000

Norman = Rp 50.000.000 = 50%


Rp 90.000.000

Perbandingan = 3 : 2 : 5 = 10
Marni = 3/10 x Rp 27.000.000 = Rp 8.100.000
Arif = 2/10 x Rp 27.000.000 = Rp 5.400.000
Norman = 5/10 x Rp 27.000.000 = Rp 13.500.000

Jurnal
||Modal Marni Rp 8.100.000
Modal Arif Rp 5.400.000
Modal Norman Rp 13.500.000
Ikhtisar L / R Rp 27.000.000

4. PEMBUBARAN PERSEKUTUAN (BAB 2)


Ada 4 jenis pembubaran persekutuan:
1. Pengunduran Diri (Dissocation)
Adalah konsep hukum untuk pengunduran duru sekutu karena meninggal,
pensiun/pengunduran diri secara sukarela/tidak sukarela. Tidak semua dissocation
menimbulkan pembubaran persekutuan. Banyak dissocation hanya melibatkan
kepemilikkan sekutu yang mengundurkan diri.

2. Pembubaran (Dissolution)
Merupakan pengakhiran persekutuan pada akhir masa / tujuan persekutuan tertulis
dari seluruh sekutu. Dissolution juga termasuk perubahan antar sekutu karena ada
sekutu yang baru masuk.

3. Terminasi (Termination)
Merupakan akhir dari fungsi bisnis normal sebuah persekutuan. Persekutuan tidak
lagi menjalani kesinambungan usaha pada saat penghentian.

4. Likuidasi (Liquidation)
Merupakan penjualan aktiva persekutuan, pembayaran kewajiban dan pembagian
aktiva tersisa kepada masing-masing sekutu.

Penyebab utama pembubaran


1. Seorang sekutu baru diterima/seorang sekutu mengundurkan diri
2. Persyaratan tertentu yang diemban persekutuan telah terpenuhi/selesai
3. Seluruh sekutu sepakat membubarkan persekutuan
4. Persekutuan/seorang sekutu mengalami kebangkrutan
5. Adanya putusan pengadilan:
- Seorang sekutu dinyatakan tidak waras
- Seorang sekutu melakukan pelanggaran serius terhadap perjanjian persekutuan
- Pengadilan menetapkan bahwa operasional persekutuan mungkin hanya
menimbulkan kerugian

Ex 1: Fa.UNIK yang terdiri dari sekutu Ari & Budi dengan modal masing-masing:
Modal Ari Rp 80.000.000
Modal Budi Rp 120.000.000 +
Rp 200.000.000
Pembagian L / R berdasarkan modal awal pada tahun 2009. Cory diterima sebagai
sekutu baru dengan membeli kepentingan sekutu lama sebesar 25% dengan
menyetor uang tunai sebesar Rp 60.000.000

Penyelesaian:
Modal Ari Rp 80.000.000 40% Cory
Modal Budi Rp 120.000.000 + 60% Ari: 25% x Rp 80.000.000 = Rp 20.000.000
Rp 200.000.000 Budi: 25% x Rp 120.000.000 = Rp 30.000.000

Modal yang baru:


Modal Ari Rp 60.000.000
Modal Budi Rp 90.000.000
Modal Cory Rp 60.000.000 +
Rp 210.000.000
Ratio Modal Awal:
Ari Rp 60.000.000 = 30%
Rp 210.000.000

Budi Rp 90.000.000 = 40%


Rp 210.000.000

Cory Rp 60.000.000 = 30%


Rp 210.000.000

Perbandingan = 3 : 4 : 5 = 10

5. LIKUIDASI PERSEKUTUAN (BAB 3)


- Likuidasi adalah suatu keadaan dimana baik persekutuan maupun usaha
perusahaannya dibubarkan semua.
- Dalam likuidasi ini perusahaan hanya berjalan beberapa saat guna menyelesaikan
proses likuidasi tersebut.
- Proses Pembubaran usaha ini meliputi 2 tahap, yaitu:
1) Proses pengubah harta kekayaan yang ada menjadi uang tunai (cash) yang
disebut proses realisasi
2) Proses pembayaran kembali hutang-hutang kepada para kreditur dan
pembayaran kembali sisa modal kepada para anggota, yang disebut juga proses
likuidasi.

Ex 1: Para anggota sekutu Fa.MAJU BERSAMA setuju untuk melakukan likuidasi per 1 Jun
2008. Data Neraca yang tersedia adalah sbb:

Fa.MAJU BERSAMA
NERACA
Per 1 Jun 2008
AKTIVA PASSIVA
Kas Rp 20.000 Hutang Dagang Rp 60.000
Piutang Dagang Rp 30.000 Hutang Kpd Sekutu (Sasa) Rp 20.000
Persediaan Rp 100.000 Total Hutang Rp 80.000
Aktiva Tetap Rp 150.000 Modal Sekutu Mia (30%) Rp 40.000
Modal Sekutu Oni (30%) Rp 80.000
Modal Sekutu Sasa (40%) Rp 100.000
Total Aktiva Rp 300.000 Total Passiva Rp 300.000

Asumsi: 1. Realisasi aktiva non kas sebesar Rp 235.000


2. Realiasai aktiva non kas sebesar Rp 140.000
Diminta: Buatlah ayat jurnal yang diperlukan & Lap.Likuidasinya !
Penyelesaian:
1. Realisasi Aktiva non Kas Rp 235.000
Realisasi Aktiva non Kas menurut Neraca Rp 280.000

Rp 30.000
Rp 100.000
Rp 150.000
Rp 235.000 – Rp 280.000
= Rp 45.000 (Rugi) = Mia (30%), Oni (30%), Sasa (40%)

Note: Untuk Laporan Likuidasi pada asumsi 1 di halaman selanjutnya


Untuk Asumsi 1

“Fa.MAJU BERSAMA
LAPORAN LIKUIDASI
Hutang Kpd Modal Mia Modal Oni Modal Sasa
Kas Piutang Persediaan Aktiva Tetap Hutang Dagang
Sasa (30%) (30%) (40%)
Rp 20.000 Rp 30.000 Rp 100.000 Rp 150.000 Rp 60.000 Rp 20.000 Rp 40.000 Rp 80.000 Rp 100.000

Rp 235.000 (Rp 30.000) (Rp 100.000) (Rp 150.000) (Rp 13.500) (Rp 13.500) (Rp 18.000)

Rp 255.000 Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 60.000 Rp 20.000 Rp 26.500 Rp 66.500 Rp 82.000


(Rp 60.000) (Rp 60.000)
Rp 195.000 Rp 0 Rp 20.000
(Rp 20.000) (Rp 20.000)
Rp 175.000 Rp 0 Rp 26.500 Rp 66.500 Rp 82.000
(Rp 175.000) Rp 52.500 Rp 52.500 Rp 70.000

Rp 0 Rp 179.000 Rp 119.000 Rp 152.000

Jurnal
Saldo dalam Likuidasi Kas Rp 235.000 Hutang Dagang Rp 60.000
Modal Mia Rp 13.500 Kas Rp 60.000
Realisasi Aktiva Non Kas
Modal Oni Rp 13.500
Modal Sasa Rp 18.000 Hutang Kpd Sekutu (Sasa) Rp 20.000
Pembayaran kpd Kreditur
Piutang Dagang Rp 30.000 Kas Rp 20.000
Pembayaran Kpd Ssasa Persediaan Rp 100.000
Modal Mia Rp 52.500
Aktiva tetap Rp 150.000
Pembagian Kas kpd sekutu Modal Oni Rp 52.500
Modal Sasa Rp 70.000
Kas Rp 175.000
2. Realisasi Aktiva non Kas Rp 140.000
Realisasi Aktiva non Kas menurut Neraca Rp 80.000

Rp 30.000
Rp 100.000
Rp 150.000
Rp 140.000 – Rp 280.000
= Rp 140.000 (Rugi) = Mia (30%), Oni (30%), Sasa (40%)

Note: Untuk Laporan Likuidasi pada asumsi 2 di halaman selanjutnya


Untuk Asumsi 2

“Fa.MAJU BERSAMA
LAPORAN LIKUIDASI
Hutang Kpd Modal Mia Modal Oni Modal Sasa
Kas Piutang Persediaan Aktiva Tetap Hutang Dagang
Sasa (30%) (30%) (30%)
Rp 20.000 Rp 30.000 Rp 100.000 Rp 150.000 Rp 60.000 Rp 20.000 Rp 40.000 Rp 80.000 Rp 100.000

Rp 140.000 (Rp 30.000) (Rp 100.000) (Rp 150.000) (Rp 42.000) (Rp 42.000) (Rp 56.000)

Rp 160.000 Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 60.000 Rp 20.000 (Rp 2.000) Rp 38.000 Rp 44.000


(Rp 60.000) (Rp 60.000)
Rp 100.000 Rp 0 Rp 20.000 (Rp 2.000) Rp 38.000 Rp 44.000
(Rp 20.000) (Rp 20.000) Rp 2.000
(Rp 857) (Rp 1.143)

Rp 80.000 Rp 0 Rp 0 Rp 37.143 Rp 42.857


(Rp 80.000) Rp 24.000 Rp 32.000

Rp 0 Rp 0 Rp 61.143 Rp 74.857

Saldo dalam Likuidasi

Realisasi Aktiva Non Kas

Pembayaran kpd Kreditur

Pembayaran Kpd Ssasa

Pembagian Kas kpd sekutu


Persentase Laba / Rugi:
Oni Sasa Mia %Laba/
(30%) (40%) (2.000) Rugi
600 800 1.400 600
180 240 420 180
54 72 126 54
16,2 21,6 37,8 16,2
4,9 6,5 11,3 4,9
1,5 2 3,5 1,4
0,4 0,5 0,9
857 1.143 2.000

Jurnal
Kas Rp 140.000
Modal Mia Rp 42.000
Modal Oni Rp 42.000
Modal Sasa Rp 56.000
Piutang Dagang Rp 30.000
Persediaan Rp 100.000
Aktiva tetap Rp 150.000

Hutang Dagang Rp 60.000


Kas Rp 60.000

Hutang Kpd Sekutu (Sasa) Rp 20.000


Kas Rp 20.000

Modal Mia Rp 0
Modal Oni Rp 24.000
Modal Sasa Rp 32.000
Kas Rp 56.000

6. AKUNTANSI TRANSAKSI VALUTA ASING (MATA UANG ASING)


A. Pembelian Barang dari LN / Luar Negeri
- Harga ditetapkan dalam valuta asing
- Pembelian secara kredit
- Menggunakan kurs: Kurs Spot, Kurs BI, Kurs Pajak

Ex 1: Tgl 18 April 2002 Worldwide Corp membeli barang dari eropa € 100.000 kurs
saat itu €1 = $ 1,05, pembelian dilakukan secara kredit 2 bulan (pembayaran tgl
18 mei 2002), kurs tgl 30 Apr 2002 €1 = $ 1,04, kurs tgl tgl 18 Mei 2002 €1 = $
1,02.
Diminta: Buatlah jurnal yang diperlukan !
Penyelesaian:
Jurnal
18 Apr 2002||Persediaan Barang Dagang $ 105.000
Hutang Dagang $ 105.000
(€ 100.000 x $ 1,05)

30 Apr 2002||Hutang Dagang $ 1.000


Keuntungan atas Transaksi Valas $ 1.000
($ 1,05 - $ 1,04 = $ 0,01 x € 100.000 = $ 1.000)

18 Mei 2002|| Hutang Dagang $ 104.000


Kas $ 102.000
Keuntungan atas Transaksi Valas $ 2.000
($ 1,04 x € 100.000 = $ 104.000)
($ 1,02 x € 100.000 = $ 102.000)

Ex 2: Tgl 18 April 2002 PT.X membeli barang dari eropa ¥ 250.000 kurs saat itu ¥1 =
Rp 3.000, pembelian dilakukan secara kredit 2 bulan (pembayaran tgl 18 mei
2002), kurs tgl 30 Apr 2002 ¥1 = Rp 3.100, kurs tgl tgl 18 Mei 2002 ¥1 = Rp
2.900.
Diminta: Buatlah jurnal yang diperlukan !

Penyelesaian:
Jurnal
18 Apr 2002||Persediaan Barang Dagang Rp 75.000.000
Hutang Dagang Rp 75.000.000
(¥ 25.000 x Rp 3.000)

30 Apr 2002|| Keuntungan atas Transaksi Valas Rp 2.500.000


Hutang Dagang Rp 2.500.000
(Rp 3.000 – Rp 3.100 = Rp 100 (Rugi) x ¥ 25.000)

18 Mei 2002|| Hutang Dagang $ 77.500.000


Kas $ 72.500.000
Keuntungan atas Transaksi Valas $ 5.000.000
(Rp 3.100 x ¥ 25.000 = Rp 77.500.000)
(Rp 2.900 x ¥ 25.000 = Rp 72.500.000)

B. Penjualan Barang ke Luar Negeri


Ex 1: Tgl 17 Mei, Worldwide Corp menjual barang dagang (COGS $ 12.000) dengan
harga € 15.000, penjualan dilakukan secara kredit, jatuh tempo 16 Jun 2002,
data kurs saat itu adalah sbb:
- Tgl 17 Mei 2002 €1 = $ 1,01
- Tgl 31 Mei 2002 €1 = $ 0,99
- Tgl 16 Jun 2002 €1 = $ 0,995
Diminta: Buatlah jurnal yang diperlukan !

Penyelesaian:
17 Mei 2002||Piutang Dagang $ 15.150
Penjualan $ 15.150
($ 1,01 x € 15.000)

||Harga Pokok Penjualan $ 12.000


Persediaan $ 12.000

31 Mei 2002||Kerugian atas Transaksi Valas $ 300


Piutang Dagang $ 300
($ 0,99 - $ 1,01 = $ 0,02 (Rugi) x € 15.000)

16 Jun 2002||Kas $ 14.925


Keuntungan atas Transaksi Valas $ 75
Piutang Dagang $ 14.850
($ 0,995 x € 15.000 = $ 14.925)
($ 0,995 - $ 0,99 = $ 0,005 x € 15.000 = $ 75)
($ 0,99 x € 15.000 = $ 14.850)

Ex 2: Tgl 17 Mei, Worldwide Corp menjual barang dagang (COGS Rp 15.000.000)


dengan harga RM 40.000, penjualan dilakukan secara kredit, jatuh tempo 16
Jun 2002, data kurs saat itu adalah sbb:
- Tgl 17 Mei 2002 RM1 = Rp 340
- Tgl 31 Mei 2002 RM1 = Rp 345
- Tgl 16 Jun 2002 RM1 = Rp 355
Diminta: Buatlah jurnal yang diperlukan !

Penyelesaian:
17 Mei 2002||Piutang Dagang Rp 13.600.000
Penjualan Rp 13.600.000
(Rp 340 x RM 40.000)

||Harga Pokok Penjualan Rp 15.000.000


Persediaan Rp 15.000.000

31 Mei 2002||Piutang Dagang Rp 200.000


Keuntungan atas Transaksi Valas Rp 200.000
(Rp 345 – Rp 340 = Rp 5 x RM 40.000)
16 Jun 2002||Kas Rp 14.200.000
Keuntungan atas Transaksi Valas Rp 400.000
Piutang Dagang Rp 13.800.000
(Rp 355 x RM 40.000 = Rp 14.200.000)
(Rp 355 – Rp 345 = Rp 10 x Rp 40.000 = Rp 400.000)
(Rp 345 x RM 40.000 = Rp 13.800.000)

7. TRANSAKSI VALUTA ASING (II)


A. Loan Payable (Hutang Pinjaman) = Sebagai Pembeli
Ex 1: Tanggal 30 Apr 2002, Easy Corp membeli barang seharga SFR 100.000 (Kurs
saat itu SFR 1 = $ 0,69) secara kredit. Kemudian Easy Corp meminjam dari bank
sebesar SFR 100.000 dengan bunga 6% per tahun untuk membayar hutang itu.
Tanggal 30 Mei 2002, Easy Corp melunasi hutangnya ke bank termasuk Biaya
Bunga (Kurs pada saat itu SFR = $ 0,692).
Diminta: Buatlah Jurnal yang diperlukan !

Penyelesaian:
Jurnal
30 Apr 2002||Persediaan Barang Dagang $ 69.000
Hutang Dagang $ 69.000
($ 0,69 x SFR 100.000)

30 Apr 2002||Hutang Dagang $ 69.000


Hutang Wesel $ 69.000

30 Mei 2002||Hutang Wesel $ 69.000


Biaya Bunga $ 346
Kerugian atas Transaksi Valas $ 200
Kas $ 69.546
- Rugi atas Transaksi Valas = ($ 0,692 – $ 0,69) x SFR 100.000 = $ 200
- Biaya Bunga = ($ 0,692 x SFR 100.000) x 6% = $ 346
12

B. Loan Receivable (Piutang Pinjaman)


Ex 1: Pada tanggal 31 Mei 2005 US.Multinational Corp menerima promissory Notes €
1.000.000, jangka waktu 60 hari, bunga 9% per tahun. Kurs pada saat itu €1 = $
0,98 atas penjualan barang dagang dengan COGS $ 820.000 pada tanggal 30
Jun 2005, Kurs €1 = $ 1,01. Pada tanggal 30 Jul 2005, kurs €1 = $ 0,99.
Diminta: Buatlah jurnal yang diperlukan dari transaksi tersebut !

Penyelesaian:
31 Mei 2005||Piutang Wesel $ 980.000
Penjualan $ 980.000
($ 0,98 x € 1.000.000)
||COGS $ 820.000
Persediaan Barang Dagangan $ 820.000

30 Jun 2005||Piutang Wesel $ 30.000


Keuntungan atas Transaksi Valas $ 30.000
($ 1,01 - $ 0,98) x € 1.000.000 = $ 30.000 (Fx Gain)

||Pendapatan Bunga $ 7.575


Biaya Bunga $ 7.575
(30/360 x 9% x € 1.000.000 x $ 1,01)

Karna Baru 1 Bulan

30 Jul 2005
- Kas yang diterima (Piutang + Bunga) Kurs Saat Itu
- Fx Loss / Gain = (Piutang + Piutang Bunga Bln Lalu) x Selisih Kurs
- Kas = (€ 1.000.000 + (€ 1.000.000 x 9% x 60/360)) x $ 0,99 = $ 1.014.850

Karena sudah 2 Bln


- Fx Loss = € 1.000.000 + (€ 1.000.000 x 9% x 30/360) x ($ 1,01 - $ 0,99) = $ 20.150
- Piutang Wesel = € 1.000.000 x $ 1,01 = $ 1.010.000
- Piutang Bunga = € 1.000.000 x 9% x 30/360 x $ 1,01 = $ 7.575
- Pendapatan Bunga = Piutang x Suku Bunga x Kurs Saat Itu
= € 1.000.000 x 9% x 30/360 x $ 0,99
= $ 7.425
Jurnal
30 Jul 2005||Kas $ 1.014.850
Kerugian atas Transaksi Valas $ 20.150
Piutang Wesel $ 1.010.000
Piutang Bunga $ 7.575
Pendapatan Bunga $ 7.475
DIKTAT INI DIADAPTASI OLEH BUKU
AKUNTANSI KEUNGAN LANJUTAN EDISI PERTAMA
BY: HADORI YUNUS & HARNANTO

Anda mungkin juga menyukai