Penyelesaian:
Total Penjualan
Harga Pokok Penjualan (Rp 10.000.000 x 20 Unit) = Rp 200.000.000
Harga Jual (Rp 12.500.000 x 20 Unit) = Rp 250.000.000
Laba Penjualan Rp 50.000.000
*Tahun 2008: Laba yang belum direalisasi = 20% x (Rp 25.000.000 + Rp 25.000.000)
= Rp 10.000.000
*Tahun 2009: Laba yang belum direalisasi = 20% x (Rp 25.000.000 + Rp 25.000.000)
= Rp 10.000.000
*Tahun 2010: Laba yang belum direalisasi = 20% x (Rp 25.000.000 + Rp 25.000.000)
= Rp 10.000.000
Jurnal
Tahun 2007||Laba yang belum direalisasi Rp 20.000.000
Laba Penjualan Rp 20.000.000
Jurnal Penyesuaian
Tahun 2007||Kas Rp 25.000.000
Piutang Rp 10.000.000
Penjualan Rp 35.000.000
|| Kas Rp 25.000.000
Piutang Rp 8.750.000
Penjualan Rp 33.750.000
|| Kas Rp 25.000.000
Piutang Rp 6.250.000
Penjualan Rp 31.250.000
|| Kas Rp 25.000.000
Piutang Rp 3.750.000
Penjualan Rp 28.750.000
|| Kas Rp 25.000.000
Piutang Rp 1.250.000
Penjualan Rp 26.250.000
Penyelesaian:
Total Penjualan
Harga Pokok Penjualan = Rp 750.000
Harga Jual = Rp 1.250.000
Laba Penjualan Rp 500.000
Bunga 2% / 2 bulan
*Tabel Pembayaran Angsuran
1 Jan 2008
Tahun Angsuran Saldo Angsuran Bunga Total Saldo
Angsuran Ke
Pokok Pokok 2% Pembayaran Akhir
Jan – Feb 1 Rp 900.000 Rp 150.000 Rp 18.000 Rp 168.000 Rp 750.000
Mar – Apr 2 Rp 750.000 Rp 150.000 Rp 15.000 Rp 165.000 Rp 600.000
Mei – Jun 3 Rp 600.000 Rp 150.000 Rp 12.000 Rp 162.000 Rp 450.000
Jul – Agst 4 Rp 450.000 Rp 150.000 Rp 9.000 Rp 159.000 Rp 300.000
Sept – Okt 5 Rp 300.000 Rp 150.000 Rp 6.000 Rp 156.000 Rp 150.000
Nov – Des 6 Rp 150.000 Rp 150.000 Rp 3.000 Rp 153.000 Rp 0
*1 Jan 2008 : Laba yang belum direalisasi = 20% x (Rp 350.000 + Rp 150.000)
= Rp 200.000
Jurnal
1 Jan 2008||Laba yang belum direalisasi Rp 200.000
Laba Penjualan Rp 200.000
Jurnal Penyesuaian
1 Jan 2008||Kas Rp 150.000
Piutang Rp 18.000
Penjualan Rp 168.000
1 Mar 2008|| Kas Rp 150.000
Piutang Rp 15.000
Penjualan Rp 165.000
Karakteristik:
- Saat penyerahan dari pengamanat ke komisioner, hak milik masih ada pada
pengamanat dan baru berpindah bila barang sudah terjual ke pihak ke-tiga.
- Barang konsinyasi harus dilaporkan sebagai persediaan oleh pengamanat.
- Pengiriman barang konsinyasi tidak mengakibatkan timbulnya pendapatan bagi
pengamanat maupun komisioner sampai dengan barang tersebut dijual ke pihak ke-
tiga.
- Pengamanat bertanggungjawab penuh terhadap biaya, mulai dari pengiriman sampai
barang terjual.
- Komisioner berkewajiban menjaga keamanan dan keselamatan barang titipan.
Keuntungan-Keuntungan:
- Bagi Pengamanat : - Barang cepat laku
- Daerah penjualan semakin luas
- Harga jual, stok barang dapat dikendalikan
- Bagi komisioner : - Menghemat kebutuhan modal kerja
- Menghemat biaya
- Terhindar dari kerugian
SOAL 1:
6 Jun 2010 - Diterima barang 10 unit dengan harga pokok Rp 500.000/unit
6 Jun – 6 Jul 2010 - Biaya angkut konsinyi ke konsumen Rp 600.000
- Penjualan 10 Unit Barang @ Rp 850.000 dengan komisi 20%
- Penerimaan piutang dari langganan atas penjualan 10 unit barang
- Perhitungan komisi atas hasil penjualan
- Pengiriman uang hasil penjualan kepada konsinyor
Karakteristik
1. Usaha Bersama-sama
2. Jangka waktu tertentu
3. Tanggung jawab yang tidak terbatas
4. Memiliki bagian / hak di dalam persekutuan
5. Pembagian Keuntungan tergantung dari kontrak
Ex 1: Pada tanggal 1 Nov 2009, Tn.Banu dan Ny.Cici mendirikan persekutuan firma
dengan nama Fa. BERKAH. Tn.Banu menyetor uang tunai Rp 80.000.000 dan
kendaraan senilai Rp 70.000.000, Ny.Cici menyetor Barang Dagangan seharga Rp
50.000.000 & Peralatan toko seharga Rp 20.000.000.
Diminta:
a) Buatlah Jurnal pembentukkan Fa.BERKAH
b) Buatlah Neraca per 1 Nov 2009
Penyelesaian:
a) Tn.Banu
||Kas Rp 80.000.000
Kendaraan Rp 70.000.000
Modal Tn.Banu Rp 150.000.000
Ny.Cici
||Persediaan Barang Dagang Rp 50.000.000
Peralatan Rp 20.000.000
Modal Ny.Cici Rp 70.000.000
b) Fa. BERKAH
NERACA
Per 1 Nov 2009
AKTIVA PASSIVA
Kas Rp 80.000.000 Modal Tn.Banu Rp 150.000.000
Persediaan Rp 50.000.000 Modal Ny.Cici Rp 70.000.000
Peralatan Rp 20.000.000
Kendaraan Rp 70.000.000
Total Aktiva Rp 220.000.000 Total Passiva Rp 220.000.000
Pembentukkan persekutuan diantara dua orang atau lebih yang masing-masing hanya
menyerahkan setoran modalnya dalam bentuk uang atau barang kepada persekutuan
yang membuat pembukuan tersendiri, tidak banyak mengalami kesulitan. Tetapi apabila
persekutuan didirikan dengan menggabungkan beberapa perusahaan yang sudah
berjalan, maka biasanya timbul beberapa persoalan, antara lain:
- Apabila persekutuan akan mempergunakan catatan pembukuan dengan melanjutkan
catatan pembukuan dari salah satu perusahaan terdahulu atau membentuk
pembukuan tersendiri yang baru
- Apakah perubahan atau penilaian tertentu terhadap posisi aktiva, hutang dan modal
dari masing-masing perusahaan yang akan digabungkan perlu diadakan atau tidak
perlu diadakan.
Sebagai gambaran dapat diberikan contoh seperti berikut ini:
Ex 2: Tn. D dan Tn. E masing-masing bersepakat untuk membentuk sebuah persekutuan.
Tn.D telah memiliki sebuah perusahaan yang sudah berjalan. Tn.E bermaksud
menanamkan modalnya dalam persekutuan sebanyak Rp 100.000. Adapun neraca
perusahaan Tn.D sebelum bergabung sbb:
Tuan D
NERACA
Per 31 Des 1979
AKTIVA PASSIVA
Kas Rp 64.800 Hutang Dagang Rp 96.000
Piutang Dagang Rp 80.000 Modal Tn.D Rp 161.600
Cadangan Kerugian
Piutang (Rp 4.800)
(Rp 75.200)
Persediaan Rp 85.600
Perlengkapan Kantor Rp 6.400
Peralatan Kantor Rp 48.000
Akum.Penyusutan (Rp 22.400)
Rp 25.600
Total Aktiva Rp 257.600 Total Passiva Rp 257.600
e) Goodwill
Kepada Tn.D diberikan goodwill atas reputasi perusahaanya yang dinilai
sebesar Rp 40.000
Prosedur pembukuan dalam Persektuan D & E yang baru dibentuk dapat diapakai
salah satu dari kedua cara berikut ini:
1. Persekutuan yang baru dibentuk melanjutkan buku-buku perusahaan
terdahulu (Tn.D)
(a) Mencatat penilaian kembali berbagai macam aktiva perusahaan Tn.D,
sesuai dengan ketentuan yang disepakati bersama.
Jurnal
Cadangan Kerugian Piutang Rp 1.760
Persediaan Barang Dagangan Rp 20.800
Akum.Penyusutan Peralatan Kantor Rp 22.400
Goodwill Rp 40.000
Piutang Dagang Rp 4.000
Peralatan Kantor Rp 18.000
Modal Tn.D Rp 62.960
3. Neraca
Persekutuan D & E
NERACA
Per 2 Jan 1980
AKTIVA PASSIVA
Aktiva Lancar Hutang Lancar
Kas Rp 100.000 Hutang Dagang Rp 96.000
Piutang Dagang Rp 76.000
Cadangan Kerugian
Piutang (Rp 3.040)
(Rp 72.960) Jumlah Hutang Lancar Rp 96.000
Persediaan Rp 106.400 Modal
Perlengkapan Kantor Rp 6.400 Modal Tn.D Rp 159.760
Jumlah Aktiva Lancar Rp 285.760 Modal Tn.E Rp 100.000
Aktiva Tetap
Peralatan Kantor Rp 30.000
Goodwill Rp 40.000
Total Aktiva Rp 355.760 Total Passiva Rp 357.760
4. PEMBAGIAN LABA (RUGI) DI DALAM PERSEKUTUAN
Ex 1: Fa.SEJAHTERA dengan modal sekutu:
- Marni Rp 25.000.000
- Arif Rp 15.000.000
- Norman Rp 50.000.000 +
Rp 90.000.000
a) Membagi L / R sama Rata
b) Membagi L / R berdasarkan Ratio Modal Awal
*Pada Tahun 2008 menderita kerugian Rp 27.000.000
Buatlah Jurnal Pembagian L / R !
Penyelesaian:
a)||Modal Marni Rp 9.000.000
Modal Arif Rp 9.000.000
Modal Norman Rp 9.000.000
Ikhtisar L / R Rp 27.000.000
Perbandingan = 3 : 2 : 5 = 10
Marni = 3/10 x Rp 27.000.000 = Rp 8.100.000
Arif = 2/10 x Rp 27.000.000 = Rp 5.400.000
Norman = 5/10 x Rp 27.000.000 = Rp 13.500.000
Jurnal
||Modal Marni Rp 8.100.000
Modal Arif Rp 5.400.000
Modal Norman Rp 13.500.000
Ikhtisar L / R Rp 27.000.000
2. Pembubaran (Dissolution)
Merupakan pengakhiran persekutuan pada akhir masa / tujuan persekutuan tertulis
dari seluruh sekutu. Dissolution juga termasuk perubahan antar sekutu karena ada
sekutu yang baru masuk.
3. Terminasi (Termination)
Merupakan akhir dari fungsi bisnis normal sebuah persekutuan. Persekutuan tidak
lagi menjalani kesinambungan usaha pada saat penghentian.
4. Likuidasi (Liquidation)
Merupakan penjualan aktiva persekutuan, pembayaran kewajiban dan pembagian
aktiva tersisa kepada masing-masing sekutu.
Ex 1: Fa.UNIK yang terdiri dari sekutu Ari & Budi dengan modal masing-masing:
Modal Ari Rp 80.000.000
Modal Budi Rp 120.000.000 +
Rp 200.000.000
Pembagian L / R berdasarkan modal awal pada tahun 2009. Cory diterima sebagai
sekutu baru dengan membeli kepentingan sekutu lama sebesar 25% dengan
menyetor uang tunai sebesar Rp 60.000.000
Penyelesaian:
Modal Ari Rp 80.000.000 40% Cory
Modal Budi Rp 120.000.000 + 60% Ari: 25% x Rp 80.000.000 = Rp 20.000.000
Rp 200.000.000 Budi: 25% x Rp 120.000.000 = Rp 30.000.000
Perbandingan = 3 : 4 : 5 = 10
Ex 1: Para anggota sekutu Fa.MAJU BERSAMA setuju untuk melakukan likuidasi per 1 Jun
2008. Data Neraca yang tersedia adalah sbb:
Fa.MAJU BERSAMA
NERACA
Per 1 Jun 2008
AKTIVA PASSIVA
Kas Rp 20.000 Hutang Dagang Rp 60.000
Piutang Dagang Rp 30.000 Hutang Kpd Sekutu (Sasa) Rp 20.000
Persediaan Rp 100.000 Total Hutang Rp 80.000
Aktiva Tetap Rp 150.000 Modal Sekutu Mia (30%) Rp 40.000
Modal Sekutu Oni (30%) Rp 80.000
Modal Sekutu Sasa (40%) Rp 100.000
Total Aktiva Rp 300.000 Total Passiva Rp 300.000
Rp 30.000
Rp 100.000
Rp 150.000
Rp 235.000 – Rp 280.000
= Rp 45.000 (Rugi) = Mia (30%), Oni (30%), Sasa (40%)
“Fa.MAJU BERSAMA
LAPORAN LIKUIDASI
Hutang Kpd Modal Mia Modal Oni Modal Sasa
Kas Piutang Persediaan Aktiva Tetap Hutang Dagang
Sasa (30%) (30%) (40%)
Rp 20.000 Rp 30.000 Rp 100.000 Rp 150.000 Rp 60.000 Rp 20.000 Rp 40.000 Rp 80.000 Rp 100.000
Rp 235.000 (Rp 30.000) (Rp 100.000) (Rp 150.000) (Rp 13.500) (Rp 13.500) (Rp 18.000)
Jurnal
Saldo dalam Likuidasi Kas Rp 235.000 Hutang Dagang Rp 60.000
Modal Mia Rp 13.500 Kas Rp 60.000
Realisasi Aktiva Non Kas
Modal Oni Rp 13.500
Modal Sasa Rp 18.000 Hutang Kpd Sekutu (Sasa) Rp 20.000
Pembayaran kpd Kreditur
Piutang Dagang Rp 30.000 Kas Rp 20.000
Pembayaran Kpd Ssasa Persediaan Rp 100.000
Modal Mia Rp 52.500
Aktiva tetap Rp 150.000
Pembagian Kas kpd sekutu Modal Oni Rp 52.500
Modal Sasa Rp 70.000
Kas Rp 175.000
2. Realisasi Aktiva non Kas Rp 140.000
Realisasi Aktiva non Kas menurut Neraca Rp 80.000
Rp 30.000
Rp 100.000
Rp 150.000
Rp 140.000 – Rp 280.000
= Rp 140.000 (Rugi) = Mia (30%), Oni (30%), Sasa (40%)
“Fa.MAJU BERSAMA
LAPORAN LIKUIDASI
Hutang Kpd Modal Mia Modal Oni Modal Sasa
Kas Piutang Persediaan Aktiva Tetap Hutang Dagang
Sasa (30%) (30%) (30%)
Rp 20.000 Rp 30.000 Rp 100.000 Rp 150.000 Rp 60.000 Rp 20.000 Rp 40.000 Rp 80.000 Rp 100.000
Rp 140.000 (Rp 30.000) (Rp 100.000) (Rp 150.000) (Rp 42.000) (Rp 42.000) (Rp 56.000)
Rp 0 Rp 0 Rp 61.143 Rp 74.857
Jurnal
Kas Rp 140.000
Modal Mia Rp 42.000
Modal Oni Rp 42.000
Modal Sasa Rp 56.000
Piutang Dagang Rp 30.000
Persediaan Rp 100.000
Aktiva tetap Rp 150.000
Modal Mia Rp 0
Modal Oni Rp 24.000
Modal Sasa Rp 32.000
Kas Rp 56.000
Ex 1: Tgl 18 April 2002 Worldwide Corp membeli barang dari eropa € 100.000 kurs
saat itu €1 = $ 1,05, pembelian dilakukan secara kredit 2 bulan (pembayaran tgl
18 mei 2002), kurs tgl 30 Apr 2002 €1 = $ 1,04, kurs tgl tgl 18 Mei 2002 €1 = $
1,02.
Diminta: Buatlah jurnal yang diperlukan !
Penyelesaian:
Jurnal
18 Apr 2002||Persediaan Barang Dagang $ 105.000
Hutang Dagang $ 105.000
(€ 100.000 x $ 1,05)
Ex 2: Tgl 18 April 2002 PT.X membeli barang dari eropa ¥ 250.000 kurs saat itu ¥1 =
Rp 3.000, pembelian dilakukan secara kredit 2 bulan (pembayaran tgl 18 mei
2002), kurs tgl 30 Apr 2002 ¥1 = Rp 3.100, kurs tgl tgl 18 Mei 2002 ¥1 = Rp
2.900.
Diminta: Buatlah jurnal yang diperlukan !
Penyelesaian:
Jurnal
18 Apr 2002||Persediaan Barang Dagang Rp 75.000.000
Hutang Dagang Rp 75.000.000
(¥ 25.000 x Rp 3.000)
Penyelesaian:
17 Mei 2002||Piutang Dagang $ 15.150
Penjualan $ 15.150
($ 1,01 x € 15.000)
Penyelesaian:
17 Mei 2002||Piutang Dagang Rp 13.600.000
Penjualan Rp 13.600.000
(Rp 340 x RM 40.000)
Penyelesaian:
Jurnal
30 Apr 2002||Persediaan Barang Dagang $ 69.000
Hutang Dagang $ 69.000
($ 0,69 x SFR 100.000)
Penyelesaian:
31 Mei 2005||Piutang Wesel $ 980.000
Penjualan $ 980.000
($ 0,98 x € 1.000.000)
||COGS $ 820.000
Persediaan Barang Dagangan $ 820.000
30 Jul 2005
- Kas yang diterima (Piutang + Bunga) Kurs Saat Itu
- Fx Loss / Gain = (Piutang + Piutang Bunga Bln Lalu) x Selisih Kurs
- Kas = (€ 1.000.000 + (€ 1.000.000 x 9% x 60/360)) x $ 0,99 = $ 1.014.850