1
1. saat pembelian aset tetap
Mobil/kendaraan (dalam angsuran) 120.000.000
Utang angsuran 120.000.000
2. saat pembayaran
Utang angsuran 5.000.000
Beban Bunga 2.000.000
Kas dan Bank 7.000.000
3. Saat pembayaran angsuran kedua
Utang angsuran 5.000.000
Beban Bunga 1.916.700
Kas dan Bank Rp 6.916.700
Perhitungan pembayaran angsuran dibuat setiap bulan. Bunga semakin lama
semakin menurun karena jumlah pinjama juga menurun. Penetapan bunga yang digunkan
berdasarkan pada tingkat bunga efektif (effective interest rate).
Harga dengan angsuran ditetapkan terlebih dahulu dan angsuran yang harus dibayar
setiap bulan tetap, maka setiap angsuran terdiri atas 2 komponen yaitu angsuran dan
bunga. Besarnya bunga ditetapkan menggunakan tingkat bunga tetap (flat interest rate).
Contoh, harga perolehan kendaraan Rp 120.000.000, angsuran 24x bunga 25% per tahun.
Perhitungan :
Harga perolehan tunai Rp 120.000.000
Bunga Rp 120.000.000 x 25% x 24/12 Rp. 60.000.000
Harga beli dengan angsuran Rp 180.000.000
2
- Perolehan Aset Tetap secara Pertukaran
Menurut PSAK No. 16 2007, aset tetap dapat diperoleh dengan pertukaran atau
pertukaran sebagian.
Pertukaran sebagian, untuk suatu aset tetap yang tidak serupa aset lain. Biaya
diukur pada nilai wajar aset yang dipertukarkan atau diperoleh, yang paling andal,
sebanding nilai wajar aset yang dipertukarkan setelah disesuaikan dengan jumlah setiap kas
atau setara kas yang dtransfer.
Contoh, harga perolehan truk lama Rp 60.000.000 telah disusutkan Rp 40.000.000 ditukar
dengan truk baru Rp 80.000.000 dan kekurangannya dibayar tunai.
Perhitungan laba atau rugi pertukaran :
Harga perolehan truk lama Rp 60.000.000
Penyusutan Rp 40.000.000 -
Harga sisa buku Rp 20.000.000
Tidak terdapat rugi atau laba, karena truk lama dihargai sama dengan harga sisa buku.
Contoh, pada Laba atau Rugi
Harga tukar tambah aset lama (trade in allowance) Rp 24.000.000
Harga perolehan truk lama Rp 60.000.000
Penyusutan Rp 40.000.000 -
Harga sisa buku Rp 20.000.000
Harga tukar tambah aset lama (trade in allowance) Rp 24.000.000
Laba Pertukaran Rp 4.000.000
Ayat Jurnal :
Akumulasi Penyusutan Rp 40.000.000
Alat pengangkut baru Rp 80.000.000
Kas dan Bank Rp 56.000.000
Alat pengangkut lama Rp 60.000.000
3
Laba pertukaran Rp 4.000.000
Ayat Jurnal :
Akumulasi Penyusutan Rp 40.000.000
Alat pengangkut baru Rp 80.000.000
Rugi pertukaran Rp 2.000.000
Alat pengangkut lama Rp 60.000.000
Kas dan Bank Rp 62.000.000
4
Contoh pada pertukaran aset dengan saham
PT Anugrah menyerahkan mesin seharga Rp 300.000.000 kepada PT Rakhmat sebagai
pengganti penyertaan sahamnya dengan nilai nominal Rp 250.000.000. harga pasar mesin
Rp 320.000.000. pencatatan :
PT Anugrah
Penghasilan sebgai objek pajak penghasilan sebesar Rp 20.000.000
(Rp 320.000.000 – Rp 300.000.0000)
PT Rakhmat
Mencatat mesin sebagai aset tetap Rp 320.000.000
Mencatat agio saham (Premium on stock)sebesar Rp 70.000.000
(Rp 320.000.000 – Rp 250.000.000)
5
b. warisan
2. Apabila tidak memenuhi syarat yang diperlukan sesuai Pasal4 ayat 3 huruf a Undang-
Undang Pajak Penghasilan dengan contoh konkret yaitu harta hibahan yang diberikan
tersebut ternyata mempunyai hubungan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau
penguasaan antara pihak-pihak yang bersangkutan maka dasar penilaian bagi yang
menerima penghibhan sama dengan nilai pasar dari harta tersebut.
Demikian pada akuntansi pajak atas penerimaan hibah juga akan dibukukan sebelah
kredit pada akun”modal donasi”sebagai alokasi sistematis rasional harga perolehan aset
berwujud.
Contoh, ayat jurnal atas hibah Rp 300.000.000 diatur sbb :
1. memenuhi syarat Pasal 4 Ayat 3
Kas dan Bank 300.000.000
Modal Donasi 100.000.000
2. tidak memenuhi syarat Pasal 4 ayat (3)
maka bantuan atua sumbangan dianggap sebagai penghasilan yang dikenakan
Pajak Penghasilan
Kas dan Bank 300.000.000
Penghasilan Sumbangan/bantuan 300.000.000
Dari pihak yang memberikan sumbangan
Biaya sumbngan/bantuan 300.000.000
Kas dan Bank 300.000.000