Anda di halaman 1dari 6

AKUNTANSI AKTIVA TETAP (FIXED ASSETS)

A. Defenisi Aktiva Tetap (Fixed Assets): Adalah harta kekayaan perusahaan


yang berwujud untuk dipergunakan dalam kegiatan/operasi perusahaan dan
tidak untuk dijual serta masa manfaatnya lebih dari satu tahun.

B. Karakteristik Aktiva Tetap:


1. Aktiva tetap berwujud seperti: Gedung, Tanah, Mesin, Peralatan,
Kendaraan,Inventaris dan lain-lain.
2. Aktiva tetap digunakan untuk kegiatan/operasi perusahaan dan tidak untuk
dijualkembali.
3. Aktiva tetap memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun.
4. Aktiva tetap mempunyai nilai yang cukup material atau harga yang cukup
tinggi.

C. Harga Perolehan Aktiva Tetap: Adalah jumlah pembelian aktiva tetap


ditambah dengan seluruh biaya – biaya yang telah dikeluarkan hingga aktiva
tetap tersebut dapat digunakan/dioperasikan.
Harga Perolehan Aktiva Tetap = Pembelian + Biaya-biaya

D. Beberapa Cara Yang Mempengaruh Harga Perolehan Aktiva Tetap:


1. Pembelian Tunai: Jumlah kas yang dikeluarkan dan dicatat sebesar jumlah
pembelian aktiva tetap beserta biaya-biayanya, seperti biaya Bea Import, PPN,
PPh, Biaya Balik Nama, Biaya Asuransi, Biaya Pengangkutan, Biaya
Pemasangan, Biaya Service, dan biaya lainnya.
Contoh Soal :
Pada tanggal 3 Januari 2011 di beli Mesin dengan harga 35.000.000, dengan
biaya-biaya yang telah dikeluarkan sebagai berikut:
a. Biaya Pengangkutan Rp. 5.000.000,-
b. Biaya Pemasangan Rp. 2.500.000,-
c. Biaya Percobaan& Service Rp. 3.000.000,-
Hitunglah besarnya harga perolehan Mesin dan buat jurnalnya.
Jawab.
Mesin Rp. 35.000.000,-
Biaya Pengangkutan Rp. 5.000.000,-
Biaya Pemasangan Rp. 2.500.000,-
Biaya Percobaan& Service Rp. 3.000.000,- +
Harga Perolehan Mesin Rp. 45.500.000,-

Jurnal Pembelian Tunai


Mesin Rp. 45.500.000,- -
Kas - Rp. 45.500.000,-

2. Pembelian Kredit : Jumlah Kas yang dikeluarkan dan dicatat sebesar sebagian
dari harga beli aktiva tetap dan sebagian dicatat sebagai hutang.
Contoh Soal:
Pada tanggal 7 Maret 2012 PT. CIVA membeli sebuah Gedung seharga
Rp.850.000.000 secara kredit, dengan uang muka Rp. 200.000.000,- sisanya
diangsur setiap akhir tahun selama dua tahun dengan bunga 8% per tahun.
Diminta: Berapa besar harga perolehan gedung dan buat jurnalnya
Jawab.
Biaya Bunga:
Rp. 850.000.000 – Rp. 200.000.000 = Rp. 650.000.000,- Rp. 650.000.000 / 2
Tahun = Rp. 325.000.000 / Tahun 8% X Rp. 325.000.000 = Rp. 26.000.000 /
Tahun

Gedung Rp. 850.000.000,-


Biaya Bunga selama 2 Tahun
(Rp. 26.000.000 X 2 Tahun) Rp. 52.000.000,-
Harga Perolehan Gedung Rp. 902.000.000,-

Jurnal :
Gedung Rp. 850.000.000,- -
Kas - Rp. 200.000.000,-
Hutang Angsuran - Rp. 650.000.000,-

Pembayaran Angsuran I & II :


Hutang Angsuran Rp. 325.000.000,- -
Biaya Bunga Rp. 26.000.000,- -
Kas - Rp. 351.000.000

3. Pertukaran Sejenis dan Tidak Sejenis : Dengan adanya situasi dan kondisi
sehingga memungkinkan untuk terjadinya pertukaran aktiva tetap yang dimiliki
dengan aktiva tetap perusahaan lain dan berdasarkan harga pasar.
Contoh Soal:
a. Pertukaran Sejenis
Pada tanggal 11 Februari 2014 CV. Mentari menukarkan mesin model lama
dengan mesin model baru. Harga Perolehan mesin lama sebesar
Rp.70.000.000,- dan akumulasi penyusutan sebesar Rp. 25.000.000,- harga
pasar mesin model baruRp. 80.000.000,- dan Rp. 40.000.000,-
Diminta: Berapa kas yang harus dibayar dan yang harus diterima serta
buatlah jurnalnya.
Jawab.
Harga Pasar Mesin Baru Rp. 80.000.000,-
Harga Perolehan Mesin Lama Rp. 70.000.000,-
Akumulasi Penyusutan (Rp. 25.000.000,-)
Nilai Buku Mesin Lama (Rp. 45.000.000,-)
Kas yang harus dibayar Rp. 35.000.000,-

Jurnal :
Mesin Baru Rp. 80.000.000,- -
Ak. Penyusutan Mesin lama Rp. 25.000.000,- -
Mesin Lama - Rp. 70.000.000,-
Kas yang harus dibayar - Rp. 35.000.000,-
Harga Perolehan Mesin Lama Rp. 70.000.000,-
Akumulasi Penyusutan (Rp. 25.000.000,-)
Nilai Buku Mesin Lama Rp. 45.000.000,-
Harga Pasar Mesin Baru (Rp.40.000.000,-)
Kas yang harus diterima Rp. 5.000.000,-
-
Jurnal:
Mesin Baru Rp. 40.000.000,- -
Ak. Penyusutan Mesin lama Rp. 25.000.000,- -
Kas yang harus diterima Rp. 5.000.000,- -
Mesin Lama - Rp. 70.000.000,-

Catatan :
1) Jika Harga Pasar Aktiva Tetap Baru > Nilai Buku Aktiva Tetap Lama
makaKas yang harus dibayar.
2) Jika Harga Pasar Aktiva Tetap Baru < Nilai Buku Aktiva Tetap Lama
makaKas yang harus diterima.

b. Pertukaran Tidak Sejenis: Pertukaran Aktiva Tetap yang dimiliki antara


perusahaan mempunyai fungsi dan sifat yang tidak sama.
Contoh Soal:
Pada tanggal 20 Mei 2013 PT. Citra menukarkan Mobil dengan sebuah
Mesin Produksi. Harga Perolehan Mobil Rp. 55.000.000,- Akumulasi
penyusutan mobil sebesar Rp. 25.000.000,- Harga pasar mesin
Rp.40.000.000 dan Rp. 30.000.000, dalam pertukaran tersebut perusahaan
menambah uang sebesar Rp. 2.500.000,-
Diminta: Berapa besar Laba dan Rugi pertukaran dengan mesin serta buat
jurnalnya.
Jawab.
Harga Perolehan Mesin Rp. 40.000.000,-
Pembayaran (Rp. 2.500.000,-)
Harga Pasar Mesin Rp. 37.500.000,-
Harga Perolehan Mobil Rp. 55.000.000,-
Ak. Penyusutan Mobil (Rp. 25.000.000,-)
Nilai Buku Mobil (Rp. 30.000.000,-)
Laba Pertukaran dengan Mesin Rp. 7.500.000,-

Jurnal:
Mesin Rp. 40.000.000,- -
Akumulasi Penyusutan Rp. 25.000.000,- -
Mobil - Rp. 55.000.000,-
Kas - Rp. 2.500.000,-
Laba Pertukaran dengan Mesin - Rp. 7.500.000,-
Harga Perolehan Mesin Rp. 30.000.000,-
Pembayaran (Rp. 2.500.000,-)
Harga Pasar Mesin Rp. 27.500.000,-
Harga Perolehan Mobil Rp. 55.000.000,-
Ak. Penyusutan Mobil (Rp. 25.000.000,-)
Nilai Buku Mobil (Rp. 30.000.000,-)
Rugi Pertukaran dengan Mesin Rp. 2.500.000,-

Jurnal :
Mesin Rp. 30.000.000,- -
Akumulasi Penyusutan Rp. 25.000.000,- -
Rugi Pertukaran dengan Mesin Rp. 2.500.000,- -
Mobil - Rp. 55.000.000,-
Kas - Rp. 2.500.000,-

Catatan :
1) Jika Harga Pasar Aktiva Tetap Baru > Nilai Buku Aktiva Tetap Lama
makahasilnya Laba Pertukaran Aktiva Tetap.
2) Jika Harga Pasar Aktiva Tetap Baru < Nilai Buku Aktiva Tetap Lama
makahasilnya Rugi Pertukaran Aktiva Tetap.

4. Pembelian dengan Saham: Perolehan Aktiva Tetap dengan menggunakan


surat berharga (saham/obligasi) yang diakui senilai harga pasar saham/obligasi.
Pertukaran aktiva tetap dengan saham dicatat sebagai modal saham/ hutang
obligasi dan selisih nilai tukar dicatat sebagai:
a. Agio saham jika harga pasar > harga nominal.
b. Disagio saham jika harga pasar < harga nominal.

Contoh Soal :
a. CV. Prima membeli Tanah dengan mengeluarkan 1.000 lembar saham,
harga pasar per lembar saham Rp. 100.000,-. Nilai nominal per lembar
saham CV. Prima sebesar Rp. 75.000,-.
Diminta: berapa besar agio/disagio saham dan buat jurnalnya.
Jawab.
Harga Pasar 1000 X Rp. 100.000 = Rp. 100.000.000,-
Nilai Nominal 1000 X Rp. 75.000 =(Rp. 75.000.000,-)
Agio Saham Rp. 25.000.000,-

Jurnal :
Tanah Rp. 100.000.000 -
Saham - Rp. 75.000.000
Agio Saham - Rp. 25.000.000

b. PT. Delta membeli Mesin dengan menerbitkan 2.000 lembar saham, harga
pasar per lembar saham Rp. 80.000,-. Nilai nominal per lembar saham
sebesar Rp. 110.000,-.
Diminta: berapa besar agio / disagio saham dan buat jurnalnya.
Jawab.
Harga Pasar 2000 X Rp. 80.000 = Rp. 160.000.000,-
Nilai Nominal 2000 X Rp. 110.000 =(Rp. 220.000.000,-)
Disagio Saham Rp. 60.000.000,-

Jurnal:
Mesin Rp. 160.000.000 -
Disagio saham Rp. 60.000.000 -
Saham - Rp. 220.000.000

5. Diterima sebagai Hadiah/Hibah: Penerimaan aktiva tetap sebagai hadiah/


hibah dari perorangan atau lembaga harus dinilai dan dicatat sesuai dengan
harga pasar. Dalam perolehan hadiah/hibah kemungkinan akan dikeluarkan
biaya-biaya dan dicatat sebagai kas dengan mengurangi perkiraan modal
hadiah/hibah.
Contoh Soal :
CV. Progen menerima sumbangan / hadiah dari Pemerintah berupa Tanah dan
Bangunan dengan harga pasar masing-masing Rp. 55.000.000,- dan
Rp.98.000.000,- dengan mengeluarkan biaya balik nama Rp. 5.000.000,-.
Diminta : Berapa modal donasi dan buat jurnalnya
Jawab.
Harga pasar Tanah Rp. 55.000.000,-
Harga pasar Bangunan Rp. 98.000.000,-
Nilai Perolehan sumbangan Rp. 153.000.000,-
Biaya Balik Nama (Rp. 5.000.000,-)
Modal Donasi Rp. 148.000.000,-

Jurnal:
Tanah Rp. 55.000.000,- -
Bangunan Rp. 98.000.000,- -
Modal Donasi - Rp. 148.000.000,-
Kas - Rp. 5.000.000,-

6. Aktiva Tetap Dibuat Sendiri: Perolehan aktiva tetap dibuat sendiri oleh
perusahaan tersebut dengan meningkatkan mutu, pendayagunaan fasilitas dan
menghemat biaya. Proses Bahan Baku menjadi Barang Jadi dibutuhkan biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik.

Contoh Soal :
PT. Ben Hotel membuat kolam renang untuk melengkapi prasarana yang telah
ada dihotel tersebut dengan biaya yang dikeluarkan sebagai berikut :
Biaya Bahan Baku Rp. 22.000.000,-
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 7.500.000,-
Biaya Overhead Pabrik Rp. 2.500.000,-
Jumlah Biaya Rp. 32.000.000,-
Diminta: Buatlah Jurnal Pembayaran Biaya, Pemakaian Bahan baku,
PenyelesaianKolam Renang.
Jawab.
a. Jurnal Pembayaran Biaya
Biaya Bahan Baku Rp. 22.000.000,- -
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 7.500.000,- -
Biaya Overhead Pabrik Rp. 2.500.000,- -
Kas - Rp. 32.000.000,-

b. Jurnal Pemakaian Bahan Baku


Kolam Renang Dalam Proses Rp. 32.000.000,- -
Bahan Baku - Rp. 22.000.000,-
Tenaga Kerja Langsung - Rp. 7.500.000,-
Overhead Pabrik - Rp. 2.500.000,-

c. Jurnal Penyelesaian Kolam Renang


Kolam Renang Rp. 32.000.000,- -
Kolam Renang Dalam Proses - Rp. 32.000.000,-

Anda mungkin juga menyukai