Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

BENTUK-BENTUK ORGANISASI BISNIS

Hukum Bisnis

Dosen Pengampu :

Anna Kania Widiatami, S.E., M.Ak.,Akt.

Disusun Oleh :

Isna Farida Latifa (7101419081)

Arrum Prabawati (7101419080)

Nia Fitri Solekha (7101419054)

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2019
Kata pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT atas nikmat serta hidayahnya
kepada kami dan ketetapan iman islam semoga kita semua masih dalam lindungan Allah
SWT, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “BENTUK-BENTUK” .
Kami membuat makalah ini dengan kesungguhan dan referensi di berbagai media.Semoga
makalah ini dapat membangun pengetahuan dalam berbagai korteks nyata, serta dapat
bermanfaat bagi para pembaca dan memberi pengetahuan untuk kita semua.

Kami megucapkan banyak terimakasih yang telah membantu dalam penyelesaian


laporan ini kepada dosen pembimbing, kedua orang tua atas berkat dorongan dan
motivasinya.Saya juga berterimakasih kepada teman-teman yang telah membantu kami
.Kami menyadari bahwa makalah ini banyak kekuranganya oleh karena itu kami meminta
maaf sebanyak-banyaknya.

Semarang, 1 April 2020

Penulis
PEMBAHASAN
A. Pengertian Organisasi Bisnis
Pengertian organisasi bisnis yaitu suatu organisasi yang melakukan aktivitas
ekonomi dan bertujuan untuk menghasilkan keuntungan (profit). Contoh organisasi bisnis
adalah radio. Radio disebut organisasi bisnis karena tujuan ekonominya adalah
menghasilkan keuntungan melalui kegiatan penyampaian informasi dan hiburan kepada
masyarakat. Bentuk-bentuk organisasi bisnis yaitu Perusahaan Perseorangan, Persekutuan
Firma, Perseroan Komanditer (Commanditer Vennootschap /CV), Perseroan Terbatas,
dan perusahaan dagang.
1. Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang
dibawah pengarahan manajer dan tujuan bersama.
2. Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Suatu system kegiatan kerjasama dari dua orang atau lebih dengan sesuatu yang tidak
terwujud tidak bersikat perseorangan.
B. Macam-Macam Bentuk Perusahaan
1. Persekutuan Perdata (Partnership / Maatschap)
Persekutuan Perdata (Partnership / Maatschap) ~ Di dalam hukum di Inggris
hukum persekutuan dikenal dengan istilah company law adalah himpunan hukum / ilmu
hukum mengenai bentuk-bentuk kerjasama baik yang tidak berstatus badan hukum
(partnership),maupun yang berstatus badan hukum (comporation).
Persekutuan Perdata adalah Perjanjian antara dua orang atau lebih yang
mengikatkan diri untuk memasukkan sesuatu (inbreng) ke dalam persekutuan dengan
maksud membagi keuntungan yang diperoleh karenanya.
Persekutuan perdata atau lebih popular disebut Maatschap merupakan bentuk
genus (umum) dari Persekutuan Firma (VoF), Persekutuan Komanditer (CV) dan
Perseroan Terbatas (PT). Hanya saja, karena saat ini pengertian tentang PT sudah jauh
berkembang, maka ada pendapat yang mengatakan PT bukan lagi termasuk bentuk species
(khusus) dari Maatschap. Jelasnya, apa yang diatur dalam BW mengenai Maatschap
berlaku pula terhadap Firma dan CV. Keadaan ini terbaca dalam Pasal 15 KUHD, yang
menyatakan bahwa persekutuan-persekutuan yang disebut dalam Buku I, Bab III, Bagian I
KUHD, diatur oleh perjanjian-perjanjian antara para pihak dan oleh BW.
Dalam kepustakaan dan ilmu hukum, istilah persekutuan bukanlah istilah tunggal, karena
ada istilah pendampingnya yaitu perseroan dan perserikatan. Ketiga istilah ini sering digunakan
untuk menerjemahkan istilah bahasa Belanda “maatschap”; “vennootschap”. Maat maupun
vennoot dalam bahasa aslinya (Belanda) berarti kawan atau sekutu. “Persekutuan” artinya
persatuan orang-orang yang sama kepentingannya terhadap suatu perusahaan tertentu. Sedangkan
“sekutu” artinya peserta dalam persekutuan.Jadi, persekutuan berarti perkumpulan orang-orang
yang menjadi peserta pada perusahaan tertentu. Jika badan usaha tersebut tidak menjalankan
perusahaan, maka badan itu bukanlah persekutuan perdata, tetapi disebut “perserikatan perdata”.
Sedangkan orang-orang yang mengurus badan itu disebut sebagai “anggota”, bukan sekutu.
Inti perjanjian dalam Pasal 1618 KUHPerdata ini adalah adanya kerja sama. Selain itu
juga unsur memasukkan sesuatu, dan mendapatkan keuntungan. Sesuatu itu bisa berupa :
1. Pemasukan dengan barang (inbreng van zaken);
2. Pemasukan dengan uang (inbreng van Geld); dan
3. Kerajinan (nijverheid), Tenaga Kerja dan Kerajinan (Arheid en Vlijt).
Persekutuan perdata ini merupakan bentuk pemitraan yang paling sederhana karena;
1. Dalam hal modal, tidak ada ketentuan tentang " besarnya" modal;
2. Dalam hal pemasukan sesuatu dalam persekutuan atau rnaatschaap, selain terbentuk
uang atau barang, boleh menyumbangkan hanya tenaga kerja;
3. Lapangan kerjanya tidak dibatasi, juga bisa dalam bidang perdagangan; dan
4. Tidak ada pengumuman kepada pihak ketiga seperti yang dilakukan dalam Firma.
Apabila tidak ditetapkan lain dalam persetujuan/perjanjian, maka kerjasama ini udah
rnulai berlaku sejak saat persetujuan.
2. Cv (Comanditaire Venootschap

a. Pengertian CV

Persekutuan komanditer dalam bahasa Belanda yaitu Commanditaire


vennootschap (CV (persekutuan firma)), sedangkan dalam bahasa Jerman disebut
Kommanditgesellschaft (KG)) biasanya didirikan dengan akta dan harus didaftarkan.
Namun persekutuan ini bukan merupakan badan hukum (sama dengan firma), sehingga
tidak memiliki kekayaan sendiri.
CV atau Persekutuan Komanditer merupakan persekutuan yang dibuat oleh
beberapa orang yang mempercayakan uang atau barang kepada beberapa orang yang
mencari perusahaan dan bertindak sebagai pemimpin. Sekutu komanditer hanya
menyerahkan uang, barang, atau tenaga, sebagai pemasukan pada persekutuan (sebagai
modal), namun dia tidak ikut campur dalam pengurusan atau penguasaan persekutuan dan
tanggung jawabnya terbatas sampai pada sejumlah uang yang dimasukkannya. Artinya
CV tidak bertanggung jawab secara pribadi terhadap persekutuan komanditer, sebab
hanya sekutu komplementerlah yang diserahkan tugas untuk mengadakan hubungan
hukum dengan pihak ketiga (Pasal 19 KUH Dagang).
Dari pengertian di atas, dalam persekutuan komanditer ada dua macam sekutu
yaitu adalah sebagai berikut:
1. Sekutu kerja/sekutu komplementer/sekutu aktif, adalah sekitu yang menjadi pengurus
persekutuan.
2. Sekutu tidak kerja/sekutu komanditer/sekutu pasif, yaitu sekutu yang tidak kerja.
Walaupun diberi kuasa untuk itu (Pasal 20 KUH Dagang), sekutu komanditer berhak
untuk mengawasi pengurusan persekutuan komanditer secara intern. Jika larangan itu
dilanggar, maka para sekutu bertanggung jawab secara pribadi (Pasal 21 KUH Dagang)

b. Macam-Macam CV

Adapun ciri-ciri CV adalah sebagai berikut :

1. Persekutuan Komanditer Diam-Diam adalah Persekutuan yang belum menyatakan


dirinya kepada pihak ketiga sebagai persekutuan komanditer/CV.
2. Persekutuan Komanditer terang-terangan adalah Persekutuan yang telah
menyatakan dirinya kepada pihak ketiga sebagai persekutuan komanditer/CV.
3. Persekutuan Komanditer dengan Saham adalah persekutuan yang secara terang-
terangan modalnya terdiri dai saham-saham.

c. Prosedur CV

Dalam KUH Dagang tidak ada aturan tentang pendirian, pendaftaran, maupun
pengumumannya, sehingga persekutuan komanditer dapat diadakan berdasarkan
perjanjian dengan lisan atau sepakat para pihak saja (Pasal 22 KUH Dagang). Dalam
praktik di Indonesia untuk mendirikan CV dengan dibuatkan akta pendirian/berdasarkan
akta notaris, didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri yang berwenang dan
diumumkan dalam Tambahan Berita Negara RI. Dengan kata lain prosedur pendiriannya
sama dengan prosedur mendirikan persekutuan firma.
CV bertanggung jawab keluar adalah sekutu kerja atau sekitu komplementer
(Pasal 19 KUH Dagang)Berakhirnya CV pada hakikatnya adalah persekutuan perdata
(Pasal 16 KUH Dagang), maka mengenai berkahirnya CV sama dengan berakhirnya
persekutuan perdata dan persekutuan firma seperti yang diterangkan pada Pasal 1646 s/d
1652 KUH Perdata).
d. Kelebihan dan Kekurangan CV
Adapun kelebihan Persekutuan Komanditer adalah sebagai berikut :
1. Syarat pendirian Cv lebih mudah
2. Modal yang dikumpulkan lebih besar
3. Lebih mudah mendapatkan kredit karena struktur modal yang lebih kuat
4. Mempunyai kemampuan manajemen yang lebih baik sehingga CV lebih mudah
berkembang
5. Resiko perusahaan dapat ditanggung secara bersama-sama
Adapun kekurangan CV adalah sebagai berikut :
1) Modal yang sudah disetorkan ke perusahaan sangat sulit untuk ditarik kembali.
2) Mudah terjadinya konflik antara sekutu pengusaha dalam CV
3) Operasional CV tergantung pada sekutu aktif yang bertindak sebagai pemimpin
sehingga kelangsungan hidup perusahaan tidak menentu.

3.PT (Perseroan terbatas)

a. Pengertian PT

Perseroan terbatas dalam bahasa Belanda adalah Naamloze Vennootschap) suatu


badan hukum untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham,
yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Karena modalnya
terdiri dari saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan
bisa dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan.
Sedangkan menurut Pasal 1 ayat 1 UU No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan
Terbatas adaah badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan
usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan dalam UU ini serta peraturan pelaksanaannya.
Dari uraian pengertian diatas PT sangat jelas sekali sebagai kumpulan (akumulasi)
modal yang mengandung karakteristik sebagai berikut :
1. Badan hukum, dengan ciri-ciri :
a) Pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM, jika PT belum ada pengesahan, maka
statusnya belum sebagai badan hukum dan segala tanggung jawab dan kewajibannya
sama halnya dengan persekutuan firma.
b) PT merupakan bentuk organisasi yang teratur ada RUPS, direksi, dan komisaris.
c) Memiliki harta kekayaan sendiri, artinya mengenal adanya pemisahaan harta
kekayaan pribadi dengan harta kekayaan perusahaan.
d) Dapat melakukan hubungan hukum sendiri atas nama perseroan
e) Mempunyai tujuan tersendiri yaitu mencari keuntungan.
2. Tanggung jawab pemegang saham terbatas, artinya terbatas pada nilai saham yang
diambilnya, kecuali dalam hal :
a) Persyaratan PT sebagai badan hukum belum terpenuhi
b) Pemegang saham memanfaatkan PT untuk kepentingan pribadi
c) Terlibat perbuatan melanggar hukum yang dilakukan PT dan menggunakan
kekayaan PT
d) Pemegang saham secara melawan hukum menggunakan kekayaan PT sehingga
perseroan tidak dapat melunasi utang-utangnya.
3. Berdasarkan perjanjian :
a) Didirikan oleh dua orang (perorangan atau badan hukum) atau lebih
b) Adanya kesepakatan para pihak yang mendirikan PT
c) Kewajiban mengambil bagian pada saat pendirian
4. Melakukan kegiatan usaha
5. Modal terbagi atas saham-saham (akumulasi modal)
6. Jangka waktu dapat tidak terbatas
b. Syarat Pendirian PT
Sebagai badan hukum, maka pendirian PT harus memenuhi syarat berikut :
1) Didirikan oleh dua orang atau lebih (kecuali BUMN)
2) Setiap pendiri wajib mengambil bagian saham
3) Modal dasar yang paling sedikit Rp 50.000.000,- yang terdiri atas seluruh nilai
nominal saham.
4) Minimal paling sedikit 25% dari modal dasar yang telah ditempatkan dan disetor
penuh
5) Dalam pembuatan akta pendirian, pendiri dapat diwakili oleh orang lain
berdasarkan surat kuasa.
6) Didirikan dengan akta notaris dalam bahasa Indonesia, dengan rincian :
a. Akta pendirian. Selain memuat anggaran dasar PT, juga memuat :
 Nama, tempat/tanggal lahir, pekerjaa , tempat tinggal, dan
kewarganegaraan : pendiri, direksi, dan komisaris
 Nama pemegang saham yang telah mengambil bagian saham, perincian
jumlah saham, dan nominal atau nilai yang diperjanjikan dari sajam yang
ditempatkan dan disetor pada saat pendirian.
b. Anggaran dasar PT , antara lain :
 Nama dan tempat kedudukan
 Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha
 Jangka waktu
 Modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor
 Susunan,jumlah, serta nama direksi, dan komisaris
 Tata cara pemilihan, pengangkatan, penggantian, dan pemberhentian
direksi dan komisaris
 Tahun buku dan laporan keuangan
 RUPS dan hak suara
 Penggunaan laba dan pembagian deviden
 Ketentuan lain menurut UU
c. Prosedur Pendirian PT
Adapun prosedur dalam pendirian PT adalah sebagai berikut :
1. Pendirian dalam akta autentik (Pasal 7 ayat 1). Di sini pendirian PT tetap sah, tetapi
belum berstatus badan hukum, hanya sebatas terjadinya hubungan kontraktual. Dengan
demikian, akibat hukum PT yang belum disahkan tetapi sudah melaksanakan aktivitas
sebagaimana layaknya PT, maka :
a. Mengikuti PT setelah menjadi badan hukum, bila :
 PT secara tegas menerima
 PT secara tegas mengambil alih
 PT mengukuhkan secara tertulis
b. Bila tidak, maka para pendiri bertanggung jawab secara pribadi
2. Pengesahan oleh Menteri Hukum dan HAM (Pasal 7 ayat 6), status PT badan hukum.
Dengan demikian, tanggung jawab pemegang saham terbatas. Selain itu :
a. Jika pemegang saham kurang dari dua orang, maka paling lama enam bulan sejak
keadaan tersebut pemegang saham wajib mengalihkan sahamnya kepada orang lain.
b. Jika lewat enam bulan pemegang saham tetap dua orang, pemegang saham
bertanggung jawab secara pribadi dan dapat dibubarkan oleh Pengadilan Negeri
c. Yang berwenang melakukan perbuatan hukum atas nama PT adalah Direksi :
 Selama pendaftaran dan pengumuman belum dilakukan, direksi secara
tanggung renteng bertanggung jawab.
3. Didaftarkan dalam daftar perusahaan paling lama 30 hari (Pasal 21)
4. Diumumkan dalam Tambahan Berita Negara (Pasal 22)
d. Organ PT
Organ perseroan terdiri atas :
1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Dalam UU No. 1 Tahun 1995 menegenai RUPS diatur dalam pasal 63 s/d 78 :
a) RUPS adalah organ perseroan yang memegang kekuasaan tertinggi dalam
perseroan dan memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada direksi atau
komisaris.
b) RUPS terdiri dari RUPS Tahunan atau RUPS lainnya (sesuai kebutuhan RULBPS),
RUPS tahunan diadakan dalam waktu paling lambat enam bulan setelah tahun buku.
c) RUPS diadakan antara lain untuk :
 Meminta keterangan dari direksi/komisaris
 Menyetujui laporan tahunan dan mengesahkan perhitungan tahunan, serta
menetapkan cadangan dan penggunaan laba
 Mengangkat direksi dan komisaris
 Memutuskan pembelian kembali saham
 Menambah atau mengurangi modal
 Memutuskan penggabungan, peleburan, pengambilalihan, kepailitan, dan
pembubaran PT
 Mengalihkan atau menjaminkan seluruh atau sebagian besar kekayaan/aset
perusahaan.
2. Direksi Perseroan
Dalam UU No. 1 Tahun 1995 mengenai Direksi dan Komisaris diatur dalam
pasal 79 s/d 101 :
a. Direksi adalah organ perseroannyang bertanggung jawab penuh atas pengurusan
perseroan untuk kepentingan dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan baik di
dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.
b. Anggota direksi diangkat oleh RUPS
c. Kecuali ditentukan lain, setiap anggota direksi berwenang mewakili.
d. Anggota direksi tidak dapat mewakili PT dalam hal terdapat bantuan kepentingan
(Pasal 84 ayat 1)
e. Wajib memelihara Daftar Pemegang Saham, risalah RUPS, risalah rapat direksi,
dan menyelenggarakan pembukuan.
f. Setiap anggota direksi bertanggung jawab penuh secara pribadi jika yang
bersangkutan bersalah dan lalai dalam menjalankan tugas kepentingan dan usaha PT
(Pasal 85 Ayat 2)
g. Direksi wajib melaporka kepada PT saham yang dimiliki yang bersangkutan atau
keluarganya
h. PT yang bidang usahanya mengerahkan dana masyarakat wajib mempunyai paling
sedikit dua orang direksi (Pasal 79 Ayat 2)
i. Direksi wajib meminta persetujuan RUPS untuk menjaminkan seluruhnya atau
sebagian besar kekayaan PT/aset PT dan mengumumkannya dalam dua surat kabar
harian paling lambat 30 hari sejak pembuatan akta pengikatan (Pasal 88)
3. Komisaris Perseroan
Pasal 79 s/d 101 UU No. 1 Tahun 1995 juga mengatur tentang Komisaris
Perseroan :
a. Komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara
umum dan/atau khusus serta memberikan nasihat kepada direksi dalam menjalankan
perseroan.
b. Tata cara pencalonan,pengangkatan, dan pemberhentian komisaris diatur dalam
anggaran dasar (Pasal 94)
c. Komisaris bertanggung jawab secara pribadi apabila yang bersangkutan bersalah
dan lalai dalam menjalankan tugasnya.
d. Komisaris wajib melaporkan kepada PT saham yang dimiliki yang bersangkutan
atau keluarganya (Pasal 99)
e. PT yang bidang usahanya mengerahkan dana masyarakat wajib mempunyai paling
sedikit dua orang komisaris (Pasal 94 Ayat 2)
e. Kelebihan dan Kekurangan PT
Adapun kelebihan PT adalah adalah sebagai berikut :
a) Manajemen yang lebih kuat
b) Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin
c) Memungkinkan pengumpulan modal yang lebih besar
d) Mempunyai status sebagai badan hukum
e) Tanggung jawabnya lebih terbatas
f) Pengalihan kepemilikan lebih mudab
h) Jangka waktu tidaterbatas
i) Biasanya untuk penanaman modal asing ada fasilitas bebas pajak
PT juga memiliki kekurangan PT antara lain :
a. Pengenaan pajak ganda
b. Ketentuan perundangan lebih ketat
c. Rahasia perusahaan kurang terjamin
d. Pendirian perusahaan relatif sulit, lama, dan biaya lebih besar
e. Biasanya penanaman modal asing sedikit rentan terhadap situasi dan kondisi sosial,
politik, dan keamanan negara

4.Perusahaan Dagang
a. Pengertian Perushaan Dagang
Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang memiliki kegiatan utama
berupa menyimpan, membeli, serta menjual kembali barang dagang tersebut tanpa
memberikan nilai tambah. Yang dimaksud sebagai nilai tambah dalam pengertian di
atas yaitu tidak mengubah bentuk atau kuantitas dari sifat barang tersebut, sehingga
memiliki nilai jual yang tinggi.
b. Karakteristik Perusahaan Dagang
Secara umum, karakteristik dari perusahaan dagang terbagi menjadi dua.
Yakni usaha yang dilakukan serta kegiatan akuntansi. Usaha yang dilakukan yaitu
perusahaan dagang akanmembeli barang dagang serta menjualnya kembali tanpa
mengolah. Sedangkan kegiatan akuntansi berartip erusahaan dagang akan memakai
akun persediaan barang dagang, di mana di dalamnya termasuk perhitungan harga
pokok penjualan (HPP), dan juga laporan laba-rugi dengan memakai bentuk single
step ataupun multiple step.
Tak hanya itu, ciri dari usaha dagang ini juga masih banya lagi, diantaranya
yaitu, Pendapatan utama asalnya dari penjualan barang dagangan itu sendiri.Biaya
utama atau modal berasal dari harga pokok barang yang terjual serta biaya usaha
lainnya.Dalam akuntansinya ada akun persediaan dari barang dagangan.Sebagai
media perantara antara produsen dengan konsumen.Antara barang yang dibeli dengan
barang yang dijual sama atau tidak terdapat perubahan.Tujuan utama dari usaha ini
adalah mencari laba dengan cara menjual dagang dengan harga yang lebih tinggi
daripada dengan harga belinya.
Jadi, dari ciri di atas dapat kita simpulkan bahwa perusahaan dagang ini
mempunyai kegiatan utama berupa jual-beli.
c. Jenis-Jenis perusahaan dagang
Secara garis besarnya, perusahaan dagang dibagi lagi menjadi dua jenis, antara
lain yaitu:
1. Jenis Berdasarkan Produk yang Diperdayakan

 Perusahaan Dagang Barang Produksi


Perusahaan yang memperdagangkan produk berwujud bahan baku (raw
material) sebagai bahan dasar untuk pembuatan berbagai alat atau produk guna
menghasilkan produk lain. Contoh: kayu gelondongan serta mesin bubut.
 Perusahaan Dagang Barang Jadi
Perusahaan yang memperdagangkan produk akhir beruapa barang yang
siap untuk dikonsumsi. Contoh: ransel, pakaian, kulkas, dan lain sebagainya.
2. Jenis Berdasarkan Macam Konsumen Yang Terlibat
 Perusahaan Dagang Besar (Wholesaler)
Perusahaan yang membeli produk dari pabrik secara langsung dalam
jumlah atau skala yang besar serta dijual kembali dengan volume yang besar
juga. Contoh: Pedagang grosir.Perusahaan Dagang Perantara (Middleman)
 perusahaan yang membeli produk dalam partai besar
Perusahaan ini untuk kemudian dijual kembali ke pengecer dalam
jumlah yang sedang. Contoh: Pedagang subgrosir.Perusahaan Dagang
Pengecer (Retailer)
 Perusahaan yang berhubungan secara langsung dengan konsumen.
Konsumen bisa membeli secara eceran mengenai produk yang
ditawarkan. Atau dalam hal ini, retailer sering kita jumpai di lingkungan kita.
5. Firma
a. Pengertian Firma
Firma adalah bentuk kemitraan badan usaha untuk menjalankan dan
mengembangkan bisnis antara dua orang atau lebih dengan nama perusahaan bersama.
Setiap anggota badan usaha perusahaan memiliki tanggung jawab penuh untuk
perusahaan sehingga modal untuk mendirikan badan usaha firma juga berasal dari usaha
patungan para anggotanya.Baik untung maupun rugi yang dialami oleh badan usaha
firma ditanggung oleh masing-masing anggota yang merupakan anggota perusahaan.
Secara etimologis kata Firma berasal dari bahasa Belanda, yaitu Vennootschap
Onder Firma, yang berarti serikat pekerja antara beberapa perusahaan. Istilah Firma
biasanya disingkat dengan Fa. Kemitraan firma bukan badan hukum karena tidak
memenuhi syarat untuk menjadi badan hukum. Seperti kita ketahui, salah satu
persyaratan badan hukum adalah properti perusahaan yang terpisah dengan kekayaan
pribadi pemiliknya.
Dalam suatu perusahaan, kekayaan pribadi pemilik tidak terpisah dari kekayaan
perusahaan dan tidak ada undang-undang khusus yang mengatur tentang firma. Menurut
Wery, Firma merupakan perseroan yang menjalankan suatu perusahaan di bawah nama
bersama, yang tidak sebagai perseroan komanditer.
Menurut Molengraaff, Firma adalah suatu persekutuan atau perkumpulan yang
didirikan untuk menjalankan perusahaan dengan nama bersama dan di mana anggotanya
tidak terbatas dalam tanggung jawab atas keterlibatan perusahaan dengan pihak ketiga.
Menurut Undang-Undang Hukum Dagang RI, Firma adalah suatu perjanjian kerja sama
antara dua orang atau lebih untuk menjalankan sebuah perusahaan dengan nama
bersama, untuk mendapatkan manfaat dari hak-hak material bersama untuk mencapai
tujuan para pihak yang mereka janjikan untuk menyertakan uang, barang, nama baik, hak
atau kombinasi daripadanya ke dalam persekutuan.
b. Ciri-Ciri Firma
Seperti kemitraan lainnya, firma juga memiliki ciri-ciri, meliputi:
Sekutu aktif dalam mengelola perusahaanTanggung jawab tanpa batas untuk
semua risiko yang terjadiAkan selesai jika satu anggota mengundurkan diri dari
anggota atau meninggal.Anggota perusahaan biasanya saling kenal dan saling percaya
sebelumnya.Perjanjian yang tegas dapat dibuat di hadapan notarisDalam suatu
kegiatan bisnis selalu menggunakan nama bersama;Setiap anggota dapat membuat
perjanjian dengan pihak lain.Ada tanggung jawab dalam risiko kerugian tak
terbatas;Jika ada hutang yang belum dibayar, setiap pemilik wajib melunasi dengan
aset pribadi;Setiap anggota perusahaan memiliki hak untuk menjadi
pemimpin;Seorang anggota tidak memiliki hak untuk memasukkan anggota baru
tanpa izin dari anggota lainnyaKeanggotaan perusahaan sangat melekat dan berlaku
seumur hidup;Seorang anggota memiliki hak untuk membubarkan perusahaan; dan
mudah mendapatkan kredit bisnis
c. Sifat Firma (Fa)
Sifat Persekutuan Perusahaan yaitu:
Agen atau perwakilan bersamaUsia terbatasDalam tanggung jawab tidak
terbatasKepemilikan kepentinganPartisipasi dalam Persekutuan FirmaBentuk
perusahaan ini telah digunakan untuk kegiatan bisnis skala besar dan kecilDapat berupa
perusahaan kecil yang menjual barang di satu lokasi, atau perusahaan besar yang
memiliki cabang atau kantor di banyak lokasi;Setiap sekutu menjadi agen atau
perwakilan dari kemitraan perusahaan untuk tujuan bisnisPembubaran kemitraan
perusahaan akan dibuat jika satu anggota mengundurkan diri atau mati;Tanggung jawab
anggota tidak terbatas pada jumlah investasinya;Properti yang diinvestasikan dalam
kemitraan perusahaan tidak lagi dimiliki secara terpisah oleh masing-masing sekutu;
danSetiap sekutu memiliki hak untuk mendapatkan bagi hasil dari kemitraan
perusahaan.
d. Kelebihan dan Kekurangan Firma
Adapun kelebihan Firma (Fa) yaitu pemimpin di perusahaan dapat dibagi
sesuai dengan keahliannya masing-masing.Kesinambungan badan usaha
terjamin.Pinjaman untuk modal lebih mudah diperolehModal firma lebih besar
daripada bisnis individu.
Sedangkan kelemahan Firma (Fa) yaitu sulit membuat keputusan karena
perbedaan pendapat dari kedua pemimpinKesalahan dalam anggota harus
dibagikanTidak ada pemisahan properti antara hak kepemilikan dengan
Perusahaan.Jika Anda bangkrut, aset pribadi Anda akan diasuransikan.

Anda mungkin juga menyukai