Anda di halaman 1dari 3

NAMA : IKA MOULINA UTAMI

NIM : 7101419305

ROMBEL : P. Akt B 19

RESUME PENGERTIAN DAN SEJARAH BANK

A. Pengertian Bank
Menurut bahasa, bank berasal dari kata banca atau banque yang berarti bangku menurut
kalimat Italia. Karena pada zaman Renessains banker yang bekerja hanya duduk dan
melayani nasabah berbeda dengan pekerjaan umumnya pada masa itu yang tidak
memungkinkan orang bekerja hanya dengan duduk saja.
Sedangkan menurut KBBI bank adalah badan usaha di bidang keuangan yang menarik dan
mengeluarkan uang dalam masyarakat, terutama memberikan kredit dan jasa dalam lalu
lintas pembayaran dan peredaran uang.
Secara sederhana bank diartikan sebagai lembaga keuangan yg kegiatan usahanya adalah
menghimpun dana dari masyarakat & menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat
serta memberikan jasa-jasa bank lainnya.
Menurut UU NO.10 Tahun 1998 ank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat
dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak” (UU No.10 tahun 1998 )
Menurut saya sendiri, bank merupakan bagian dari lembaga keuangan yang bergerak di
sektor penghimpunan dana masyarakat dan penyaluran dana kepada masyarakat serta
memberikan jasa perbankan lain berupa payment, payroll dan jasa bank lainnya sesuai
dengan perkembangan zaman.
Bank memiliki 3 fungsi yaitu
 Agent of Trust, atau agen kepercayaan karena dasar bank melakukan kegiatan baik
menghimpun maupun menyalurkan dana adalah kepercayaan.
 Agent of Development, yaitu agen kegiatan ekonomi di sektor riil, secara langsung
maupun tidak langsung bank membantu masyarakat melakukan investasi, distribusi
serta konsumsi barang dan jasa.
 Agent of Services, yaitu pemberian jasa yang disediakan oleh bank dalam menunjang
kegiatan perekonomian masyarakat.

Selain itu bank dalam menghimpun dana dari masyarakat akan memberlakukan bunga
simpanan agar nasabah tertarik untuk menyimpan dananya di bank. Dalam penyaluran dana
atau istilah lainnya adalah kredit bank juga menerapkan bunga pinjaman/kredit sebagai
penghasilan mereka. Dalam hal ini biasanya bank akan menerapkan bunga simpanan yang
lebih rendah dibandingkan dengan pinjaman yang kemudian selisih dari keduanya
merupakan pendapatan dari bank tersebut atau biasa disebut Spread Based . dalam
pemberian jasa lainnya seperti pembayaran, transfer, tagihan, dan jasa lain bank juga akan
memberikan biaya pembebanan atau fee kepada nasabah dan pendapatan seperti ini disebut
dengan Fee Based.

B. Sejarah Bank
a) Sejarah Bank Dunia
Kata bank diperoleh dari kata banqua atau banca yang berasal dari Italia dengan
arti bangku, karena kebanyakan pekerjaan di bank adalah duduk di bangku melayani
nasabah. Pada Abad 18 SM bank dilakukan dengan penyimpanan emas di rumah ibadah
yang dianggap sakral sehingga orang akan senggan mencuri di rumah ibadah.
Selanjutnya pada abad ke 4 SM zaman Roma dan Yunani perbankan mulai meluas dan
mulai diterapkannya sistem menerima simpanan, menyalurkan pinjaman dan melakukan
pertukaran uang (money changer).
Kemudian pada abad 12-14 M perbankan di Eropa semakin berkembang pesat
dengan diberlakukannya sistem double entry book keeping atau pencatatan ganda atas
nasabah dan banker. Bardi dan Prizzi yang merupakan keluarga mereka mendirikan
bank yang berkembang cukup pesat,bahkan pihak kerajaan juga meminjam dana
kepadanya, namun disusul dengan bank-bank lainnya.
Pada abad 15-16 M tepatnya dinasti Fungger sistem perbankan dikenal lebih luas
terutama pada kerajaan dengan pengelolaan kepausan dan ratu serta menerapkan sistem
bunga yang membuat semakin berkembang. Pada abad ke 16 M mulai dikenalkannya
sistem cek atau dengan mengganti uang koin dengan kertas yang dijamin pemerintah
sehingga tidak dikhawatirkan resiko gagal bayar seperti di periode-periode sebelumnya.
Kemudian abad 17-18 M mulai dibentuknya bank nasional dan sangat pesatnya
perkembangan bank dan alat pembayaran bahkan pembayaran negara oleh bank
kemudian didirikannya First united bank (USA).
Pada abad ke 19-20 M perbankan mulai melakukan kerjasama internasional
dengan berbagai Negara, kemudian mulai membentuk bank modern yang berbasis
teknologi serta penciptaan mesin ATM (automatic teller machine) dan pembayaran
lainnya yang dilakukan dengan elektronik.
b) Sejarah Bank di Indonesia
Pada masa penjajahan tepatnya tahun 1746 didirikan De Bank van Leening
tepatnya pada tanggal 20 Agustus 1746 oleh VOC dengan alasan untuk mempermudah
proses perdagangan mereka. Namun beberapa kali bank tersebut berganti nama dan
bertumbuh menjadi bank baru karena yang lama tidak bisa melaksanakan tugasnya
dengan maksimal. Tahun 1828 didirikan De Javasche Bank atau cikal bakal Bank sentral
pada nantinya. Kemudian disusul dengan beberapa Bank swasta milik Belanda. Namun
De Javasche Bank mendapat hak monopoli untuk menciptakan uang yang dikelola oleh
pemerintah sendiri. Bank ini kemudian mempunyai tugas mengeluarkan dan
mengedarkan uang kertas; mendiskonto wesel, surat hutang jangka pendek, dan obligasi
negara; menjadi kasir pemerintah; menyimpan dan menguasai dana-dana devisa; dan
bertindak sebagai pusat kliring sejak tahun 1909. Meskipun menjalankan tugasnya
sebagai bank sirkulasi tetapi tugas sebagai bank umum pun tetap dijalaninya, sehingga
turut bersaing dengan bank-bank lain.
Pada masa setelah kemerdekaan atau awal orde baru dimulainya sistem
penyegaran bank di Indonesia dengan menasionalisasikan bank bank di Indonesia.
Kemudian melakukan sanering, sanering adalah pemotongan nilai uang tanpa
mengurangi nilai harga, sehingga daya beli masyarakat menurun1. Misalnya , jika nilai
uang Rp. 100,- ribu dipotong menjadi Rp. 100,- Karena nilainya sudah di turunkan,
jumlah barang yang di beli dengan uang baru akan lebih sedikit di bandingkan dengan
uang lama.
Pada masa orde baru pemerintah Indonesia memperkuat perundang-undangan
yang mengatur perbankan baik berupa penggantian maupun membuat undang-undang
yang baru, misalnya membuat peraturan yang baru berupa Undang-undang Nomor 14
Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perbankan, sedangkan yang berupa penggantian
peraturan yang lama, yaitu berupa Undang-undang Nomor 13 Tahun 1968 tentang Bank
Sentral, guna mengganti Undang-undang Nomor 11 Tahun 1953 tentang Pokok-pokok
Bank Indonesia.
Kemudian pemerintah mengeluarkan paket kebijakan pada masa De Pakto dengan
melakukan deregulasi terhadap sistem perbankan di Indonesia. Selanjutnya pada masa
reformasi tepatnya saat Indonesia mengalami krisis moneter di tahu 1997-1998 BI
melikuiditasi 16 Bank. Namun ekonomi semakin membaik dan membentuk beberapa
bank Daerah dan BPPN serta terus melakukan deregulasi terhadap sistem perbankan
yang ada di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai