SEJARAH BANK
(BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN)
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
1. Aulia Azzahra Kurniawan
2. Andre Suhartono Manurung
3. Cecilia Diva Hasari Putri Ambat
4. Dwi Gita Ambarani
5. Gracesella S. Nyaro
6. Marlina Puspitasari
7. Nurul An Ni'mah
8. Vuly Firanti Kania D
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas
berkat dan rahmat yang dilimpahkan-Nya saya dapat menyusun dan menyelesaikan
makalah yang berjudul “SEJARAH BANK”
Makalah ini ditulis untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah bisnis di
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Yapis Jayapura.
Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah dikenalnya kegiatan perbankan dimulai dari jasa penukaran uang.
Sehingga dalam sejarah perbankan, arti bank dikenal sebagai meja tempat penukaran
uang. Yang pada zaman dahulu penukaran uang dilakukan antar kerajaan yang satu
dengan yang lain. Saat ini kegiatan tersebut disebut dengan pedagangan valuta asing
(money changer). Sejarah dikenalkan asal mula kegiatan perbankan pada zaman
kerajaan tempo dulu di daerah Eropa. Kemudian usaha perbankan ini dikembangan
oleh para pedagang di daerah Asia Barat. Di Asia, Afrika, dan juga Amerika
perbankan di kembangkan oleh bangsa Eropa yang saat itu sedang melakukan
penjajahan ke negara jajahannya baik di Asia, Afrika maupun benua Amerika.
Lembaga keuangan adalah suatu badan yang bergerak dibidang keuangan yang
menyediakan jasa keuangan bagi nasabahnya, yang mana regulasi keuangannya diatur
oleh pemerintah. Fungsi utama dari lembaga keuangan adalah sebagai lembaga yang
dapat menghimpun dana nasabah atau masyarakat ataupun sebagai lembaga yang
menyalurkan pinjaman untuk nasabah. Di Indonesia lembaga keuangan dibagi menjadi
2 kelompok yaitu lembaga keuangan bank (Bank Sentral, Bank Umum, BPR) dan
lembaga keuangan bukan bank (Pasar Modal, Pasar Uang dan Valas, Koperasi Simpan
Pinjam, Pengadaian, Asuransi, Anjak Piutang, Modal Ventura, Dana Pensiun, dll)
Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank mencakup
kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan
usaha. Bank adalah sebuah lembaga atau perusahaan yang aktivitasnya menghimpun
dana berupa giro, deposito tabungan, dan simpanan yang lain dari pihak yang
memiliki kelebihan dana (suplus spending unit) kemudian menempatkannya kembali
pada masyarakat yang membutuhkan dana (deficit spending unit).
B. Tujuan Penulisan
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk mengetahui dan memperluas
pengetahuan tentang sejarah bank dan menuntaskan tugas dan kajian materi yang telah
diberikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bank
Kata ‟Bank‟ berasal dari bahasa Italia banque atau banca yang berarti
bangku. Para bankir di Florence pada masa Renessains melakukan transaksi
mereka dengan duduk di meja penukaran uang, berbeda dengan pekerjaan
kebanyakan orang yang tidak memungkinkan mereka untuk duduk sambil
bekerja. Usaha perbankan itu sendiri baru dimulai dari zaman Babylonia
kemudian dilanjutkan ke zaman Yunani kuno dan Romawi. Namun, pada saat itu
tugas utama bank hanyalah sebagai tempat tukar menukar uang.
Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank mencakup
kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan
usaha. Bank adalah sebuah lembaga atau perusahaan yang aktivitasnya
menghimpun dana berupa giro, deposito tabungan, dan simpanan yang lain dari
pihak yang memiliki kelebihan dana (suplus spending unit) kemudian
menempatkannya kembali pada masyarakat yang membutuhkan dana (deficit
spending unit).
Seiring dengan perkembangan perdagangan dunia maka perkembangan
perbankan pun semakin pesat karena perkembangan dunia perbankan tidak
terlepas dari perkembangan perdagangan. Perkembangan perdagangan semula
hanya di daratan Eropa akhirnya menyebar ke Asia Barat. Sebaliknya,
perkembangan perbankan di daratan Inggris baru di mulai pada abad ke-16.
Namun, karena inggris yang begitu aktif mencari daerah perdagangan yang
kemudian dijajah maka perkembangan perbankan pun ikut dibawa ke negara
jajahannya.
Definisi bank menurut Pasal 1 butir 2 Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perubahan Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan BANK
adalah “badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”
Sedangkan menurut Pasal 1 butir 2 UndangUndang RI Nomor 21 Tahun 2008
tanggal 16 Juli 2008 tentang Perbankan Syariah, yang dimaksud dengan BANK
adalah “badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
Simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/ atau
bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.” Berdasarkan
pengertian tersebut diatas, bank adalah merupakan perusahaan yang bergerak
dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam
bidang keuangan; sehingga berbicara mengenai bank tidak terlepas dari masalah
keuangan.
Usaha bank tidak semata-mata memutar uang untuk mencari keuntungan
perusahaan, tetapi undang-undang menghendaki agar taraf hidup rakyat banyak
dapat ditingkatkan. Hal ini merupakan salah satu tanggung-jawab bank dalam
rangka mewujudkan cita-cita negara Republik Indonesia untuk mencapai
masyarakat adil dan makmur. Oleh karena itu, dalam kehidupan sehari-hari bank
tidak boleh terlepas dari kegiatan pembangunan. Setiap kegiatan bank harus
berhasil guna bagi kepentingan masyarakat. Perbankan adalah segala sesuatu
yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta
cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Dapat dikatakan bahwa
sistim perbankan adalah suatu sistim yang menyangkut tentang bank, mencakup
kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses melaksanakan kegiatan
usahanya secara keseluruhan.
Aktivitas perbankan yang pertama adalah menghimpun dana dari
masyarakat luas yang dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan
funding. Pengertian menghimpun dana maksudnya adalah mengumpulkan atau
mencari dana dengan cara membeli dana dari masyarakat luas. Pembelian dana
dari masyarakat ini dilakukan oleh bank dengan cara memasang berbagai strategi
agar masyarakat mau menyimpan dananya dalam bentuk simpanan. Jenis
simpanan yang dapat dipilih oleh masyarakat adalah seperti Giro, Tabungan, dan
Deposito Berjangka.
Agar masyarakat mau menyimpan uangnya di bank, maka pihak
perbankan memberikan rangsangan berupa balas jasa yang akan diberikan kepada
si penyimpan dana. Balas jasa tersebut istilahnya dapat berupa bunga, bagi hasil,
hadiah, pelayanan atau balas jasa lainnya. Semakin tinggi balas jasa yang
diberikan itu, akan semakin tinggi minat masyarakat untuk menyimpan uangnya
di bank. Oleh karena itu, pihak perbankan harus memberikan berbagai
rangsangan, kepercayaan dan pelayanan yang prima (ramah), sehingga
masyarakat semakin tertarik untuk menyimpan dananya di bank.
B. Sejarah Bank
Pengetahuan akan sistem hukum perbankan tidak terlepas dari sejarah
perbankan tersebut, mazhab sejarah sendiri menyebutkan bahwa aturan- aturan
hukum yang ada saat ini merupakan bentuk aturan hukum yang tidak dapat
dipisahkan dengan sejarah suatu bangsa ataupun kegiatan-kegiatan masa yang
lalu. Demikian juga keberadaan hukum perbankan tidak terlepas dari sejarah
perbankan tersebut.
Pada zaman Babylonia, Yunanani dan Romawi diduga usaha perbankan
telah memegang peranan dalam lalu lintas perdagangan. Tugas bank pada waktu
itu lebih bersifat tukar menukar mata uang, sehingga orang yang melakukannya
disebut pedagang uang. Pada umumnya pekerjaan pedagang uang hanyalah
sebagai perantara menukarkan mata uang asing dengan mata uang negeri sendiri
atau sebaliknya. Kemudia usaha ini berkembang dengan menerima tabungan,
menitipkan, ataupun meminjamkan uang dengan memungut bunga pinjaman.
Awal mula berdirinya bank sebagai berikut. Kira-kira tahun 2000 SM di
Babylonia telah dikenal semacam bank. Bank ini meminjamkan emas dan perak
denan tingkat bunga 20% setiap bulan dan dikenal sebagai Temples of Babylon.
Sesudah zaman Babylon, tahun 500 SM menyusul di Yunani didirikan semacam
bank, dikenal sebagai Greek Temple, yang menerima simpanan dengan
memungut biaya penyimpanannya serta meminjamkannya kembali kepada
masyarakat. Pada saat itulah muncul bankir-bankir swasta pertama.
Operasinya meliputi penukaran uang dan segala macam kegiatan bank.
Lembaga perbankan yang pertama di Yunani timbul pada tahun 560 SM. Setelah
zaman Yunani, muncul usaha bank di Romawi (Italia sekarang) yang operasinya
sudah lebih luas lagi, yakni tukar menukar mata uang, menerima deposito,
memberikan kredit, menstransfer modal, dan bersamaan dengan jatuhnya kota
Roma pada tahun 509 SM, perbankan juga ikut jatuh. Tetapi pada tahun 527-565
Yustianus mengkodefikasikan hukum Romawi di Konstantinopel sehingga
perbankan berkemban kembali. Perkembangan ini diawali dengan adanya
perdagangan dengan negara Cina, India dan Ethiopia.
Bahkan mata uang Konstantinopel ditetapkan sebagai mata uang
internasional. Hubungan perdagangan kemudian berkembang ke Asia Barat
(sekarang Timur Tengah) dan Eropa sehingga kota-kota seperti Alexandria,
Venesia dan beberapa pelabuhan di Italia Selatan terkenal sebagai pusat
perdagangan yang penting.
Bank Venesia didirikan oleh pemerintah pada tahun 1171 dan merupakan
bank negara pertama yang dipakai untuk membiayai perang. Kemudian
berturutturut berdirilah Bank of Genoa dan Bank of Barcelona pada tahun 1320.
Sekitar awal abad ke-16 di London (Inggeris), Amsterdam (Belanda), serta
Antwerpen dan Leuven (Belgia) tukang-tukang emas bersedia menerima uang
logam (emas dan perak) untuk disimpan. Sebagai tanda bukti penyimpanan,
tukang emas memberikan kepada penyimpan suatu tanda deposito yang disebut
Goldsmith’s note. Goldsmith’s note tersebut merupakan bukti bahwa tukang
emas mempunyai hutang. Lambat laun tanda deposito itu diterima sebagai alat
pembayaran atau menjadi uang kertas.
Sejarah mencatat, Goldsmith’s note oleh pemiliknya jarang ditukar
kembali dengan uang logam. Berdasarkan hal tersebut, tukang emas mulai
memberanikan diri mempergunakan kesempatan mengeluarkan Goldsmith’s note,
sekalipun jaminan emas tidak ada. Namun Goldsmith’s note yang dikeluarkan itu
tetap merupakan bukti utangnya. Dengan perkembangan ini, maka peralihan tugas
tukang emas menjadi tugas perbankan.
D. Jenis-Jenis Bank
Sejarah bank dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan evolusi dan
peran mereka dalam perkembangan sistem keuangan, Sejarah bank dibagi
menjadi beberapa jenis berdasarkan periode waktu atau fokusnya:
1. Sejarah Perbankan Global: Ini melibatkan perkembangan dan evolusi
sistem perbankan dari zaman kuno hingga modern, termasuk
perkembangan bank sentral, peran bank dalam ekonomi global, dan
peristiwa signifikan dalam sejarah perbankan dunia.
2. Sejarah Bank Sentral: Fokus pada perkembangan lembaga keuangan
pusat dalam suatu negara atau wilayah, mengikuti peran mereka dalam
mengelola mata uang, stabilitas ekonomi, dan pengawasan sistem
keuangan.
3. Sejarah Bank Komersial: Ini meliputi perkembangan bank-bank
komersial, seperti bank swasta atau publik yang memberikan layanan
keuangan kepada masyarakat umum, bisnis, dan lembaga lainnya. Ini
juga termasuk inovasi dalam produk dan layanan perbankan.
4. Sejarah Inovasi Keuangan: Fokus pada inovasi-inovasi krusial dalam
sejarah perbankan, seperti pembentukan sistem perbankan modern,
penemuan kartu kredit, pengembangan ATM, dan teknologi keuangan
lainnya.
5. Sejarah Regulasi Perbankan: Menyelidiki evolusi regulasi dan
kebijakan yang mempengaruhi bank, seperti undang-undang
perbankan, kebijakan moneter, dan perubahan struktur pengawasan
keuangan.
6. Sejarah Perbankan Regional atau Negara: Melacak perkembangan
perbankan dalam konteks spesifik, seperti sejarah bank di suatu negara
atau wilayah tertentu.
Setiap jenis sejarah bank memiliki peran penting dalam memahami
evolusi sistem keuangan dan bagaimana peran bank telah berubah seiring waktu
dalam mendukung ekonomi global.
PENUTUP
KESIMPULAN
Sejarah bank adalah cerita panjang tentang evolusi lembaga keuangan dari zaman kuno
hingga zaman modern. Bank telah berkembang dari tempat penyimpanan kekayaan hingga
lembaga kompleks yang menawarkan beragam layanan keuangan seperti pinjaman, investasi,
dan pembayaran. Sejarah bank menunjukkan transformasi lembaga keuangan dari sistem
pertukaran kecil hingga menjadi pusat penting dalam perekonomian global. Dari awalnya
sebagai tempat penyimpanan hingga kini sebagai penyedia berbagai layanan keuangan, bank
telah mengalami perubahan signifikan. Peran mereka dalam memberikan pinjaman,
memfasilitasi perdagangan, dan mempengaruhi kebijakan ekonomi telah menjadi kunci dalam
pertumbuhan ekonomi global. Kesimpulan utamanya adalah bahwa bank telah menjadi pilar
penting dalam perekonomian global dengan perannya yang terus berkembang seiring waktu.