Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK II

Badan Usaha Non Badan Hukum:


Perseroan Komanditer (CV)
Disusun untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Hukum Dagang
Dosen Pengampu: ERRY FITRYA PRIMADHANY, S.HI., M.H.

Disusun oleh:
WAHDI NUR RAHMAN
NIM. 211 214 019 0

DEA HELMILIA PUTRI


NIM. 211 214 054 7

SALSABILA
NIM. 211 214 054 1

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA


PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA
FAKULTAS SYARIAH JURUSAN SYARIAH
1443 H/2021M
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh


Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahu Waata’ala,
karena dengan rahmat dan karunia- Nya kami masih diberi kesempatan untuk
menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa sholawat serta salam tim penulis curahkan
kepada Nabi Muhammad SAW. Semoga kita bisa bersama dengan beliau di
akhirat kelak.
Ungkapan rasa terima kasih juga penulis haturkan kepada dosen pengajar
khususnya Ibu ERRY FITRYA PRIMADHANY, S.HI., M.H. Selaku dosen
pengampu mata kuliah Hukum Dagang yang telah membimbing dan selalu
memberikan semangat yang pada akhirnya bisa membantu untuk lebih sedikit
demi sedikit memperluas wawasan pengetahuan tim penulis sehingga dapat
terselesaikannya makalah ini yang berjudul “Badan Usaha Non Badan Hukum:

1
Perseroan Komanditer (CV)”, jika ditinjau lebih jauh makalah ini masih belum
sempurna untuk dikatakan sebagai makalah yang baik, tim penulis menyadari
bahwa tim penulis bukanlah manusia yang tercipta dalam kesempurnaan, namun
tim penulis akan berusaha untuk menjadi lebih baik dengan terus belajar.

Tiada gading yang tak retak, itu kata pepatah tiada satupun manusia yang
luput dari kesalahan, oleh karena itu kami berharap pemberian maaf yang
sebesarnya-besarnya.
Tim penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat
kekurangan. Oleh sebab itu, tim penulis mengharap kritik dan saran dari pembaca
yang dapat membangun agar makalah selanjutnya bisa lebih baik lagi.
Wassalamu’ alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Palangka Raya, 3 Oktober 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................1
B.  Rumusan Masalah......................................................................1
C. Tujuan.......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................3
A. Pengertian Perseroan Komanditer (CV)...................................3
B. Dasar Hukum Perseroan Komanditer.......................................5
C. Unsur – Unsur Dan Macam-Macam CV..................................5
D. Sekutu CV.................................................................................7

1
E.Pendirian CV...............................................................................8
F.Berakhirnya Persekutuan Komanditer (CV)..............................12
BAB III PENUTUP...........................................................................13
A. Kesimpulan.............................................................................13
B.    Saran......................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

CV termasuk badan usaha bukan berbadan hukum seperti PT, 


walaupun demikian keberadaan badan usaha ini tidak mengurangi hak dan
kewajibannya sebagai perusahaan yang diakui pemerintah dan kalangan
dunia usaha khususnya. Hal ini dapat kita lihat dari banyaknya pengusaha,
terutama Pengusaha Kecil dan Menengah (UKM) yang menggunakan
badan usaha CV sebagai landasan untuk dapat melakukan kegiatan usaha
di Indonesia.

Pasal 19 ayat 1 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD)


menjelaskan bahwa CV adalah Persekutuan secara melepas uang yang
dinamakan persekutuan komanditer, didirikan antara satu orang atau
beberapa sekutu yang tanggung menanggung bertanggung jawab untuk
seluruhnya pada pihak satu, dan satu orang atau lebih sebagai pelepas uang
pada pihak lain. Menurut Prof. Sukardono sendiri dengan salah memakai
perkataan geldschieters (atau pihak yang meminjamkan modal) untuk

1
menunjukkan para anggota komanditer.
Sedangkan pada pasal 19 ayat 2 berbunyi ‘Dengan demikian bisalah
terjadi suatu persekutuan itu pada suatu ketika yang sama merupakan
persekutuan firma terhadap sekutu firma di dalamnya dan merupakan
persekutuan komanditer terhadap pelepas uang. Pada beberapa referensi
lain, pemberian pinjaman modal atau biasa disebut inbreng, dapat
berbentuk selain uang, misalnya benda atau yang lainnya.

Dari ketentuan pasal itu terlihat bahwa di dalam CV terdapat dua


alat kelengkapan, yaitu pesero yang bertanggung jawab secara tanggung
renteng (pesero aktif, pesero komplementer) dan pesero yang memberikan
pinjaman uang (pesero pasif, pesero komanditer), Persero Aktif ; adalah
orang yang mempunyai tanggung jawab penuh untuk mengelola
perusahaan dengan jabatan sebagai Direktur. Sedangkan Persero Pasif ;
adalah orang yang mempunyai tanggung jawab sebatas modal yang
ditempatkan dalam perusahaan, yaitu sebagai Perseroan Komanditer.

B.  Rumusan Masalah

1. Apa pengertian perseroan komanditer (CV)?


2. Apa dasar hukum perseroan komanditer (CV)?

1
3. Apa unsur-unsur dan macam-macam CV?
4. Siapa saja sekutu CV?
5. Bagaimana cara mendirikan CV?
6. Bagaimana berakhirnya CV?

C. Tujuan

1. Mengetahui  pengertian perseroan komanditer (CV)


2.       Mengetahui dasar hukum perseroan komanditer (CV)
3.       Mengetahui unsur-unsur dan macam-macam CV
4. Untuk mengetahui sekutu CV
5. Mengetahui cara mendirikan CV
6. Untuk mengetahui berakhirnya CV

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perseroan Komanditer (CV).

Persekutuan Komanditer atau CV (singkatan dari Commanditair


Vennootschap) adalah persekutuan antara dua orang atau lebih untuk
mendirikan perusahaan di bawah nama tunggal, di mana ada sebagian
anggota yang bekeja (anggota aktif/sekutu aktif) dan sebagian lainnya
hanya menanamkan modal (anggota pasif/komanditer).
Rancangan Undang-Undang (RUU) Usaha Perseorangan dan
Badan Usaha Bukan Badan Hukum juga mengatur persekutuan
komanditer, atau yang lazim dikenal dengan CV. Menurut Pasal 1 butir 5
RUU, CV adalah badan usaha bukan badan hukum yang mempunyai satu
atau lebih sekutu komplementer dan sekutu komanditer. Sekutu
komplementer berhak bertindak untuk dan atas nama bersama semua
sekutu serta bertanggung jawab terhadap pihak ketiga secara tanggung
renteng. Namun sekutu ini bertanggung jawab sampai harta kekayaan
pribadi. Hal ini terjadi jika harta CV tidak cukup untuk membayar hutang
saat CV bubar.

Pengertian CV juga dijelaskan dalam Pasal 19 Kitab Undang-


Undang Hukum Dagang (KUHD). Dalam pasal itu disebutkan bahwa CV
adalah perseroan yang terbentuk dengan cara meminjamkan uang, yang
didirikan oleh seseorang atau beberapa orang persero yang bertanggung
jawab secara tanggung renteng dan satu orang pesero atau lebih yang
bertindak sebagai pemberi pinjaman uang. Pada beberapa referensi lain,
pemberian pinjaman modal atau biasa disebut inbreng, dapat berbentuk
selain uang, misalnya benda atau yang lainnya.
Sedangkan Pengertian Persekutuan Komanditer (CV) atau Comanditer
Vennotschap menurut definisi para ahli sebagai berikut:

3
1. Widjaja Gunawan
         Persekutuan komanditer adalah suatu persekutuan sesuai dengan yang
disebutkan dalam pasal 19 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang . Persekutuan
secara melepas uang yang juga dinamakan persekutuan komanditer, didirikan
antara satu orang atau beberapa sekutu yang secara tanggung menanggung
bertanggung jawab untuk seluruhnya pada pihak satu, dan satu orang atau lebih
sebagai pelepas uang pada pihak lain. Dengan demikian bisalah terjadi, suatu
persekutuan itu pada suatu ketika yang sama merupakan persekutuan firma
terhadap para sekutu firma didalamnya dan merupakan persekutuan komanditer
terhadap pelepas uang.
2. Abdulkadir Muhammad
          Persekutuan komanditer adalah firma yang mempunyai satu atau beberapa
orang sekutu komanditer. Sekutu komanditer adalah sekutu yang hanya
menyerahkan uang, barang, atau tenaga sebagai pemasukan pada persekutuan, dan
tidak turut campur dalam pengurusan atau penguasaan persekutuan
3. Soejono Dirdjosisworo
          Beliau mendasarkan pengertiannya berdasarkan pasal 19 KUHD,
Persekutuan komanditer adalah suatu perseroan yang dibentuk antara satu orang
atau beberapa orang persero yang secara tanggung menanggung bertanggung
jawab untuk seluruhnya (tanggung jawab solider) pada satu pihak, dan satu orang
atau lebih sebagai pelepas uang (geldshieter) pada pihak lain.
4. Agus Sardjono
           KUHD tidak memberikan definisi yang tegas mengenai CV ini. Namun
ddalam pasal 19 KUHD disebutkan semacam struktur organisasi intern CV yang
terdiri dari sekutu yang bertanggung jawab dan sekutu yang tidak bertanggung
jawab terhadap pihak ketiga. Dalam hal sekutu yang bertanggungjawab lebih dari
satu, maka CV dari luar nampak sebagai suatu firma. Sedangkan bila  sekutu
bertanggungjawabnya hanya satu orang. Maka dari luar CV akan nampak sebagai
perusahaan perseorangan karena hanya ada satu orang yang melakukan hubungan
hukum dan bertanggung jawab terhadap pihak ketiga.

4
B. Dasar Hukum Perseroan Komanditer

Karena sifatnya merupakan badan usaha yang diakui legal secara hukum,
CV mempunyai dasar hukum yang dapat dipertanggungjawabkan. Dasar
hukum keberadaan CV disebutkan dalam beberapa sumber hukum sebagai
berikut

1. Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) pasal 19, 20, dan 21


yang membahas tentang pendirian, permodalan CV, dan pembahasan
mengenai sekutu komplementer maupun komanditer.
2. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 17 Tahun
2018 yang membahas pendaftaran persekutuan komanditer,
persekutuan firma, dan persekutuan perdata.
3. KUHD pasal 31 yang membahas tentang pembubaran CV.
4. Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPer) pasal 1647 dan
1649 yang membahas tentang pembubaran CV.
5. KUHPer pasal 1651 yang membahas tentang pewarisan sekutu.

C. Unsur – Unsur Dan Macam-Macam CV

1. Unsur CV Sebagai Perkumpulan


Pengertian unsur CV sebagai suatu perkumpulan terbagi menjadi
empat, yaitu sebagai kepentingan bersama, sebagai kehendak bersama,
mempunyai tujuan bersama, dan mempunyai kerja sama.
2. Unsur CV Sebagai Persekutuan Perdata
Pengertian unsur CV sebagai suatu persekutuan perdata terbagi
menjadi 3, yaitu sebagai perjanjian timbal balik, sebagai inbreng, sebagai
pembagian keuntungan.
3. Unsur CV Sebagai Firma
Pengertian unsur CV sebagai Firma terbagi menjadi 3, yaitu untuk
menjalankan perusahaan (pasal 16 KUHD), dengan nama bersama atau
firma (pasal 16 k KUHD), dan sebagai tanggung jawab sekutu (kerja) yang
sifatnya pribadi untuk keseluruhan (pasal 18 KUHD).
4. Unsur Kekhususan Persekutuan Komanditer

5
Pengertian unsur kekhususan suatu persekutuan komanditer adalah suatu
persekutuan firma yang dibangun dengan suatu bentuk khusus. Bentuk khusus di
dalamnya tidak lain adalah sekutu komanditer.

Di Indonesia terdapat 5 jenis/macam persekutuan komanditer dengan ciri atau


karakteristik tersendiri, yaitu :
- CV Murni
CV Murni adalah jenis persekutuan komanditer yang hanya terdapat satu
pemilik aktif sementara pihak lain berperan sebagai pemilik pasif. Dengan kata
lain, pemilik aktif bertugas atau bertanggung jawab seorang diri di dalam
mengurus CV dan berhubungan dengan pihak ketiga tanpa di dampingi oleh satu
pun rekan lain.

- CV Campuran
CV Campuran adalah jenis persekutuan komanditer dengan bentuk firma
yang membutuhkan tambahan modal. Di dalam CV Campuran, pemilik aktif dan
pasif berasal dari para pemilik firma yang kemudian menjalankan tugas dan
tanggung jawab masing-masing dan dilarang bekerja sama atau saling
mencampuri tugas dan tanggungan masing-masing.

- CV Bersaham
CV Bersaham adalah jenis persekutuan komanditer terang-terangan yang
modalnya terdiri atas saham-saham. Persekutuan semacam ini sama sekali tidak
diatur dalam KUHD. Pada hakikatnya, persekutuan semacam ini sama aja dengan
persekutuan komanditer biasa (terang-terangan). Perbedaannya terletak pada
pembentukan modalnya, yaitu dengan cara mengeluarkan saham-saham.
Pembentukan dan cara pengeluaran saham semacam ini dimungkinkan
berdasarkan ketentuan pasal 1338 ayat (1) dan 1337 KUH Perdata Jo pasal 1
KUHD.

- CV Diam-Diam
CV Diam-diam adalah jenis persekutuan komanditer yang belum
menyatakan dirinya secara terang-terangan kepada pihak ketiga sebagai
persekutuan komanditer. Ke luar, persekutuan ini masih menyatakan dirinya
sebagai persekutuan firma, tetapi kedalam sudah menjadi persekutuan komanditer.
Jadi, secara intern kedudukan para sekutu telah dibedakan antara sekutu
komplementer dan sekutu komanditer.

- CV Terang-Terangan

6
CV Terang-terangan adalah persekutuan komanditer yang dengan terang-
terangan menyatakan dirinya sebagai persekutuan komanditer kepada pihak
ketiga, misalnya dengan memasang papan nama.

D.   Sekutu CV

sekutu dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

 Sekutu aktif atau sekutu Komplementer (Pengurus), adalah sekutu


yang menjalankan perusahaan dan berhak melakukan perjanjian
dengan pihak ketiga. Artinya, semua kebijakan perusahaan
dijalankan oleh sekutu aktif. Sekutu aktif sering juga disebut
sebagai persero kuasa atau persero pengurus adalah sekutu yang
bertanggung jawab penuh terhadap jalannya perusahaan termasuk
bertanggungjawab atas utang piutang (harta pribadinya) Pasal 18
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang.

 Sekutu Pasif atau sekutu Komanditer (Tidak Kerja), adalah sekutu


yang hanya menyertakan modal dalam persekutuan. Jika
perusahaan menderita rugi, mereka hanya bertanggung jawab
sebatas modal yang disertakan dan begitu juga apabila untung,
uang mereka memperoleh terbatas tergantung modal yang mereka
berikan. Status Sekutu Komanditer dapat disamakan dengan
seorang yang menitipkan modal pada suatu perusahaan, yang
hanya menantikan hasil keuntungan dari inbreng yang dimasukan
itu, dan tidak ikut campur dalam kepengurusan, pengusahaan,
maupun kegiatan usaha perusahaan. Sekutu ini sering juga disebut
sebagai persero diam (Pasal 21 Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang).

7
E. Pendirian CV

- PROSEDUR MENDIRIKAN PERUSAHAAN (CV)


Untuk dapat mendirikan perusahaan atau badan usaha dalam bentuk Perseroan
Komanditer (CV) dibutuhkan minimal 2 orang sebagai pendiri perusahaan yang
dibuat dengan Akta Otentik sebagai AKTA PENDIRIAN.
Berikut ketentuan untuk mendirikan perusahaan (CV): 

1. Para pendiri dan pengurus perusahaan adalah warga negara Indonesia yang
berjumlah minimal 2 (dua) orang
2. Pengurus terdiri dari seorang atau lebih Direktur dan seorang atau lebih sebagai
Pesero Komanditer
3. Perusahaan harus berkedudukan di salah satu Kota atau Kabupaten di wilayah
Republik Indonesia
4. Memiliki tempat usaha sebagai kantor yang berada dilingkungan komersial
seperti Gedung Perkantoran, RUKO/RUKAN,dll.
5. Maksud dan tujuan perusahaan yaitu bidang usaha tidak bertentangan dengan
hukum dan peraturan yang berlaku
6. Pendirian perusahaan harus dibuat dengan Akta Otentik sebagai Akta
Pendirian oleh Notaris dalam bahasa Indonesia

- PERSIAPAN MENDIRIKAN PERUSAHAAN


Sebelum permohonan pendirian perusahaan (CV) diajukan kepada Notaris, ada
beberapa hal yang harus disiapkan dan ditetapkan oleh para pendiri sebagai dasar
pembuatan Akta Pendirian yang memuat anggaran dasar perusahaan.

Berikut data dan persyaratan yang dibutuhkan;


Data Nama para pendiri perusahaan sesuai KTP
Nama perusahaan
Tempat dan kedudukan perusahaan (kota/kabupaten)
Bidang usaha dan lingkup kegiatan usaha

8
Nama susunan pengurus (Direktur) dan Pesero Komanditer
Melampirkan surat kuasa jika permohonan dikuasakan
Melampirkan photo kopi KTP para pendiri 
Dengan data tersebut diatas, sudah bisa mengajukan permohonan pendirian
perusahaan kepada Notaris untuk dibuatkan Akta Otentik sebagai Akta Pendirian
yang menjadi dasar terbentuknya sebuah perusahaan.
Permohonan pembuatan akta pendirian Perseroan Komanditer (CV) dapat
diajukan kepada Notaris diseluruh Indonesia.

Untuk mendirikan perusahaan (CV), berikut rincian tahapan proses pendirian


perusahaan termasuk pendaftaran dan perizinan yang dibutuhkan:
 
TAHAP 1 AKTA PENDIRIAN
AKTA Proses pembuatan Akta Pendirian Perseroan Komanditer
PENDIRIAN (CV) dibuat dan ditandatangani oleh Notaris yang
berwenang dalam bahasa Indonesia.
Lama proses; 1-2 (satu-dua) hari kerja
Persyaratan yang dibutuhkan:
Melampirkan data pendirian perusahaan sesuai prosedur
mendirikan perusahaan
Fotokopi KTP para pendiri Firma
Surat kuasa apabila dikuasakan kepada orang lain
 

TAHAP 2 SURAT KETERANGAN DOMISILI PERUSAHAAN


Proses Surat Keterangan Domisili Perusahaan diajukan
kepada Kepala Kantor Kelurahan setempat sesuai dengan
alamat kantor perusahaan berada, sebagai bukti
keterangan/keberadaan alamat perusahaan.
Lama Proses 2 hari kerja 
SURAT Persyaratan yang dibutuhkan:
KETERANGAN Fotokopi akta pendirian CV
DOMISILI Fotokopopi KTP dan NPWP pimpinan perusahaan
PERUSAHAAN Fotokopi kontrak/sewa tempat usaha atau bukti
kepemilikan tempat usaha
Surat keterangan dari pemilik gedung apabila di gedung
perkantoran/pertokoan
Bukti pelunasan PBB-Pajak Bumi & Bangunan untuk yang
berdomisili di RUKO/RUKAN
 

9
TAHAP 3 PENDAFTARAN WAJIB PAJAK
Permohonan Pendaftaran Wajib Pajak Badan Usaha
diajukan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak sesuai
dengan keberadaan domisili perusahaan untuk
mendapatkan:
Kartu NPWP
Surat keterangan tedaftar sebagai wajib pajak
Lama Proses : 2 hari kerja
PENDAFTARA
Persyaratan yang dibutuhkan:
N WAJIB
Fotokopi akta pendirian CV
PAJAK
Fotokopopi KTP dan NPWP pengurus
Fotokopi kontrak/sewa tempat usaha atau bukti
kepemilikan tempat usaha
Surat keterangan dari pemilik gedung apabila di gedung
perkantoran/pertokoan
Bukti pelunasan PBB-Pajak Bumi & Bangunan untuk
yang berdomisili di RUKO/RUKAN
 

TAHAP 4 PENDAFTARAN KE PENGADILAN NEGERI


Permohonan pendataran ini diajukan kepada Kantor
Pengadilan Negeri setempat sesuai tempat dan kedudukan
perusahaan berada.
PENDAFTARA
Lama proses : 1 hari kerja
N KE
Persyaratan yang dibutuhkan:
PENGADILAN
Fotokopi akta pendirian CV
NEGERI
Fotokopopi KTP dan NPWP para pengurus
Fotokopi surat keterangan domisili perusahaan
Fotokopi NPWP perusahaan
 

TAHAP 5 SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN


Permohonan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
diajukan melalui kantor Dinas Perdagangan
kota/kabupaten sesuai tempat dan kedudukan perusahaan
berada. 
SURAT IZIN Bagi Pemerintah Daerah yang sudah memiliki Pelayanan
USAHA Terpadu Satu Pintu (PTSP) permohonan Surat Izin Usaha
PERDAGANGAN Perdagangan dapat diajukan melalui PTSP sesuai
kewenangan Pemerintah Daerah/Propinsi.
Lama proses : 3 - 10 hari kerja
Persyaratan yang dibutuhkan:
Fotokopi akta pendirian CV yang telah didaftarkan ke

10
Pengadilan Negeri
Fotokopopi KTP dan NPWP pengurus 
Fotokopi surat keterangan domisili perusahaan
Fotokopi NPWP perusahaan 
Fotokopi kontrak/sewa tempat usaha atau bukti
kepemilikan tempat usaha
Surat keterangan dari pemilik gedung apabila di gedung
perkantoran/pertokoan
Photo pimpinan perusahaan ukuran 3 x 4 (2 lembar)

Persyaratan lain:

Melampirkan SITU/HO untuk jenis kegiatan usaha


perdagangan yang dipersyaratkan adanya SITU
berdasarkan Undang-Undang Gangguan

TAHAP 6 TANDA DAFTAR PERUSAHAAN


Permohonan pendaftaran diajukan melalui kantor pendaftaran
Perusahaan yang berada di Kota/Kabupaten cq. Dinas Perdagangan
untuk mendapatkan Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Bagi Pemerintah Daerah yang sudah memiliki Pelayanan Terpadu Satu
Pintu (PTSP) permohonan Pendaftaran Perusahaan dapat diajukan
melalui PTSP sesuai kewenangan Pemerintah Daerah/Propinsi.
Lama Proses : 5 - 10 hari kerja
TANDA DAFTAR
Persyaratan:
PERUSAHAAN
Fotokopi akta pendirian CV yang telah didaftarkan ke Pengadilan
Negeri
Fotokopopi KTP dan NPWP pengurus 
Fotokopi surat keterangan domisili perusahaan
Fotokopi NPWP perusahaan
Fotokopi SIUP atau Izin Usaha lainnya

11
F. Berakhirnya Persekutuan Komanditer (CV)

Karena persekutuan komanditer pada hakikatnya adalah persekutuan perdata


(Pasal 16 KUH Dagang), maka mengenai berakhirnya persekutuan komanditer
sama dengan berakhirnya persekutuan perdata dan persekutuan firma (Pasal 1646
s/d 1652 KUH Perdata). Pasal 1646 KUH Perdata menyebutkan bahwa paling
tidak ada 4 hal yang menyebabkan persekutuan berakhir yaitu,
A. Lewatnya masa waktu perjanjian persekutuan,
B. Musnahnya barang atau diselesaikannya perbuatan yang menjadi pokok
persekutuan,
C. Kehendak dari sekutu,
D. Jika salah seorang sekutu meninggal atau ditaruh di bawah pengampuan
atau dinyatakan pailit.
E. Sebelum berakhir jangka waktu yang ditetapkan akibat pengunduran diri
atau pemberhentian sekutu.
F. Dengan demikian ketentuan Pasal 1646-1652 KUH Perdata dan Pasal
KUHD dapat berlaku juga. (Hukum Dagang, 2009 : 146-147).

Dalam prospek kedepan CV memiliki banyak keuntungan asalkan dikelola

1
dengan baik serta managemen yang baik, CV jika dikelola dengan baik akan
mengahasilkan kemajuan yang baik baik bagi personal ataupun umum. Tanggung
jawab kunci utama dalam menggeluti atau mengelola badan usaha ini.

Akta Otentik Pendirian Persekutuan Komanditer saat ini pada umumnya


mencantumkan ketentuan mengenai tidak berakhirnya Persekutuan dalam hal
salah satu Sekutu dinyatakan Pailit. Secara logika, ketentuan tersebut bertentangan
dengan ketentuan dalam KUH Perdata sedangkan perjanjian yang bertentangan
dengan Undang-Undang adalah batal demi hukum.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Peran Badan Usaha dalam perekonomian Indonesia sangat penting guna


mengembangkan perekonomian negara, meningkatkan kemakmuran rakyat
Indonesia, memupuk keuntungan dan pendapatan, dan melaksanakan dan menunjang
pelaksanaan program kebijakan pemerintah di bidang ekonomi. Banyak sekali
bentuk-bentuk badan usaha di Indonesia, salah satunya adalah Persekutuan
Komanditer atau CV.
Perseroan Komanditer atau biasa disebut CV adalah salah satu jenis badan
usaha di Indonesia. CV termasuk badan usaha bukan berbadan hukum seperti PT, 
walaupun demikian keberadaan badan usaha ini tidak mengurangi hak dan
kewajibannya sebagai perusahaan yang diakui pemerintah dan kalangan dunia usaha
khususnya. Hal ini dapat kita lihat dari banyaknya pengusaha, terutama Pengusaha
Kecil dan Menengah (UKM) yang menggunakan badan usaha CV sebagai landasan
untuk dapat melakukan kegiatan usaha di Indonesia.
Menurut Pasal 1 butir 5 RUU, CV adalah badan usaha bukan badan
hukum yang mempunyai satu atau lebih sekutu komplementer dan sekutu

1
komanditer. Sekutu komplementer berhak bertindak untuk dan atas nama bersama
semua sekutu serta bertanggung jawab terhadap pihak ketiga secara tanggung
renteng. Namun sekutu ini bertanggung jawab sampai harta kekayaan pribadi. Hal
ini terjadi jika harta CV tidak cukup untuk membayar hutang saat CV bubar.

B.    Saran

Alhamdulillah hirabbil’alamin dengan selesainya penyusunan makalah ini,


penyusun mengharapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca dan
penyusun sendiri. Tak lupa pula penyusun menyadari jikalau dalam penyusunan
makalah ini banyak sekali kekeliruan, kekurangan, dan kesalahan. Oleh karena
itu, penyusun mengharapkan kepada para pembaca agar mau memberikan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah yang lebih baik
lagi kedepannya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Tuti Rastuti, seluk beluk perusahaan dan hukum perusahaan (Bandung:


PT. Refika Aditama 2015)

Rudhi Prasetya.1996. Op.Cit,perkembangan jenis-jenis badan usaha.


hlm.26 dan 30

Chairul Anwar, Mr. Perusahaan- perusahaan Negara di Indonesia,


BAPPIT Pusat PERMATA, Jakarta, 1960

Undang – undang Perusahaan Indonesia (indonesische bedrijven Wet), Stb.


1927/419

http://arsasi.wordpress.com/2010/06/26/bentuk-bentuk - badan-hukum-
perusahaan

14

Anda mungkin juga menyukai