Anda di halaman 1dari 12

Persekutuan komanditer (cv)

Disusun Oleh:

Muhammad Iqbal (190106031)

Dosen Pembimbing

Uswatun Hasanah, S.H., M.H.

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UMIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
BANDA ACEH
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum wr.wb

Pertama-tama saya ucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang atas berkat
rahmatnya saya dapat menyelesaikan tugas karya tulis ilmiah ini dengan tepat waktu.
Sholawat yang diringi salam kita junjungkan keharibaan Nabi Muhammad SAW yang telah
memberi kita pedoman hidup baik dunia maupun akhirat.

Terimakasih banyak saya ucapkan kepada ibu Uswatun Hasanah, S.H., M.H. sebagai
dosen mata kuliah Hukum Dagang, yang telah memberi saya bimbingan serta materi untuk
menyelesaikan tugas makalah ini.

Dalam makalah ini saya akan memberi penjelasan tentang hal yang terkait dengan
Persekutuan komanditer (cv). Makalah ini disusun selain bertujuan untuk memenuhi syarat
nilai mata kuliah Hukum Dagang, juga untuk memberi pemahaman lebih terkait tentang
bagaimana penjelasan Persekutuan komanditer (cv). Mungkin dari makalah ini terdapat
kesalahan yang tidak saya ketahui. Maka dari itu, saya memohon kritik dan saran dari ibu
demi tercapainya makalah yang sempurna. Akhir kata sekian dan terimakasih.

Wassalamu'alaikum wr.wb

Nagan Raya, 6 Desember 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................2

A. Pengertian dan Dasar Hukum Persekutuan komanditer (cv)...................................2


B. Pendirian Persekutuan komanditer (cv)...................................................................3
C. Macam-macam Persekutuan komanditer (cv) serta contohnya...............................4
D. Tanggung jawab peserta dalam Persekutuan komanditer (cv)................................6
E. Berakhirnya Persekutuan komanditer (cv)..............................................................6
F. Kelebihan dan kekurangan Persekutuan komanditer (cv).......................................7

BAB III PENUTUP...........................................................................................................8

A. Kesimpulan..............................................................................................................8
B. Saran........................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Persekutuan Komanditer adalah suatu bentuk badan usaha persekutuan yang
didirikan oleh seorang atau beberapa orang yang mempercayakan uang atau barang
kepada seorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan bertindak
sebagai pemimpin untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat keterlibatan
berbeda-beda di antara anggotanya yang diatur dalam pasal 19 kitab KUHD (Kitab
Undang –Undang Hukum Dagang). Menurut definisi para ahli pengertian Persekutuan
Komanditer atau Comanditer Vennotschap (CV) mengatakan bahwa pengertian
persekutuan komanditer adalah suatu badan usaha yang mempersekutukan modal dari
dua orang atau lebih yang terbagi dalam dua jenis sekutu.
Menurut M. Yahya Harahap (2009) menyatakan bahwa, Persekutua
Komanditer dapat didirikan dengan syarat dan prosedur yang lebih mudah daripada
PT, yaitu hanya mensyaratkan pendirian oleh 2 orang, dengan menggunakan akta
Notaris yang berbahasa Indonesia. Walaupun dewasa ini pendirian Persekutuan
Komanditer mengharuskan adanya akta notaris, namun dalam Kitab Undang-Undang
Hukum Dagang dinyatakan bahwa pendirian CV tidak mutlak harus dengan akta
Notaris.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dan Dasar Hukum Persekutuan komanditer (cv)?
2. Bagaimana Pendirian Persekutuan komanditer (cv)?
3. Sebutkan Macam-macam Persekutuan komanditer (cv) serta contohnya?
4. Bagaimana Tanggung jawab peserta dalam Persekutuan komanditer (cv)?
5. Bagaimana Berakhirnya Persekutuan komanditer (cv)?
6. Sebutkan Kelebihan dan kekurangan Persekutuan komanditer (cv)?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dan Dasar Hukum Persekutuan komanditer (cv)
2. Untuk mengetahui Pendirian Persekutuan komanditer (cv)
3. Untuk mengetahui Macam-macam Persekutuan komanditer (cv) serta contohnya
4. Untuk mengetahui Tanggung jawab peserta dalam Persekutuan komanditer (cv)
5. Untuk mengetahui Berakhirnya Persekutuan komanditer (cv)

1
6. Untuk mengetahui Berakhirnya Persekutuan komanditer (cv)
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Dasar Hukum Persekutuan komanditer (cv)

Persekutuan komanditer atau commanditaire vennootschap dalam bahasa


belanda adalah persekutuan firma yang memiliki satu atau beberapa orang sekutu
komanditer. Perseroan komanditer adalah perseroan menjalankan suatu perusahaan
yang dibentuk antara satu orang atau beberapa orang pesero yang secara lansung
bertanggung jawab untuk seluruhnya pada satu pihak, dan satu orang atau lebih
sebagai pelepasan uang pada pihak lain. CV adalah persekutuan dengan setoran uang,
barang, tenaga atau sebagai pemasukan para sekutu, dibentuk oleh satu orang atau
lebih anggota aktif yang bertanggung jawab secara tanggung renteng, di satu pihak
dengan satu atau lebih orang sebagai pelepas uang.1

Menurut pasal 19 KUHD menyebutkan, bahwa CV adalah suatu perseroan


untuk menjalankan suatu perusahaan yang dibentuk satu orang atau beberapa orang
persero yang secara tanggung menanggung bertanggung jawab untuk seluruhnya
(tanggung jawab slider) pada satu pihak, dan satu orang atau lebih sebagai pemberi
modal (geldscheiter) pada pihak yang lain.

Aturan Persekutuan Komanditer Pada Pasal 19

Aturan hukum terkait persekutuan komanditer yang pertama terdapat pada


pasal 19. Perseroan yang tercipta dengan pinjamkan uang atau disebutkan perseroan
komanditer, dibangun di antara seorang atau di antara sebagian orang persero yang
bertanggungjawab secara tanggung-renteng untuk kesemuanya, dan seseorang
ataupun lebih sebagai pemberi modal. Ini juga lah yang menjadi salah satu ciri ciri
persekutuan komanditer yang membedakannya dari badan usaha lainnya.

Aturan Persekutuan Komanditer Pada Pasal 20


Pasal 20, dengan tidak kurangi kekecualian yang ada dalam pasal 30 alinea ke-
2 , karena itu nama perseroan komanditer tidak boleh juga digunakan sebagai nama
yang digunakan dalam firma. (KUHD 19-21). Persero ini tidak bertindak pengurusan
atau bekerja di perusahaan perseroan itu, agar berdasar pemberian kuasa sekalinya.
(KUHD 17, 21, 32). Anda tidak turut menanggung rugi lebih dibanding jumlahnya
1
Erie Hariyanto, Hukum Dagang & Perusahaan di Indonesia (Surabaya: CV salsabila putra pratama), hal 22

2
uang yang sudah ditempatkannya dalam perseroan atau yang perlu ditempatkannya,
tanpa diharuskan untuk kembalikan keuntungan yang sudah dinikmatinya.

Pasal 21

Perseroan komanditer yang menyalahi ketentuan-ketentuan alinea pertama atau alinea


ke-2 dari pasal lainnya, bertanggungjawab secara tanggung renteng untuk semuanya
pada semua hutang dan perserikatan perseroan tersebut.2

B. Pendirian Persekutuan komanditer (cv)


Bentuk CV ini tidak diatur secara tersendiri dalam KUHD melainkan
digabungkan bersma dengan peraturan-peraturan mengenai Persekutuan Firma.
Dengan demikian, biasanya tata cara pendirian persekutuan komanditer ini tidak jauh
berbeda dengan persekutuan firma. Pada umunya pendirian persekutuan komanditer
selalu dengan akta notaries. Untuk mendirikan CV sama dengan Persekutuan Firma
yaitu dibutuhkan minimaldua orang sebagai pendiri perusahaan yang juga sekaligus
bertindak sebagai Pemilik perusahaan yang terdiri dari sekutu aktif dan sekutu pasif.
Seperti halnya dengan persekutuan firma maka pada umumnya setiap
pendirian CV harus dibuat dengan akta Autentik sebagai akta pendirian dan dilakukan
oleh notaris yang berwenang diwilayah Republik Indonesia. Yang harus dilakukan
pertama kali untuk mendirikan Perseroan Komanditer (CV) adalah menetepkan
kerangka anggaran dasar perseroan sebagai acuan untuk dibuatkan akta Autentik
sebagai Akte Pendirian oleh notaries yang berwenang.
Adapun syarat syarat CV sebagai berikut:
 Adanya perjanjian (pasal 15 KUHD) yakni kesepakatan dari para pihak yang
mau mendirikan usaha
 Pendirian oleh minimal 2 (dua) orang dalam di mana dari antara pendiri
tersebut ada yang bertindak sebagai penyuplai modal dan ada yang
menyumbang semua potensi (tenaga dan pikiran) untuk mengurus dan
mengelola perusahaan.
 Adanya akta notaris yang berbahasa Indonesia.
Didalam akta pendirian yang memuat anggaran antara lain dimuat dalam hal-hal
sebagai berikut :
 Nama persekutuan dan kedudukan hukumnya
2
Pasal 19,20,21 KUHD

3
 Maksud dan tujuan didirikan persekutuan
 Modal persekutuan
 Penunjukan siapa sekutu biasa dan sekutu komanditer
 Hak, kewajiban, tanggung jawab masing-masing sekutu
 Mulai dan berakhirnya persekutuan
 Pembagian keuntungan ddan kerugian persekutuan

Akta pendirian tersebut kemudian didaftarkan di kepaniteraan pengadilan Negeri


dimana persekutuan komanditer tersebut berkedudukan. Setelah itu, ikhtisar akta
pendirian persekutuan tersebut diumumkan dalam berita Negara republik Indonesia.3

C. Macam-macam Persekutuan komanditer (cv) serta contohnya


a. CV diam-diam
CV diam-diam adalah CV yang belum menyatakan dirinya secara
terang-terangan kepada pihak ketiga sebagai CV. Pihak ketiga mengetahui
persekutuan ini sebagai firma, tetapi mempunyai sekutu komanditer. Dalam
bertindak keluar, CV tersebut masih menyatakan dirinya sebagai persekutuan
firma. Akan tetapi, dalam bertindak ke dalam, ia sudah menjadi persekutuan
komanditer. Hal ini karena seorang atau beberapa orang sekutu sudah menjadi
sekutu komanditer. Persekutuan komanditer diam-diam dapat disimpulkan dari
ketentuan Pasal 19-Pasal 21 KUHD. Dengan demikian, KUHD tidak melarang
adanya persekutuan komanditer diam-diam.
Contoh dari CV diam-diam seperti berikut ini : Dalam CV terdapat
sekutu aktif dan sekutu pasif. Dan dalam pelabelannya, “CV” tidak
diikutserakan. Sekutu yang pasif tadi misalnya Pak Anton, daripada
menganggur , mereka mencoba untuk mengadakan kerjasama dengan pihak
ketiga. Pihak ketiga mengetahui jika Pak Anton ini \elum terikat dengan CV
manapun. Pihak ketiga menganggapnya bahwa dalam perjanjian dengan Pak
Anton untuk mendirikan Firma.
b. CV terang-terangan
CV terang-terangan adalah CV yang dengan terang-terangan
menyatakan dirinya sebagai CV kepada pihak ketiga. Pihak ketiga mengetahui
3
Richard Buton Simatupang, Aspek Hukum Bisnis (edisi revisi), Jakarta; Rineka Cipta, hal. 3

4
secara terang-terangan bahwa persekutuan ini adalah persekutuan komanditer.
Hal ini dapat diketahui dari penggunaan nama kantor, misalnya, CV Musi
Jaya, surat keluar, dan masuk menggunakan bentuk hukum CV bukan firma.
Persekutuan komanditer terang-terangan tidak diatur secara khusus dalam
KUHD sebab persekutuan komanditer pada hakikatnya adalah firma dengan
kekhususan mempunyai sekutu komanditer. Jadi, ketentuan-ketentuan yang
berlaku bagi firma dapat diikuti. Sedangkan ketentuan mengenai sekutu
komanditer diatur dalam anggaran dasar.
Contoh dari CV terang-terangan seperti berikut ini : Publikasi berupa
papan nama yang bertuliskan “CV” (misalnya CV. Sejahtera). Bisa juga dalam
punulisan kepala surat yang menerangkan nama CV tersebut dalam
berhubungan dengan pihak ketiga.

c. CV dengan saham
CV dengan saham adalah CV terang-terangan yang modalnya terdiri
atas saham-saham. Pada hakikatnya, persekutuan bentuk ini sama saja dengan
CV biasa (terang-terangan). Perbedaannya hanya terletak pada pembentukan
modal, yaitu dengan cara mengeluarkan saham. Modal persekutuan
komanditer dibagi atas saham-saham. Persekutuan semacam ini tidak diatur
dalam KUHD, tetapi tidak dilarang oleh undang-undang. Pembentukan modal
dengan menerbitkan saham diperbolehkan (Pasal 1337 KUHPer). Sifat
kepribadian kekeluargaan pada persekutuan komanditer atas saham mulai
mengendor jika dibandingkan dengan persekutuan komanditer terang-terangan
yang pada hakikatnya adalah firma. Hal ini terbukti dari saham yang dapat
dialihkan kepada pihak lain yang bukan keluarga, bukan kerabat dekat,
ataupun bukan teman karib.
Persekutuan komanditer atas saham merupakan bentuk peralihan dari
persekutuan komanditer (CV) ke perseroan terbatas (PT). Persekutuan
komanditer ternyata telah mendesak firma dalam praktik perusahaan di
Indonesia. Hal ini mungkin terjadi karena keadaan yang menghendaki supaya
pihak luar yang bukan anggota keluarga atau teman dekat dapat bergabung
dengan persekutuan yang masih memerlukan tambahan modal. Di samping
itu, persekutuan tidak perlu menggunakan modal bersama.

5
Contoh dari CV dengan saham seperti berikut ini :
CV Berjalan sedang mengalami kesulitan memperoleh modal. Untuk
memperoleh modal, CV Berjalan memprivatisasi atau mempublikasikan atau
menerbitkan saham CV tersebut kepada masyarakat luar sebagai bukti
kepemilikan sebagian CV tersebut.
4

D. Tanggung jawab peserta dalam Persekutuan komanditer (cv)


Tanggung jawab sekutu komanditer hanya terbatas pada sejumlah modal yang
disetorkan saja. Sekutu komanditer bertanggung jawab kepada sekutu komplementer
dengan menyerahkan sejumlah pemasukan, sesuai dengan Pasal 19 KUHD. Karena
sekutu komanditer tidak diperbolehkan melakukan perbuatan-perbuatan pengurusan
atau bekerja dalam perusahaan perseroan, seperti yang tertulis dalam Pasal 20
KUHD.5

E. Berakhirnya Persekutuan komanditer (cv)


Karena persekutuan komanditer pada hakikatnya adalah persekutuan perdata,
maka mengenai berakhirnya persekutuan komanditer sama dengan berakhirnya
persekutuan perdata dan persekutuan firma. Sebagai modal dalam CV wajib
dimasukkan modal ke dalam CV demi tercapainya tujuan persekutuan. CV terikat dari
modal yang dikumpulkan, sehingga layak disediakan objek tuntutannya dan dapat
pula bertindak sebagai pribadi. Para kreditur pribadi tidak mungkin dapat menuntut
modal dari CV, jadi tidak mungkin dapat menuntut bagian modal yang dimasukkan
oleh para Sekutu Komanditer ke dalam CV tersebut.
Akta Otentik Pendirian Persekutuan Komanditer saat ini pada umumnya
mencantumkan ketentuan mengenai tidak berakhirnya Persekutuan dalam hal salah
satu Sekutu dinyatakan Pailit. Secara logika, ketentuan tersebut bertentangan dengan
ketentuan dalam KUH Perdata sedangkan perjanjian yang bertentangan dengan
Undang-Undang adalah batal demi hukum. Karena Persatuan Komanditer pada
hakikatnya adalah firma maka cara berakhirnya Firma juga berlaku pada Perseroan
Komanditer, yaitu :
 Berakhirnya jangka waktu yang ditetapkan dalam anggaran dasar.

4
ManulLLang. Pengantar Ekonomi Perusahaan : Liberty Yogjakarta hlm 67

5
Aulia Muthiah, Aspek Hukum Dagang dan Pelaksanaannya di Indonesia, Yogyakarta; Pustaka Baru, hal.62

6
 Sebelum berakhir jangka waktu yang ditetapkan akibat pengunduran diri atau
pemberhentian sekutu.
 Dengan demikian ketentuan Pasal 1646-1652 KUH Perdata dan Pasal KUHD
dapat berlaku

F. Kelebihan dan kekurangan Persekutuan komanditer (cv)


Kelebihan Persekutuan komanditer (cv):
 Prosedur pendiriannya relatif mudah
 Modal yang dapat dikumpulkan lebih banyak, karena didirikan banyak pihak
(modal gabungan)
 Kemampuan untuk memperoleh kredit lebih besar
 Manajemen lebih luas
 Manajemen dapat didiversifikasikan
 Struktur organisasi yang tidak terlau rumit
 Kemampuan untuk berkembang lebih besar

Kelemahan CV antara lain :

 Sebagian anggota memiliki tanggung jawab tidak terbatas


 Kelangsungan hidup perusahaan tidak terjamin
 Sulit untuk menarik kembali investasinya
 Apabila perusahaan berutang/merugi, maka semua sekutu bertanggung jawab
secara Bersama-sama.
6

6
https://money.kompas.com/read/2021/08/15/130000226/cv-persekutuan-komanditer---pengertian-
kelebihan-dan-kekurangannya

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan perkataan lain Commanditaire Vennootschap (CV) adalah sebuah
perusahaan yang dibentuk oleh dua orang atau lebih, sehingga dalam CV, ada dua
macam anggota, yaitu: anggota aktif dan anggota pasif. Anggota aktif merupakan
anggota yang mengelola usahanya serta bertanggung jawab penuh terhadap utang
perusahaan, sedangkan anggota pasif merupakan anggota yang hanya menyetorkan
modalnya saja dan tidak ikut mengelola perusahaan, bertanggung jawab sebatas pada
modal yang disetorkan saja.

Peraturan Perundangan: Ketentuan-ketentuan tentang Perserikatan Komanditer


(CV) diatur dalam Pasal 19 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang yang bunyinya:
“Persekutuan secara melepas uang yang dinamakan persekutuan komanditer didirikan
antara satu orang atau beberapa sekutu yang secara tanggung-menanggung
bertanggung jawab untuk seluruhnya pada pihak satu dan satu orang atau lebih
sebagai pelepas uang pada pihak lain.

B. Saran

Saya sebagai penulis menyadari jika makalah ini banyak sekali memiliki
kekurangan yang jauh dari kata sempurna.Tentunya, penulis akan terus memperbaiki
makalah dengan mengacu kepada sumber yang busa dipertanggungjawabkan
nantinya.Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik serta saran
mengenai pembahasan makalah di atas.

8
DAFTAR PUSTAKA
Erie Hariyanto, Hukum Dagang & Perusahaan di Indonesia Surabaya: CV salsabila
putra pratama
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
Fuady, Munir, 2008, Pengantar Hukum Bisnis : Menata Bisnis Modern di Era Global,
PT Citra Aditya Bakti, Bandung.
ManulLLang. Pengantar Ekonomi Perusahaan : Liberty Yogjakarta.
Aulia Muthiah, Aspek Hukum Dagang dan Pelaksanaannya di Indonesia, Yogyakarta;
Pustaka Baru.
https://money.kompas.com/read/2021/08/15/130000226/cv-persekutuan-
komanditer---pengertian-kelebihan-dan-kekurangannya. Diakses pada 6 Desember
2015.

Anda mungkin juga menyukai