Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
MARET 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita semua. Alhamdulillah atas limpahan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Proses Likuidasi
Persekutuan” yang merupakan salah satu tugas mata kuliah “Akuntansi Keuangan
Lanjutan” dengan harapan menjadi suatu acuan dalam pembelajaran.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari referensi sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terimakasih kepada pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan lapang dada kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
dengan harapan kami bisa membuat makalah dengan lebih baik di kemudian hari.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. TUJUAN PENULISAN
1
3. Mengetahui dan memahami pengertian Likuidasi persekutuan sederhana.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
sebagainya, yang kesemuanya itu tidak memungkinkan lagi suatu
persekutuan bertahan hidup.
2. Aktiva dicairkan menjadi kas (bisa dijual atau dibeli sendiri oleh anggota
sekutu), jika terjadi dibagikan kepada masing-masing sekutu sesuai dengan
perjanjian.
3. Jika ditemukan rekening modal salah satu sekutu bersaldo debet maka
dapat ditutup dengan saldo piutangnya, tetapi jika saldo piutangnya tidak
punya maka sekutu tersebut harus menyetorkan modalnya kembali. Dan
1
Rina Andriani, Akuntansi Keuangan Lanjutan I, (Yogyakarta: Deepublish CV Budi Utama,
2021), hlm. 55-56
4
jika ternyata juga tidak punya maka saldo debet harus ditanggung anggota
masing-masing anggota sekutu.
2. Likuidasi berlangsung setiap saat setelah realisasi aktiva non kas dilakukan
(likuidasi bertahap).
2
Slamet Sugiri, Akuntansi Keuangan Lanjutan II, (Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2015),
hlm. 2.3
5
NERACA (dalam jutaan)
ASET
Kas Rp40
Piutang Usaha 120
Sediaan 120
Aset Tetap 160
Rp440
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Utang Usaha Rp160
Pinjaman dari Faikar 40
Modal Faikar 100
Modal Dias 140
Rp440
3
Ibid, 2.4
6
Des 31 Kas 120.000.000
Modal Faikar 24.000.000
Modal Dias 16.000.000
Aset tetap 160.000.000
(untuk mencatat penjualan aset
tetap dan alokasi kerugian
penjualan ke akun modal
sekutu)
Kas 100.000.000
Modal Faikar 12.000.000
Modal Dias 8.000.000
Sediaan 120.000.000
(untuk mencatat penjualan
sediaan dan alokasi kerugian
penjualan ke akun modal
sekutu)
Kas 88.000.000
Modal Faikar 19.200.000
Modal Dias 12.800.000
Piutang usaha 120.000.000
(untuk mencatat penagihan
piutang dan menghapus
piutang tak tertagih ke akun
modal sekutu)
Setelah terjadinya penjualan aset maka total kas yang tersedia untuk
melunasi kewajiban dan distribusi kepada sekutu adalah sebesar Rp348
juta. Saldo modal masing-masing sekutu adalah
= 44,8 juta
7
Modal Dias = 140 juta – 16 juta – 8 juta – 12,8 juta
= 103,2 juta
Jumlah
Utang usaha Rp160 juta
Pinjaman dari Faikar 40 juta
Kepada Faikar 44,8 juta
Kepada Dias 103,2 juta
Total Rp348 juta
Jurnal untuk mencatat distribusi final kepada kredtor dan sekutu adalah
4
Ibid, 2.5
8
Modal Sekutu Bersaldo Debit
5
Ibid, 2.6
9
menerima kas hingga seluruh kewajiban dapat dilunasi menggunakan kas
yang cukup.
6
Ibid, 2.6
7
Ibid, 2.7
10
Skedul Pembayaran Aman Persekutuan Budi, Joko, dan Made
(dalam jutaan)
Kemungkinan Modal Modal Modal
Rugi Budi Joko Made
-40% -30% -30%
Modal sekutu ( saldo Rp250 Rp300 Rp650
pinjaman)
Kemungkinan kerugian 800 (320) (240) (240)
pada aset non kas
(70) 60 410
Kemungkinan antisipasi 50 (20) (15) (15)
Kerugian
(90) 45 395
Kemungkinan rugi pada 90 (45) (45)
saldo debit Budi
0 0 Rp350
11
transaksi-transaksi yang dilibatkan benar-benar terjadi. Jurnal untuk
mencatat distribusi kas kepada Made adalah
12
yang utama adalah untuk melunasi seluruh kewajiban yang dimiliki oleh
persekutuan, sebelum kas yang tersedia dibagikan kepada para sekutu.
Pada tahun 2008, Udin dan Maria sepakat untuk membuat persekutuan
yang bergerak di bidang konstruksi bangunan, tetapi karena ada konflik
internal mereka sepakat untuk melikuidasi persekutuan segera setelah bulan
Desember 2010. Seluruh kas yang di tangan kecuali dicadangkan sejumlah
Rp100.000.000 untuk mengantisipasi kontinjensi akan didistribusikan setiap
akhir bulan sampai proses likuidasi selesai dilakukan. Rasio pembagian laba
rugi antara Udin dan Maria adalah 60:40. Informasi yang berkaitan dengan
persekutuan sebagai berikut.
13
Transaksi yang terjadiselama proses likuidasi :
Waktu Transaksi
Tabel 2.1
14
Peiode 1 Januari 28 Februari 2010 (Dalam Jutaan)
15
kas yang harus didistribusikan kepada sekutu adalah sebesar Rp600.000.000,
Rp430.000.000 kepada Udin, dan Rp170.000.000 kepada Maria. Karena
persekutuan memiliki pinjaman yang berasal dari sekutu Udin maka distribusi
pertama akan dilakukan untuk melunasi pinjaman tersebut, yaitu sebesar
Rp100.000.000, dan sisanya didistribusikan ke akun modal Udin. Bila ada
transaksi likuidasi yang menghasilkan laba atau rugi maka laba atau rugi
tersebut akan di distribusikan kepada saldo modal masing-masing sekutu
berdasarkan kesepakatan pembagian laba-rugi. Untuk penghapusan goodwill,
juga dialokasikan keakun modal masing-masing sekutu.
Tabel 2.2
SkedulPembayaranAmanPesekutuanUdindan Maria,
16
Feb 29 Modal Udin 120.000.000
Modal Maria 80.000.000
Goodwill 200.000.000
(untuk menghapus goodwill)
Feb 29 Kas 1.000.000.000
Piutang usaha 1.000.000.000
(untuk mencatat penagihan
piutang)
Feb 29 Kas 1.000.000.000
Sediaan 800.000.000
Modal Udin 120.000.000
Modal Maria 80.000.000
(untuk mencatat penjualan
sediaan, dengan
mendapatkan untung)
Feb 29 Utang usaha 1.500.000.000
Utang wesel 1.000.000.000
Kas 2.500.000.000
(untuk mencatat
pembayaran kewajiban non
sekutu)
Feb 29 Pinjaman dari Udin 100.000.000
Modal Udin 330.000.000
Kas 430.000.000
(untuk mencatat distribusi
kas kepada Udin)
Feb 29 Modal Maria 170.000.000
Kas 170.000.000
(untuk mencatat distribusi
kas kepada Maria)
17
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
18
DAFTAR PUSTAKA
19
TES FORMATIF 1
Pertanyaan No.1-7
Persekutuan Budi (60%) dan Joko (40%) berada dalam proses likuidasi.
Berikut adalah neraca persekutuan pada 1 Januari 2010:
Aset Jumlah
Kas Rp50.000
Piutang usaha Rp125.000
Sediaan Rp200.000
Total aset Rp375.000
Kewajiban dan Ekuitas
Utang usaha Rp75.000
Modal Budi Rp200.000
Modal Joko Rp100.000
Total Kewajiban Rp375.000
Pada tanggal 1 Februari 2010, persekutuan berhasil menagih piutang sebesar
Rp105.000. Keesokan harinya, sediaan persekutuan berhasil terjual sebanyak
Rp100.000. Tidak ada lagi piutang yang dapat ditagih oleh persekutuan.
Penyelesaian:
1. B. 100.000
Besar kerugian terhadap penjualan sediaan:
Terjual - Nilai buku = Rp100.000 – Rp200.000 = (Rp100.000)
2. B. Rugi Rp20.000
Besar untung/kerugian dari penagihan piutang:
Tertagih – Nilai buku = Rp105.000 – Rp125.000 = (Rp20.000) Rugi
20
3. A. 60.000
Besar alokasi kerugian likuidasi sediaan kepada Budi:
Rp100.000 x 60% = Rp60.000
4. B. 40.000
Besar alokasi kerugian likuidasi sediaan kepada Joko:
Rp100.000 x 60% = Rp40.000
Kas Rp105.000
Modal Budi Rp12.000
Modal Joko Rp8.000
Piutang usaha Rp125.000
(untuk mencatat penagihan
piutang dan menghapus piutang
tak tertagih ke akun modal sekutu)
Sekutu modal masing-masing sekutu adalah
Modal Budi = Rp200.000 – Rp60.000 – Rp12.000
= Rp128.000
Modal Joko = Rp100.000 – Rp40.000 – Rp8.000
= Rp52.000
21
Utang usaha Rp75.000
Modal Budi Rp128.000
Modal Joko Rp52.000
Total Rp255.000
Jurnal untuk mencatat distribusi final kepada kreditor dan sekutu adalah
Jan 31 Utang usaha Rp75.000
Kas Rp75.000
(untuk mencatat pembayaran
utang kepada kreditor)
22
Selama bulan Januari 2011, sediaan berhasil terjual sebesar Rp100.000.
Pada 31 Januari 2011, seluruh kas yang tersedia didistribusikan.
Penyelesaian:
ASET Nilai Untung/
Terjual
(dalam jutaan) Buku (Rugi)
Sediaan Rp100.000 Rp160.000 (Rp60.000)
Total Rp100.000 Rp160.000 (Rp60.000)
Maka dari perhitungan di atas dapat diperoleh:
Sediaan Rp160.000
9. A. 126.000
Jumlah distribusi kas kepada Udin
Rp150.000 – Rp24.000 = Rp126.000
10. C. 62.000
Jumlah distribusi kas kepada Clara
Rp80.000 – Rp18.000 = Rp62.000
11. A. 252.000
Jumlah distribusi kas kepada Maria
Rp270.000 – Rp18.000 = Rp252.000
12. C. 60.000
Besaran kemungkinan rugi yang terjadi terhadap sediaan yang belum terjual
Terjual – Nilai buku = Rp100.000 – Rp160.000 = (Rp60.000)
23