Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PENGANTAR AKUNTANSI II

LIKUIDASI PERSEKUTUAN

OLEH:

KELOMPOK 4

Nurhikma Amria (105721121823)

Ema Fitriani (105721122123)

Cahyani (105721121523)

Dosen Pengampu: Eka Merdekawati, S.Kom., SE., M.Ak

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2024
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah
yang berjudul “Likuidasi Persekutuan” ini disusun dalam rangka tugas kelompok mata
kuliah Pengantar Akuntansi II. Terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu kami
dalam menyelesaikan tugas makalah ini, dan juga tidak lupa kami menyampaikan terima kasih
kepada dosen mata kuliah Pengantar Akuntansi II Ibu Eka Merdekawati, S.Kom., SE., M.Ak
yang telah membimbing kami dalam melaksanakan tugas ini. Penulis menyampaikan dan
mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis, mahasiswa dan pembaca
semuanya. Namun, makalah ini tidak lepas dari kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik
yang membangun dari para pembaca sangat kami harapkan untuk perbaikan selanjutnya.

Makassar, 16 Maret 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL ......................................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR.................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................................. iii

BAB I.............................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 2
C. Tujuan ......................................................................................................................... 2

BAB II ............................................................................................................................................ 3

PEMBAHASAN............................................................................................................................. 3

A. Definisi Likuidasi Persekutuan................................................................................... 3


B. Pencatatan Likuidasi Persekutuan ............................................................................. 4
C. Proses Likuidasi .......................................................................................................... 7

BAB III......................................................................................................................................... 13

PENUTUP .................................................................................................................................... 13

A. Kesimpulan ............................................................................................................... 13
B. Saran ........................................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Likuidasi adalah proses pembubaran perusahaan sebagai badan hukum, yang
melibatkan pembayaran kewajiban kepada para kreditor dan pembagian harta yang tersisa
kepada para pemegang saham. Tujuan utama dari likuidasi adalah melakukan pengurusan
dan pembersihan atas harta perusahaan yang dibubarkan.
Dalam konteks persekutuan, likuidasi terjadi ketika perusahaan persekutuan tidak
memungkinkan lagi untuk melunasi kewajiban jangka pendek maupun jangka panjangnya,
dan operasional perusahaan juga tidak menguntungkan. Likuidasi dapat terjadi apabila
semua sekutu mengundurkan diri dan persekutuan dibubarkan, serta aset non-kasnya dijual.
Beberapa hal yang mendasari likuidasi persekutuan antara lain:
1. Salah satu sekutu menghendaki pembubaran: Jika salah satu sekutu menginginkan
pembubaran, likuidasi dapat dilakukan.
2. Kematian salah satu sekutu: Jika salah satu sekutu meninggal dunia dan ahli warisnya
tidak setuju untuk melanjutkan persekutuan, maka likuidasi dapat terjadi.
3. Perselisihan intern di antara sekutu: Jika terjadi konflik di antara sekutu, likuidasi bisa
menjadi solusi.
4. Salah satu sekutu dinyatakan pailit: Jika salah satu sekutu mengalami kebangkrutan,
likuidasi dapat dilakukan.
Dalam proses likuidasi, langkah-langkah yang umumnya dilakukan meliputi:
1. Konversi aktiva non-kas menjadi kas: Aset non-kas yang dimiliki oleh persekutuan
diubah menjadi uang tunai.
2. Akui keuntungan dan kerugian serta likuidasi beban: Selama periode likuidasi,
perhitungan keuntungan dan kerugian serta pengakuan atas beban yang terjadi
dilakukan.
3. Pelunasan kewajiban: Semua kewajiban yang dimiliki oleh persekutuan diselesaikan.
4. Pembagian harta: Setelah semua kewajiban terpenuhi, sisa harta dibagikan kepada para
sekutu sesuai kesepakatan.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah dalam makalah ini dapat di rumuskan sebagai
berikut:
1. Definisi likuidasi persekutuan
2. Pencatatan Likuidasi Persekutuan
3. Proses Likuidasi
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui Apa definisi likuidasi persekutuan
2. Untuk mengetahui Pencatatan Likuidasi Persekutuan
3. Untuk mengetahui Proses Likuidasi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Likuidasi Persekutuan

Saat persekutuan mengakhiri usaha, biasanya akan dilakukan penjualan aset,


pembayaran ke kreditor, dan pembagian sisa kas atau aset lainnya ke rekan-rekan
persekutuan. Proses semacam ini disebut likuidasi (liquidation) persekutuan. Meskipun
likuidasi mengacu pada pembayaran liabilitas, sering kali juga mencakup proses
mengakhiri usaha secara keseluruhan.

Saat persekutuan mengakhiri usaha dan kegiatan operasi normal tidak dijalankan.
akun-akun harus disesuaikan dan ditutup. Akun yang dibiarkan terbuka hanya akun aset,
aset kontra, liabilitas, dan ekuitas pemilik.

Likuidasi dalam konteks persekutuan merujuk pada proses pembubaran perusahaan


sebagai badan hukum. Ini melibatkan pembayaran kewajiban kepada para kreditor dan
pembagian harta yang tersisa kepada para pemegang saham. Tujuan utama dari likuidasi
adalah melakukan pengurusan dan pembersihan atas harta perusahaan yang dibubarkan.
Berikut adalah beberapa poin penting terkait likuidasi persekutuan:

1. Definisi Likuidasi Persekutuan:


 Likuidasi adalah proses formal di mana perusahaan menghentikan operasionalnya
dan mengalihkan asetnya menjadi uang tunai untuk membayar kewajiban dan
membagikan sisa harta kepada pemegang saham.
 Persekutuan merujuk pada bentuk kerjasama antara dua atau lebih pihak yang
berusaha mencapai tujuan bersama.
2. Tujuan Utama Likuidasi:
 Operasional: Likuidasi dilakukan ketika operasional perusahaan tidak
menguntungkan atau tidak memungkinkan lagi.
 Pembersihan Aset: Likuidasi memungkinkan perusahaan membersihkan asetnya
dan mengalihkannya menjadi uang tunai.
 Pembagian Kepemilikan: Pemegang saham menerima bagian dari sisa harta sesuai
dengan kepemilikan mereka.

3
B. Pencatatan Likuidasi Persekutuan
Menurut cara pembagian kasnya, likuidasi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Likuidasi Sekaligus/ Sederhana, yaitu likuidasi yang pembagian kasnya
dilakukanserentak karena realisasi non-aktivanya sekaligus.
2. Likuidasi Bertahap/ Berangsur, yaitu likuidasi yang dilakukan sesuai tersedianya
kaswalaupun realisasinya belum tuntas.
 Likuidasi Sederhana Dengan Kondisi Sekutu Secara Pribadi Masih Mampu
Pengertian Likuidasi Sederhana (Simple Liquidation) Likuidasi
sekaligus/sederhana sering disebut sebagai likuidasi serentak karena pembagian
kasnya dilakukanserentak untuk semua sekutunya. Disamping itu sering disebut juga
sebagai likuidasitunggal karena realisasi non aktivanya hanya sekali saja dan
menyeluruh. Pembagian kasdilakukan hanya sekali saja yaitu setelah semua aktiva
non-kasnya terjual dan hutangkepada pihak ketiga maupun kepada sekutu telah
dilunasi.
Terdapat 5 kemungkinan yang akan terjadi di dalam likuidasi
sederhana/sekaligus, yaitu:
1) Semua sekutu modalnya bersaldo positif.
2) Ada sekutu yang modalnya bersaldo negatif tetapi dapat ditutup dengan
utangkepada sekutu yang bersangkutan.
3) Ada sekutu yang modalnya bersaldo negatif namun tidak dapat ditutup
denganutang-piutang sekutu yang bersangkutan.
4) Kondisi Khusus: Ada sekutu yang modalnya bersaldo negatif namun sekutu
yangharus menyetor modal secara pribadi dalam keadaan tidak mampu.
5) Kondisi Khusus: Kas yang ada tidak cukup untuk melunasi Utang kepada pihak
ketiga.

Pada topik 1 akan dibahas likuidasi sederhana dengan 3 kemungkinan diatas


dimana semua sekutu dalam keadaan mampu, kemudian pada topik kedua dibahas
mengenailikuidasi sederhana dalam keadaan khusus yaitu sekutu dalam keadaan tidak
mampudan realisasi yang terlalu kecil sehingga kas tidak cukup melunasi hutang
kepada pihak ketiga.

4
a. Saldo Semua Sekutu Setelah Realisasi Bernilai Positif.

Di dalam kasus normal biasanya nilai realisasi lebih kecil daripada nilai
bukunyanamun kerugian akibat realisasi tidak begitu besar sehingga saldo
masing-masing sekutu setelah realisasi bernilai positif semua.

Langkah-langkah:

1) Realisasi nilai aktiva non-kas


2) Membagi kerugian realisasi sesuai dengan proporsi rugi-labanya
3) Pelunasan utang dagang kepada pihak ketiga
4) Pelunasan hutang sekutu dan pembagian kas sekaligus
b. Ada sekutu yang modalnya bersaldo negatif akan tetapi dapat ditutup denganutang
kepada sekutu yang bersangkutan

Rugi realisasi yang cukup besar dapat menyebabkan saldo milik sekutu
bernilainegatif (defisit) sesudah realisasi. Apabila persekutuan memiliki hutang
kepada salahseorang sekutu tersebut, maka defisit sekutu tersebut dapat ditutup
dengan hutangpersekutuan kepada sekutu.

Langkah-langkah:

1) Realisasi nilai aktiva non-kas.


2) Membagi kerugian realisasi sesuai dengan proporsi rugi-labanya.
3) Pelunasan utang dagang kepada pihak ketiga.
4) Penutupan defisit dengan pembayaran sebagian hutang sekutu.
5) Pelunasan hutang sekutu.
6) Pembagian kas.
c. Ada sekutu yang modalnya bersaldo negatif akan tetapi tidak dapat ditutup
denganutang kepada sekutu yang bersangkutan.

Rugi realisasi yang cukup besar dapat menyebabkan saldo milik sekutu
bernilai negatif (defisit) sesudah realisasi. Apabila defisit lebih besar daripada
hutangpersekutuan kepada salah seorang sekutu tersebut, maka defisit sekutu
tersebut dapatditutup dengan sebagian hutang namun akhirnya harus ditutup
sekutu yang defisittersebut dengan setoran kas.

5
Langkah-langkah:

1) Realisasi nilai aktiva non-kas.


2) Membagi kerugian realisasi sesuai dengan proporsi rugi-labanya.
3) Pelunasan utang dagang kepada pihak ketiga.
4) Penutupan defisit dengan pembayaran sebagian hutang sekutu.
5) Pembagian kas dari selisih antara modal bersih dengan penutupan defisityang
dibebankan kepada masing-masing sekutu sesuai prosentase yang
telahdikurangi prosentase sekutu tidak mampu.
C. Proses Likuidasi

Proses likuidasi digambarkan di Tampilan 4. Langkah-langkah proses likuidasi


adalah sebagai berikut.

Langkah 1 Menjual aset persekutuan. Langkah ini disebut realisasi (realization)


Langkah 2 Membagikan laba atau rugi yang diperoleh dari realisasi kepada para rekan
berdasarkan rasio pembagian laba.
Tampilan 4
Langkah-langkah dalam Likuidasi Persekutuan

Langkah 3 Membayar klaim kepada kreditor menggunakan kas yang diperoleh dari
realisasi langkah 1.
Langkah 4 Membagikan sisa kas kepada para rekan berdasarkan saldo dalam
akun modal mereka.
Sebagai ilustrasi, asumsikan bahwa Farhan, Gina, dan Hana memutuskan untuk
melikuidasi persekutuan mereka. Pada 9 April, setelah operasi persekutuan tidak dijalankan
dan menutup akun-akun, neraca saldo setelah penutupan disiapkan sebagai berikut.

6
Farhan, Gina, dan Hana membagi laba dan rugi dengan rasio 5:3:2 (50%, 30%, 20%).
Untuk menyederhanakan, asumsikan bahwa seluruh aset non-kas terjual dalam satu kali
transaksi dan seluruh liabilitas terbayar dalam satu waktu. Selain itu, aset non-kas dan
liabilitas akan digunakan sebagai nama akun yang mewakili berbagai akun aset, aset kontra,
dan liabilitas.
 Realisasi Keuntungan/Laba
Asumsikan bahwa Farhan, Gina, dan Hana menjual seluruh aset non-kas sebesar
Rp72.000.000. Dengan demikian, keuntungan sebesar Rp8.000.000 (Rp72.000.000 -
Rp64.000.000) direalisasikan. Persekutuan dilikuidasi selama bulan April sebagai
berikut.
Langkah 1. Menjual aset non-kas sebesar Rp72.000.000.
Langkah 2. Membagikan keuntungan: keuntungan sebesar Rp8.000.000 dibagikan
kepada Farhan, Gina, dan Hana dengan rasio pembagian 5:3:2 sehingga akun modal
rekan-rekan dikreditkan sejumlah berikut ini.
Farhan Rp4.000.000 (Rp8.000.000×50%)
Gina 2.400.000 (Rp8.000.000×30%)
Hana 1.600.000 (Rp8.000.000 -20%)
Langkah 3. Membayar liabilitas kepada kreditor sebesar Rp9.000.000
Langkah 4. Mendistribusikan kas kepada para rekan sisa kas sebesar Rp74.000.000
didistribusikan berdasarkan saldo modal sebagai berikut.
Farhan Rp26.000.000
Gina 24,400.000
Hana 23.600.000
Laporan likuidasi persekutuan (statement of partnership liquidation), yang
merangkum proses likuidasi ditunjukkan di Tampilan 5.

7
Tampilan 5
Laporan Likuidasi Persekutuan: Realisasi laba

Ayat jurnal untuk mencapai langkah-langkah dalam proses likuidasi adalah sebagai
berikut.
Penjualan Aset (Langkah 1):

Pembagian laba (Langkah 2):

Pembayaran liabilitas (Langkah 3):

Distribusi kas kepada para rekan (Langkah 4):

Pada Tampilan 5, kas didistribusikan kepada para rekan berdasarkan saldo akun modal
mereka. Saldo tersebut ditentukan setelah laba atas realisasi telah dibagikan kepada
para rekan dan liabilitas dibayarkan. Rasio pembagian laba seharusnya tidak
digunakan sebagai dasar untuk pembagian kas kepada para rekan.

8
 Realisasi Kerugian
Asumsikan bahwa Farhan, Gina, dan Hana menjual seluruh aset non-kas sebesar
Rp44.000.000. Dengan dem Gina, dan Hana menjual sel0.000.000 (Rp64.000.000
Rp44.000.000) direalisasikan Pean, kerugian sebesar Rp20.000.000 sebagai berikut.
Langkah 1 . Menjual aset non-kas sebesar Rp44.000.000.
Langkah 2. Membagikan kerugian: kerugian sebesar Rp20.000.000 dibagikan kepada
Farhan, Gina, dan Hana dengan rasio pembagian 5:3:2 sehingga akun modal rekan-
rekan didebit sejumlah berikut ini.
Farhan Rp10.000.000 (Rp20.000.000-50%)
Gina 6.000.000 (Rp20.000.000 x 30%)
Hana 4.000.000 (Rp20.000.000 20%)
Langkah 3. Membayar liabilitas kepada kreditor sebesar Rp9.000.000
Langkah 4. Mendistribusikan kas kepada para rekan: sisa kas sebesar Rp46.000.000
didistribusikan berdasarkan saldo modal sebagai berikut.
Farhan Rp12.000.000
Gina 16.000.000
Hana 18.000.000
Laporan likuidasi persekutuan (liquidating the partnership) yang merangkum proses
likuidasi ditunjukkan di Tampilan 6. Ayat jurnal untuk mencatat langkah-langkah
dalam proses likuidasi adalah sebagai berikut.
Tampilan 6
Laporan Likuidasi Persekutuan: Realisasi Kerugian

Penjualan Aset (Langkah 1):

9
Pembagian rugi (Langkah 2):

Pembayaran liabilitas (Langkah 3):

Distribusi kas kepada para rekan (Langkah 4):

 Realisasi Kerugian-Defisiensi modal

Pembagian realisasi atas kerugian mungkin saja lebih besar daripada saldo
akun modal para rekan. Saldo debit pada akun modal disebut defisiensi (deficiency)
yang mencerminkan klaim persekutuan terhadap rekan.

Sebagai ilustrasi, asumsikan bahwa Farhan, Gina, dan Hana menjual seluruh
aset non-kas sebesar Rp10.000.000 sehingga terdapat kerugian sebesar Rp54.000.000
(Rp64.000.000 Rp10.000.000). Likuidasi persekutuan adalah sebagai berikut.

Langkah 1. Menjual aset non-kas sebesar Rp10.000.000


Langkah 2. Membagikan kerugian: kerugian sebesar Rp54.000.000 dibagikan kepada
Farhan, Gina, dan Hana dengan rasio pembagian 5:3:2 sehingga akun modal rekan-
rekan didebit sejumlah berikut ini.
Farhan Rp27.000.000 (Rp54.000.000 x 50%)
Gina 16.200.000 (Rp54.000.000 × 30%)
Hana 10.800.000 (Rp54.000.000 x 20%)
Langkah 3. Membayar liabilitas kepada kreditor sebesar Rp9.000.000
Langkah 4. Mendistribusikan kas kepada para rekan: pembagian kerugian dialokasikan
kepada Farhan sebesar Rp27.000.000 (50% x Rp54.000.000), melebihi saldo akun
modalnya sebesar Rp22.000.000. Defisiensi sebesar Rp5.000.000 mencerminkan
jumlah terutang milik Farhan ke persekutuan. Diasumsikan Farhan membayar seluruh
defisiensi ke persekutuan, kas sebesar Rp17.000.000 didistribusikan kepada rekan-
rekan berdasarkan saldo modalnya sebagai berikut.

10
Farhan Rp 0
Gina 5.800.000
Hana 11.200.000
Langkah-langkah likuidasi persekutuan dirangkum dalam laporan likuidasi
persekutuan pada Tampilan 7.
Tampilan 7
Laporan Likuidasi Persekutuan: Realisasi Kerugian-Defisiensi Modal

Ayat jurnal untuk mencatat langkah-langkah dalam proses likuidasi adalah sebagai
berikut.
Penjualan asset (Langkah 1):

Pembagian rugi (Langkah 2):

Pembayaran liabilitas (Langkah 3):

Penerimaan dari defisiensi (Langkah 4):

Distribusi kas kepada para rekan (Langkah 4):

11
Jika rekan yang mengalami defisiensi tidak membayar kepada persekutuan,
tidak akan ada cukup kas persekutuan untuk membayar rekan-rekan yang tersisa secara
penuh. Defisiensi yang tidak diterima menjadi rugi bagi persekutuan dan dibagi di
antara saldo modal para rekan yang lain menurut rasio pembagian laba. Selanjutnya,
saldo kas akan sama dengan jumlah seluruh saldo akun modal. Kemudian, kas
dibagikan kepada sisa rekan-rekan berdasarkan saldo akun modal mereka.

Sebagai ilustrasi, asumsikan bahwa pada contoh yang sebelumnya, Farhan tidak
dapat membayar defisiensinya. Defisiensi akan dialokasikan kepada Gina dan Hana
berdasarkan rasio pembagian laba 3:2. Kas yang tersisa sebesar Rp12.000.000
kemudian didistribusikan kepada Gina (Rp2.800.000) dan Hana (Rp9.200.000) seperti
yang ditunjukkan di bawah ini.

Ayat jurnal untuk alokasi defisiensi Farhan dan mendistribusikan kas adalah
sebagai berikut.
Alokasi defisiensi (Langkah 4):

Distribusi kas kepada rekan (Langkah 4):

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem likuidasi merupakan proses atau cara akibat terjadinya pembubaran atau
perubahan terhadap perusahaan yang mengalami kerugian yang sangat besar jumlahnya
dan tidak mampu untuk membayar segala kerugian tersebut. Sehingga perusahaan
tersebut dengan terpaksa memberhentikan untuk sementara waktu kegiatan dan kinerja
perusahaannya agar tidak menimbulkan resiko-resiko yang mungkin saja dapat terjadi,
resiko merupakan aspek utama dari kehidupan manusia pada umumnya dan merupakan
factor penting dalam dunia bisnis. Resiko merupakan kemungkinan. penyimpangan
harapan yang tidak menguntungkan yaitu ketidakpastian suatu peristiwa yang tidak
diinginkan. Dengan masuknya seseorang sekutu kerja yang baru atau keluarnya sekutu
kerja atau meninggalnya seseorang sekutu maka akan membubarkan persetujuan bersama
persekutuan. Suatu persekutuan dikatakan bubar apabila persetujuan awal para sekutu
untuk menjalankan usaha bersama-sama dilanggar dan tidak berlaku lagi. Misalnya,
persekutuan secara otomatis bubar jikasalah seorang sekutu meninggal dunia. Dengan
bubarnya persekutuan firma, maka wewenang parasekutu untuk menjalankan
perusahaannya juga berakhir.
B. Saran
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah keinginan penulis atas
partisipasi para pembaca, agar sekiranya mau memberikan kritik dan saran yang sehat dan
bersifat membangun demi kemajuan penulisan makalah ini. Kami sadar bahwa penulis
adalah manusia biasa yang pastinya memiliki kesalahan. Oleh karena itu, dengan adanya
kritik dan saran dari pembaca, penulis bisa mengkoreksi diri dan menjadikan makalah ke
depan menjadi makalah yang lebih baik lagi dan dapat memberikan manfaat yang lebih
bagi kita semua.

13
DAFTAR PUSTAKA
Warren, C. S., Reeve, J. M., Duchac, J. E., Wahyuni, E. T., & Jusuf, A. A. (2018) Pengantar
Akuntansi 2. Jakarta: Salemba Empat.
https://dosen.stiealanwar.ac.id/file/content/2019/09/Likuidasi_Persekutuan_Secara_Seder
hana_mayasari.doc
https://glints.com/id/lowongan/likuidasi-adalah/
https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-likuidasi-jenis-jenis-dan-contoh-kasusnya/
https://www.coursehero.com/file/73501393/AKL1-Bab-3-Likuidasi-Persekutuan-2pdf/

14

Anda mungkin juga menyukai