PERSEKUTUAN LIKUIDASI
Di susun oleh:
NIM : 60118016
KELAS : AA5
KENDAL
2021
DAFTAR ISI
MAKALAH................................................................................................................................................1
PERSEKUTUAN LIKUIDASI...................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................................4
1.3 Tujuan................................................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................6
2.1 Disosiasi, pembubaran, terminasi, dan likuidasi persekutuan...........................................................6
2.2 Likuidasi Lumsum.............................................................................................................................8
2.3 Likuidasi Bertahap.............................................................................................................................9
2.4 Rencana Distribusi Kas....................................................................................................................10
2.5 Contoh Kasus Persekutuan Likuidasi...............................................................................................11
BAB III......................................................................................................................................................13
PENUTUP.................................................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................14
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah, puji syukur kehadirat Allah swt yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan karya ilmiah ini tidak lepas dari bantuan
beberapa pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.Oleh karena
itu, dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:
Akhir kata, semoga karya ilmiah ini dapat memberikan tambahan ilmu bagi para pembaca untuk
meningkatkan wawasan dan pengetahuan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Oleh karena adanya resiko normal yang dihadapi ketika melakukan kegiatan usaha,
mayoritas persekutuan yang dimulai pada suatu tahun tertentu kemungkinan akan menghadapi
permasalahan dalam kurun waktu 3 tahun serta mengalami pembubaran atau dissolution dan
likuidasi atau liquidation. Berakhirnya bisnis suatu persekutuan biasanya merupakan suatu
peristiwa yang emosional bagi para sekutu yang terlibat. Sekutu-sekutu tersebut mungkin telah
menaruh harapan yang tinggi atas bisnisnya serta telah menginvestasikan sejumlah besar sumber
daya pribadi dan waktu dalam bisnis itu. Akhir dari persekutuan seringkali merupakan akhir dari
impian-impian bisnis. Para akuntan biasanya mendampingi proses likuidasi dan harus mengakui
hak-hak yang sah dari sejumlah besar pihak yang terlibat dalam persekutuan: Individual, kreditor
persekutuan, pelanggan, serta pihak lain yang memiliki hubungan bisnis dengan persekutuan.
KUHP per, bagian 4, bab VIII, pasal 1646-1652, membahas secara khusus mengenai terminasi
atau berakhirnya dan pembubaran persekutuan atau diSolution. Bab ini membahas konsep
konsep yang harus diketahui oleh para akuntan jika mereka menawarkan jasa profesional pada
persekutuan yang sedang menjalani proses likuidasi.
Bagian pertama bab ini menyajikan ilustrasi yang terkait dengan kejadian dan proses likuidasi
persekutuan. Selanjutnya, bab ini menjelaskan tentang proses penutupan atau terminasi baik
melalui likuidasi lumsum (lump-sump likuidation) maupun likuidasi bertahap (installment
liquidation).
Alasan saya memilih judul “persekutuan likuidasi” karena menurut saya mudah di mengerti dan
di pahami oleh saya karena saya pernah membahas materi ini dengan kelompok saya.
PEMBAHASAN
2.1 Disosiasi, pembubaran, terminasi, dan likuidasi persekutuan.
A. Pengunduran diri atau disosiasi (disosiation)
Pengunduran diri atau disosiasi adalah konsep hukum mengenai pengunduran diri sekutu karena:
1. Sekutu meninggal
2. Sekutu secara sukarela mengundurkan diri atau misalnya pensiun
3. Keputusan pengadilan, meliputi:
a. Sekutu terlibat dalam tindakan yang melanggar hukum yang secara signifikan
berakibat negatif bagi persekutuan
b. Sekutu melanggar perjanjian persekutuan
c. Sekutu individual sudah tidak mampu melakukan tugasnya berdasarkan perjanjian
persekutuan
d. Sekutu menjadi debitur dalam kebangkrutan
Tidak semua disosiasi menimbulkan pembubaran persekutuan titik banyak disosiasi hanya
melibatkan pembelian kepemilikan sekutu yang mengundurkan diri dibandingkan melakukan
terminasi dan pembubaran bisnis persekutuan.
B.Pembubaran (dissolution)
Pembubaran atau di solution merupakan pengakhiran persekutuan. Kejadian-kejadian yang
dapat menyebabkan pembubaran dan terminasi bisnis persekutuan adalah sebagai berikut
1. Dalam persekutuan komanditer waktu-waktu, seorang sekutu dapat mengeluarkan
pemberitahuan pengunduran diri dari persekutuan. Pengunduran diri waktu-waktu ini
dapat terjadi, sebagian besar, hanya dalam bentuk pemahaman secara lisan di antara para
sekutu dan tidak ada ketentuan pasti atau tindakan spesifik yang diambil. Perjanjian
persekutuan dapat menghindari kejadian seperti ini yang dapat menyebabkan bubarnya
persekutuan dengan memasukkan, misalnya, sebuah ketentuan untuk membeli
kepemilikan sekutu yang keluar dari persekutuan.
2. Pada persekutuan yang didirikan dengan batas waktu dan tujuan tertentu, pembubaran
dapat terjadi karena seorang sekutu meninggal atau mengundurkan diri karena melakukan
kesalahan, paling tidak terdapat setengah sekutu yang tinggal memutuskan menghentikan
bisnis persekutuan, ketika semua sekutu setuju untuk menghentikan persekutuan, ketika
batas waktu atau tujuan yang dimaksud telah terpenuhi atau selesai.
3. Adanya keputusan pengadilan bahwa tujuan ekonomis persekutuan tampaknya tidak
dapat tercapai, seorang sekutu terlibat dalam suatu tindakan terkait dengan bisnis
persekutuan yang membuat bisnis persekutuan tidak mungkin dilanjutkan secara praktik,
ketika tidak memungkinkan untuk meneruskan bisnis persekutuan secara praktik sejalan
dengan perjanjian persekutuan.
4. Suatu peristiwa yang merupakan pelanggaran hukum jika diterapkan pada bagian penting
suatu kemitraan bisnis.
Pada saat pembubaran, persekutuan memulai Proses terminasi bisnis persekutuan.
Untuk mengarahkan dan meringkas proses likuidasi persekutuan, 10 laporan realisasi dan
likuidasi persekutuan harus disiapkan. Laporan ini, yang biasa disebut dengan “ laporan likuidasi
“ adalah dasar pembuatan ayat jurnal untuk mencatat likuidasi. Laporan ini menyajikan pengaruh
likuidasi terhadap akun-akun laporan posisi keuangan persekutuan dalam bentuk kertas kerja.
Laporan menunjukkan konversi aset menjadi kas, alokasi keuntungan atau kerugian kepada para
sekutu, dan di distribusi kas kepada ada para kreditor dan sekutu. Laporan tersebut adalah fitur
dasar akuntansi untuk likuidasi persekutuan dan disajikan serta diilustrasikan pada siswa bab ini.
2.2 Likuidasi Lumsum
Likuidasi lumsum merupakan suatu proses likuidasi dimana seluruh aset dikonversikan
menjadi kas dalam waktu yang sangat pendek, kreditor dibayar, dan pembayaran tunggal secara
lumsum dilakukan kepada para sekutu atas kepentingan modalnya. Meskipun kebanyakan
likuidasi persekutuan terjadi selama periode yang lebih panjang sebagaimana yang diilustrasikan
berikut ini, likuidasi lumsum merupakan titik fokus yang baik untuk Menjelaskan konsep utama
likuidasi persekutuan.
Realisasi aset
Pada umumnya sebuah persekutuan mengalami kerugian ketika menjual asetnya. Persekutuan
dapat saja melakukan penjualan atau cuci gudang karena akan tutup dimana persediaan
diturunkan nilainya sehingga mencapai dibawah harga jual normal dengan maksud untuk
mendorong penjualan dengan segera. Seringkali, persediaan yang tersisa dapat dijual kepada
perusahaan yang mengkhususkan diri dalam pembelian aset usaha yang mengalami likuidasi.
Mebel, peralatan, dan aset perusahaan lainnya dapat ditawarkan dengan harga diskon atau dijual
kepada pihak likuidator. Piutang usaha umumnya ditagih oleh persekutuan. Kadangkala
persekutuan menawarkan diskon tunai dalam jumlah besar untuk pembayaran piutang tepat
waktu yang penagihannya malah dapat menunda proses terminasi persekutuan. Alternatif yang
lain adalah piutang usaha tersebut dijual kepada perusahaan anjak piutang, yaitu perusahaan
yang mengkhususkan diri dalam pembelian piutang usaha dan dengan segera membayar uang
tunai kepada pihak penjualan piutang titik persekutuan mencatat penjualan piutang tersebut
seperti halnya penjualan aset yang lain. Secara umum, PH ajak piutang hanya membeli batang
usaha perusahaan yang paling baik dengan harga di bawah nilai tercatat, Tetapi beberapa ajak
piutang masih berminat untuk membeli seluruh utang dan membayar dengan harga yang jauh di
bawah nilai nominalnya.
Aset persekutuan komanditer masuk piutang dari Sekutu dan sejumlah konstribusi yang
disyaratkan kepada sekutu untuk menutupi defisit modal, digunakan untuk membayar kreditor
persekutuan. Liabilitas kepada sekutu Individual, misalnya, liabilitas yang diakibatkan dari
pinjaman yang dibuat persekutuan dari Sekutu, mempunyai status yang sama sebagai liabilitas
kepada kreditor pihak ketiga: kreditor di luar tidak memiliki prioritas melebihi sekutu yang
memberi pinjaman kepada persekutuan. Penting sekali bahwa pinjaman antara sekutu dan
persekutuan harus didokumentasikan secara lengkap, seperti dalam bentuk surat promes, untuk
mengidentifikasikan dengan jelas bahwa transaksi tersebut adalah pinjaman dan bukan
konstribusi modal atau penarikan. Pinjaman ini juga dikenakan bunga sampai dibayar kecuali
terdapat hal lain yang disetujui oleh persekutuan dan sekutu Individual. Pinjaman kepada dan
dari Sekutu harus diselesaikan selama proses terminasi. Jumlah yang tersisa kemudian dibayar,
dalam bentuk uang tunai, kepada para sekutu sehubungan dengan hak mereka dalam distribusi
likuidasi.
Beban likuidasi
Proses likuidasi biasanya dimulai dengan menjadwalkan aset dan liabilitas persekutuan yang
telah diketahui. Nama dan alamat kreditor serta jumlah yang terutang dari masing-masing pihak
harus dicatat. Sebagaimana umumnya terjadi, kreditor yang belum terjadwal akan diketahui
selama proses likuidasi titik proses likuidasi juga melibatkan beberapa beban seperti biaya
hukum dan akuntansi tambahan. Persekutuan juga menanggung biaya pelepasan usaha, seperti
biaya iklan khusus dan biaya mencari agen penjual peralatan yang khusus. Beban ini
dialokasikan ke akun modal para Sekutu dalam rasio distribusi laba dan rugi.
yang diperlukan untuk mencatat penjualan aktiva lain-lain dan pembebanan rugi penjualan
kepada masing-masing anggota serta proses likuidasinya adalah sebagai berikut:
a) Kas .................................................... Rp 140.000.000
Modal Adhi........................................ Rp 12.000.000
Modal Beni......................................... Rp 12.000.000
Modal Natsir....................................... Rp 8.000.000
Modal Rian......................................... Rp 8.000.000
Aktiva lain – lain ............................................ Rp 180.000.000
b). Hutang Dagang.............................. Rp 75.000.000
Kas................................................................... Rp 75.000.000
Kas................................................................. Rp 75.000.000
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
https://miswarymyusuf.blogspot.com/2017/01/makalah-likuidasi.html