Oleh karena adanya resiko normal yang dihadapi ketika melakukan kegiatan
usaha, mayoritas persekutuan yang dimulai pada suatu tahun tertentu kemungkinan akan
menghadapi permasalahan dalam kurun waktu tiga tahun serta mengalami proses
pembubaran atau terminasi (termination) dan likuidasi (liquidation). Pengakhiran bisnis
suatu persekutuan biasanya merupakan suatu peristiwa yang emosional bagi para sekutu
yang terlibat. Sekutu-sekutu tersebut mungkin telah menaruh harapan yang tinggi atas
bisnisnya serta telah menginvestasikan sejumlah besar sumber daya pribadi dan waktu
dalam bisnis itu. Akhir dari persekutuan sering kali merupakan akhir dari impian-impian
bisnis. Para akuntan biasanya mendampingi proses likuidasi dan harus mengakui hak-hak
sah dari sejumlah besar pihak yang terlibat dalam persekutuan: para sekutu individual,
kreditor persekutuan dan sekutu individu, pelanggan, serta pihak-pihak lain yang
memiliki hubungan bisnis dengan persekutuan.
Pembubaran (dissolution)
Dalam proses likuidasi, tiap sekutu yang memiliki akun modal defisit harus
melakukan kontribusi kepada persekutuan untuk menghilangkan defisit modal tersebut.
Persekutuan melakukan distribusi likuidasi, dalam bentuk kas, kepada tiap sekutu dengan
saldo modal kredit. Jika seorang sekutu gagal melakukan kontribusi untuk
menghilangkan defisit modalnya, maka seluruh sekutu harus melakukan kontribusi,
sesuai dengan proporsi pembagian kerugian, berupa tambahan jumlah yang diperlukan
untuk membayar kewajiban persekutuan.
Laporan likuidasi dan realisasi persekutuan
LIKUIDASI SEKALIGUS
Realisasi aset
Beban likuidasi
Persekutuan ABC dengan para sekutu Agung, Bagus dan Citra, pada 1 Mei 2023
dilikuidasi. Pada tahun 2022, mereka menyesuaikan persentase distribusi laba rugi
berdasarkan besarnya peran masing-masing sekutu. Hasil penyesuaian distribusi laba rugi
tersebut adalah: Agung 40%, Bagus 40% dan Citra 20%. Ringkasan neraca saldo
perusahaan per tanggal 1 Mei 2023, pada saat para sekutu memutuskan untuk melikuidasi
usaha, adalah sebagai berikut:
Persekutuan ABC
Neraca saldo
1 Mei 2023
Rekening Debet Kredit
Kas 10.000.000
Aset nonkas 90.000.000
Kewajiban 42.000.000
Modal Agung (40%) 34.000.000
Modal Bagus (40%) 10.000.000
Modal Citra (20%) 14.000.000
Total 100.000.000 100.000.000
Persamaan dasar akuntansi, yaitu Aset – Kewajiban = Ekuitas Pemilik, dapat digunakan
dalam akuntansi persekutuan. Dalam kasus ini, ekuitas pemilik adalah jumlah akun
modal sekutu adalah sebagai berikut:
Aset nonkas dijual dengan harga Rp 80.000.000 pada tanggal 1 Mei 2023 dengan
kerugian sebesar Rp 10.000.000. Kreditur eksternal dibayar sebesar Rp 42.000.000 pada
tanggal 20 Mei 2017 dan sisa kas sebesar Rp 48.000.000 didistribusikan kepada para
sekutu pada tanggal 30 Mei 2023.
Laporan realisasi dan likuidasi untuk kasus 1, berisi hanya akun-akun neraca
ditiap kolom, dimana seluruh aset nonkas disajikan dalam satu akun. Pada saat unit usaha
melakukan likuidasi, hanya akun-akun neraca yang merupakan akun relevan; sedangkan
laporan laba rugi adalah untuk kelangsungan usaha. Proses likuidasi disajikan berdasar
urutan kejadian dalam baris-baris kerja. Jadi, kertas kerja mencakup seluruh proses
realisasi dan likuidasi serta merupakan dasar ayat jurnal untuk mencatat proses likuidasi.
Observasi penting lainnya adalah sebagai berikut:
1. Saldo sebelum likuidasi diperoleh dari neraca saldo pada tanggal 1 Mei 2023
2. Kerugian sebesar Rp 10.000.000 didistribusikan langsung kepada akun modal para
sekutu.
3. Kreditur eksternal dibayarkan sebelum distribusi kas kepada para sekutu.
4. Pembayaran kepada para sekutu dilakukan dengan saldo modal kredit.
5. Saldo pascalikuidasi sebesar nol, yang menandakan bahwa seluruh akun telah ditutup
dan persekutuan benar-benar telah dilikuidasi dan dihentikan sepenuhnya.
Persekutuan ABC
Laporan likuidasi dan realisasi persekutuan
Likuidasi sekaligus
Keterangan Kas Asset Kewajiban Agung 40% Bagus 40% Citra 20%
nonkas
Saldo
sebelum
likuidasi
1 Mei
Penjualan
asset dan
distribusi
kerugian
sebesar
10.000.000
Pembayaran
untuk
kreditur
eksternal
Pembayaran
sekaligus
kepada
sekutu
Saldo
pascalikuidasi
Laporan realisasi dan likuidasi persekutuan merupakan dasar untuk ayat jurnal yang
mencatat proses likuidasi sebagai berikut:
15 Mei 2023
20 Mei 2023
30 Mei 2023
Kasus 2. Persekutuan masih solven dan timbul defisit pada akun modal sekutu
Defisit dalam akun modal sekutu dapat terjadi jika saldo kredit akun modal sekutu
terlampau rendah untuk dapat menanggung beban kerugian yang ditentukan. Defisit
modal dapat terjadi kapan saja selama proses likuidasi. Defisit tersebut dapat dihilangkan
melalui salah satu dari dua cara berikut:
1. Para sekutu menginvestasikan kas atau aset lain untuk mengeliminasikan defisit
modal.
2. Defisit modal sekutu didistribusikan kepada sekutu yang lain berdasarkan rasio
pembagian laba dan rugi yang terjadi.
2. Aset nonkas persekutuan dijual seharga Rp 35.000.000 pada tanggal 15 Mei 2023 dan
kerugian sebesar Rp 55.000.000 dialokasikan kepada akun modal para sekutu.
3. Kreditur eksternal dibayar sebesar Rp 42.000.000 pada tanggal 20 Mei 2023.
4. Oleh karena Bagus secara pribadi tidak solven, maka defisit modal Bagus sebesar
Rp 12.000.000 dialokasikan ke sekutu lainnya.
5. Sisa kas sebesar Rp 4.000.000 didistribusikan kepada para sekutu sebagai
pembayaran sekaligus pada tanggal 30 Mei 2023
Laporan realisasi dan likuidasi untuk kasus 2 sebagai berikut:
Persekutuan ABC
Laporan likuidasi dan realisasi persekutuan
Likuidasi sekaligus
Keterangan Kas Asset Kewajiban Agung 40% Bagus 40% Citra 20%
nonkas
Saldo
sebelum
likuidasi
1 Mei
Penjualan
aset dan
distribusi
kerugian
sebesar
55.000.000
Pembayaran
untuk
kreditur
eksternal
Distribusi
defisit sekutu
yang insolven
4/6 x
12.000.000
2/6 x
12.000.000
Kontribusi
Citra untuk
menutupi
modal defisit
Pembayaran
sekaligus
kepada
sekutu
Saldo
pascalikuidasi
Kasus 3. Persekutuan tidak solven dan defisit timbul dalam akun modal sekutu
Sebuah persekutuan tidak solven jika kas yang ada dan kas yang dihasilkan dari
penjualan aset tidak cukup untuk membayar kewajiban persekutuan. Dalam kasus ini,
sekutu secara individual bertanggungjawab untuk sisa kewajiban persekutuan yang belum
terbayar. Ilustrasi berikut ini menunjukan persekutuan yang tidak solven dan terdapat
defisit dalam akun modal salah satu sekutu.
1. Agung dan Citra secara pribadi masih solven dan Bagus secara pribadi tidak solven
seperti pada kasus 2.
2. Aset non kas dijual sebesar Rp 20.000.000 pada tanggal 15 Mei 2023
3. Kreditur eksternal dibayar sebesar Rp 42.000.000 pada tanggal 20 Mei 2023
Laporan realisasi dan likuidasi kasus 3 seperti berikut ini:
Persekutuan ABC
Laporan likuidasi dan realisasi persekutuan
Likuidasi sekaligus
Keterangan Kas Asset Kewajiban Agung 40% Bagus 40% Citra 20%
nonkas
Saldo
sebelum
likuidasi
1 Mei
Penjualan
aset dan
distribusi
kerugian
sebesar
70.000.000
Distribusi
defisit sekutu
yang insolven
4/6 x
18.000.000
2/6 x
18.000.000
Kontribusi
Agung dan
Citra untuk
menutupi
modal defisit
Pembayaran
untuk
kreditur
eksternal
Saldo
pascalikuidasi
Dalam kasus 3 ini Agung dan Citra melakukan kontribusi modal tambahan untuk
mengeliminasi defisit modal mereka. Ketika seorang sekutu harus menutupi defisit modal
sekutu lainnya, sekutu yang mampu menutupi dapat menuntut sekutu yang gagal
menutup defisitnya tersebut. Kegagalan Bagus sebesar Rp 12.000.000 pada kasus 2 dan
Rp 18.000.000 pada kasus 3, mengharuskan Agung dan Citra untuk menutupi modal
defisit Bagus. Agung dan Citra dapat menuntut secara hukum kepada Bagus dan
dimasukan sebagai kewajiban pribadi Bagus. Walaupun Bagus secara pribadi insolven,
Agung dan Citra kemungkinan dapat memperoleh sebagian jumlah yang ditanggungnya.