DAN INVESTASI
(Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Pengantar Akuntansi II)
Oleh :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nyalah, penulis dapat menyelesaikan Makalah tentang Modal
Saham Perseroan Terbatas dan Investasi. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Pengantar Akuntansi II.
Dalam penulisan makalah ini penulis sadar masih banyak kelemahan serta
kekurangan, dan mengharap saran serta kritik yang bersifat membangun serta memberi
wawasan pengetahuan guna penyempurnaan makalah ini. Atas saran dan kritiknya
penulis mengucapkan banyak terima kasih. Akhir kata penulis berharap semoga
makalah ini dapat berguna bagi diri sendiri dan orang lain.
Penulis
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………..4
B. Rumusan Masalah………………………………………………………….7
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………....7
BAB II PEMBAHASAN
E. Investasi…………………………………………..……………………...…16
F. Jenis Investasi……………………………………………………………….17
A. Kesimpulan………………………………………………………………...18
B. Saran……………………………………………………………………….19
3
BAB I
PENDAHULUAN
Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sedangkan pelaku usaha yang bukan
perorangan (UD).
membentuk perseroan terbatas terutama untuk bisnis yang serius dan lebih
tersedia.
untuk dapat mengikuti perkembangan jaman yang kemajuannya sangat pesat ini,
khususnya dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi baik dalam lingkup
tidak melebihi nilai nominal saham yang diambil bagian dan milikinya.
4
Eksistensi dan peranan Perseroan Terbatas di dalam masyarakat
institusi hukum sebagai bentuk badan usaha yang paling banyak dijumpai dan
dalam bentuk patungan terhadap saham-saham dalam rangka modal awal dari
mampu mengadakan kapitalisasi modal dan juga sebagai wahana yang penting
modal, sedangkan investor adalah orang atau badan hukum yang mempunyai uang
bukanlah hal yang baru dalam peradaban manusia, karena sudah sejak zaman
dahulu masyarakat sudah melakukan berbagai bentuk investasi. Hanya saja pada
dari investasi yang bersifat kebendaan dan dilakukan secara langsung menjadi
investasi terhadap modal atau bentuk-bentuk investasi baru seperti surat berharga,
Dunia investasi mulai menjadi ramai pada waktu kegiatan pencarian tanah
jajahan dilakukan oleh negara-negara Eropa. Berita tentang penemuan dunia baru
tanah tersebut. Dalam berinvestasi tentunya tidak dapat lepas dari resiko. Karena
dalam setiap investasi pasti terdapat resiko yang besarnya tergantung dari jenis
investasi tersebut dan pengetahuan para pihak yang terlibat dalam investasi
lebih besar, karena jika terjadi kematian masal ternak maka akan menimbulkan
kerugian yang sangat besar secara langsung. Tapi ada juga investasi yang cukup
atau lebih aman jika dibandingkan terhadap investasi di atas tadi seperti investasi
terhadap surat berharga di mana investor hanya akan dibebankan kewajiban sesuai
6
B. Rumusan Masalah
diatas, maka masalah yang akan dirumuskan berkaitan dengan modal saham
C. Tujuan Penulisan
Investasi.
7
BAB II
PEMBAHASAN
b. Adanya pesero yang tanggung jawabnya terbatas pada jumlah nominal saham
yang dimiliknya, sedangkan mereka semua dalam Rapat Umum Pemegang Saham
hal- hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan lain-lain
8
pengawasan terhadap perseroan dan tanggung jawabnya terbatas pada tugasnya,
Perseroan terbatas yang semula diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
Tahun 1848, Kemudian diatur dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 1995 Tentang
Perseroan, dan dewasa ini Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 telah diganti oleh
dalam Pasal 1 ayat 1 Undang- undang No. 40 Tahun 2007 berbunyi Perseroan
Terbatas, yang selanjutnya disebut Perseroan adalah badan hukum yang merupakan
persekutuan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi
pelaksanaannya.
hukum” badan hukum adalah suatu badan yang ada karena hukum dan memang
Perseroan sebagai badan hukum lahir dari proses hukum yaitu pada Pasal 1
melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam
saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta
peraturan pelaksanaannya.
dalam anggaran dasar. Perseroan dijalankan oleh suatu manajemen yang ditunjuk
melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), salah satunya adalah direksi.
9
Dalam Pasal 92 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan
(1) sesuai dengan kebijakan yang dipandang tepat, dalam batas yang ditentukan
(3) Direksi Perseroan terdiri atas 1 (satu) orang anggota Direksi atau lebih.
(4) Perseroan yang kegiatan usahanya berkaitan dengan menghimpun dan/ atau
(5) Dalam hal Direksi terdiri atas 2 (dua) anggota Direksi atau lebih, pembagian
(6) Dalam hal RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat (5) tidak menetapkan,
keputusan Direksi.
Karakteristik yang menempel pada badan usaha bisa dianalisa apakah badan
usaha tersebut tergolong dalam unit badan Perseroan Terbatas atau tidak. Secara
perkantoran.
di wilayah permukiman.
Siap disurvei.
11
B.Syarat pendirian PT secara formal berdasarkan UU No. 40/2007 adalah sebagai
berikut:
Setiap pendiri harus mengambil bagian atas saham, kecuali dalam rangka
Akta pendirian harus disahkan oleh Menteri kehakiman dan diumumkan dalam
Modal dasar minimal Rp. 50 juta dan modal disetor minimal 25% dari modal
dasar (pasal 32 dan pasal 33).
Minimal 1 orang direktur dan 1 orang komisaris (pasal 92 ayat 3 & pasal 108
ayat 3).
Pemegang saham harus WNI atau badan hukum yang didirikan menurut
hukum Indonesia, kecuali PT PMA.
diberlakukan di Indonesia ini, tentang modal selalu diatur dan selalu mengalami
melihat pula peran pentingnya modal bagi perseroan terbatas ini dari sisi
akan dapat diketahui apakah perseroan tersebut masih hidup atau sebagai
tidak menjalankan kegiatan lagi, pasiva dan aktivanya sudah dalam keadaan
12
nihil. Awalya tentang pendirian Perseroan Terbatas ini diatur oleh Kitab
Koophandel ( W.V.K ) yaitu dalam Pasal 36 sampai dengan Pasal 56. dan
untuk itu dalam pendirian perseroan terbatas maka modal dasar perseroan
) dari modal dasar harus telah disetor. (Pasal 51 KUHD). Sebagai pengganti
KUH Perdata khususnya mengenai Persero -an Terbatas, maka telah terbit
tahun 1995, dua belas tahun kemudian terbit Undang-undang No.40/ 2007
sebagai pengganti dari undang-undang no.1 / 1995. dan dari kedua undang-
undang terse-but, modal sebagai salah sat unsur yang diperlukan dalam
pendirian Perseroan Terbatas diatur dalam Pasal 24, Pasal 25, Pasal 26
2007 Perlunya modal bagi perseroan terlihat pula dalam Surat Keputu - san
1996 tanggal 11 Maret 1996, tentang Tata Cara pengajuan permohonan dan
pengesahan akta pendirian Perseroan Terbatas dalam Pasal 1 ayat (2) huruf
HT.01.01. tahun 2001 tanggal 31- 01- 2001 tentang tata cara penga juan
permohan dan pengesahan akta pendirian dan pemberian persetu- juan Akta
13
Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas Pasal 5 ayat (2)
modal ditempatkan dan modal disetor. Hanya saja dalam Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata ( BW.) tidak disebut secara jelas, namun dalam akta pendirian
seperti dikutip dibawah ini;“ Perseroan Terbatas sebagai badan usaha yang
ditetapkan bahwa semua saham yang ditempatkan harus disetor penuh agar
namun dalam penjelasan umum dan beberapa pasal mengatur pula struktur
Undang- undang No.40/ 2007 tentang Perseroan Terbatas yang berlaku saat ini
juta rupiah) Vide Pasal 32 ayat (1), berikut- nya dalam ayat (2) masih
menentukan jumlah modal yang harus disetor pada saat mendirikan perseroan
yaitu sebesar 25 % (dua puluh lima persersen) dari modal dasar harus
bukti penyetoran yang sah. Dengan demikian dapat dihitung modal yang
harus disetor dengan bukti setor yang sah pada waktu mendirikan
perseroan sebesar Rp.12.500.000,- (dua belas juta lima ratus ribu rupiah )
tentang Perseroan Terbatas, dalam Pasal 25 ayat (1) menetap- kan modal
dasar perseroan Pasal 26 menentukan jumlah modal yang harus disetor pada
saat mendirikan perseroan yaitu sebesar 50 % ( lima puluh persen) dari modal
dari modal dasar, sehingga dengan demikian jika dihitung modal yang harus
disetor dengan bukti setor yang sah (melalui Bank) pada waktu
ribu rupiah ) atau sebesar 12,5 % dari modal dasar, atau sebesar
Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah) atau 25% dari besarnya modal dasar harus
15
.
300 (tiga ratus) orang pemegang saham, dan memiliki modal disetor
Dari ketentuan tersebut diatas tercatat besarnya modal disetor pada waktu
D. PENGERTIAN INVESTASI
Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya
yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan
dimasa datang. Istilah investasi bisa berkaitan dengan berbagai macam aktivitas.
Menginvestasikan dana pada sektor rill (tanah, emas, mesin atau bangunan)
maupun asset finansial (deposito, saham atau obligasi), merupakan aktifitas yang
umum di lakukan.
konsumsi sekarang untuk digunakan dalam produksi yang efesien selam periode
16
meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat. Peranan ini bersumber dari tiga
fungsi penting dari kegiatan investasi, yakni (1) investasi merupakan salah satu
Pada dasarnya investasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu investasi pada asset
finansial dan investasi pada asset rill. Investasi pada asset finansial dapat dibagi
yang dapat diperjual belikan di pasar uang, pasar modal, atau pasar turunan.
Investasi langsung juga dapat dilakukak dengan membeli aktiva yang tidak
diperjual belikan, biasanya diperoleh dari bank komersial. Aktiva ini dapat
b. Investasi tidak langsung, yaitu dapat dilakukan dengan membeli surat berharga
17
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perseroan terbatas adalah perusahaan yang didirikan oleh beberapa orang dalam
bentuk patungan terhadap saham-saham dalam rangka modal awal dari suatu
pengurus lainnya. Di atas manajemen perusahaan ada direksi, komisaris, dan Rapat
yang sudah tiga kali diberlakukan di Indonesia ini, tentang modal selalu diatur
Terbatas yang berlaku saat ini menetapkan bahwa modal dasar Perseroan
dalam ayat (1), Selanjutnya bahwa terkait dengan ketentuan mengenai modal
perseroan Pasal 33 ayat (1) menentukan jumlah modal yang harus disetor pada
dari modal dasar harus ditempatkan dan disetor penuh, dan penyetoran itu
18
dihitung modal yang harus disetor dengan bukti setor yang sah pada waktu
ribu rupiah ).
Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang
dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dimasa
Menginvestasikan dana pada sektor rill (tanah, emas, mesin atau bangunan) maupun
asset finansial (deposito, saham atau obligasi), merupakan aktifitas yang umum di
lakukan.
B. SARAN
penarikan modal pada saat setelah modal disetor dan perseroan masih dalam
peristiwa seperti tersebut mungkin saja terjadi, maka ketentuan semacam itu
19
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Perseroan_terbatas
https://law.uii.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/ISI%20KOmplet-2_hal%2078.pdf
https://www.ojk.go.id/sustainable-finance/id/peraturan/undang-undang/Documents/5.%20UU-
40-2007%20PERSEROAN%20TERBATAS.pdf
http://repository.radenintan.ac.id/1128/3/BAB_II.pdf
20