Anda di halaman 1dari 31

KURIKLULUM 2013

Bahan Ajar

SMA/MAK KELAS XII/II

Penyusun
Citra Dewi Silaban
Fiki Vernandes
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan
hidayahnya, kami dapat menyusun bahan ajar manual untuk Bidang Keahlian Bisnis dan
Manajemen, khususnya Program Keahlian Akuntansi kelas XII mengenai utang Obligasi. Bahan
ajar ini disusun menggunakan pendekatan pembelajaran berdasarkan kurikulum nasional.
Bahan ajar ini disusun dengan tujuan utama agar peserta didik dapat mencapai
kompetensi dasar yang telah ditentukan yaitu mampu mengenal siklus akuntansi perusahaan
dagang. Di dalam bahan ajar ini dipaparkan secara singkat dan jelas materi pembelajaran serta
dilengkapi pula dengan evaluasi yang akan mendukung ketercapaian kompetensi dasar sesuai
dengan yang diharapkan.

Penyusun meyakini bahwa dalam pembuatan bahan ajar ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
penyempurnaan bahan ajar ini di masa yang akan datang. Akhir kata, penyusun mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung.

Medan, Maret 2017

Penulis

DAFTAR ISI
Kata Pengantar .............................................................................................................. i

Daftar Isi .............................................................................................................. ii

A. Kompetensi Inti ............................................................................................. 1


B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi ............................ 1
C. Tujuan Pembelajaran ..................................................................................... 2
D. Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar ................................................................. 2
E. Peta Konsep ................................................................................................... 3
F. Materi Ajar
1. Pengertian utang jangka panjang ..........................................................
2. Pengertian utang obligasi ......................................................................
3. Karakteristik Obligasi ...........................................................................
4. Jenis-jenis Utang Obligasi.....................................................................
5. Masalah yang Timbul Dalam Penerbitan Obligasi ...............................
6. Penentuan Nilai Pasar Utang Obligasi ..................................................
7. Akuntansi Utang Obligasi & Pelunasannya ..........................................
G. Rangkuman .................................................................................................... 8
H. Evaluasi ......................................................................................................... 8
Daftar Pustaka
A. Kompetensi Inti:

KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong


royong, kerdagangma, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktifdan menunjukan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan


metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidangkerja yang
spesifik untuk memecahkan masalah.

KI 4: Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


No. Kompetensi Dasar
3 3.25 Menjelaskan karakteristik, pengertian dan jenis-jenis utang obligasi serta
masalah penerbitan dan pencatatannya.
Indikator
3.25.1 Menjelaskan pengertian utang obligasi
3.25.2 Menjelaskan karakteristik utang obligasi
3.25.3 Menjelaskan jenis-jenis utang obligasi
3.25.4 Menjelaskan masalah yang timbul dalam penerbitan utang obligasi
3.25.5 Menjelaskan proses pencatatan utang obligasi
4 4.25 Mencatat transaksi yang terkait dengan utang obligasi
Indikator
4.25.1 Mencatat transaksi terkait dengan pengeluaran obligasi
4.25.2 Mencatat transaksi terkait dengan peredaran obligasi
4.25.3 Mencatat transaksi terkait dengan pelunasan obligasi
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kajian referensi dan tanya jawab peserta didik dapat :

1. Menjelaskan pengertian utang obligasi dengan benar


2. Menjelaskan karakteristik utang obligasi dengan benar
3. Menjelaskan jenis-jenis utang obligasi dengan benar
4. Menjelaskan alasan diterbitkannya utang obligasi dengan benar
5. Menjelaskan prosedur penerbitan utang obligasi dengan benar
6. Menjelaskan penentuan nilai pasar utang obligasi dengan benar
7. Menjelaskan proses pencatatan utang obligasi dengan benar
8. Mencatat transaksi terkait dengan pengeluaran obligasi dengan tepat
9. Mencatat transaksi terkait dengan peredaran obligasi dengan tepat
10. Mencatat transaksi terkait dengan pelunasan obligasi dengan tepat

D. Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar


1. Setiap peserta didik wajib mempelajari modul ini sesuai dengan kegiatan belajar yang
bersangkutan atau sesuai dengan petunjuk guru.
2. Apabila dalam mempelajari modul ini peserta didik mengalami kesulitan, hendaknya
menanyakan kepada para guru ataupun mencari lewat buku-buku penunjang lainnya.
3. Peserta didik dianjurkan untuk melengkapi referensi seperti internet, koran, buku dari
sumber lain yang relevan/sesuai dengan pembahasan bila memang diperlukan.
4. Setelah selesai kegiatan belajar yang bersangkutan, setiap peserta didik menjawab soal-
soal latihan dan menyelesaikan tugas sesuai petunjuk.
5. Bila tes hasil belajar belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) maka peserta
didik yang bersangkutan harus mengikuti program remedial sampai mencapai KKM.
6. Peserta didik yang tuntas boleh dilakukan pengayaan dengan melanjutkan pelajaran
berikutnya.
PETA KONSEP
Pengertian Utang Obligasi

Karakteristik Utang Obligasi

Jenis Obligasi

UTANG OBLIGASI

Masalah Penerbitan Pencatatan Investasi Utang Obligasi

Pencatatan Pengeluaran Utang Obligasi


Penentuan Nilai Pasar Utang
Obligasi

Pencatatan Peredaran Utang Obligasi

Akuntansi Utang Obligasi

Pencatatan Utang Obligasi

Pencatatan Utang Obligasi Sebelum Jatuh


Tempo

Pencatatan Utang Obligasi Setelah Jatuh


Tempo
Materi Ajar
A. Pengertian Utang Jangka Panjang
Utang jangka panjang adalah utang-utang yang pelunasannya akan dilakukan dalam
jangka waktu lebih dari satu tahun atau akan dilunasi dari sumber-sumber yang bukan dari
kelompok aktiva lancar.
Atau utang jangka panjang adalah utang yang jatuh temponya lebih dari satu tahun atau
satu periode akuntansi. Jatuh temponya dapat terjadi dalam 1,5 tahun atau 2 tahun atau 5 tahun
atau lebih dari itu. Utang jangka panjang biasanya timbul karena adanya kebutuhan dana untuk
membeli tambahan aset tetap, menaikkan jumlah modal kerja permanen, membeli perusahaan
lain, atau mungkin juga untuk melunasi utang-utang yang lain.
Dapat disimpulkan bahwa utang jangka panjang adalah utang yang diharapkan akan
dibayar dalam jangka waktu lebih dari satu tahun atau yang jatuh temponya lebih dari satu tahun
dan dilunasi dengan sumber-sumber yang bukan dari aktiva lancar, serta jumlah utang jangka
panjang tersebut tidak boleh melebihi jumlah modal sendiri.

B. Pengertian Utang Obligasi


Dalam a Dictionary of Economics, Business & Finance dijelaskan bahwa yang dimaksud
dengan obligasi adalah: 1) Persetujuan atau perjanjian tertulis yang telah ditetapkan pemerintah
atau selainnya. Perjanjian ini menjelaskan bahwa perusahaan mesti membayar sejumlah harta
dan bunga pada masa dan tanggal yang telah ditetapkan. 2) Perjanjian antara dua orang atau
lebih, bertujuan agar salah satu pihak mesti mempunyai kewajiban yang akan membayar hutang
kepada pihak lain.
Abdurrahman menjelaskan bahwa obligasi adalah kewajiban atau hutang yang dibuktikan
dengan sertifikat, mengenai sejumlah uang yang dinyatakan dengan syarat-syarat tertentu,
biasanya untuk tempo satu tahun atau lebih. Jadi ia merupakan suatu perjanjian bahwa pihak
perusahaan, pemerintah atau lembaga lain berjanji akan membayar uang pada masa jatuh tempo.
Obligasi adalah sekuritas hutang yang dikeluarkan oleh perusahaan dan lembaga pemerintah
untuk menjamin sejumlah besar modal atas dasar jangka panjang. Obligasi merupakan janji
formal perusahaan penerbit untuk membayar pokok dan bunga atas modal yang diinvestasikan
berupa pengembalian.
Surat obligasi merupakan surat pengakuan utang pihak yang mengeluarkan pada pihak yang
membeli (investor). Surat obligasi menunjukkan jumlah nominal, bunga dan tanggal
pembayarannya dan perjanjian-perjanjian lain, sehingga dapat dikatakan bahwa obligasi
merupakan suatu janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu
dimasa yang akan datang dan juga bunga setiap tanggal tertentu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa obligasi adalah surat pengakuan atau perjanjian hutang dari
perusahaan penerbit atau emiten (baik pemerintah maupun swasta) kepada pihak yang membeli
(investor), dimana hutang ini akan dibayar pada masa jatuh tempo, atas pinjaman tersebut,
investor akan diberi imbalan berupa bunga. Hal ini merupakan janji bagi perusahaan untuk
membayar sejumlah uang (bunga dan pengembalian pokok hutang). Berarti obligasi merupakan
utang perusahaan kepada investor, dan utang ini akan dijamin pembayarannya kembali.

C. Karakteristik dan Jenis-Jenis Utang Obligasi


1. Karakteristik Obligasi
1. Nilai obligasi (jumlah dana yang dipinjam)
Dalam penerbitan obligasi, maka perusahaan akan dengan jelas menyatakan jumlah
dana yang dibutuhkan yang dikenal dengan istilah “jumlah emisi obligasi”. Penentuan
besar kecilnya jumlah penerbitan obligasi berdasarkan aliran arus kas perusahaan,
Kebutuhan, serta kinerja bisnis perusahaan.
2. Jangka waktu obligasi
Setiap obligasi mempunyai masa jatuh tempo atau berakhirnya masa pinjaman
(maturity). Secara umum masa jatuh tempo obligasi adalah 5 tahun. Ada yang 1 tahun,
adapula yang 10 tahun. Semakin pendek jangka waktu obligasi maka akan semakin
diminati oleh investor, karena dianggap risikonya kecil.
3. Principal dan Coupon rate
Nilai prinsipal obligasi adalah sejumlah uang yang disetujui oleh penerbit obligasi agar
dibayarkan kepada pemegang obligasi pada masa jatuh tempo. Jumlah ini biasa
berhubungan dengan redemption value, maturity value, par value or face value. Coupon
rate juga disebut nominal rate, adalah tingkat bunga yang disetujui penerbit untuk
dibayar kepada pemegang obligasi setiap tahun. Besarnya pembayaran bunga setiap
tahun kepada pemilik obigasi selama jangka waktu obligasi dinamakan coupon. Tingkat
persentase coupon dikali nilai prinsipal obligasi menghasilkan besarnya coupon.
Contohnya, obligasi dengan 8% coupon rate dan nilai par nya adalah $1,000 akan
membayar bunga per tahun sebesar $80.
4. Jadwal pembayaran
Kewajiban pembayaran kupon obligasi oleh perusahaan penerbit, dilakukan secara
berkala sesuai dengan kesepakatan sebelumnya, bisa dilakukan triwulan, semesteran,
atau tahunan.
5. Diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah

2. Jenis-jenis Utang Obligasi


1) Obligasi dijamin dan obligasi tidak dijamin
Yang tergolong obligasi dijamin adalah : Obligasi hipotik yaitu obligasi
yang penerbitannya dijamin dengan suatu jaminan tertentu misalnya real estate.
Yang termasuk obligasi dijamin ini adalah Obligasi trust yang penerbitannya
dijamin oleh saham atau obligasi perusahaan lain.
Sedangkan obligasi tidak dijamin adalah obligasi yang penerbitannya
tidak dijamin dengan suatu jaminan. Obligasi ini sangat beresiko sehingga
apabila perusahaan menerbitkan obligasi jenis ini akan memberikan tingkat
bunga yang tinggi, dalam rangka untuk menarik minat calon investor.
2) Obligasi Berjangka, Obligasi Serial dan Obligasi Dapat Ditebus
Obligasi berjangka adalah obligasi yang memiliki jatuh tempo dalam
satu tanggal. Obligasi serial adalah obligasi yang memiliki jatuh tempo
secara serial atau berangsur. Obligasi dapat ditebus adalah obligasi yang
memberikan hak kepada penerbitnya untuk menebus dan menarik obligasi
tersebut sebelum jatuh temponya.
3) Obligasi Konvertibel
Obligasi konvertibel adalah suatu obligasi yang dapat dikonversi dengan
surat berharga lain pada suatu waktu setelah penerbitannya. Biasanya obligasi
jenis ini akan bisa dikonversikan ke dalam saham.
4) Obligasi Terdaftar dan Atas Unjuk
Obligasi terdaftar adalah obligasi yang diterbitkan atas nama pemilik. Obligasi atas
unjuk adalah obligasi yang tidak tercantum nama pemiliknya dan dapat ditransfer dari
satu pemilik ke pemilik lain cukup melalui penyerahan saja.

Pengelompokan obligasi (bonds) dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, yaitu:
1. Dilihat dari sisi penerbit :
a. Corporate Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik yang berbentuk
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha Swasta.
b. Government Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat.
c. Municipal Bonds: yaitu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untuk
membiayai proyek-proyek yang berkaitan dengan kepentingan public (public utility).
2. Dilihat dari sistem pembayaran bunga :
a. Zero Coupon Bonds: obligasi yang tidak melakukan pembayaran bunga secara
periodik, namun bunga dan pokok dibayarkan sekaligus pada saat jatuh tempo.
b. Coupon Bonds : obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara periodik sesuai
dengan ketentuan penerbitnya.
c. Fixed Coupon Bonds : obligasi dengan tingkat kupon bunga yang telah ditetapkan
sebelum masa penawaran di pasar perdana dan akan dibayarkan secara periodik.
d. Floating Coupon Bonds : obligasi dengan tingkat kupon bunga yang ditentukan
sebelum jangka waktu tersebut, berdasarkan suatu acuan (benchmark) tertentu seperti
average time deposit (ATD) yaitu rata-rata tertimbang tingkat suku bunga deposito
dari bank pemerintah dan swasta.
3. Dilihat dari hak penukaran / opsi :
a. Convertible Bonds : obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk
mengkonversikan obligasi tersebut ke dalam sejumlah saham milik penerbitnya.
b. Exchangeable Bonds : obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi
untuk menukar saham perusahaan ke dalam sejumlah saham perusahaan afiliasi milik
penerbitnya.
c. Callable Bonds : obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk membeli
kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.
d. Putable Bonds : obligasi yang memberikan hak kepada investor yang mengharuskan
emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi
tersebut.
4. Dilihat dari segi jaminan atau kolateralnya :
a. Secured Bonds : obligasi yang dijamin dengan kekayaan tertentu dari penerbitnya atau
dengan jaminan lain dari pihak ketiga. Dalam hal ini, termasuk didalamnya adalah :
4.a.1 Guaranteed Bonds : obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin dengan
penanggungan dari pihak ketiga.
4.a.2 Mortgage Bonds : obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin dengan
agunan hipotik atas property atau asset tetap.
4.a.3 Collateral Trust Bonds : obligasi yang dijamin dengan efek yang dimiliki penerbit
dalam portofolionya, misalnya saham-saham anak perusahaan yang dimilikinya.
b. Unsecured Bonds : obligasi yang tidak dijaminkan dengan kekayaan tertentu tetapi
dijamin dengan kekayaan penerbitnya secara umum.
5. Dilihat dari waktu jatuh temponya :
a. Term Bonds (obligasi waktu) yaitu bila obligasi yang dikeluarkan jatuh tempo pada
waktu bersamaan.
b. Serial Bonds (obligasi seri) yaitu obligasi yang jatuh temponya terbagi di dalam
beberapa tanggal.
D. Masalah Penerbitan dalam utang Obligasi
1. Alasan Diterbitkannya Utang Obligasi
Terdapat sejumlah pendapat yang menjelaskan alasan perusahaan menerbitkan obligasi,
diantaranya:
a. Keuntungan dari perusahaan apabila menerbitkan obligasi antara lain tidak adanya campur
tangan pemilik dana terhadap perusahaan dan tidak ada controlling interset oleh pemilik
obligasi terhadap perusahaan seperti halnya perusahaan yang menerbitkan saham (Suta,
2000).
b. Menurut Keown (2005), obligasi merupakan sekuritas yang sangat disukai karena biaya
untuk menerbitkannya cukup murah dibandingkan dengan mengeluarkan saham, selain itu
obligasi juga mempunyai efek tax shield bagi perusahaan.
c. Rahardjo (2004) menyatakan bahwa obligasi merupakan sumber pendanaan yang lebih
disukai perusahaan dibanding peminjaman dilembaga perbankan karena adanya pengetatan
prosedur pinjaman dilembaga perbankan sehingga pihak perusahaan yang sedang
membutuhkan dana untuk ekspansi bisnis mulai melirik instrumen obligasi sebagai salah satu
alternatif penggalangan dana.
d. Penerbitan obligasi saat ini menghasilkan cost of fund yang lebih rendah dibandingkan
dengan penminjaman kredit dari perbankan yang bunga kreditnya mencpaai 17-18%,
sedangkan tingkat bunga obligasi yang harus dibayarkan hanya sekitar 13% dan emiten
obligasi juga tidak diharuskan menyediakan jaminan kredit sebagaimana diisyaratkan jika
perusahaan mengajukan pinjaman ke bank.
e. Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006), pemegang obligasi akan menerima pendapatan
berupa bunga secara rutin selama berlakunya obligasi dan para investor juga dapat
menghasilkan pendapatan atas kenaikan nilai nominal obligasi.[6]
Dari pernyataan-pernyataan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan mungkin alasan utama
diterbitkannya obligasi adalah karena disebabkan persoalan-persoalan keuangan yang dihadapi
suatu perusahaan dan juga bisa dikarenakan perusahaan itu memiliki utang yang telah jatuh
tempo sehingga perlu mencari dana segar untuk membayarnya, serta bisa juga karena keperluan
untuk penambahan dana dalam mengembangkan perusahaannya tersebut. Dan alasan utama
kenapa obligasi menjadi alternatif pembiayaan bagi pengusaha adalah karena biaya penerbitan
obligasi lebih murah dibanding penerbitan saham, obligasi merupakan instrumen yang
berpendapatan tetap dengan kadar bunga yang rendah, serta.bondholders tidak dapat mengatur
jalannya perusahaan.

2. Prosedur Penerbitan Utang Obligasi


a. Mengajukan surat permohonan listing ke BAPEPAM
b. Laporan keuangan harus wajar tanpa syarat
c. Nilai nominal obligasi minimal Rp. 25 milyar
d. Jangka waktu jatuh tempo minimal 4 tahun
e. Telah beroperasi selama 3 tahun
f. Menghasilkan laba selama 2 tahun terakhir rupiah
g. Saldo laba yang ditahan minimal nol rupiah
h. Dewan komisaris dan dewan direksi mempunyai reputasi yang baik
Perusahaan yang menerbitkan sekuritas di pasar modal pada dasarnya menghindari proses
intermediasi keuangan. Dengan kata lain, pihak yang kelebihan dana menyerahkan langsung
dananya ke pihak yang memerlukan dana. Banyak pihak yang terlibat dalam penerbitan
sekuritas di pasar modal. Banyak pihak yang terkait tersebut antara lain dimaksudkan agar tidak
terjadi penipuan informasi kepada para pemodal.
Secara skematis prosedur penerbitan sekuritas tersebut bisa digambarkan sebagai berikut.
Perusahan berniat go public menghubungi BAPEPAM dengan menyertakan peryataan
pendaftaran. Pada waktu yang sama perusahaan melakukan kontrak pendahuluan dengan Bursa
Efek Jakarta (BEJ) denga melampirkan 1 lembar peryataan pendaftaran ke BAPEPAM.
Sebelum perusahaan yang berbentuk PT dapat menawarkan sahamnya ke pasar modal
(ditawarkan ke pasar perdana), perusahaan harus mendapatkan persetujuan dari BAPEPAM,
Berbagai pernyataan akan ditanyakan oleh BAPEPAM dan harus dipenuhi oleh perusahaan.
BAPEPAM akan melakukan review terhadap persyaratan disclosure. Apabila disetujui maka
pendaftaran tersebut menjadi efektif dan sekuritas yang ditawarkan efektif berada di pasar
perdana. perusahaan kemudian melakukan pendaftaran untuk persyaratan listing. Bursa Efek
Jakarta (BEJ) melakukan review terhadap persyaratan listing Apabila disetujui perusahaan
membayar fee ke Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan pasar tersebut terdaftar di pasar perdana.

3. Resiko Obligasi
Dalam berinvestasi pasti ada yang namanya resiko, sehingga seorang investor sebelum
melakukan investasi biasanya mengetahui apa-apa resiko atas tindakan yang dilakukannya.
Adapun resiko yang ada pada obligasi adalah sebagai berikut:
1. resiko tingkat bunga/interest rate risk
resiko ini merupakan resiko utama dalam perdagangan obligasi, karena tingkat buynga
pasar menjadi penyebab utama harga obligasi di pasar obligasi. Sehingga dapat
diambil kesimpulan tingkat bunga pasar dan obligasi berbanding terbalik.
2. risiko fluktuasi mata uang/Currrency risk
resiko ini berdampak kepada pihak investor asing. Karena turunnya nilai tukar mata
uang, sehingga berdampak kepada penukaran mata uang.
3. risiko utang/credit risk
4. risiko volatility / volatility risk
penyebab resiko ini adalah dari factor politik. Politik suatu Negara dimana investor
menanamkan modalnya.
5. risiko likuiditas/Liquidity risk
resiko liquiditas adalah dapat dilihat dari obligasi tersebut dalam pemasarannya,
apakah tersebar dalam pasar atau tidak sehingga jika obligasi tersebut tidak liquit
maka ini akan menyebabkan kerugian pihak investor.
6. risiko investasi kembali/reinvestement risk
resiko ini karena ada kesalahan dalam penghitungan terhadap pendapatan yang
seharusnya dapat di investasikan pada tingkat investasi yang wajar dalam periode
tertentu.
Sehingga timbul asumsi sebagai berikut:
-interest rate naik → reinvestement turun
- interest rate turun →reinvestement naik
7. risiko turunnya daya beli/Purchasing power (inflation) risk
resiko ini sangat dipengarui oleh invlasi suatu Negara. Pada tingkat invlasi rendah
return atas obligasi akan naik.
8. risiko perubahan peraturan dan aspek hukum/regulatory & legal
ketetapan hokum juga sangat berpengaruh kepad resiko obligasi. Jika obligasi
ditetapkan sebelum perubahan hokum maka ketika ada perubahan hokum berdampak
atas kesepakatan yang berdasrkan hokum terdahulu.

E. Penentuan Nilai Pasar Utang Obligasi


Harga jual (beli) obligasi tidak selalu sebesar nilai nominalnya. Besarnya harga
ditentukan oleh tingkat bunga obligasi. Semakin besar bunganya, harga obligasi semakin tinggi
dan sebaliknya semakin kecil bunga obligasi, semakin rendah harganya. Untuk mengetahui
apakah bunga obligasi itu itu cukup besar atau kurang, dibandingkan antara prsesntase bunga
obligasi dengan tingkat bunga dipasar. Apabila presentase bunga obligasi melebihi tingkat bunga
dipasar, maka harga jual obligasi akan diatas nilai nominal (dengan agio), tetapi bila tarif bunga
obligasi lebih rendah daripada tingkat bunga dipasar maka harganya dibawah nominal (dengan
disagio). Agio atau disagio obligasi merupakan perebedaan antara tarif bunga obligasi dengan
tingkat bunga di pasar untuk seluruh bunga obligasi yang dibayarkan. Bunga obligasi ditambah
atau dikurangi dengan agio atau disagio yang timbul pada saat pembelian menunjukkan hasil
sesungguhnya dari obligasi, disebut tarif efektif. Untuk menentukan besarnya harga obligasi
dapat dilakukan dengan cara berikut.

F. Akuntansi Utang Obligasi & Pelunasannya


Surat obligasi merupakan surat pengakuan utang pihak yang mengeluarkan pada pihak
yang membeli (investor). Surat obligasi menunjukkan jumlah nominal, bunga dan tanggal
pembayarannya dan perjanjian-perjanjian lain, sehingga dapat dikatakan bahwa obligasi
merupakan janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu di masa
yang akan datang dan juga bunga disetiap tanggal tertentu.
1. Pencatatan Investasi Obligasi
Obligasi yang dibeli untuk tujuan penanaman modal jangka panjang di catat dengan jumlah
harga perolehannya yaitu harga beli di tambah semua biaya pembelian seperti komisi, materai,
provinsi, dan lain-lain. Obligasi yang dimiliki dengan cara ditukar dengan aktiva, harga
perolehannya dihitung sebesar harga pasar aktiva tersebut.
Apabila obligasi dibeli antara tanggal pembayaran bunga, pembeli membayar harga beli
ditambah bunga berjalan, yaitu bunga sejak tanggal pembayaran bunga terakhir sampai tanggal
pembelian obligasi. Pembayaran bunga berjalan ini bukan merupakan harga perolehan obligasi.
Contoh perhitungan bunga berjalan dan pencatatan obligasi sebagai berikut :
Nona Risa Fadila membeli obligasi PT Hartamin pada tanggal 1 Mei 2005, nominal Rp.
1.000.000,- bunga 12% dengan harga beli sebesar Rp.1.000.000,- Biaya pembelian, yaitu komisi
dan materai sebesar Rp.25.000,- Bunga obligasi dibayarkan setiap tanggal 1 Maret dan 1
September. Harga perolehan obligasi dan bunga berjalan dihitung sebagai berikut:
Harga beli obligasi Rp.1.000.000,-
Komisi dan materai Rp. 25.000,-
Rp.1.025.000,-
Bunga berjalan (1 Maret – 1 Mei)
2/12 x 12% x Rp.1.000.000,- Rp. 20.000,-
Jumlah uang yang dibayarkan Rp. 1.045.000,-
Jurnal yang dibuat oleh Nona Risa Fadila untuk mencatat pembelian obligasi di atas
sebagai berikut :
Investasi obligasi Rp. 1. 025.000,-
Pendapatan bunga obligasi Rp. 20.000,-
Kas Rp. 1. 045.000,-

Dalam jurnal diatas, rekening pendapatan bunga obligasi didebit dengan jumlah Rp.
20.000,- yaitu bunga berjalan yang dibayarkan kepada penjual obligasi, sehingga pada tanggal 1
September 2005 yaitu tanggal pembayaran bunga akan dibuat jurnal sebagai berikut:
Kas Rp. 60.000,-
Pendapatan bunga obligasi Rp. 60.000,-
Perhitungan Bunga = 6/12 x 12% x Rp.1.000.000,- = Rp. 60.000,-

Apabila bunga berjalan yang dibayarkan kepada penjual obligasi didebitkan ke rekening
piutang bunga obligasi, maka jurnal pada tanggal 1 September 2005 penerimaan bunga obligasi
dicatat dengan jurnal sebagai berikut:
Kas Rp. 60.000,-
Piutang bunga obligasi Rp. 20.000,-
Pendapatan bunga obligasi Rp. 40.000,-

Di tinjau dari segi kepraktisan, akan lebih mudah bila bunga berjalan didebitkan pada
rekening pendapatan bunga obligasi.
Berikut ini diberikan 2 contoh mengenai perhitungan amortisasi agio dan akumulasi
disagio dengan metode garis lurus beserta jurnal-jurnal untuk mencatatnya.
Contoh:
(1) Pada tanggal 1 Maret 2005 dibeli obligasi, nominal Rp. 1.000.000,- bunga 12%, jatuh tempo
tanggal 31 Desember 2007 dengan harga Rp. 966.000,- termasuk komisi dan materai. Bunga
obligasi dibayarkan setiap tanggal 1 Januari dan 1 Juli tiap-tiap tahun. Pada tanggall 31
desember 2007 obligasi dilunasi oleh perusahaan yang mengeluarkan.
Perhitungan:
Harga beli Rp. 966.000,-
Bunga berjalan 2/12 x 12% x Rp. 1.000.000,- Rp. 20.000,-
Jumlah uang yang dibayarkan Rp. 986.000,-

Disagio obligasi = Rp. 1.000.000,- - Rp. 977.000,- = Rp. 34.000,- akan diakumulasikan selama
umur obligasi yaitu 34 bulan (1 Maret 2005 s.d. 31 Desember 2007).
Akumulasi disagio tiap bulan sebesar Rp. 34.000,- : 34 = Rp. 1.000,-

Transaksi Jurnal
1-3-2005
Pembelian Obligasi Penanaman modal dalam obligasi Rp. 966.000,-
Pendapatan bunga obligasi Rp. 20.000,-
Kas Rp. 986.000,-
1-7-2005
Penerimaan bunga Kas Rp. 60.000,-
6/12 x 12% x Rp. 1.000.000,-=Rp.60.000,- Pendapatan bunga obligasi Rp. 60.000,-
31-12-2005
Penyesuaian
a) Mencatat bunga 6 bulan
Piutang bunga Rp. 60.000,-
Pendapatan bunga obligasi Rp. 60.000,-
b) Akumulasi disagio Penanaman modal dalam obligasi Rp. 10.000,-
10 bulan x Rp. 1.000,-=Rp. 10.000,- Pendapatan bunga obligasi Rp. 10.000,-
1-1-2006
a) Penyesuaian kembali Pendapatan bunga obligasi Rp. 60.000,-
Piutang bunga obligasi Rp. 60.000,-
b) Penerimaan bunga Kas Rp. 60.000,-
Pendapatan bunga obligasi Rp. 60.000,-
1-7-2006
Penerimaan bunga Kas Rp. 60.000,-
6/12 x 12% x Rp.1.000.000,-=Rp. 60.000,- Pendapatan bunga obligasi Rp. 60.000,-
31-12-2006
Penyesuaian
a) Mencatat pendapatan bunga
Piutang bunga Rp. 60.000,-
Pendapatan bunga obligasi Rp. 60.000,-
b) Akumulasi disagio Penanaman modal dalam obligasi Rp. 12.000,-
12 bulan x Rp. 1.000,- = Rp. 12.000,- Pendapatan bunga obligasi Rp. 12.000,-
2007
Dalam tahun 2007 dibuat jurnal seperti dalam tahun 2006. Pada tanggal 31 Desember
2007 ketika obligasi dilunasi dibuat jurnal sebagai berikut :
Kas Rp. 1.000.000,-
Investasi Obligasi Rp. 1.000.000,-

(2) Pada tanggal 1 April 2005 dibeli obligasi, nominal Rp. 1.000.000,- bunga 12%, jatuh tempo
pembayaran 31 Desember 2007, dengan harga Rp. 1.066.000,- (termasuk komisi dan biaya
pembelian lain). Bunga dibayarkan tiap tanggal 1 Maret dan 1 September. Pada tanggal jatuh
tempo, obligasi dilunasi.
Perhitungan:
Harga beli obligasi Rp. 1.066.000,-
Bunga berjalan 1/12x12%xRp. 1.000.000,- Rp. 10.000,-
Jumlah uang yang dibayarkan Rp. 1.076.000,-

Agio obligasi sebesar Rp. 66.000,- (Rp. 1.066.000,- - Rp. 1.000.000,-) akan di amortisasi selama
pemilikan obligasi (1-4-2005 s.d. 31-12-2007) = 33 bulan.
Amortisasi agio tiap bulan + Rp. 66.000,- : 33 = Rp. 2.000,

Jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi diatas sebagai berikut :


Transaksi Jurnal
1-4-2005
Pembelian obligasi Penanaman modal dalam obligasi Rp. 1.066.000,-
Pendapatan bunga obligasi Rp. 10.000,-
Kas Rp. 1. 076.000,-
1-9-2005
Penerimaan bunga Kas Rp. 60.000,-
6/12x12%xRp. 1.000.000,-=Rp. 60.000,- Pendapatan bunga obligasi Rp. 60.000,-
31-12-2005
Penyesuaian
a) Bunga 4 bulan
Piutang bunga Rp. 40.000,-
4/12x12%xRp.1.000.000,-=Rp.40.000,- Pendapatan bunga obligasi Rp. 40.000,-
b) Amortisasi agio 9 bulan
9xRp.2000.-=Rp.18.000,- Pendapatan bunga obligasi Rp. 18.000,-
Penanaman modal dalam Rp. 18.000,-
Obligasi
1-1-2006
Reversing entry Pendapatan bunga Rp. 40.000,-
Piutang bunga Rp. 40.000,-
1-3-2006
Penerimaan bunga 6 bulan Kas Rp. 60.000,-
Pendapatan bunga obligasi Rp. 60.000,-
1-9-2006
Penerimaan bunga 6 bulan Kas Rp. 60.000,-
Pendapatan bunga obligasi Rp. 60.000,-
31-12-2006
Penyesuaian
a) Pendapatan bunga 4 bulan
Piutang bunga Rp. 40.000,-
4/12x12%xRp.1.000.000,-=Rp. 40.000,-
Pendapatan bunga obligasi Rp. 40.000,-
b) Amortisasi agio 12 bulan
12xRp.2.000,-=Rp. 24.000,-
Pendapatan bunga obligasi Rp. 24.000,-
Penanaman modal dalam Rp. 24.000,-
Obligasi

2007
Dalam tahun 2007 dibuat jurnal yang sama seperti dalam tahun 2006, sehingga pada tanggal
31 Desember 2007 rekening investasi obligasi akan menunjukkan saldo sebesar Rp. 1000.000,-.
Pada saat pelunasan obligasi yaitu tanggal 31 Desember 2007 dibuat jurnal sebagai berikut :
Kas Rp. 1.000.000,-
Investasi obligasi Rp. 1.000.000,-

Dalam contoh-contoh diatas pencatatan amortisasi agio dan akumulasi disagio dilakukan
setiap akhir periode, bersamaan dengan jurnal penyesuaian. Pencatatan itu dapat juga dilakukan
pada tiap tanggal penerimaan bunga bersama dengan jurnal yang mencatat penerimaan bunga.
2. Pencatatan Pengeluaran Obligasi
Obligasi yang dikeluarkan dicatat dalam rekeningnya sebesar nilai nominal. Dalam hal harga
jual obligasi tidak sama dengan nominal, selisihnya dicatat tersendiri yaitu bila dijual atas
nominal selisihnya dicatat dalam rekening agio obligasi, jika harga jualnya dibawah nilai
nominal, selisihnya dicatat dalam rekening disagio obligasi.
Biaya penjualan obligasi diperhitungkan sebagai pengurang harga jual dan tidak dicatat
dalam rekening tersendiri. Apabila obligasi itu dikeluarkan untuk menukar aktiva tetap,
pencatatannya dilakukan dengan jumlah sebesar harga jual obligasi. Harga jual ini dicatat
sebagai harga perolehan aktiva tetap. Jika harga jual obligasi tidak dapat diketahui, pencatatan
dapat menggunakan jumlah harga pasar (harga penilaian) aktiva tetap. Kalau harga jual obligasi
atau harga pasar aktiva tetap yang dijadikan dasar pencatatan utang obligasi itu tidak sama
dengan nilai nominal obligasi, selisihnya dicatat dalam rekening agio dan disagio obligasi.
Pengeluaran obligasi dicatat dengan 2 cara, yaitu :
(a) Yang dicatat hanya obligasi yang terjual atau
(b) Obligasi yang terjual dan yang belum terjual dicatat.
Sebagai penjelasan penggunaan kedua metode diatas, berikut ini diberikan contoh
sebagai berikut:
Pada tanggal 1 January 2005 PT Manophos merencanakan pengeluaran obligasi sebesar Rp.
1.000.000,- dengan bunga 10% per tahun. Obligasi akan dijual pada waktu yang berbeda-beda
tergantung pada kebutuhan uang. Misalnya transaksi penjualan yang terjadi seperti dibawah,
jurnal yang dibuat sebagai berikut:
a) Yang dicatat hanya obligasi yang terjual
Transaksi Jurnal
1 January 2005
Merencanakan pengeluaran obligasi 10%, Rp. Tidak Ada Jurnal
1.000.000,-
1 April 2005
Obligasi nominal Rp. 700.000,- dijual dengan Kas Rp. 735.000,-
kurs 105 Utang obligasi Rp. 700.000,-
Agio obligasi Rp. 35.000,-
18 Juli 2005
Obligasi nominal Rp. 100.000,- dijual dengan Kas Rp. 99.000,-
kurs 99% Disagio obligasi Rp. 1.000,-
Utang obligasi Rp. 100.000,-

b) Obligasi yang terjual ataupun belum terjual dicatat


1 January 2005
Merencanakan pengeluaran Obligasi yang belum terjual Rp. 1.000.000,-
obligasi 10% Rp. 1.000.000,- Otorisasi utang obligasi Rp. 1.000.000,-
1 April 2005
Obligasi nominal Rp. 700.000,- Kas Rp. 735.000,-
dijual dengan kurs 105 Utang obligasi Rp. 700.000,-
Agio obligasi Rp. 35.000,-
18 Juli 2005
Obligasi nominal Rp. 100.000,- Kas Rp. 99.000,-
dijual dengan kurs 99% Disagio obligasi Rp. 1.000,-
Utang obligasi Rp. 100.000,-

Jika pencatatan obligasi dilakukan dengan kedua cara yaitu jumlah yang diamortisasi
dicatat dalam buku, jumlah obligasi yang beredar dapat diketahui dari rekening otorisasi utang
obligasi dikurangi saldo rekening obligasi yang belum terjual.
Kadang-kadang penjualan obligasi dilakukan dengan cara pesanan lebih dahulu. Dalam
cara ini pembeli membayar uang muka dan akan melunasi pada tanggal tertentu. Dalam
penjualan obligasi melalui pesanan, surat obligasi bari diserahkan pada pembeli bila harga
obligasi sudah dilunasi. Jumlah yang belum dilunasi oleh perusahaan dicatat sebagai piutang dan
jumlah obligasi yang dipesan dikreditkan kerekening utang obligasi dipesan. Pencatatan agio
atau disagio obligasi dilakukan pada waktu pesanan diterima.

3. Obligasi Selama Dalam Peredaran


a. Pengakuan dan pembayaran bunga periodik
PT Jazz mempunyai utang obligasi yang berada dalam peredaran dengan nominal Rp100.000.
Bunga 12% per tahun dibayarkan tiap tanggal 1 April dan 1 Oktober.
Mencatat pengakuan atas kewajiban membayar bunga obligasi(tiap 1 April dan 1 Oktober):
Biaya bunga obligasi……………Rp6.000
Utang bunga obligasi…………………....Rp6.000
Mencatat pembayaran bunga obligasi:
Utang bunga obligasi............Rp6.000
Kas......................................................Rp6.000
Mencatat pengakuan biaya bunga 1 Oktober saat tutup buku (31 Des):
Biaya bunga obligasi................Rp3.000
Utang bunga obligasi......................Rp3.000

b. Amortisasi premium atau diskonto utang obligasi


PT Mez mengeluarkan 12% SHO dengan nominal Rp100.000. Bunga dibayarkan tiap
tanggal 1 Januari dan 1 Juli. SHO terjual pada tanggal 1 Januari 2000 dan jatuh tempo pada
tanggal 1 Januari 2003.
 Amortisasi metode garis lurus
1) Amortisasi premium
Harga jual SHO jika bunga efektif 10% per tahun
[6000x(1+0,1)-0,5] + [6000x(1+0,1)-1] + [6000x(1+0,1)-1,5] +[6000x(1+0,1)-2] +[6000x(1+0,1)-
2,5
] +[6000x(1+0,1)-3] +[100.000x(1+0,1)-3] = 105,701,99
Bunga obligasi 6 bulan = 6/12 x 12% x Rp100.000
= Rp6.000
Amortisasi premium 6 bulan = 1/6 x (105.701,99-100.000)
= Rp950,33
Mencatat amortisasi premium obligasi untuk 6 bulan:
Premium utang obligasi...........Rp950,33
Biaya bunga obligasi.........................Rp950,33

2) Amortisasi diskonto
Harga jual SHO jika bunga efektif 15% per tahun
[6000x(1+0,15)-0,5] + [6000x(1+0,15)-1] + [6000x(1+0,15)-1,5] +[6000x(1+0,15)-2]
+[6000x(1+0,15)-2,5] +[6000x(1+0,15)-3] +[100.000x(1+0,15)-3] = 94.141,89
Amortisasi diskonto 6 bulan = 1/6 x (100.000-94.141,89)
= Rp976,35
Mencatat amortisasi diskonto obligasi untuk 6 bulan:
Premium utang obligasi........... Rp976,35
Biaya bunga obligasi......................... Rp976,35

 Amortisasi metode bunga (interest method)


Tarif bunga efektif untuk 6 bulan = (1+0,1)0,5-1 = 0,048 atau 4,88%
Beban bunga riil = 0,048 x 105.701,99 = Rp5.158,25
Amortisasi premium = 6.000- 5.158,25 = Rp841,75
Mencatat amortisasi premium utang obligasi 1 januari-1 juli 2000:
1/7’00 Premium utang obligasi.......Rp841,75
Biaya bunga obligasi.....................Rp841,75

4. Pencatatan Utang Obligasi


Apabila obligasi dijual tidak tepat pada tanggal pembayaran bunga, pembeli obligasi
disamping membayar harga obligasi juga harus membayar bunga berjalan sejak tanggal bunga
terakhir sampai dengan tanggal pelunasan obligasi tersebut. Buga berjalan yang dibayarkan oleh
pembeli dicatat perusahaan dengan mengkredit rekening biaya bunga atau rekening utang bunga
obligasi. Apabila bunga berjalan dikreditkan ke rekening utang bunga obligasi maka pembayaran
bunga obligasi berikutnya dicatat dengan mendebit utang bunga obligasi sebesar bunga berjalan
dan sisanya didebitkan ke rekening biaya bunga. Jika bunga berjalan dikreditkan ke rekening
biaya bunga obligasi sebesar bunga yang dibayar.
Amortisasi agio atau disagio dapat dicatat setiap bulan, setiap tanggal pembayaran bunga
atau setiap akhir periode bersama dengan jurnal penyesuaian yang lain. Berikut ini adalah contoh
pencatatan utang obligasi.
Misalnya PT Risa Fadila pada tanggal 31 Desember 2005 memutuskan untuk
mengeluarkan obligasi pada tanggal 1 Mei 2006 sebesar Rp.1.000.000,- bunga 10% per tahun
dan jatuh tempo pada tanggal 5 Mei 2011. Bunga obligasi dibayarkan setiap tanggal 1 Mei dan 1
November. Seluruh obligasi dapat dijual pada tanggal 1 Juli 2006 dengan harga Rp.1.029.000,-
(yaitu harga jual Rp. 1.030.000 dikurangi biaya penjualan Rp.1.000,- ) ditambah bunga berjalan
untuk jangka waktu 1 Mei 2006 sampai dengan 1 Juli 2006. Tahun buku PT Risa Fadila adalah
tahun kalender, amortisasi agio dicatat setiap akhir periode. Umur obligasi dihitung sebagai
berikut:
2006 = 6 bulan (1 Juli sampai 31 Desember)
2007 = 12 bulan
2008 = 12 bulan
2009 = 12 bulan
2010 = 12 bulan
2011 = 4 bulan
Jumlah = 58 bulan
Dalam perhitungan umur obligasi, yang diperhitungkan adalah lamanya obligasi itu
beredar, yaitu sejak tanggal dijual sampai saat jatuh tempo. Agio obligasi sebesar Rp.29.000,-
(Rp.1.029.000,- dikurangi Rp.1.000.000,-) akan diamortisasikan selama umur obligasi yaitu 58
bulan, sehingga amortisasi agio tiap bulannya sebesar Rp.29.000,- : 58 = Rp.500,-. Transaksi
penjualan, pembayaran bunga dan amortisasi agio selama umur obligasi dicatat dalam buku-buku
PT Risa Fadila sebagai berikut:
Transaksi Jurnal
1 Juli 2006
Penjualan obligasi Kas Rp. 1.045.666,67
Harga jual Rp. 1.030.000,- Utang obligasi Rp.1.000.000,-
Biaya-biaya penjualan (Rp. 1.000,-) Agio obligasi Rp. 29.000,-
Rp. 1.029.000,- Biaya bunga obligasi Rp. 16.666,67
Bunga berjalan (1 Mei-1 Juli) =
2/12 x 10% x Rp.1.000.000,- Rp 16.666,67
Uang yang diterima Rp. 1.045.666,67
*) Dalam contoh ini bunga berjalan dikreditkan ke rekening biaya bunga obligasi.
Pada tanggal 1 November 2006 PT Risa Fadila akan membayar bunga obligasi untuk
setangah tahunn dicatat sebagai berikut:
1 November 2006
Pembayaran bunga obligasi Biaya bunga obligasi Rp.50.000,-
6/12 x 10% x Rp.1.000.000,- Kas Rp.50.000,-

Pada tanggal 31 Desember dibuat jurnal untuk menyesuaikan (adjustment) buku-buku.


Jurnal penyesuaian yang berhubungan dengan utang obligasi ada 2 macam yaitu untuk :
1) Mencatat bunga berjalan;
2) Mencatat amortisasi agio.
Bunga berjalan dan amortisasi agio untuk tahun 2006 dicatat sebagai berikut:
(1) Bunga berjalan (1 November-31 Desember) Biaya bunga obligasi Rp.16.666,67
= 2/12 x 10% x Rp.1.000.000,- Utang bunga obligasi Rp.16.666,67
= Rp.16.666,67

(2) Amortisasi agio (1 Juli-31 Desember) Agio obligasi Rp. 3.000,-


6 bulan x Rp.500,- Biaya bunga obligasi Rp. 3.000,-

Pada tanggal 1 January 2007 dibuat jurnal pembalikan (reversing entry) untuk utang
bunga obligasi, agar nanti pembayaran bunga pada tanggal 1 Mei 2007 dapat dicatat dengan cara
biasa. Jurnal pembalikan itu sebagai berikut :
1 January 2007
Jurnal Pembalikan Utang bunga obligasi Rp.16.666,67
Biaya bunga obligasi Rp.16.666,67

Pembayaran bunga obligasi dalam tahun 2007 dicatat sebagai berikut:


1 Mei 2007
Bunga = 6/12 x 10% x Rp.1.000.000,- Biaya bunga obligasi Rp.50.000,-
= Rp.50.000,- Kas Rp.50.000,-

1 November 2007
Bunga = 6/12 x 10% x Rp.1.000.000,-
Biaya bunga obligasi Rp.50.000,-
= Rp.50.000,-
Kas Rp.50.000,-

Pada tanggal 31 Desember 2007 dibuat jurnal penyesuaian untuk:


1) Mencatat bunga berjalan
2/12 x 10% x Rp.1.000.000,- Biaya bunga obligasi Rp.16.666,67
= Rp.16.666,67 Utang bunga obligasi Rp.16.666,67

2) Mencatat amortisasi agio Agio obligasi Rp. 6.000,-


12 x Rp.500,- Biaya bunga obligasi Rp. 6.000,-
Untuk tahun-tahun berikutnya (sampai dengan tahun 2011) dibuat jurnal yang sama seperti
dalam tahun 2007. Pada tanggal 1 Mei 2011 yaitu pada saat obligasi jatuh tempo dibuat jurnal
sebagai berikut:
1) Mencatat bunga obligasi dan pelunasan obligasi
Bunga = 6/12 x 10% x Rp.1.000.000,- Utang obligasi Rp.1.000.000,-
Rp. 50.000,- Biaya bunga obligasi Rp. 50.000,-
Obligasi Rp.1.000.000,- Kas Rp.1.050.000,-
= Rp.1.050.000,-
2) Mencatat amortisasi agio 4 bulan
4 x Rp.500,- = Rp.2.000,-
Agio obligasi Rp.2.000.000,-
Biaya bunga obligasi Rp.2.000.000,-

Jika agio atau disagio obligasi diamortisasi selama umur obligasi, maka pada saat jatuh
temponya, pelunasan obligasi akan dicatat dengan mendebit rekening uang obligasi dan
mengkredit rekening kas seperti dalam jurnal diatas. Tetapi apabila pada tanggal jatuh temponya
tidak dilakukan pelunasan, maka rekening utang obligasi harus ditutup dan dipindahkan
kerekening obligasi yang sudah jatuh tempo. Rekening ini termasuk dalam kelompok utang
lancar. Tetapi jika pelunasannya akan dilakukan dari dana pelunasan obligasi maka tidak
dilaporkan dalam utang lancar, tetapi dalam kelompok utang-utang lain.
5. Pelunasan Obligasi Sebelum Tanggal Jatuh Tempo
Obligasi bisa ditarik untuk dibayar kembali sebelum saat jatuh temponya. Selisih antara
jumlah pelunasan dengan jumlah nilai buku obligasi dicatat sebagai laba atau rugi karena
penarikan obligasi. Nilai buku obligasi adalah nilai nominal ditambah dengan agio yang belum
diamortisasi atau dikurangi dengan disagio yang belum diamortisasi. Apabila terdapat biaya
penjualan obligasi, maka biaya penjualan yang belum diamortisasi juga dikurangkan pada nilai
nominal obligasi. Laba atau rugi yang timbul dari pelunasan obligasi, dimasukkan dalam elemen-
elemen yang luar biasa (extra ordinary).
Obligasi yang ditarik dari peredaran dapat dipisahkan menjadi 2, yaitu:
1. Obligasi yang ditarik dan tidak akan dijual kembali
Dalam keadaan seperti ini, rekening utang obligasi didebit sebesar jumlah nominal obligasi
yang ditarik.
2. Obligasi yang ditarik nantinya akan dijual kembali
Dalam keadaan seperti ini, pada waktu penarikan obligasi yang didebit adalah rekening
treasury bonds. Rekening treasury bonds ini bukannya rekening aktiva, tetapi merupakan
pengurang terhadap rekening utang obligasi. Treasury bonds ini didebit dengan jumlah nilai
nominal, jika obligasi dijual lagi, maka rekening ini juga dikredit dengan jumlah nilai
nominal. Selisih antara nilai nominal dengan jumlah uang yang diterima dalam penjualan
treasury bonds dicatat sebagai agio atau disagio.
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas di bawah ini diberikan contoh penarikan
obligasi sebelum jatuh tempo.
Misalnya PT Risa Fadila pada tanggal 31 Desember 2005 memutuskan untuk
mengeluarkan obligasi pada tanggal 1 Mei 2006 sebesar Rp.1.000.000,- bunga 10% per tahun
dan jatuh tempo pada tanggal 5 Mei 2011. Bunga obligasi dibayarkan setiap tanggal 1 Mei dan 1
November. Seluruh obligasi dapat dijual pada tanggal 1 Juli 2006 dengan harga Rp.1.029.000,-
(yaitu harga jual Rp. 1.030.000 dikurangi biaya penjualan Rp.1.000,- ) ditambah bunga berjalan
untuk jangka waktu 1 Mei 2006 sampai dengan 1 Juli 2006. Tahun buku PT Risa Fadila adalah
tahun kalender, amortisasi agio dicatat setiap akhir periode. Umur obligasi dihitung sebagai
berikut:
2006 = 6 bulan (1 Juli sampai 31 Desember)
2007 = 12 bulan
2008 = 12 bulan
2009 = 12 bulan
2010 = 12 bulan
2011 = 4 bulan
Jumlah = 58 bulan
PT Risa Fadila, pada tanggal 1 Juli 2008 ditarik sebesar Rp.200.000,- dengan kurs 102.
Jurnal yang dibuat untuk mencatat penarikan obligasi pada tahun 2008 sebagai berikut:
Transaksi Jurnal
1 Juli 2008
a) Amortisasi agio 6 bulan
Agio obligasi Rp.600,-
= 6 x Rp.500,- x Rp.200.000,- = Rp.600,-
Biaya bunga obligasi Rp.600,-
Rp.1.000.000,-
b) Pembayaran bunga berjalan
1 Juli = 2/12 x 10% x Rp.1.000.000,- Biaya bunga obligasi Rp.3.333,33
Kas Rp.3.333,33
= Rp.3.333,33
c) Perhitungan laba rugi Utang obligasi Rp.200.000,-
Nominal obligasi Rp.200.000,- Rugi penarikan obligasi Rp. 600,-
Agio Rp.5.800,- Agio obligasi Rp. 3.400,-
Amortisasi agio Kas Rp. 204.000,-
2006:
6 x 500 x Rp200.000,-=Rp600,-
Rp.1.000.000,-
2007:
12 x 500 x Rp200.000,-=Rp1.200,-
Rp.1.000.000,-
2008:
6 x 500 x Rp200.000,-=Rp600,-
Rp.1.000.000,- Rp.2.400,-
Rp.3.400,-
Nilai buku obligasi Rp.203.400,-
Jumlah pelunasan (Rp.204.000,-)
Rugi penarikan obligasi Rp .6.00,-

Sesudah penarikan obligasi ini, pembayaran bunga setiap tanggal 1 November dan 1 Mei
adalah dari jumlah Rp.800.000,- yaitu obligasi yang masih beredar. Amortisasi premium untuk
tahun 2008 dan seterusnya tidak lagi sebesar Rp.500,- per bulan, tetapi sebesar Rp.400,- yaitu
Rp.500,- dikurangi
200.000 x Rp.500,- = Rp.100,-
1.000.000
Obligasi ditarik sebagai pelunasan
Pada contoh PT Mez, utang obligasi dilunasi pada tanggal 1 April 2001 dengan kurs 101.
1) Harga jual dengan bunga efektif 10%
Pembayaran bunga 3 bulan = 3/12x12%x100.000= Rp3.000
Amortisasi premium 3 bulan = 3/6x950,33 = Rp475,165
Mencatat beban bunga dan amortisasi premium 1 Jan-1 April’01:
1/4’01 Biaya bunga obligasi.........Rp2.524,835
Premium utang obligasi....Rp 475,165
Kas..................................................Rp3.000
Kurs pelunasan = 101%x100.000 = Rp101.000
Sisa premium obligasi 1/1’01 = Rp3.801,33
Amortisasi untuk 3 bulan = 3/6x950,33 = Rp 475,165
Sisa premium per 1/4’01 = Rp3.326,165
Mencatat pembayaran untuk melunasi utang obligasi yang jatuh tempo tanggal 1 Januari’03:
1/4'01 Utang obligasi..........Rp100.000
Premium utang obl...Rp 3.326,165
Laba pelunasan utang obl..........Rp 2.326,165
Kas..................................................Rp101.000
2) Harga jual dengan bunga efektif 15%
Pembayaran bunga 3 bulan = 3/12x12%x100.000 = Rp3.000
Amortisasi diskonto 3 bulan = 3/6x976,35 = Rp488,175
Mencatat beban bunga dan amortisasi premium 1 Jan-1 April’01:
1/4’01 Biaya bunga obligasi.........Rp3.488,175
Diskonto utang obligasi.............Rp 488,175
Kas..................................................Rp3.000
Kurs pelunasan = 101%x100.000 = Rp101.000
Sisa diskonto obligasi 1/1’01 = Rp3.905,41
Amortisasi untuk 3 bulan = 3/6x976,35 = Rp 488,175
Sisa diskonto per 1/4’01 = Rp3.417,235
Mencatat pembayaran untuk melunasi utang obligasi yang jatuh tempo tanggal 1 Januari’03:
1/4'01 Utang obligasi..........Rp100.000
Rugi pelunasan obl.. Rp 4.417,235
Diskonto utang obl.....................Rp 3.417,235
Kas...............................................Rp 101.000
o Obligasi ditarik sebagai Treasury Bonds
1) Harga jual dengan bunga efektif 10%
Mencatat beban bunga dan amortisasi premium 1/1’01-1/4’01:
1/4’01 Biaya bunga obligasi...........Rp2.524,845
Premium utang obligasi......Rp 475,165
Kas............................................Rp3.000
Mencatat pelunasan utang obligasi yang jatuh tempo:
1/4’01 Treasury bonds....................Rp100.000
Premium utang obligasi.......Rp 3.326,165
Laba pelunasan obligasi.............. Rp 2.326,165
Kas..................................................Rp101.000
2) Harga jual dengan bunga efektif 15%
Mencatat beban bunga dan amortisasi diskonto 1/1’01-1/4’01:
1/4’01 Biaya bunga obligasi...........Rp3.488175
Diskonto utang obligasi...... Rp 488,175
Kas............................................Rp 3.000
Mencatat pelunasan utang obligasi yang jatuh tempo:
1/4’01 Treasury bonds....................Rp100.000
Rugi pelunasan obligasi……. Rp 4.417,235
Diskonto utang obligasi....... Rp 3.417,235
Kas...................................................Rp101.00
5. Pelunasan utang obligasi pada tanggal jatuh tempo
Pada contoh PT Mez diatas, utang obligasinya dilunasi pada tanggal jatuh temponya yaitu 1
Januari 2003 sebesar nilai nominalnya.
Mencatat pelunasan utang obligasi yang telah jatuh tempo:
1/1’03 Utang obligasi..........Rp100.000
Kas...........................................Rp100.000
Daftar Pustaka
Zaki, Baridwan. 2008. Intermediate Accoounting. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta
Muawanah, Umi. 2008. Konsep Dasar Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Jilid 1 untuk SMK.
Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Lasmy, Dewi. 2015. Modul Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjut. Jakarta : Direktorat
Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan

Anda mungkin juga menyukai