Disusun Oleh :
UNIVERSITAS BENGKULU
2020
Article I. KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
kekuasaan-Nya kita diberi masih diberi kesehatan dan nikmat akal. Sholawat
beserta salam tak lupa kita curahkan kepada baginda kita Nabi Muhammad,
keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman. Aamiin.
Penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu baik secara materil maupun secara non materil. Makalah ini berisi
tentang Audit Liabilitas Jangka Panjang disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Auditing II.
Semoga tugas makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai
referensi dalam belajar para mahasiswa ataupun para pembaca. Kami juga
meminta maaf apabila ada kekurangan ataupun kesalahan dalam penulisan dan
pembahasan materi yang tidak lengkap ataupun kurang penjelasan.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Kewajiban jangka panjang merupakan kewajiban yang dapat
dibayar lebihdari 1 tahun atau 12 bulan. Kewajiban jangka panjang juga
sering disebutsebagai debt-financing, artinya kegiatan pendanaan yang
dilakukan dengancara meminjam atau berhutang. Dan akan dilunasi dari
sumber-sumber yang bukan dari kelompok aktiva lancar, seperti
peralatan, gedung, tanah, investasisaham atau investasi obligasi jangka
panjang, dan sebagainya.utang
jangka panjang ini dibagi menjadi 2 jenis, yaitu hutang hipotik dan obligas
i. Dari jenis-jenis tersebut memiliki pengertian,pemahan
dan cara mengerjakan yang berbeda satu sama lain.
Libilitas atau utang jangka panjang ini dibagi menjadi 3 jenis, yaitu
utang hipotik,utangwesel dan obligasi. Dari jenis-jenis tersebut memiliki
pengertian, pemahan dancara mengerjakan yang berbeda satu sama lain.
Utang jangka panjang biasanyatimbul karena adanya kebutuhan dana
untuk pembelian tambahan aktiva tetap,menaikan jumlah modal kerja
permanen, membeli perusahaan lain atau mungkin juga untuk melunasi
utang-utang yang lain.
Ada banyak instrument investasi yang tersedia di pasaran saat ini,
namunpada umumnya terdiri atas Obligasi, Saham, Derivatif, Reksadana
dan Valuta Asing. Dan dimakalah ini akan di bahas tentang kewajiban
jangka panjang yangmeliputi utang wesel,utang hipotik dan obligasi.
III. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian liabilitas jangka Panjang
2. Memahami macam-macam liabilitas jangka Panjang
3. Mengetahui tujuan dan prosedur liabilitas jangka panjang
IV. MANFAAT
1. Dapat mengetahui atau mengelompokkan liabilitas jangka
Panjang menurut pengertian
2. Dapat mengetahui lebih rinci berbagai bentuk libilitas jangka
Panjang
3. Dapat mengetahui tujuan serta prosedur liabilitas jangka
Panjang yang digunakan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
Liabilitas (dalam bahasa Inggris disebut: liability) merupakan utang yang
harus dilunasi berupa uang atau pelayanan yang harus dibayarkan pada pihak lain
diwaktu yang datang. Liabilitas disebut juga sebagai kebalikan dari aset. Contoh
liabilitas seperti pinjaman uang yang diberikan oleh pihak lain dan juga termasuk
pajak. Pada dasarnya, liabilitas diartikan sebagai kewajiban.
Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) , penyajian laporan
keuangan, istilah kewajiban diganti dengan liabilitas. Liabilitas dapat berupa
kewajiban hukum maupun kewajiban konstruktif.
Dalam pencatatan akuntansi, pengertian liabilitas sendiri bermakna cukup
luas, tak hanya soal utang atau pinjaman. Namun juga bisa berasal dari transaksi,
peristiwa bisnis, pertukaran aset, atau apa pun bentuknya yang bisa memberikan
manfaat ekonomi di kemudian hari. Contohnya, dalam dunia perbankan. Akan
tetapai, liabilitas tetap menjurus ke kewajiban.
Dalam dunia akuntansi, liabilitas memiliki beberapa karakteristik:
1. Segala jenis pinjaman dari perseorangan atau bank untuk meningkatkan
pendapatan bisnis.
2. Tanggung jawab kepada pihak lain yang memerlukan penyelesaian melalui
transfer aset berupa penyediaan layanan atau transaksi lain di masa depan
dan menghasilkan manfaat ekonomi.
3. Tugas dan tanggung jawab pada pihak lain, baik meninggalkan sedikit atau
tidak sama sekali kebijakan untuk menghindari penyelesaian.
4. Peristiwa atau transaksi yang telah terjadi dan menimbulkan tanggung
jawab entitas.
Liabilitas dimasukkan dalam neraca dengan saldo normal kredit. Biasanya
dibagi menjadi dua kelompok, yaitu liabilitas jangga pendek (Current Liabilities)
atau kewajiban lancar dan liabilitas jangka panjang (Long Term Liabilities) atau
kewajiban tidak lancar: Namun dalam laporan keuangan terdapat liabilitas yang
dijadikan sebagai lampiran yaitu, liabilitas kontinjensi (Contingent Liabilities).
Merupakan liabilitas yang penyelesaiannya melebihi satu periode akuntansi
atau lebih dari satu tahun. Liabilitas ini pada dasarnya dikenakan bukan dan
pambayarannya dapat dicicil. Namun, liabilitas jangka panjang ini juga bisa
menjadi liabilitas jangka pendek jika jatuh temponya dalam satu tahun.
Kriteria liabilitas jangka panjang sebagai berikut:
1. Tanggal jatuh temponya kurang lebih dalam 1 periode akuntansi atau 1
tahun, bahkan bisa lebih dari itu.
2. Ada aset atau barang jaminan, bisa berupa sertifikat, BPKB (Bukti Pemilik
Kendaraan Bermotor), atau surat berharga lainnya.
3. Pembayaran dilakukan dengan cara cicilan atau berjangka, dengan
menggunakan bunga sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.
4. Didapat dari lembaga keuangan atau supplier yang menyediakan utang
jangka panjan.
Jenis-jenis liabilitas jangka panjang sebagai berikut:
1. Pinjaman bank
2. Obligasi
3. Hipotek
4. Surat hutang
2. Obligasi
Obligasi (bond) adalah kontrak jangka panjang dimana peminjam
dana setuju untuk membayar bunga dan pokok pinjaman pada tanggal
tertentu kepada pemegang obligasi tersebut (Brigham dan Houston, 2009).
Obligasi merupakan salah satu pilihan investasi yang sangat diminati
investor, karena obligasi memiliki pendapatan yang bersifat tetap.
Dewasa ini obligasi sabagai salah satu modal hutang yang
diperdagangkan mulai banyak diminati perusahaan sebagai salah satu alternatif
sumber pendanaan. menurut kepres RI No.775/KMK/001/1982 (Manan, 2007
dalam Prihatiningsih,2009), obligasi adalah Jenis Efek berupa surat
pengakuan hutang atas pinjaman uang dari masyarakat dalam bentuk
tertentu, untuk jangka waktu sekurang-kurangnya 3 tahun dengan menjanjikan
imbalan bunga yang jumlah serta saat pembayarannya telah ditentukan terlebih
dahulu oleh Emiten.Menurut Sulistyastuti (Arif, 2011) yang dimaksud dengan
obligasi (bond) adalah sekuritas berpendapat tetap (fixedincome securities)
yang diterbitkan sehubugan dengan perjanjian hutang.
Dalam melakukan pembelian obligasi, investor di pasar modal itu
sendiri bisa mendapatkan keuntungan, yakni mendapatkan tingkat suku
bunga (kupon), selain itu bisa menghasilkan pendapatan atas kenaikan
nilai nominal obligasi ke harga premiun tersebut di pasar sekunder.
3. Hipotek
Hypotheca berasal dari bahasa latin, dan hypotheek dari bahasa Belanda,
yang mempunyai arti "Pembebanan". Satu kreditur yang mempunyai kedudukan
istimewaadalah kreditur pemegang hipotik. Hipotik diatur dalam KUH Perdata
buku II BabXII pasal 1162 sampai dengan pasal 1232.Hipotek atau dalam bahasa
Inggris disebut juga dengan mortgage merupakan hutang yang dilakukan dengan
memberikan hak tanggungan properti dari peminjamke pemberi pinjaman sebagai
jaminan atas kewajiban pembayaran utang.
Dalam hipotek, peminjam masih bisa menggunakan ataupun
memanfaatkan properti tersebut. Nantinya, apabila utang atau kewajibannya sudah
dibayar lunas maka tanggunganakan properti tersebut akan gugur.Hipotek
biasanya digunakan oleh seseorang ataupun pelaku bisnis untuk membeli properti
saat tidak mempunyai cukup uang. Nilai pembelian properti tersebuttidak perlu
dibayar lunas di muka. Sebagai gantinya, peminjam harus melunasi utangtersebut
selama periode tertentu yang biasanya bertahun-tahun ditambah dengan bunga
pinjaman.
Jika utang tersebut sudah lunas, maka peminjam akan bebas dan properti
tersebut bisa diambil lagi keseluruhan haknya.Karena hipotek termasuk juga
sebagai hak atau klaim atas properti, maka saatmeminjam uang, peminjam akan
menggunakan properti tersebut sebagai jaminan.Artinya, apabila peminjam gagal
untuk membayarkan utangnya atau berhentimembayar hipotek, maka pemberi
pinjaman boleh menyita properti yang dijadikan jaminan tersebut.
4. Kewajiban Lease
Merupakan sebuah kesepakatan sewa, dimana pihak penyewa sudah sepakat
dengan pihak lessor untuk membayar sewa atas penggunaan aset. Ini masuk pada
jenis hutang jangka panjang karena memang periodenya lebih dari 12 bulan atau
satu tahun.
5. Pasca Pensiun
Kewajiban pensiun masuk pada hutang jangka panjang karena dana pensiun ini
diberikan secara berkala. Sudah menjadi kewajiban bagi pemberi kerja untuk
mendanai program pensiun. Jadi ada iuran yang perlu disetorkan secara berkala ke
dana pensiun yang ada, sehingga ini masuk menjadi salah satu hutang panjang.
A. Integritas Manajemen
Perubahan akuntansi
Perubahan entitas
Fluktuasi acak
Salah saji
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Liabilitas jangka panjang digunakan untuk menunjukan utang-utang yang
pelunasannya akan dilakukan dalam waktu lebih dari satu tahun atau akan dilunasi
dari sumber-sumber yang bukan dari kelompok aktiva lancar. Apabila
perusaahaan membutuhkan tambahan modal kerja tetapi tidak dapat melakukan
emisi saham baru, dapat dipenuhi dengan cara mencari utang jangka panjang.
Dalam hal sulit mencari utang yang jumlahnya besar dari satu sumber perusahaan
dapat mengeluarkan surat obligasi. Surat obligasi ini akan dapat di jual bila
reputasi perusahaan cukup baik dan dipandang akan tetap berdiri selama jangka
waktu beredarnya obligasi tersebut. Harga jual obligasi tergantung pada tarif
bunga obligasi. Semakin besar bunganya, harga jual obligasi tersebut akan
semakin tinggi dan sebaliknya semakin rendah tingkat bunga obligasi harga
jualnya akan semakin rendah. Pengeluaran obligasi dari suatu perusahaan dapat
dilakukan dengan cara penjualan langsung atau melalui lembaga-lembaga
keuangan.