Anda di halaman 1dari 14

MODUL PERKULIAHAN

PENGANTAR
AKUNTANSI II (3 SKS)

Liabilitas Tidak Lancar


Dasar-dasar obligasi, Akuntansi untuk
penerbitan dan penarikan obligasi, Akuntansi
untuk wesel bayar jangka panjang, Penyajian
dan Analisis Laporan Keuangan

Tatap Muka Kode Mata Kuliah : W1219011


Fakultas : Bisnis dan Ilmu Sosial

Program Studi : Akuntansi 05 Disusun Oleh


MM
: Ika Puji Saputri, SE.,
ABSTRAK TUJUAN
Hutang jangka panjang digunakan untuk
Mahasiswa mampu menjelaskan
menunjukan utang-utang yangpelunasannya
Liabilitas tidak lancar: dasar-dasar
akan dilakukan dalam waktu lebih dari satu tahun
obligasi, akuntansi untuk penerbitan
atau akan dilunasi dari sumber-sumber yang
dan penarikan obligasi, akuntansi
bukan dari sumber aktiva lancar. Utang jangka
untuk wesel bayar jangka panjang,
panjang juga sering disebut sebagai debt-
penyajian dan analisis laporan
financing, artinya kegiatan pendanaan yang
keuangan.
dilakukan dengan cara meminjam atau berutang.

2021 Pengantar Akuntansi II


2 Ika Puji Saputri, SE., MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
PEMBAHASAN
 Pendahuluan
Hutang merupakan instrumen yang sangat sensitif terhadap nilai perusahaan.
Nilai perusahaan ditentukan oleh struktur modal. Semakin tinggi proporsi hutang, maka
semakin tinggi harga saham. Namun pada titik tertentu peningkatan hutang akan
menurunkan nilai perusahaan karena manfaat yang diperoleh dari penggunaan hutang
lebih kecil dari pada biaya yang ditimbulkan. Para pemilik perusahaan lebih suka
menciptakan hutang pada tingkat tertentu yang menaikkan nilai perusahaan.
Hutang jangka panjang adalah kewajiban kepada pihak tertentu yang harus
dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu perioda akuntansi (1 th) dihitung dari tanggal
pembuatan neraca per 31 Desember.
Perusahaan untuk memperoleh sumber ekonomi yang akan digunakan
membelanjai kegitan khususnya yang bersifat jangka panjang, perusahaan dapat
mengeluarkan sertifikat berarti membuat perjanjian hutang, menyatakan pembuat
bersedia membayar bunga atas pinjaman tersebut secara periodik selama jangka
waktunya.
Pembayaran dilakukan dengan kas namun dapat diganti dengan asset tertentu.
Dalam operasional normal perusahaan, rekening hutang jangka panjang tidak pernah
dikenai oleh transaksi pengeluaran kas. Pada akhir perioda akuntansi bagian tertentu
dari hutang jangka panjang berubah menjadi hutang jangka pendek. Untuk itu harus
dilakukan penyesuaian untuk memindahkan bagian hutang jangka panjang yang jatuh
tempo menjadi hutang jangka pendek.

 Liabilitas Tidak Lancar: Dasar-dasar obligasi akuntansi untuk penerbitan


dan penarikan obligasi, akuntansi untuk wesel bayar jangka panjang,
penyajian dan analisis laporan keuangan
 Liabilitas Tidak Lancar
Hutang jangka panjang digunakan untuk menunjukan utang-
utang yangpelunasannya akan dilakukan dalam waktu lebih dari satu tahun atau
akan dilunasi dari sumber-sumber yang bukan dari sumber aktiva lancar. Utang
jangka panjang juga sering disebut sebagai debt-financing, artinya kegiatan
pendanaan yang dilakukan dengan cara meminjam atau berutang. Dan akan dilunasi
dari sumber-sumber yang bukan dari kelompok aktiva lancar, seperti peralatan,

2021 Pengantar Akuntansi II


3 Ika Puji Saputri, SE., MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
gedung, tanah, investasi saham atau investasi obligasi jangka panjang, dan
sebagainya.
Utang jangka panjang ini dibagi menjadi 2 jenis, yaitu utang hipotik dan
obligasi. Dari jenis-jenis tersebut memiliki pengertian, pemahan dan cara
mengerjakan yang berbeda satu sama lain. Utang jangka panjang biasanya timbul
karena adanya kebutuhan dana untuk pembelian tambahan aktiva tetap, menaikan
jumlah modal kerja permanen, membeli perusahaan lain atau mungkin juga untuk
melunasi utang-utang yang lain.
Ada banyak instrument investasi yang tersedia di pasaran saat ini, namun
pada umumnya terdiri atas Obligasi, Saham, Derivatif, Reksadana dan Valuta Asing.
Obligasi adalah surat utang jangka panjang yang diterbitkan oleh suatu lembaga
dengan nilai nominal (nilai nominal/par value) dan waktu jatuh tempo tertentu.
Penerbit obligasi bisa perusahaan swasta, BUMN, atau pemerintah baik pemerintah
pusat maupun daerah. Salah satu jenis obligasi yang diperdagangkan di pasar modal
kita saat ini adalah obligasi kupon (coupon bond) dengan tingkat bunga tetap (fixed)
selama masa berlaku obligasi. Berinvestasi dalam obligasi mirip dengan berinvestasi
di deposito pada bank. Bila Anda membeli obligasi, Anda akan memperoleh
bunga/kupon yang tetap secara berkala biasanya setiap 3 bulan, 6 bulan, atau 1
tahun sekali sampai waktu jatuh tempo. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai
mekanisme serta hal-hal yang berkaitan dengan obligasi.
Menurut Sri Sulistyanto (2008:205) menjelaskan bahwa hutang jangka
panjang adalah kewajiban perusahaan yang harus diselesaikan lebih dari satu
periode akuntansi.
Adapun jenis dan bentuk utama dari utang jangka panjang menurut Budi
Rahardjo (2007:72) antara lain:
a. Pinjaman Obligasi (Bons payables)
Pinjaman obligasi adalah pinjaman uang untuk jangka waktu yang panjang, untuk
itu debitur mengeluarkan surat pengakuan utang yang mempunyai nominal
tertentu. Jangka waktu pinjaman obligasi hendaknya didasarkan kepada
pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
1. Jangka waktu pinjaman kredit hendaknya disesuaikan dengan jangka waktu
penggunaannya di dalam perusahaan.
2. Jumlah angsuran harus disesuaikan dengan jumlah penyusutan dari aktiva
tetap yang akan dibelanjai dengan kredit obligasi tersebut. Pembayaran
kembali pinjaman obligasi dapat dijalankan secara sekaligus pada hari jatuhnya
2021 Pengantar Akuntansi II
4 Ika Puji Saputri, SE., MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
atau secara berangsur setiap tahunnya. Apabila sistem pelunasan sekaligus
yang digunakan, maka sistem ini ialah “Sinking Funds System” sedangkan jika
secara berangsur-berangsur pembayarannya kembali disebut “Amortization
System“. Seiring juga oleh para pemegang surat obligasi, agar memperoleh
jaminan yang lebih besar.
b. Pinjaman Hipotik (Mortage)
Pinjaman Hipotik (Mortage) Pinjaman Hipotik adalah pinjaman jangka panjang
dimana pemberi uang (kreditur) diberi hak hipotik terhadap suatu barang tidak
bergerak, agar jika pihak debitur tidak memenuhi kewajibannya, barang itu dapat
dijual dan dari hasil penjualan tersebut dapat digunakan untuk menutup
tagihannya. Penerbitan hutang jangka panjang biasanya disertai dengan
formalitas yang dapat dipertimbangkan secara layak. Pada umunnya, hutang
jangka panjang memiliki berbagai ketentuan atau pembatasaan (convenants or
retrictions) untuk melindungi baik peminjam maupun pemberi pinjam. Ketentuan
dan persyaratan persetujuan lainnya antara peminjam dan pemberi pinjaman
dinyatakan dalam indenture obligasi atau perjanjian wesel.

 Dasar-Dasar Obligasi Akuntansi Untuk Penerbitan dan Penarikan Obligasi


Utang Obligasi Perusahaan yang membutuhkan dana untuk modal kerja yang cukup
besar, dimana dana sendiri sudah tidak dapat lagi mengeluarkan emisi saham baru,
maka perusahaan tersebut dapat mencari dana dengan cara menerbitkan surat
obligasi yang sering disebut utang obligasi. Utang obligasi ialah surat tanda berutang
sebesar jumlah yang tercamtum dalam surat tersebut dari pihak yang
menerbitkan/mengeluarkan surat itu pada pemegangnya dengan disertai waktu lebih
dari satu tahun (jangka panjang) dan disertai dengan tingkat bunga tertentu dan
tanggal pembayaran.
Jenis-jenis Obligasi
1. Secured bonds (Obligasi yg dijamin)
Asset khusus yang dapat digunakan sebagai jaminan dari obligasi (suatu surat
hutang yang dijamin dengan hipotik)
2. Unsecured bonds (Obligasi tanpa jaminan)
Digunakan untuk kredit yang umum oleh kreditur; biasanya disebut surat
perjanjian obligasi (tidak menggunakan jaminan).
3. Obligasi Biasa
Obligasi yang jatuh tempo pd saat yang sama.
2021 Pengantar Akuntansi II
5 Ika Puji Saputri, SE., MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
4. Obligasi Berseri
Obligasi yang jatuh temponya berurutan dalam periode-periode tertentu
5. Registered bonds (obligasi atas nama)
Hanya dapat diambil bunganya o/ org yang namanya terdaftar, sehingga kalau
dijual hrs dilaporkan ke perush yg mengeluarkan obligasi
6. Bearer or coupon bonds (obligasi kupon)
Merupakan obligasi yg bebas, tidak atas nama. Setiap lembar obligasi disertai dgn
kupon-kupon sebyk tgl pembayaran bunga, kupon tsb digunakan u/ mengambil
bunga

Untuk dapat memahami akuntansi obligasi perlu dipahami dahulu beberapa istilah
penting yang berhubungan dengan obligasi.
1. Nilai nominal obligasi yaitu jumlah yang akan dibayar pada tanggal jatuh tempo
obligasi.
2. Tanggal jatuh tempo yaitu tanggal di mana obligasi harus dilunasi.
3. Bunga obligasi yaitu bunga pertahun yang diberikan kepada pemegang obligasi.
Bunga obligasi dinyatakan dalam persentase tertentu.
4. Tanggal bunga yaitu tanggal di mana bunga obligasi akan dibayar. Kadang-
kadang bunga obligsi dibayar tiap setengah tahunan sehingga pada tiap tahun
terdapat dua tanggal bunga. Misalnya tanggal bunga 1/4 dan 1/10 berarti bahwa
pada tanggal 1 April dibayar bunga untuk periode 6 bulan dan pada tanggal 1
Oktober dibayar bunga untuk periode 6 bulan lagi. Bunga obligasi biasanya
dibayar dibelakang.
5. Nilai nominal obligasi, tanggal jatuh tempo, tingkat bunga dan tanggal bunga
tercantum dalam perjanjian obligasi dan juga dicetak dengan jelas pada tiap-tiap
lembar sertifikat obligasi.

Penjualan obligasi (penempatan)


Penjualan obligasi bisa seharga nominalnya atau dibawah nilai nominal atau diatas
nilai nominalnya, tetapi rekening utang obligasi tetap dicatat sebesar nilai
nominalnya. Kemudian bila obligasi dijual dibawah nilai nominal, maka bagi
perusahaan yang menerbitkan obligasi rugi yang dicatat pada perkiraan “Disagio
Obligasi” disebelah debet dan sebaliknya bila dijual diatas nilai nominal, laba dicatat
pada perkiraan “Agio Obligasi” sebelah kredit. Misal pada saat penempatan harga
jual dibawah ini nominal, maka jurnalnya:
2021 Pengantar Akuntansi II
6 Ika Puji Saputri, SE., MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Kas (cash) Rp. xxx
Disagio utang obligasi (discount on board) Rp. xxx
Utang obligasi (bonds payable) Rp. xxx

Disagio atau Agio obligasi setiap akhir periode dilakukan amortisasi untuk selama
umur obligasi (yang terhitung sejak penempatan sampai dengan tanggal jatuh tempo)
dengan cara membuat jurnal penyesuaian yaitu:
a. Bila agio obligasi diamortisasi dengan “Biaya bunga”
Jurnal penyesuaiannya:
Agio utang obligasi (Premium on bonds payable) Rp. xxx
Beban bunga obligasi Rp. xxx

b. Bila disagio obligasi diamortisasikan dengan “Biaya bunga”


Jurnal penyesuaian:
Beban bunga obligasi Rp. xxx
Disagio utang obligasi Rp. xxx

Perlakuan ini agar pada saat jatuh tempo nilai utang obligasi menunjukan sebesar
nilai nominalnya, tidak ada disagio atau agio obligasi lagi.
Kadang-kadang penempatan utang obligasi bukan pada tanggal-tanggal hari kupon,
maka pada saat penempatan harus menghitung bunga berjalan yang dicatat pada
rekening “Beban bunga” di sebelah kredit, karena perusahaan yang menerbitkan
akan selalu mencatat pembayaran bunga pada rekening “Beban bunga obligasi”.
Misalnya pada saat penempatan obligasi diatas nilai nominal, maka jurnalnya:

Kas Rp. xxx


Agio utang obligasi Rp. xxx
Utang obligasi Rp. xxx
Beban bunga Rp. xxx

Penarikan (Pelunasan)
Utang Obligasi Dalam penarikan/pelunasan obligasi dapat dibeli dengan harga kurs
yang berlaku saat penarikan. Dengan demikian pada saat penarikan dapat
mengalami rugi yang dicatat pada rekening “Rugi pelunasan utang obligasi” dicatat
2021 Pengantar Akuntansi II
7 Ika Puji Saputri, SE., MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
debet atau laba yang dicatat pada rekening “Laba pelunasan utang obligasi” dicatat
kredit.
Untuk penarikan yang bukan pada tanggal jatuh tempo (sebelum jatuh tempo), maka
lebih dahulu mengadakan penyesuaian amortisasi agio atau disagio dan membayar
bunga berjalan.
Untuk menghitung laba rugi pelunasan obligasi
Laba → bila harga beli lebih kecil dari nilai buku
Rugi → bila harga beli lebih besar dari nilai buku

Nilai buku
Bila pada saat penempatan rugi (disagio), maka menghitung nilai buku adalah:
Harga perolehan + akumulasi amortisasi disagio atau
Nilai nomonal – disagio yang belum amortasi

Bila pada saat penempatan laba (agio), maka menghitung nilai buku adalah:
Harga perolehan – akumulasi amortisasi agio, atau
Nilai nominal + yang belum amortasi

Contoh:
PT. Reformasi pada tanggal 1 Maret 1990 menerbitkan menempatkan obligasi nominal
Rp. 1.000.0000, bunga 18% setahun yang akan dibayar bunganya setiap tanggal 1/3,
ditempatkan dengan kurs 88% sudah termasuk ongkos-ongkos. Obligasi PT.
Remorfamasi ini jangka waktunya hanya sampai dengan tanggal 1 Maret 1992. PT.
Reformasi melunasi/menarik utang obligasi dengan kurs 105 sudah termasuk ongkos-
ongkos.
Diminta:
a. Buatlah jurnal transaksi tanggal 1 Maret 1990 dan 31 Desember 1990
b. Buatlah jurnal transaksi tanggal 1 Maret 1991 dan 31 Desember 1991
c. Buatlah jurnal transaksi pembayaran bunga dan pelunasan utang obligasi tanggal 1
Maret 1992
Catatan: Sertakan tabel pendapatan bunga dan amortisasi agio dan disagio

Jawab:
01/03/90 Kas Rp. 880.000
Disagio utang obligasi Rp. 120.000
2021 Pengantar Akuntansi II
8 Ika Puji Saputri, SE., MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Utang obligasi Rp. 1.000.000

Disagio untuk 2 tahun (24 bulan) = Rp. 120.000 berarti amortisasi tiap bulan Rp.
120.000/24 sebesar Rp. 5.000 tiap bulan yang akan diakumulasikan sampai dengan
jatuh tempo obligasi 1 Maret 1992

Bunga yang dibebankan tahun 1990 1/3 – 31/12 = 10 bulan


10/12 x 18/100 x 1.000.000

31/12/90 Ayat penyesuaian beban bunga:


Beban bunga obligasi Rp. 150.000
Utang bunga obligasi Rp. 150.000

31/12/90 Ayat jurnal penyesuaian disagio:


Beban bunga obligasi Rp. 50.000
Disagio Utang obligasi Rp. 50.000
31/12/90 Ayat jurnal penutup beban bunga:
Ikhtisar laba rugi Rp. 200.000
Beban bunga obligasi Rp. 200.000

01/03/91 Utang bunga obligasi Rp. 150.000


Beban bunga obligasi Rp. 30.000
Kas Rp. 180.000
31/12/91 Ayat jurnal penyesuaian beban bunga:
Beban bunga obligasi Rp. 150.000
Utang obligasi Rp. 150.000

Bunga yang dibebankan tahun 1991 1/3 – 31/12 = 10 bulan


10/12 x 18/100 x 1.000.000
31/12/91 Ayat jurnal penyesuaian disagio:
Beban bunga obligasi Rp. 60.000
Disagio utang obligasi Rp. 60.000

31/12/91 Ayat jurnal penutup beban bunga:


Ikhtisar laba rugi Rp. 240.000
2021 Pengantar Akuntansi II
9 Ika Puji Saputri, SE., MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Beban bunga obligasi Rp. 240.000
Untuk pelunasan obligasi:
01/03/92 Ayat jurnal penyesuaian amortisasi:
Beban bunga obligasi Rp. 10.000
Disagio utang obligasi Rp. 10.000

01/03/92 Jurnal pelunasan obligasi:


Utang obligasi Rp. 1.000.000
Rugi pelunasan utang obligasi Rp. 50.000
Kas Rp. 1.050.000

01/03/92 Jurnal pelunasan beban bunga:


Utang obligasi Rp. 150.000
Beban bunga obligasi Rp. 30.000
Kas Rp. 180.000

Perhitungan:
Nilai buku:
Nilai nominal Rp. 1.000.000
Disagio 0
Nilai buku Rp. 1.000.000
Harga beli/pelunasan: 105 /100 x 1.000.000 = (Rp. 1.050.000)
Rugi pelunasan utang obligasi = Rp. 50.000
Atau:
Nilai nominal Rp. 1.000.000
Rugi Rp. 120.000

Amortisasi:
31/12/90 Rp. 50.000
31/12/91 Rp. 60.000
01/03/92 Rp. 10.000
Jumlah amortisasi Rp. 120.000
Sisa rugi yang belum diamortisasi Rp. 0
Nilai buku Rp. 1.000.000
2021 Pengantar Akuntansi II
10 Ika Puji Saputri, SE., MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Harga beli Rp. 1.050.000
Rugi pelunasan Rp. 50.000

Tabel Pendapatan dan akumulasi disagio


Tanggal Nominal Perhitungan Pendapatan Perhitungan Amortisasi Nilai Buku
Bunga Bunga Disagio Disagio
01/03/90 1.000.000 120.000 880.000
31/12/90 10/12 x 150.000 10 x 5.000 50.000 930.000
12/100 x
1.000.000
01/03/91 02/12 x 30.000 - - -
12/100 x
1.000.000
31/12/91 10/12 x 150.000 12 x 5.000 60.000 990.000
12/100 x
1.000.000
01/03/92 02/12 x 30.000 2 x 5.000 10.000 1.000.000
12/100 x
1.000.000
120.000

Jumlah beban bunga sampai dengan jatuh tempo = 360.000 + 120.000 = 380.000.
Nilai buku pada saat jatuh tempo menunjukan nilai sebesar nominalnya.

 Akuntansi Untuk Wesel Bayar Jangka Panjang


Pada saat perusahaan membeli secara kredit dari pemasok dengan
menerbitkan wesel bayar, maka perusahaan mempunyai hutang wesel kepada
pemasok.
Wesel bayar adalah surat utang yang diterbitkan suatu perusahaan yang
digunakan untuk membayar utang usaha yang telah jatuh tempo. Wesel bayar dibuat
oleh perusahaan yang mempunyai kewajiban utang terhadap pihak lain. Wesel bayar
bisa juga disebut sebagai utang wesel. Wesel bayar merupakan perjanjian tertulis
yang dibuat perusahaan untuk membayar kepada kreditur sejumlah tertentu
termasuk bunga pada tingkat yang disepakati.
2021 Pengantar Akuntansi II
11 Ika Puji Saputri, SE., MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Utang usaha adalah kewajiban yang muncul akibat pembelian secara kredit.
Contoh transaksi wesel bayar:
Mei Jaya menerbitkan wesel bayar 90 hari dan bunga 10% sebesar Rp 5 juta
pada tanggal 1 April 2019 untuk membayar utang usaha yang sudah jatuh tempo
dengan besaran yang sama. Maka pencatatan keuangannya adalah:

April 1 Utang Usaha 5.000.000

Wesel Bayar 5.000.000

Menerbitkan Wesel bayar 90


hari, bunga 10%

Anda melunasi pada saat jatuh tempo maka untuk menghitung bunganya Anda perlu
mengkalkulasikan:
= Rp 5.000.000 X 10% X (90/360)
= Rp 125.000

Sehingga pencatatan keuangannya:

Juni 1 Wesel Bayar 5.000.000

Beban Bunga 125.000

                        Kas 5.125.000

Membayar pokok dan bunga yang


telah jatuh tempo

Pada tanggal 1 Oktober 2019, PT Bank Mei Jaya sepakat untuk memberikan


pinjaman Rp200.000.000 kepada PT Mei Bong. Bunga pinjaman itu adalah 12%,
jangka waktu 4 bulan, tanggal jatuh tempo 1 Januari 2019.
Ayat jurnal yang dibuat PT Mei Bong untuk mencatat timbulnya kewajiban dan
diterima kas hasil pencairan pinjaman adalah sebagai berikut:
01/10/19          Kas                  Rp.200.000.000
                       Utang Bank Jangka Pendek    Rp.200.000.000
Jika PT Mei Bong menggunakan tahun fiskal yang berakhir tanggal 31 Desember,
ayat jurnal penyesuaian diperlukan pada tanggal 31 Desember 2019 untuk mengakui

2021 Pengantar Akuntansi II


12 Ika Puji Saputri, SE., MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
beban bunga dan utang bunga sejumlah Rp8.000.000 (Rp200.000.000 × 12% ×
4/12).
31/12/20 Beban Bunga                      Rp. 8.000.000
                        Utang Bunga                                                   Rp. 8.000.000

Dalam neraca PT Mei Bong 31 Desember 2019, kewajiban lancar akan menunjukkan
utang bank jangka pendek sejumlah Rp200.000.000 dan utang bunga Rp8.000.000.
Laporan laba-rugi PT Mei Bong untuk tahun 2019 akan melaporkan beban bunga
sejumlah Rp8.000.000.
Pada saat jatuh tempo (1 Januari 2020), PT Mei Bong harus membayar nilai nominal
(jumlah pokok pinjaman yang tertera dalam surat perjanjian utang-piutang), yaitu kas
sejumlah Rp200.000.000 ditambah bunga Rp8.000.000.
Jurnal untuk mencatat pembayaran nilai nominal dan bunga adalah sebagai berikut:
01/01/20 Utang Bank Jangka Pendek             200.000.000
               Utang Bunga                                       8.000.000
                                    Kas                                                      208.000.000

 Penyajian dan Analisis Laporan Keuangan


Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun harus dilaporkan
sebagai kewajiban lancar, kecuali jika penarikan itu dipenuhi dengan aktiva lain
selain aktiva lancar. Jika didanai kembali, dikonversi menjadi saham atau ditarik dari
dana pelunasan obligasi, maka harus dilaporkan sebagai pos tidak lancar dengan
catatan penjelasan dalam likuidasinya. Pengungkapan catatan berisi:
1. Sifat dari kewajiban
2. Tanggal jatuh tempo
3. Suku bunga provisi penarikan
4. Privillage konversi
5. Pembatasan yang dikenakan kreditor
6. Aktiva yang digadaikan sebagai jaminan.

2021 Pengantar Akuntansi II


13 Ika Puji Saputri, SE., MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Nilai wajar utang jangka panjang harus diungkapkan untuk mengestimasi nilai
wajarnya. Tujuan dari pengungkapan ini adalah membantu pemakai laporan
keuangan dalam mengevaluasi jumlah dan waktu dari arus kas masa depan.
Rasio utang terhadap total aktiva mengukur persentase total aktiva yang
disediakan oleh kreditor. Perhitungan rasio utang terhadap total aktiva adalah
    Utang Terhadap Total Aktiva= Total Debt / Total Asset

Semakin tinggi persentase utang terhadap total aktiva maka semakin tinggi
resiko perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya yang jatuh tempo. Rasio
berapa kali bunga dihasilkan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
membayar bunga ketika jatuh tempo dengan cara dihitung membagi laba sebelum
beban bunga dan pajak penghasilan dengan beban bunga.

DAFTAR PUSTAKA
 Budi Rahardjo. (2007). Keuangan Akuntansi, Yogyakarta: Graha Ilmu.
 Jerry J. Weygandt. (2015). Financial accounting. IFRS edition. 03. John Wiley & Sons,
Inc. Hoboken. ISBN: 9781118978085.
 Kieso, E Donald. Weygandt, J Terry dan Warfield, D Terry. 2002. Akuntansi
Intermediate. Edisi kesepuluh. Jilid 2. Erlangga, Jakarta.
 Martani dwi, veronica Sylvia, wardhani ratna, farahmita aria, tanujaya Edward, dan
hidayat taufik. 2016. AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH Berbasis PSAK, Jakarta:
Salemba empat.
 Sri Sulistyanto. (2008). Manajemen Laba: Teori dan Model Empiris. Jakarta: Grasindo.

2021 Pengantar Akuntansi II


14 Ika Puji Saputri, SE., MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id

Anda mungkin juga menyukai