PENGANTAR
AKUNTANSI II (3 SKS)
Untuk dapat memahami akuntansi obligasi perlu dipahami dahulu beberapa istilah
penting yang berhubungan dengan obligasi.
1. Nilai nominal obligasi yaitu jumlah yang akan dibayar pada tanggal jatuh tempo
obligasi.
2. Tanggal jatuh tempo yaitu tanggal di mana obligasi harus dilunasi.
3. Bunga obligasi yaitu bunga pertahun yang diberikan kepada pemegang obligasi.
Bunga obligasi dinyatakan dalam persentase tertentu.
4. Tanggal bunga yaitu tanggal di mana bunga obligasi akan dibayar. Kadang-
kadang bunga obligsi dibayar tiap setengah tahunan sehingga pada tiap tahun
terdapat dua tanggal bunga. Misalnya tanggal bunga 1/4 dan 1/10 berarti bahwa
pada tanggal 1 April dibayar bunga untuk periode 6 bulan dan pada tanggal 1
Oktober dibayar bunga untuk periode 6 bulan lagi. Bunga obligasi biasanya
dibayar dibelakang.
5. Nilai nominal obligasi, tanggal jatuh tempo, tingkat bunga dan tanggal bunga
tercantum dalam perjanjian obligasi dan juga dicetak dengan jelas pada tiap-tiap
lembar sertifikat obligasi.
Disagio atau Agio obligasi setiap akhir periode dilakukan amortisasi untuk selama
umur obligasi (yang terhitung sejak penempatan sampai dengan tanggal jatuh tempo)
dengan cara membuat jurnal penyesuaian yaitu:
a. Bila agio obligasi diamortisasi dengan “Biaya bunga”
Jurnal penyesuaiannya:
Agio utang obligasi (Premium on bonds payable) Rp. xxx
Beban bunga obligasi Rp. xxx
Perlakuan ini agar pada saat jatuh tempo nilai utang obligasi menunjukan sebesar
nilai nominalnya, tidak ada disagio atau agio obligasi lagi.
Kadang-kadang penempatan utang obligasi bukan pada tanggal-tanggal hari kupon,
maka pada saat penempatan harus menghitung bunga berjalan yang dicatat pada
rekening “Beban bunga” di sebelah kredit, karena perusahaan yang menerbitkan
akan selalu mencatat pembayaran bunga pada rekening “Beban bunga obligasi”.
Misalnya pada saat penempatan obligasi diatas nilai nominal, maka jurnalnya:
Penarikan (Pelunasan)
Utang Obligasi Dalam penarikan/pelunasan obligasi dapat dibeli dengan harga kurs
yang berlaku saat penarikan. Dengan demikian pada saat penarikan dapat
mengalami rugi yang dicatat pada rekening “Rugi pelunasan utang obligasi” dicatat
2021 Pengantar Akuntansi II
7 Ika Puji Saputri, SE., MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
debet atau laba yang dicatat pada rekening “Laba pelunasan utang obligasi” dicatat
kredit.
Untuk penarikan yang bukan pada tanggal jatuh tempo (sebelum jatuh tempo), maka
lebih dahulu mengadakan penyesuaian amortisasi agio atau disagio dan membayar
bunga berjalan.
Untuk menghitung laba rugi pelunasan obligasi
Laba → bila harga beli lebih kecil dari nilai buku
Rugi → bila harga beli lebih besar dari nilai buku
Nilai buku
Bila pada saat penempatan rugi (disagio), maka menghitung nilai buku adalah:
Harga perolehan + akumulasi amortisasi disagio atau
Nilai nomonal – disagio yang belum amortasi
Bila pada saat penempatan laba (agio), maka menghitung nilai buku adalah:
Harga perolehan – akumulasi amortisasi agio, atau
Nilai nominal + yang belum amortasi
Contoh:
PT. Reformasi pada tanggal 1 Maret 1990 menerbitkan menempatkan obligasi nominal
Rp. 1.000.0000, bunga 18% setahun yang akan dibayar bunganya setiap tanggal 1/3,
ditempatkan dengan kurs 88% sudah termasuk ongkos-ongkos. Obligasi PT.
Remorfamasi ini jangka waktunya hanya sampai dengan tanggal 1 Maret 1992. PT.
Reformasi melunasi/menarik utang obligasi dengan kurs 105 sudah termasuk ongkos-
ongkos.
Diminta:
a. Buatlah jurnal transaksi tanggal 1 Maret 1990 dan 31 Desember 1990
b. Buatlah jurnal transaksi tanggal 1 Maret 1991 dan 31 Desember 1991
c. Buatlah jurnal transaksi pembayaran bunga dan pelunasan utang obligasi tanggal 1
Maret 1992
Catatan: Sertakan tabel pendapatan bunga dan amortisasi agio dan disagio
Jawab:
01/03/90 Kas Rp. 880.000
Disagio utang obligasi Rp. 120.000
2021 Pengantar Akuntansi II
8 Ika Puji Saputri, SE., MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Utang obligasi Rp. 1.000.000
Disagio untuk 2 tahun (24 bulan) = Rp. 120.000 berarti amortisasi tiap bulan Rp.
120.000/24 sebesar Rp. 5.000 tiap bulan yang akan diakumulasikan sampai dengan
jatuh tempo obligasi 1 Maret 1992
Perhitungan:
Nilai buku:
Nilai nominal Rp. 1.000.000
Disagio 0
Nilai buku Rp. 1.000.000
Harga beli/pelunasan: 105 /100 x 1.000.000 = (Rp. 1.050.000)
Rugi pelunasan utang obligasi = Rp. 50.000
Atau:
Nilai nominal Rp. 1.000.000
Rugi Rp. 120.000
Amortisasi:
31/12/90 Rp. 50.000
31/12/91 Rp. 60.000
01/03/92 Rp. 10.000
Jumlah amortisasi Rp. 120.000
Sisa rugi yang belum diamortisasi Rp. 0
Nilai buku Rp. 1.000.000
2021 Pengantar Akuntansi II
10 Ika Puji Saputri, SE., MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Harga beli Rp. 1.050.000
Rugi pelunasan Rp. 50.000
Jumlah beban bunga sampai dengan jatuh tempo = 360.000 + 120.000 = 380.000.
Nilai buku pada saat jatuh tempo menunjukan nilai sebesar nominalnya.
Anda melunasi pada saat jatuh tempo maka untuk menghitung bunganya Anda perlu
mengkalkulasikan:
= Rp 5.000.000 X 10% X (90/360)
= Rp 125.000
Dalam neraca PT Mei Bong 31 Desember 2019, kewajiban lancar akan menunjukkan
utang bank jangka pendek sejumlah Rp200.000.000 dan utang bunga Rp8.000.000.
Laporan laba-rugi PT Mei Bong untuk tahun 2019 akan melaporkan beban bunga
sejumlah Rp8.000.000.
Pada saat jatuh tempo (1 Januari 2020), PT Mei Bong harus membayar nilai nominal
(jumlah pokok pinjaman yang tertera dalam surat perjanjian utang-piutang), yaitu kas
sejumlah Rp200.000.000 ditambah bunga Rp8.000.000.
Jurnal untuk mencatat pembayaran nilai nominal dan bunga adalah sebagai berikut:
01/01/20 Utang Bank Jangka Pendek 200.000.000
Utang Bunga 8.000.000
Kas 208.000.000
Semakin tinggi persentase utang terhadap total aktiva maka semakin tinggi
resiko perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya yang jatuh tempo. Rasio
berapa kali bunga dihasilkan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
membayar bunga ketika jatuh tempo dengan cara dihitung membagi laba sebelum
beban bunga dan pajak penghasilan dengan beban bunga.
DAFTAR PUSTAKA
Budi Rahardjo. (2007). Keuangan Akuntansi, Yogyakarta: Graha Ilmu.
Jerry J. Weygandt. (2015). Financial accounting. IFRS edition. 03. John Wiley & Sons,
Inc. Hoboken. ISBN: 9781118978085.
Kieso, E Donald. Weygandt, J Terry dan Warfield, D Terry. 2002. Akuntansi
Intermediate. Edisi kesepuluh. Jilid 2. Erlangga, Jakarta.
Martani dwi, veronica Sylvia, wardhani ratna, farahmita aria, tanujaya Edward, dan
hidayat taufik. 2016. AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH Berbasis PSAK, Jakarta:
Salemba empat.
Sri Sulistyanto. (2008). Manajemen Laba: Teori dan Model Empiris. Jakarta: Grasindo.