OLEH KELOMPOK 2 :
BARTEN ANGELIA
SINTIA KAHIKING
ANGEL TATAMBIHE
HENGKI RARAS
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia-Nya kami bisa
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Terima kasih kepada dosen kami Mner Alfian
atas bimbingan dan arahan sehingga kami kelompok bisa menyelesaikan tugas kami makalah
tentng Konsep Hutang Dan Ekuitas Pemilik : Konsep Hutang Dan Konsep Ekuitas dengan baik
Kami harap makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca, dan mohon maaf
apabila ada kesalahan maupun kekurangan.
Hormat kami,
Kelompok 2
I. PENGERTIAN HUTANG
Dalam FASB dalam SFAC No. 6, hutang didefinisikan sebagai pengorbanan manfaat
ekonomi masa mendatang yang mungkin timbul karena kewajiban sekarang suatu entitas untuk
menyerahkan aktiva atau memberikan jasa kepada entitas lain di masa mendatang sebagai akibat
transaksi masa lalu.
Sama dengan definisi hutang yang dikemukakan FASB, IAI (1994) definisi hutang
(kewajiban) yaitu hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu,
penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang
mengandung manfaat ekonomi (paragraph 62).
Menurut Soemarso (2008 : 81) Kewajiban (hutang) adalah pengorbanan ekonomi yang
harus dilakukan perusahaan dimasa mendatang karena tindakan atau transaksi sebelumnya.
Pengorbanan ekonomi dapat berbentuk penyerahan uang, aktiva lain, jasa-jasa atau dilakukannya
pekerjaan tertentu. Tindakan atau transaksi itu dapat berupa diterimanya uang, barang atau jasa,
diakuinya suatu biaya atau kerugian. Kewajiban mengakibatkan adanya ikatan yang memberikan
hak kreditur untuk mengklaim aktiva perusahaan. Kewajiban biasanya dapat ditentukan
jumlahnya atau mudah ditaksir dan dinyatakan dalam satuan uang.
Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan diatas hutang/kewajiban adalah suatu
pengorbanan ekonomi yang dilakukan perusahaan dimasa yang akan datang yang timbul dari
aktivitas transaksi sebelumnya. Pengorbanan tersebut dapat berupa penyerahan uang, barang atau
jasa yang diakui sebagai biaya atau kerugian.
PV = F (1 + r)-1
Ket:
PV = Nilai sekarang dari hutang pada tanggal penilaian
F = Aliran kas masa mendatang pada periode t dari tanggal penilaian
r = tingkat bunga
Dasar penilaian tersebut berlaku untuk semua hutang. Weil (1990) menyebutkan bahwa
pendiskontoan terhadap elemen laporan keuangan hanya dapat dilakukan bila:
a. Elemen tersebut menunjukkan klaim kepada atau kewajiban untuk membayar sejumlah
tertentu yang dapat ditaksir dengan cukup pasti
b. Perusahaan akan membayar jumlah tersebut dalam periode lebih dari satu tahun setelah
tanggal neraca
c. (1) Klaim /kewajiban timbul dari transaksi, kecuali transaksi executor contract, (2)
perusahaan telah merevaluasi elemen neraca karena adanya informasi baru.
VI. PENYELESAIAN HUTANG
IAI (1994: paragraf 62) salam SAK menyebutkan bahwa penyelesaian kewajiba masa
kini biasanya melibatkan perusahaan untuk mengorbankan sumber daya yang memiliki manfaat
masa depan demi untuk memenuhi tuntutan pihak lain. Penyelesaian kewajiban yang ada
sekarang dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan
Pembayaran kas
Penyerahan aktiva
Pemberian jasa
Penggantian kewajiban tersebut dengan kewajiban yang lain atau,
Konversi kewajiban menjadi ekuitas
Kewajiban juga dapat dihapus dengan cara lain seperti kreditor membebaskan atau membatalkan
haknya.
1. In-Subsance Defeseance
In-Subsance Defeseance adalah suatu rencana perjanjian dimana seorang debitur
menempatkan sejumlah tertentu harta moneter secukupnya yang bebas resiko pada kuasa badan
perwakilan (trust) tertentu untuk digunakan sebagai pembayaran hutang di masa mendatang.
Gambaran tentang pelunasan hutang dengan cara In-Subsance Defeseance dapat dilihat pada
contoh berikut ini. PT. A mempunyai hutang obligasi sebesar Rp. 10.000.000 dengan tingkat
bunga 8% per tahun, jangka waktu pelunasannya 10 tahun. Atas hutang tersebut PT. A membeli
sertifikat bank Indonesia senilai Rp. 10.000.000 dengan tingkat bunga 8% per tahun, jangka
waktu pelunasannya 10 tahun. Pembelian tersebut dilakukan secara tunai dengan total
pengeluaran Rp. 7.500.000. sertifikat Bank Indonesia kemudian diserahkan pada badan
perwakilan untuk digunakan sebagai pelunasan hutang.
Jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut:
Pada saat pembelian:
Investasi sertifikat Bank Indonesia Rp. 10.000.000
Kas Rp. 10.000.000
Jadi hutang adalah kewajiban khusus perusahaan, dan aktiva menunjukkan hak perusahaan
menerima barang dan jasa khusus atau manfaat lainnya
Ada 2 versi teori entitas, yaitu:
1) Versi Tradisional
Menurut pandangan tradisional perusahaan beroperasi untuk pemegang ekuitas (equity holders)
yaitu pihak yang memberi dana bagi perusahaan. Dengan demikian perusahaan harus
melaporkan status investasi dan konsekuensiinvestasi yang dilakukan pemilik
2) Versi Baru
Pandangan ini menyatakan bahwa perusahaan beroperasi atas namanya sendiri dan berkentingan
terhadap kelangsungan hidupnya sendiri.
Meskipun kedua pandangan diatas memusatkan perhatiannya pada kesehatan usaha ( entitas
yang independen), namun pandangan tradisional melihat pemegang ekuitas sebagai partner
dalam kegiatan usaha yang dijalankan. Sedangkan pandangan baru melihat pemegang ekuitas
sebagai pihak luar perusahaan. Oleh karena pemilik dan kreditor merupakan pemegang ekuitas
yang memberi dana, maka persamaan akuntansinya adalah:
Aktiva = Ekuitas
Atas dasar teori entitas, neraca yang disajikan mengandung makna sebagai berikut:
o Aktiva perusahaan menyajikan informasi langsung mengenai nilai unit usaha
o Ekuitas menunjukkan laporan tidak langsung terhadap jumlah nilai yang sama
o Aktiva adalah milik perusahaan
o Hutang merupakan kewajiban perusahaan bukan kewajiban pemilik
o Aktiva non moneter lebih relevan bila diukur dengan cost histories karena nilai total
aktiva sama dengan umlah pasivanya.
Makna laba
Dalam pendekatan entitas ini, laporan rugi laba relevan dibandingkan neraca, alasannya:
o Pemegang ekuitas lebih tertarik pada alba yang merupakan hasilm dari investasi mereka
o Perusahaan didirikan dengan maksud mencari laba
o Laba merupakan perubahan dalam aktiva bersih perusahaan
o Pendapatan adalah aliran masuk aktiva karena transaksi yang dilakukan perusahaan
o Biaya adalah cost aktiva atau jasa yang digunakan perusahaan dalam rangka
menghasilkan pendapatan
Laba ditahan
Menurut pandangan tradisional:
o Bunga pinjaman adlah distribusi laba ditahan atas pemakaian pinjaman modal bukan
biaya bagi kreditor
o Deviden merupakan distribusi laba ditahan bagi pemilik saham
o Pajak penghasilan merupakan distribusi laba ditahan
Menurut pandangan baru :
Kreditor dan pemegang saham dianggap sebagai pihak luar. Bunga pinjaman, deviden dan pajak
penghasilan dianggap sebagai biaya perusahaankarena menurunkan jum;lah ekuitas unit usaha
tersebut
2. Teori Ekuitas Residual
Seorang teoritisi akuntansi William Paton (1962) menyatakan bahwa ekuitas residual
merupakan salah satu jenis ekuitas dalam kerangka teori entitas. Dalam pandangan teori entitas,
pemegang saham memiliki ekuitas di perusahaan seperti pemegang ekuitas lainnyan, tetapi
pemegang saham tidak dianggap sebagai pemilik.
Jadi, teori ekuitas residual merupakan pandangan antara teori proprietary dan teori entitas. Dalam
pandangan ini persamaan akuntansinya menjadi:
Ekuitas khusus meliputi klaim kreditur dan ekuitas pemegang saham preferen. Namun
demikian pada kasus khusus dimana kerugian begitu besar sehingga perusahaan mengalami
kebangkrutan, ekuitas pemegang saham biasa dapat hilang dan pemegang saham preferen atau
pemegang obligasi menjadi pemegang ekuitas residual. Tujuan pendekatan ekuitas residual
adalah memberikan informasi yang lebih baik kepada pemegang saham biasa dalam rangka
pengambilan keputusan investasi. Pemegang saham biasa pada umumnya dianggap memiliki
ekuitas residual di dalam laba perusahaan dan di dalam aktiva bersih pada saat likuidasi. Oleh
karena laporan keuangan umumnya disusun tidak dalam rangka likuidasi, maka informasi yang
disajikan dalam kaitannya dengan ekuitas residual harys berguna untuk memprediksi dividen
masa datang bagi pemegang saham biasa
3. Teori Enterprise
Teori enterprise suatu perusahaan merupakan konsep yang lebih luas dibandingkan teori
entitas. Di dalam teori entitas perusahaan dipandang sebagai unit ekonomi terpisah yang
dioperasikan dalam rangkamemberikan manfaat bagi pemegang saham. Sedankan dalam teori
enterprise perusahaan dipandang sebagai lembaga dosial yang dioperasikan dalam rangka
memberikan manfaat bagi banyak pihak yang berkepentingan. Dalam arti luas pihak-pihak yang
berkepentingan meliputi pemegang saham, kreditur, pegawai, konsumen, pemerintah dan
masyarakat secara umum. Jadi bentuk luas dari teori enterprise dapat dipandang sebagai teori
akuntansi sosial
4. Teori Dana
Teori dana mengabaikan asumsi hubungan personal dalam teori proprietary dan asumsi
personifikasi perusahan sebagai unit ekonomi dan legal secara artifisal dalam teori entitas.
Menurut teori dana, unit aktivitas operasi merupakan dasar akuntansi. Unit aktivitas operasi ini
disebut dana yang meliputi sekelompokaktiva dan restriksi atau batasan-batasan yang
menggambarkan fungsi atau aktivitas ekonomi. Teori dana berdasarkan pada persamaan
akuntansi sebagai berikut :
Aktiva menggambarkan jasa prospektif kepada dana atau unit operasi. Hutang merupakan
retriksi aktiva khusus atau umum dari dana. Modal yang diinvestasikan mencerminkan retriksi
legal atau financial untuk menggunakan aktiva. Konsep teori dana ini banyak digunakan di
sektor pemerintah dan lembaga nir laba.
Posisi FASB
Financial Accounting Standard Board (FASB) sangat jelas mengadopsi teori ekuitas
residual ketika berhubungan dengan ekuitas pemilik yang menyatakan“ hak residual pada aktiva
suatu entitas yang tersisa setelah di kurangi hutang”. Pandangan ini sejalan dengan tujuan
akuntansi yang dinyatakan oleh FASB yaitu menyediakan informasi khususnya kepada investor
atau lebih khusus kepada peemegang saham biasa.
DAFTAR PUSTAKA
https://dexsuar.wordpress.com/2013/09/18/konsep-hutang-dan-ekuitas/
http://ourintias.blogspot.com/2017/11/makalah-konsep-hutang-dan-ekuitas.html