Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

DEPRESIASI PENYUSUTAN

Dosen Pengampu :
Moh. Halim, SE., MSA
Disusun oleh :
KELOMPOK 8
1. Ubaidillah Perdana Putra (1910421068)
2. Richo Firmansyah (1910421071)
3. Tri Vena Isalasa Vaik (1910421079)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan jurnal ini.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu dosen yang telah
membantu kami dalam mengerjakan makalah ini. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada teman-teman yang telah memberi kontribusi baik secara langsung
maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.

Kami sebagai penulis mengakui bahwa ada banyak kekurangan pada makalah
ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari seluruh pihak senantiasa kami harapkan
demi kesempurnaan jurnal kami. Semoga makalah ini dapat membawa
pemahaman dan pengetahuan bagi kita semua tentang “Pengalokasian Dana
Bank”.

Banyuwangi, 14 Juni 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH................................................................................................1
1.2 PERUMUSAN MASALAH............................................................................................................1
1.3 TUJUAN PENULISAN...................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
2.1 Pengertian Depresiasi......................................................................................................................3
2.2 Metode Penyusutan.........................................................................................................................3
2.2.1 Metode Garis Lurus (Straight Line)........................................................................................3
2.2.2 Metode jam jasa (servie hours method)..................................................................................4
2.2.3 Metode Saldo Menurun (Declining Balance)..........................................................................4
2.2.4 Metode Jumlah Angka‐Angka Tahun (Sum of Years Digit).................................................5
2.2.5 Metode Nilai Produksi (Unit of Production)............................................................................5
2.3 Alasan Kenapa Aktiva Tetap Disusutkan......................................................................................6
2.4 Faktor – Factor Yang Mempengaruhi Biaya Depresiasi..............................................................6
BAB III.......................................................................................................................................................7
PENUTUP..................................................................................................................................................7
3.1 KESIMPULAN................................................................................................................................7
BAB IV.......................................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Aset Tetap atau Aktiva Tetap dalam akuntansi adalah aset berwujud yang dimiliki untuk
digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak
lain, atau untuk tujuan administratif; dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu
periode. Jenis aset tidak lancar ini biasanya dibeli untuk digunakan untuk operasi dan tidak
dimaksudkan untuk dijual kembali. Contoh aset tetap antara lain adalah properti, bangunan,
pabrik, alat-alat produksi, mesin, kendaraan bermotor, furnitur, perlengkapan kantor, komputer,
dan lain-lain.

Beban –beban selama masa penggunaan aktiva tetap seperti Reparasi dan pemeliharaan,
Penggantian, Penambahan , Depresiasi aktiva tetap. Aset tetap biasanya memperoleh keringanan
dalam perlakuan pajak. Semua bentuk aset tetap dikenai penyusutan atau depresiasi Kecuali
tanah atau lahan, aset tetap merupakan subyek dari depresiasi atau penyusutan artinya nilai
aktiva tetap selain tanah, misalnya mobil, berkurang seiring dengan realisasi masa umur
pemanfaatannya, sampai ketika masa guna itu habis, nilai aktiva mobil yang bersangkutan adalah
nol. Secara umum perusahaan dalam menentukan depresiasi biasanya menggunakan metode
penetapan nilai penyusutan yang dapat digunakan untuk menghitung nilai penyusutan dari suatu
aktiva tetap.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

1.2.1 Pengertian Depresiasi

1.2.2 Metode Penyusutan

1.2.3 Alasan Kenapa Aktiva Tetap Disusutkan

1.2.4 Faktor – Factor Yang Mempengaruhi Biaya Depresiasi

1.3 TUJUAN PENULISAN

1.3.1 Dapat memahami apa yang dimaksud Deprsiasi.

1.3.2 Mengetahui metode Penyusutan dalam menentukan nilai Depresiassi

1
1.3.3 Mengetahui alasan kenapa aktiva tetap disusutkan

1.3.4 Mengetahui faktor – factor yang mempengaruhi biaya depresiasi

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Depresiasi

Depresiasi adalah penurunan dalam nilai fisik properti seiring dengan waktu dan penggunaannya.
Dalam konsep akuntansi, depresiasi adalah pemotongan tahunan terhadap pendapatan sebelum
pajak sehingga pengaruh waktu dan penggunaan atas nilai aset dapat terwakili dalam laporan
keuangan suatu perusahaan.

 Depresiasi adalah biaya non-kas yang berpengaruh terhadap pajak pendapatan.

Properti yang dapat didepresiasi harus memenuhi ketentuan berikut:

1. Harus digunakan dalam usaha atau dipertahankan untuk menghasilkan pendapatan.


2. Harus mempunyai umur manfaat tertentu, dan umurnya harus lebih lama dari setahun.
3. Merupakan sesuatu yang digunakan sampai habis, mengalami peluruhan/ kehancuran,
usang, atau mengalami pengurangan nilai dari nilai asalnya.
4. Bukan inventaris, persediaan atau stok penjualan, atau properti investasi.

Properti yang dapat didepresiasi dikelompokkan menjadi:

1. nyata (tangible): dapat dilihat atau dipegang. Terdiri dari properti personal (personal
property) seperti mesin-mesin, kendaraan, peralatan, furnitur dan item-item yang sejenis;
dan properti riil (real property) seperti tanah dan segala sesuatu yang dikeluarkan dari
atau tumbuh atau berdiri di atas tanah tersebut

tidak nyata (intangible). Properti personal seperti hak cipta, paten atau franchise

2.2 Metode Penyusutan

Dasar penyusutan aktiva tetap adalah harga perolehan dan nilai buku. Jika setelah masa pakai
dianggap masih memiliki nilai (nilai sisa), maka dasar penyusutan adalah harga perolehan
dikurangi nilai sisa. Nilai sisa adalah taksiran harga pasar aset tetap pada akhir masa manfaat.
Beban penyusutan = Tarif Penyusutan x Dasar Penyusutan.

Ada beberapa metode penetapan nilai penyusutan yaitu;

2.2.1 Metode Garis Lurus (Straight Line)

µ       Berdasarkan berlalunya waktu

µ       umlah penyusutan sama sepanjang masa manfaat

3
µ       Beban penyusutan = Tarif Penyusutan x Dasar Penyusutan

atau Depresiasi =  Hrg. Perolehan – nilai sisa           .  

Taksiran umur ekonomis aktiva

µ       Dasar penyusutan = Harga Perolehan – Nilai Sisa

Contoh : Taksiran masa manfaat 5 tahun, maka tarif penyusutan = 100% : 5 = 20% per tahun.
Jika ada nilai sisa 20%, maka tarif penyusutan = (100% ‐20%) : 5 = 16% per tahun

2.2.2 Metode jam jasa (servie hours method)

µ       Metode ini biasanya digunakan untuk mesin produksi dan kendaraan.

µ       Dengan asumsi bahwa aktiva tersebut akan cepat rusak bila digunakan dengan waktu
penuh.

µ       Beban penyusutan = Tarif Penyusutan x Dasar Penyusutan

atau Depresiasi =  Hrg. Perolehan – nilai sisa           .  

Taksiran jam pemakaian total

µ       Dasar penyusutan = Harga Perolehan – Nilai Sisa

Contoh : mesin dengan harga perolehan Rp. 6,000, nilai sisa Rp. 400 dengan asumsi mesin
tersebut dapat digunakan selama 10,000jam depresiasi per-jam dapat dihitung dengan cara :

Tarif Depresiasi = (Rp. 6,000 – Rp. 400) : 10,000

= Rp. 0.56/jam

Apabila pada tahun pertama mesin dipakai selama 2,000 jam

, maka biaya depresiasinya adalah = 2,000 x Rp. 0.56 = Rp. 1,120

2.2.3 Metode Saldo Menurun (Declining Balance)

µ       Beban penyusutan menurun sejalan dengan berlalunya waktu (dari tahun ke tahun)

µ       Makin tua aset, makin berkurang kemampuan memberikan manfaat juga menurun

µ       Dasar penyusutan = Nilai Buku Awal Periode

µ       Nilai Buku Awal Periode = Nilai Perolehan –Akumulasi Penyusutan

4
µ       Umumnya tarif penyusutan = 2 x tarif metode garis lurus.

2.2.4 Metode Jumlah Angka‐Angka Tahun (Sum of Years Digit)

Dasar penyusutan adalah jumlah angka tahun masa manfaat

Contoh:

o   Masa manfaat 5 tahun, maka dasar penyusutan adalah 1 + 2 + 3 + 4 + 5 = 15

o   Tarif penyusutan tahun I = 5/15; Tarif penyusutan tahun II = 4 /15, dst.

o   Beban Penyusutan Tahun I = 5/15 x (Harga Perolehan –Nilai Sisa)

 
2.2.5 Metode Nilai Produksi (Unit of Production)

µ       Dasar penyusutan adalah kapasitas produksi yang dihasilkan selama aset dapat digunakan
(selama masa manfaat)

µ       Tarif Penyusutan = Produksi Aktual Tahun Berjalan / Kapasitas Produksi selama masa
manfaat

Contoh:

o   Tarif Penyusutan =245,000/1,000,000 x 100% = 24.5%

o   Beban Penyusutan = 24.5% x (Harga Perolehan –Nilai Sisa)

– Langkah‐Langkah Menghitung Penyusutan Aset Tetap :

1 .Susun daftar aset tetap dengan mengelompokkannya berdasarkan jenis;

2. Untuk masing‐masing jenis aset tetap tentukan masa manfaat;


3. Untuk masing‐masing aset tetap tentukan nilai sisa di akhir masa manfaat;
4. Untuk masing‐masing aset tetap hitung dasar penyusutan, yakni nilai perolehan dikurangi
prakiraan nilai sisa;
5. Susun suatu jadwal penyusutan untuk masing‐masing aset tetap;
6. Terapkan penyusutan secara berkala dengan metode garis lurus (straight line method)

5
CONTOH Kebijakan Penyusutan Aset Tetap:

Sebuah notebook computer dibeli tanggal 1 Juli 2009. Harga perolehan Rp. 10 juta, nilai sisa
ditaksir 20% dari harga perolehan. Bagaimana menyusutkannya? (metode garis lurus)

Penyusutan Tahunan = (100% ‐20%) x Rp. 10 juta : 4 tahun

.= Rp. 2 juta per tahun

= Rp. 1 juta per enam bulan

2.3 Alasan Kenapa Aktiva Tetap Disusutkan

Alasan kenapa suatu perusahaan melakukan penyusutan terhadap aktiva tetapnya yaitu karena
suatu aktiva tetap yang dimiliki oleh suatu perusahaan dengan tujuan untuk memproduksi barang
atau jasa, memasok barang atau jasa, disewakan, atau untuk administrasi kantor di taksir dapat
digunakan lebih dari 1 periode akuntansi dan Memiliki masa manfaat yang terbatas sehingga
akan mengurangi nilai baik nilai guna, nilai pemanfaatan dan kualiatas dari aktiva tersebut.

2.4 Faktor – Factor Yang Mempengaruhi Biaya Depresiasi

Ada beberapa Faktor – factor yang mempengaruhi biaya depresiasi diantaranya sebagai berikut :

1. Harga perolehan (hp) adalah uang yang dikeluarkan atau hutang yang timbul dari semua
biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh suatu aktiva.
2. Nilai residu (sisa) adalah nilai suatu aktiva jika aktiva tersebut habis masa manfaatnya,
ditukar dengan aktiva lain, atau dijual. Nilai ini merupakan estimasi.
3. Taksiran umur ekonomis adalah umur kegunaan (masa manfaat) dari suatu aktiva. Nilai
ini merupakan taksiran berdasarkan cara-cara pemeliharaan dan kebijakan yang dianut
oleh perusahaan.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Semua bentuk aset tetap dikenai penyusutan atau depresiasi Kecuali tanah atau lahan, aset tetap
merupakan subyek dari depresiasi atau penyusutan artinya nilai aktiva tetap selain tanah,
misalnya mobil, berkurang seiring dengan realisasi masa umur pemanfaatannya, sampai ketika
masa guna itu habis, nilai aktiva mobil yang bersangkutan adalah nol. Depresiasi juga dapat
didifinisikan yaitu sebagian dari Harga perolehan suatu aktiva berwujud yang dialokasikan atau
diakui sebagai biaya baik setiap tahun atau setiap bulan setiap periode akuntansi.

Depresiasi adalah penurunan dalam nilai fisik properti seiring dengan waktu dan penggunaannya.
Dalam konsep akuntansi, depresiasi adalah pemotongan tahunan terhadap pendapatan sebelum
pajak sehingga pengaruh waktu dan penggunaan atas nilai aset dapat terwakili dalam laporan
keuangan suatu perusahaan.

 Terdapat beberapa metode dalam perhitungan depresiasi, sebagai berikut :

1. Metode garis lurus (straight-line, SL)


2. Metode declining balance (DB)
3. Metode sum-of-the-years-digits (SYD)
4. Metode Declining Balance dengan Peralihan ke Garis Lurus
5. Metode Unit Produksi

Tetapi di dalam 5 metode perhitungan depresiasi yang sering digunakan adalah metode garis
lurus karena metode ini paling mudah diaplikasikan.

7
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

http://id.blogspot.org/wiki/aktiva_tetap

www.idxakuntansi.co.id

www.wikipedia.com

www.akuntansi_keu.com

http://jurnal_depresiasi.blogspot

http://penyusutan_aktiva_tetap.blog.gunadarma.ac.id

http://blog.keuangandadiu.com

Anda mungkin juga menyukai