Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PELAKSANAAN BKP PROYEK DESA

Oleh:

Kelompok : Kelompok 23
Kecamatan : Sumbernbaru
Desa : Rowotengah,
Sumberagung,
Pringgowirawan,
Karangbayat
Kabupaten : Jember

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER


TAHUN 2022

2
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PELAKSANAAN BKP PROYEK DESA

(SIMONTING, DESA WISATA, EKONOMI KREATIF DAN SIPADES)

DI WILAYAH KABUPATEN JEMBER TAHUN 2022

Kelompok : Kelompok 23
Kecamatan : Sumberbaru
Kabupaten : Jember

Jember, 30 Juni 2022

Disetujui Oleh: Disetujui Oleh:

Koordinator Kelompok DPL Proyek Desa

Anggun Galih Wardanu Aji Bayu Wijayantini, SE., MM.

NIM. 1910411162 NPK.

Camat. Sumberbaru Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Nuryadi, S.STP Maheni Ika Sari, SE., MM.

NIP. 198011242001121003 NIP. 197708112005012001

3
TABEL KELOMPOK PROYEK DESA SUMBER BARU
NO NAMA NIM JABATAN
1 Anggun Galih Wardanu Aji 1910411162 Koordinator
2 Nauval Nidhom Fahmi 1910411119 Sekretaris
3 Ari Wibowo 1910411018 Bendahara
4 Dhani Yulianto 1910421059 Humas

4
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya dapat
menyelesaikan laporan akhir pelaksanaan proyek desa dengan tema “Pengabdian
Masyarakat” dengan baik dan lancer.

Penulisan laporan akhir ini dilakkan dalam rangka memenuhi salah satu syarat
dari kegiatan Proyek Desa yang diadakan oleh pihak Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Jember.

Penuis menyadari bahwa laporan akhir ini tidak akan tersusun dengan baik tanpa
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:

1. Ibu Bayu selaku Dosen Pembimbing Lapangan


2. Camat Sumberbaru Bapak
3. Masyarakat Kecamata/Desa Sumberbaru
4. Serta semua pihak yang ikut membantu pelaksanaan Tim Proyek Desa
Kelompok 23 Kecamatan Sumberbaru

Akhir kata, semoga Allah memberii balasan atas segala kebaikan pihak yang
telah memabtu, Semoga laporan akhir ini membawa manfaat bagi semua. Aamiin.

Jember, Juni 2022

Penulis

5
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................................................2
TABEL KELOMPOK PROYEK DESA SUMBER BARU.............................................................3
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................4
BAB I. PENDAHULUAN...................................................................................................................6
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................6
1.2 Gambaran Wilayah...........................................................................................................7
1.3 Potensi Desa/Kecamatan................................................................................................7
BAB II. PROGRAM KEGIATAN......................................................................................................9
2.1 Program SIMONTING.......................................................................................................9
2.2 Program Desa Wisata....................................................................................................14
2.3 Program Ekonomi Kreatif.............................................................................................16
2.4 Program SIPADES 2.0....................................................................................................18
BAB III. FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENUNJANG.............................................................23
3.1 Faktor Penghambat........................................................................................................23
3.1.1 Program SIMONTING.............................................................................................23
3.1.2 Program Desa Wisata.............................................................................................23
3.1.3 Program Ekonomi Kreatif......................................................................................23
3.1.4 Program SIPADES 2.0............................................................................................23
3.2 Faktor Penunjang............................................................................................................24
3.2.1 Program SIMONTING.............................................................................................24
3.2.2 Program Desa Wisata.............................................................................................24
3.2.3 Program Ekonomi Kreatif......................................................................................24
3.2.4 Program SIPADES 2.0............................................................................................24

6
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Universitas Muhammadiyah Jember merupakan salah satu Lembaga Pendidikan
Tinggi yang mempunyai visi untuk menghasilkan lulusan yang memiliki keunggulan
kompetitif dan berkalanjutan dengan mematuhi keterpaduan pelaksanaan Tri
Dharma Perguruan Tinggi, Untuk itu diperlukan aktivitas yang dapat meningkatkan
kemempuan mahasiswa melalui penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi serta
peningkatan kesadaran, kepekaan, juga kepedulian dan semangat pengabdian
kepada masyarakat.

Proyek Desa merupakan salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka
(MBKM) sebagai aplikasi wujud kepedullian Universitas Muhamadiyah Jember
terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Dalam
pelaksanaannya mahasiswa diberi pengetahuan untuk hidup bermasyarakat secara
langsung, juga mengidentifikasi serta memberikan solusi terhadap permasalahan
yang dihadapi oleh masyarakat dalam upaya untuk meningkatkan pemahaman dan
kemampuan bagi mahasiswa, dan untuk membantu meningkatkan taraf hidup
menuju masyarakat terbina.

Namun dalam masa Pandemi Covid19 membuat ada beberapa pembatasan dan
anjuran taat 5M, yaitu mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak menjauhi
kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Meskipun dalam masa pandemic
harapannya tidak menghillangkan nilai kebermanfaatan mahasiswa Proyek Desa,
tak terkecuali Kelompok Proyek Desa 23 Kecamatan Sumber Baru dalam
pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu meskipun dilakukan mandiri (individu),
kegiatan Proyek Desa masih berada dalam ruang kebermanfaatan bagi masyarakat
meskipun ada beberapa tantangan dan persoalan yang harus diselesaikan dan
dipecahkan dalam masa Pandami Covid19 di Kecamatan Sumberbaru saat ini yang
meliputi :

1.
2.

Maka dari itu, Kelompok Proyek Desa 23 Kecamatan Sumber Baru mengabdi
kepada kecamatan dan desa dengan memberikan pengabdian berupa :

1. Mengelola data pada Aplikasi SIMONTING (Sistem Monitoring Stanting)


7
2. Peningkatan Desa Wisata
3. Peningkatan Ekonomi Kreatif
4. Pengelolaan data paad SIPADES 2.0 (Sistem Pengelolaan Aset Desa)

1.2 Gambaran Wilayah


Sumberbaru adalah kecamatan palling barat di Kabupaten Jember, Provinsi
Jawa Timur, Indonesia. Wilayah kecematan ini merupakan pintu masuk Jember dari
arah lumajang atau sepanjang jalur tengah Probolinggo-Surabaya. Kecamatan ini
juga dikelilingi Kalli Bondoyudo. Kecamatan Sumberbaru terdiri dari 10 desa yaitu
Desa Kaliglagah, Karangbayat, Pringgowirawan, Rowotengah, Sumberagung,
Yosorati, Gelang, Jambesari, Jamintoro, dan Jatiroto. Kecamatan ini berada di
bagian barat Jember sehingga memiliki perbatasan wilayah antara Lumajang dan
Probollinggo

Batas Kecamatan Kabupaten


Utara Tiris Probolinggo
Timur Laut Tiris Probolinggo
Timur Tanggul Jember
Tenggara Semboro Jember
Selatan Jombang Jember
Barat Daya Rowokangkung Lumajang
Barat Jatiroto Lumajang
Barat Laut Randuagung Lumajang

1.3 Potensi Desa/Kecamatan


Jumlah penduduk di Kecamatan Sumberbaru adalah sebanyak 99 jiwa yang
terdiri dari jumlah laki-laki sebanyak dan jumlah perumpuan sebanyak … dengan
luas wilayah 166,37 Km2..

Mayoritas mata pencaharian Sumberbaru didominasi oleh petani dan


perkebunan. Prosentase wilayah Sumberbaru terbagi menjadi 2 geografis dataran
tinggi dan rendah yang memungkinkan untuk penduduk melakukan pekerjaan petani
dan berkebun sebagai mata pencaharian sehari-hari. Untuk dataran rendah daerah
Sumberbaru sendiri, kebanyakan para pendudukan adalah petani. Untuk petani di
sektor ini didominasi oleh padi dan tebu. 2 jenis tanaman tersebut mendominasi

8
daerah ini dikarenakan sumber mata air yang berlimpah serta jangkuan air yang
mudah sehingga menjadikan 2 tanaman ini paling diminati oleh penduduk setempat.
Sedangkan untuk daerah dataran tinggi Sumberbaru mayoritas penduduk
berkebun-kebunan kopi, sedangkan yang lain berada di Gunung Gambir. Gunung
Gambir ini juga merupakan tempat sector perkebunan yang digunakan oleh
masyarakat Sumberbaru untuk perkebunan teh.

Selain Gunung Gambir digunakan sebagai perkebunan teh, Kecamatan


Sumberbaru juga membuat wisata Gunung Gambir dengan tema perkebunan teh
untuk menarik wisatawan yang dating sekaligus menambah pendapatan daerah.
Dari hasil peneliti juga terdapat beberapa tempat wisata alam yang berupa air terjun
yang berpotensi untuk dijadikan sebagai tempat wisata sebagai tambahan pendapat
daerah.

9
BAB II. PROGRAM KEGIATAN
2.1 Program SIMONTING
Simonting adalah sebuah aplikasi yang dilakukan untuk menginput kegiatan data
yang berkaitan dengan data-data stunting di daerah Kawasan Jember. Stunting
adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi dibawah t tahun) akibat dari
kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekeurangan
gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir akan
tetapi, kondisi stunting baru Nampak setelah bayi berusia 2 tahun. Balita pendek
(stunted) dan sangat penting (severty stunted) adalah balita dengan Panjang badan
(PB/U) dan tinggi batan (TB/U) menurut umurnya dibandingkan dengan standar
WHO-MGRS tahun 2006.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 yang dilakukan oleh Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) menunjukkan angka yang
cukup menggembirakan terkait masalah stunting. Angka stunting atau anak tumbuh
pendek turun dari 37,2 persen pada Riskesdas 2013 menjadi 30,8 persen pada
Riskesdas 2018. Meski tren stunting mengalmi penurunan, hal ini masih berada di
bawah rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu kurang dari 20
persen. Persentase stunting di Indonesia secara keseluruhan masih tergolong tinggi
dan harus mendapat perhatian khusus.

Maka dari hal tersebut pemerintah menfokuskan untuk melakukan pencegahan


stunting. Upaya ini bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan
berkembang secara optimall dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional,
social, dan fisik yang sissp untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi
di tingkat global.

Untuk menunjang program dari pemerintah Kabupaten Jember dalam upaya


menurunkan tingkat stanting. Universitas kami mengadakan sebuah program proyek
desa salah satunya simonting. Simonting ini merupakan aplikasi yang digunakan
untuk memonitoring anak stunting yang berada di Kawasan Jember. Kami bertugas
terjun ke Kecamatan Sumberbaru dikarenakan data stunting dari pihak puskesmas
terbilang cukup besar. Untuk mencari data stunting kami bekerja sama dengan pihak
puskesmas dan rumah desa sehat setempat kami bertugas. Pada di area lokasi

10
kami menemukan beberapa penemuan yang menjadi perbedaan data stunting dari
pihak desa dan puskesmas.

Berikut beberapa penemuan yang didapat oleh kelompok 23 di desa Sumberbaru:

1. Data desa dan puskesmas tidak sama dikarenakan sistem pihak puskesmas
yang akan paten stunting jika balita tidak dating di posyandu
2. Ada beberapa balita yang tidak terdaftar dalam kegiatan posyandu, sehingga
bayi tersebut tidak terpantau perkembangannya
3. Perbedaan data stunting dengan kondisi balita yang sesungguhnya
4. Banyak balita stunting dikarenakan pernikahan muda serta kondisi ekonomi
5. Tidak adanya air bersih dan jamban, membuat timbulnya banyak penyakit
6. Banyak sekali balita yang stunting dan juga BGM

Berikut data anak stunting di Kecamatan Sumberbaru di area lokasi kami bertugas :

NO NAMA DESA TOTAL STUNTING


1 Rowotengah
2 Sumberagung
3 Karangbayat
4 Pringgowirawan
Total

Data tabel di atas didapat setelah kami terjun langsung dalam melaksanakan
kegiatan simonting di Kecamatan Sumberbaru. Dalam tabel tersebut di katakan
bahwa Kecamatan Sumberbaru memiliki anak yang sedikit stunting, tapi pada data
DINKES Kecamatan Sumberbaru merupakan kecamatan yang memiliki anak
stunting terbesar di wilayah Jember. Diharapkan agar pihak Kesehatan bisa terjun
langsung ke lokasi memberikan pembekalan baik pada pihak masyarakat setempat
serta posyandu agar dalam mendata anak stunting tidak adanya salah input. Serta
perbaikan sistem dalam aplikasi puskesmas yang tidak selalu automatis mempaten
anak stunting.

Tahapan-tahapan menginput data Stunting ke Aplikasi Simonting

1. Download aplikasi simonting dengan menuju ke alamat


http://103.43.44.216/simonting/app.apk, install aplikasi simonting. Setelah

11
selesai berhasil install maka akan tampil halam awal Ketika membuka aplikasi
simonting

Gambar 2.1.1 Tampilan Awal


Aplikasi Simonting

2. Masukkan username dan password sesuai dengan akun petugas yang telah
diinformasikan sebelumnya. Setelahnya berhasil login maka akan masuk ke
halaman menu utama seperti tampak pada gambar
3. Mengisi data Keluarga dengan mengklik menu Data Keluarga kita akan
masuk dalam menu akses Data Keluarga seperti gambar berikut

Gambar 2.1.2 Menu Utama


Aplikasi Simonting

12
4. Pada halaman data keluarga kita bisa menambah data keluarga baru dengan
pilih tombol (+) sehingga kita akan masuk ke dalam halaman Tambah
Keluarga baru seperti gambar berikut

Gambar 2.1.3 Menu Data Keluarga

5. Isikan secara lengkap data tersebut sesuai arahan. Jika selesai semua data
diisi klik tombol Simpan untuk menyimpan data ke server, dan data setelah
tersimpan juga akan langsung tampil di server pusat.

Gambar 2.1.4 Menu Penginputan Data


Keluarga

6. Mengisi Data Anak dapat dilakukan dengan cara memilih data keluarga yang
berada di aplikasi simonting.

13
Gambar 2.1.5 Tampilan Rincian Data
keluarga
Setelah memilih keluarga yang akan di tambahkan kita klik data keluarga lalu
disana akan terdapat Menu Tambah Data di sebelah bawah kanan, pilihan
tersebut berupa tambahan untuk menambah anak keluarga yang mengalami
stunting Setelah memilih Tambah Data, kita akan diarahkan kedalam menu
Data Anak. Jika sudah berada dalam menu tersebut isi data sesuai data yang
ada.

Gambar 2.1.6 Tampilan Menu Input Data Anak

7. Admin bisa Monitoring lewat website simonting, berikut tampat tampilan


Admin di website

14
Gambar 2.1.7 Tampilan Menu
Admin Utama

Gambar 2.1.8 Tampillan Menu


Admin

2.2 Program Desa Wisata


Desa wisata merupakan sebuah desa yang hidup mandiri dengan potensi yang
dimilikinya dan tepat dapat menjual berbagai atraksi-atraksinya sebagai daya tarik
wisata tanpa melibatkan investor. Berdasarkan hal tersebut pengembangan desa
wisata merupakan realisasi dari undang-undang otonomi daerah (UU No.22/99),

15
maka setiap Kabupaten perlu memprogramkan pengembangan desa wisata demi
meningkatkan pendapatan daerah, dan menggali potensi desa. Kabupaten Jember
mempunyai program JHUR ( Jember Hadir Untuk Rakyat ) pada tanggal 25 maret
2022 JHUR dilaksanakan di Kecamatan Sumberbaru bertepatan dengan
pengabdian kelompok kami sehingga kami juga ikut berkortibusi dalam upaya untuk
melancarkan progam JHUR tersebut.

Dari kegiatan JHUR tersebut kelompok kami mendapatkan gagasan ide yang
cocok untuk dijadikan progress perkembangan desa wisata di kecamatan
Sumberbaru yaitu meningkatkan daya tarik wisata Air Terjun Antrokan yang berada
di Desa Karangbayat

Gambar 2.2.1 Pemasangan Rambu


Diliarang Berenang

Gambar 2.2.2 Air Terjun Antrokan

16
Untuk lebih lengkap mengenai Desa Wisata bias cek di LINK VIDEO

2.3 Program Ekonomi Kreatif


Program Ekonomi Kreatif dari kelompok kami adalah mengangkat UMKM Mie
Ayam Wonogiri milik Bapak Sarimo yang berlokasi di Desa Rowotengah. Melihat
kondisi pejualan Mie Ayam Wonogiri ini menurut informasi yang kami dapat dari
Bapak Sarimo sendiri mengaku mengalami penurunan sejak adanya musibah
pandemi, maka dari itu kami bertujuan untuk mengenalkan dan menyebarluaskan
Mie Ayam Wonogiri agar dikenal banyak kalangan luas sehingga nantinya dapat
meningkatkan pendapatan dengan cara memasarkan produk usahanya baik disosial
media maupun lainnya.

Gambar 3.1.1 Proses Penyajian Mie Ayam


Wonogiri

Gambar 3.1.2 Mie Ayam Wonogiri

17
Bahan-bahan Dasar
1 500g Mie Tepung
2 2 Sdm Minyak Sayur
3 1 Sdm Kecap Asin
4 ½ Sdt Merica Bubuk

Topping
1 2 Sdm Minyak Sayur
2 250g Daging Ayam, Potong Kecil
3 2 Sdm Kecap Manis
4 1 Sdm Kaldu Ayam
5 100ml Air

Bumbu Halus
1 3 Siung Bawang Putih
2 2 Butir Kemiri
3 1cm Kunyit
4 ¼ Sdt Ketumbar
5 1 Sdt Garam

Pelengkap
1 Sawi Hijau, Potong-Potong, Rebus
2 Bawang Merah Goring
3 Daun Bawang Goring
4 Kaldu Ayam

Cara Membuat Mie Ayam Wonogiri


1 Didihkan air secukupnya dalam panci. Celup sebentar mie segar
dallam air mendidih lalu angkat dan tiriskan
2 Campur minyak, kecap dan merica, aduk rata
3 Masukkan mie kedalam wadah, aduk cepat hingga tercampur rata
4 Tumis bumbu halus hingga wangi dan matang
5 Masukkan daging ayam, aduk hingga berubah warna

18
6 Tambahkan kecap, kaldu ayam dan air. Didihkan hingga ayam empuk
dan kuahnya habis lalu angkat
7 Taruh mie di mangkut saji. Beri daun sawi, ayam tumis, kulit pangsit
goreng. Taburi dengan bawang merah goreng dan daun bawang iris
8 Makanan siap dihidangkan

Cara Pemasaran Produk


1 Mempromosikan melalui media sosial media seperti : WhatsApp,
Facebook, Instagram
2 Menawarkan kepada tetangga ataupun masyarakat
3 Meminta tolong mempromosikan kepada teman, saudara, tetangga
dan masyarakat umum
4 Semakin banyak orang yang tahu, besar kemungkinan banyak
peminat untuk membeli

2.4 Program SIPADES 2.0


SIPADES merupakan aplikasi resmi dari Pemerintah Indonesia yang
dikembangkan oleh Direktorak Fasilitasi Keuangan dan Aset Pemerintahan Desa
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri untuk
digunakan oleh seluruh Pemerintah Desa dalam pengelolaan aset desa seusai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pendampingan SIPADES versi 2.0 mengambil salah satu desa yang berada di
Kecamatan Sumberbaru yaitu desa Karangbayat. Hal ini menjadikan kompilasi atau
konsolidasi laporan aset Desa Karangbayat secara hierarki akan otomatis terhimpun
dan dapat dimonitor oleh pemerintah kabupaten/kota, provinsi dan pemerintah pusat
dengan adanya SIPADES versi 2.0 ini pemerintah desa semakin di berikan
kemudahan dalam pengelolaan aset desanya dan mampu meminimalisir praktek-
praktek penyimpangan sekaligus mewujudkan efektivitas, efesiensi serta
akuntabilitas dan transparansi pengelolaan aset desanya.

Tahapan menginput data aset-aset desa ke sipades di Desa Karangbayat


sebagai berikut

19
1. Pertama jangan lupa untuk mengisi logo desa dan mengisikan daftar nama
perangkat desa dengan cara
 Buka Menu File lalu klik Perangkat Desa dan Pengguna, lalu Klik Cari
Logo, silahkan lakukan pencarian gambar lambang/ logo Desa di laptop
atau komputer anda, untuk Desa yang belum atau tidak memilikinya
silahkan masukkan lambang/ logo Kabupaten/Kota. Dan kemudian klik
gambar logo yang dimaksud, klik Open dilanjut klik tombol Upload
 Isikan Kode, jabatan, Nama, TLP/WA, Untuk Petugas/Pengurus barang
Milik Desa : hanya untuk KAUR UMUM dan TU, Sedangkan Tim
Inventarisasi silahkan pilih sesuai SK Kepala Desa,Isikan Photo diakhiri
dengan klik simpan
2. Buka menu file lalu arahkan kursor ke master di situ akan menguploud
beberapa file yaitu RPJM, RKP, APBDes, dan Peraturan Bupati/Walikota
3. Perencanaan
 Klik menu Manajemen Aset dan klik Perencanaan
 Klik tombol +Tambah Data
 Isikan tahun anggaran,
 Klik tombol Cari pada baris Nomor Perdes RPJM Desa
 Klik tombol Pilih
 Klik tombol Cari pada baris Nomor Perdes RKP Desa
 Klik tombol Pilih
 Klik tombol Cari pada baris Nomor Perdes APB Desa
 Klik tombol Pilih
 Pilih Bidang, Sub Bidang dan Jenis Kegiatan,
 Isikan Paket Kegiatan, Lokasi, Volume dan Anggaran Biaya (penulisan
tidak menggunakan tanda baca)
 Pilih Sumber pembiyaaan
 Klik tombol Simpan
4. Pengadaan
 Klik menu Manajemen Aset dan klik Pengadaan
 Klik tombol +Tambah
 Isikan tahun Pengadaan

20
 Pilih Asal-usul Aset Desa
 Isikan semua data dan informasi secara lengkap dan benar
 Klik tombol simpan
5. Penatausahaan
1) Menu Register
 Klik menu Manajemen Aset lalu klik Penatausahaan dan klik Register
 Klik tahun untuk Tampilkan Data
 Klik tombol Register pada kolom Action
2) Cetak Label

Setelah dilakukan register barang, maka lahkah selanjutnya adalah mencetak


label barang:

 Klik menu Manajemen Aset lalu klik Penatausahaan dan klik Register,
 Klik tahun untuk tampilkan data pada tabel kerja,
 Pilih barang yang akan di beri label dengan cara klik kotak pada kolom
kotak sebelah kiri,
 Klik tombol Cetak label.
3) Kondisi Barang
 Klik menu Manajemen Aset lalu klik Penatausahaan dan klik Kondisi
Barang
 Klik tombol “Status Kondisi” untuk membuka fitur detail status kondisi aset
Desa
 Klik tombol “Edit”,
 Pilih Kondisi Barang sesuai kondisi lapangan,
 Klik tombol “Simpan”,
 Kemudian klik kolom kotak dan tutup transaksi
4) Kapitalisasi
 Klik menu Manajemen Aset lalu klik Penatausahaan dan klik Kapitalisasi
 Pilih tahun untuk menampilkan data pada tabel kerja berdasarkan
berdasarkan tahun pengadaan,
 Pada kolom Action klik tombol “Kapitalisasi”, sebagai contoh Posyandu
Melati,
 Pada modul detail kapitalisasi aset Desa klik tombol “+Tambah Data”

21
 Isikan Tanggal Kapitalisasi (berdasarkan tanggal BAST pekerjaan dari
pelaksana kegiatan)
 Pilih Jenis Kapitalisasi (Fisik Peningkatan atau Fisik Rehabilitasi, untuk
pemeliharaan tidak termasuk
 Pilih Sumber kapitalisasi,
 Klik tombol “Simpan”
 Klik (checklist) kotak sebelah kiri kemudian klik tombol “Tutup Transaksi”
6. Pengamanan
 Klik menu Manajemen Aset lalu klik Manajemen Aset dan klik
Pengamanan
 Pilih tahun untuk menampilkan data pada tabel kerja berdasarkan
berdasarkan tahun pengadaan,
 Pada kolom Action klik tombol “Edit”, sebagai contoh Posyandu Melati,
 Pilih Pengamanan Fisik (Sudah atau Belum) dan isikan keterangan
dengan jelas, Klik Simpan, kemudian lakukan tutup transaksi.
 Untuk Pengamanan Hukum, isikan:
 Jenis Bukti Kepemilikan (dapat berupa sertifikat untuk tanah, BPKB untuk
Kendaraan bermotor, dll),
 Nomor Bukti kepemilikan (nomor sertifikat, nomor BPKB dll), - Untuk
pengamanan administrasi otomatis by system.
7. Penggunaan
 Klik menu Manajemen Aset lalu klik Manajemen Aset dan klik
Penggunaan,
 Pilih tahun untuk menampilkan data pada tabel kerja berdasarkan
berdasarkan tahun pengadaan,
 Pada kolom Action klik tombol “Penggunaan”, sebagai contoh Komputer,
kemudian Klik tombol “+Tambah Data”.
 Lakukan pengisian data secara lengkap dan benar, kemudian klik tombol
“Simpan”
 Kemudian lakukan langkah pengamanan adminsitrasi dengan cara tutup
transaksi.
8. Pemanfaatan

22
 Klik menu Manajemen Aset lalu kliik Manajemen Aset dan klik
Pemanfaatan,
 Pilih tahun untuk menampilkan data pada tabel kerja berdasarkan
berdasarkan tahun pengadaan,
 Pada kolom Action klik tombol “Pemanfaatan”, sebagai contoh komputer
kemudian Klik tombol “+Tambah Data”.
 Isikan Peraturan Desa tentang Pengelolaan Aset Desa dan tahun dan
tanggal Terbit Perdes yang dimaksud,
 Pilih Bentuk Pemanfaatan (Sewa; Pinjam Pakai; Kerjasama Pemanfaatan;
atau Bangun Guna Serah/Bangun Serah Guna)
 kemudian isikan data lainnya dengan lengkap dan klik Simpan,
 lakukan tutup transaksi.

23
BAB III. FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENUNJANG
3.1 Faktor Penghambat
3.1.1 Program SIMONTING
 Surat perizinan baik pihak BANKESBANPOL dan DINKES yang belum
lengkap dan telat.
 Adanya pihak kader yang tidak bisa di ajak untuk bekerja sama dalam
mengerjakan amanat tugas.
 Adanya data yang tidak sinkrong baik pihak posyandu, puskesmas, dan
RDS
 Aplikasi simonting yang belum matang
 Pembekalan yang minim tentang stunting dan simonting
 Adanya salah satu pihak yang meminta timbal balik ( retribusi ) untuk
pendataan stunting

3.1.2 Program Desa Wisata


 Tidak adanya petunjuk arah menuju lokasi air terjun
 Sangat disayangkannya di air terjun tersebut tidak diperbolehkan
berenang dikarenakan kepercayaan warga setempat akan mitos-mitos
yang berada disana.
 Lokasi yang sangat minim untuk di jadikan destinasi desa wisata karena
selain belum ada tempat parkir untuk pengunjung, air terjun ini ditutupi oeh
hutan-hutan.

3.1.3 Program Ekonomi Kreatif


 Minimnya informasi tentang pembuatan surat izin berusaha.
 Mahalnya bahan baku
 Minimnya biaya operasional

3.1.4 Program SIPADES 2.0


 Pembekalan mengenai aplikasi sipades yang minim baik bagi mahasiswa
maupun pihak desa
 Ketidak siapan server sipades 2.0

24
3.2 Faktor Penunjang
3.2.1 Program SIMONTING
 Dibantunya oleh pihak puskesmas untuk pemberian data sewaktu surat
masih belum turun
 Pihak rds yang sigap membantu dilapangan dalam pendataan simonting

3.2.2 Program Desa Wisata


 Ramahnya masyarakat setempat ketika dimintai tolong dan memberikan
arahan

3.2.3 Program Ekonomi Kreatif


 Mudahnya untuk mencari bahan baku

3.2.4 Program SIPADES 2.0


 Perangkat desa mudah untuk didampingi
 Pihak desa menerima mahasiswa dengan baik

25

Anda mungkin juga menyukai