Anda di halaman 1dari 7

UAS EKONOMI MIKRO

Nama : I Putu Bagus Sathya Pradana


Npm : 202232121753
Kelas : C 13
Prodi : Manajemen

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS WARMADEWA
1. A. Jelaskan The Law of Diminishing Return disertai contoh !
The law of Diminishing Return adalah hukum ekonomi yang menjelaskan mengenai proporsi input
yang sesuai dan tepat agar bisa mendapatkan output secara maksimal. Bisa dikatakan jika hukum
ini menjelaskan mengenai suatu input yang dimiliki jika melebihi kapasitas produksi maka
pendapatan akan menurun.
Contoh: The Law Of Diminishing Return yaitu jika suatu perusahaan dengan jumlah karyawan 5
mampu menghasilkan 10 tas, dan jika ditambah dengan 5 karyawan lagi bisa menghasilkan 16 tas,
akan tetapi jika ditambah lagi 5 karyawan maka akan menghasilkan 18 tas.
B. . Jelaskan karakteristik Pasar persaingan sempurna dan Pasar monopolistik
Karakteristik Pasar Persaingan Sempurna
• Banyak perusahaan yang bersaing
Pasar persaingan sempurna memiliki banyak pembeli dan penjual. Ini berarti bahwa perusahaan
dikenal sebagai ‘penerima harga’. Dengan kata lain, perusahaan harus menjual pada harga
‘ekuilibrium’ – di sinilah perusahaan menjual ketika penawaran dan permintaan sejajar. Jika tidak,
mereka akan gulung tikar, karena ada banyak perusahaan lain yang menjual barang yang sama
dengan harga lebih rendah. Akibatnya, pelanggan memiliki sedikit biaya untuk beralih ke barang
pengganti. Banyaknya pesaing di pasar berarti setiap perusahaan dicegah untuk menaikkan harga.
Jika mereka melakukannya, maka mereka akan dipaksa keluar dari pasar karena konsumen dapat
beralih ke alternatif yang lebih murah.
• Produk yang dijual serupa
Dalam persaingan sempurna, pesaing menjual produk serupa. Ini juga dikenal sebagai ‘homogen’
– dalam jargon ekonomi. Secara sederhana, itu berarti produknya serupa.Bisnis individu mungkin
tidak dapat dibedakan dengan pelanggan rata-rata. Alhasil, kemampuan dan kemauan untuk
beralih menjadi mudah dan tanpa biaya. Susu adalah contoh penting. Misalnya, banyak petani
menjual susu ke supermarket, tetapi produknya sangat mirip. Faktanya, supermarket mengubah
kontrak dengan produsen susu tanpa disadari oleh pelanggan.
• Pangsa pasar yang sama
Semua pesaing memiliki pangsa pasar yang sama karena perusahaan tidak dapat bersaing dalam
harga. Karena perusahaan berproduksi di mana Pendapatan Marginal = Biaya Marginal, tidak ada
ruang untuk menurunkan harga. Jika sebuah perusahaan menurunkan harga, ia akan mulai merugi
– karena biaya pembuatannya lebih mahal daripada penjualannya, yang berarti perusahaan tersebut
akan gulung tikar. Pada saat yang sama, jika ada perusahaan yang menaikkan harga, ada
persaingan yang cukup untuk menarik pelanggan dari toko itu dan membuat mereka gulung tikar.
Pada gilirannya, ini membatasi kemampuan perusahaan untuk mendapatkan pangsa pasar.
• Pembeli memiliki informasi lengkap
Dalam jargon ekonomi, kami menyebutnya ‘Informasi Sempurna’. Di sinilah pelanggan tahu
bahwa bisnis di ujung jalan menjual produk yang sama dengan harga lebih rendah. Akibatnya,
bisnis enggan menaikkan harga di depan pesaing. Selain itu, pelanggan juga sadar akan kualitas
suatu produk. Misalnya, satu perusahaan dapat mengurangi biaya untuk menyediakan produk
dengan kualitas lebih rendah dan menghasilkan lebih banyak keuntungan. Karena pelanggan
memiliki informasi yang sempurna, mereka akan tahu bahwa produknya lebih rendah. Pada
gilirannya, mereka akan beralih ke pesaing – membuat perusahaan asli gulung tikar.
• Kemudahan masuk dan keluar pasar
Perusahaan dapat masuk dan keluar pasar dengan sedikit biaya. Ini bisa datang dalam bentuk
keuangan, waktu, atau informasi. Misalnya, industri minyak dan gas membutuhkan investasi awal
yang tinggi. Dengan demikian, ini adalah penghalang masuk bagi pesaing. Di bawah persaingan
sempurna, biaya ini tidak ada atau sebenarnya tidak signifikan. Selain itu, perusahaan dapat keluar
dari pasar dengan mudah di bawah persaingan sempurna. Misalnya, sebuah perusahaan mungkin
memiliki kontrak jangka panjang. Tetapi mereka tidak dapat meninggalkan pasar tanpa biaya yang
signifikan.
Karakteristik Pasar Monopolistik
• Terdapat banyak penjual
Pasar persaingan monopolistik memiliki banyak penjual, tetapi tak sebanyak dalam pasar
persaingan sempurna. Hal ini dapat ditandai dengan adanya beberapa perusahaan di pasar yang
menjual suatu produk berbeda. Banyaknya penjual dalam pasar monopolistik membuat mereka
mengalami kesulitan untuk membuat keputusan yang tepat. Contohnya, beberapa perusahan obat
dan restoran di suatu daerah cenderung bertindak secara sendiri (independen).
• Produk bersifat berbeda
Karakteristik kedua ini merupakan sifat penting untuk membedakan pasar persaingan
monopolistik dengan pasar persaingan sempurna. Pasar persaingan sempurna hasil produksinya
serupa, sehingga sulit membedakan produk dari suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
Sedangkan pada pasar persaingan monopolistik, setiap produk suatu perusahaan memiliki corak
berbeda dari perusahaan lainnya.
• Perusahaan mempunyai sedikit kuasa untuk memengaruhi harga
Kekuasaan memengaruhi harga oleh perusahaan monopolistik bergantung dari sifat barang yang
dihasilkannya, yaitu perbedaan corak pada setiap produk. Perbedaan ini menyebabkan para
pembeli memilih atau lebih menyukai barang dari suatu perusahaan tertentu dan kurang menyukai
barang yang dihasilkan perusahaan lainnya.
• Perusahaan dapat dengan mudah masuk ke dalam industry
Perusahaan yang akan masuk dan menjalankan usaha di dalam pasar persaingan monopolistik tak
akan banyak mengalami kesulitan untuk masuk ke dalam industrinya. Terdapat beberapa faktor
yang menyebabkan hal tersebut. Di antaranya, modal yang diperlukan cukup besar dibandingkan
pasar persaingan sempurna. Faktor lainnya adalah perusahaan harus menghasilkan produk yang
memiliki perbedaan dari produk yang sudah ada di pasar. Perusahaan yang ingin bergabung dalam
pasar monopolistik harus membuat produknya lebih menarik dibandingkan produk lainnya.
• Persaingan promosi penjualan sangat aktif
Pada pasar monopolistik, penjualan sangat dipengaruhi oleh promosi iklan yang dilakukan setiap
perusahaan. Oleh karena itu, dalam pasar ini harga tidak begitu menentukan dibanding promosi
yang menarik.
C. Faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya pasar oligopoli ?
1. Produsen pemasok sedikit. Jumlah produsen sedikit karena skala ekonomi yang harus
dioperasikan umumnya sangat besar dan hanya sedikit perusahaan yang mampu memasok
pasar.
2. Kebutuhan investasi cukup besar, sehingga perusahaan lainnya tidak berani masuk dan
berkecimpung dalam industri terkait.
3. Perusahaan dengan hak paten eksklusif terbatas.
4. Perusahaan memiliki kompetensi tinggi. Ada perusahaan mapan dengan kualitas produk
dan layanan yang memuaskan pelanggannya. Hal ini tentu membuat suatu perusahaan yang
baru ingin memulai merambah industri terkait kesulitan untuk bersaing.
5. Sedikit perusahaan yang bisa mengontrol pasokan bahan baku.
6. Ada support dari pemerintah terkait. Umumnya pemerintah memberikan waralaba kepada
suatu perusahaan tertentu agar mau bergerak di suatu pasar atau industri tertentu.
D. Apa bedanya pengertian Produksi secara ekonomis dan produksi secara umum (fisik)

E. Apa perbedaan Constan Return to Scale,Decreshing Return to scale dan Increshing


Return to scale
1. Constant return to scale. Kondisi ini menunjukkan perubahan proporsional pada output,
saat seluruh input mengalami peningkatan. Misalnya ketika semua faktor produksi (tenaga
kerja, modal, dan mesin) mengalami peningkatan sebesar 100%, ternyata mampu
menghasilkan penambahan output sebesar 100%.
2. Increasing return to scale, juga dikenal dengan istilah economies of scale. Hal ini terjadi
apabila proporsi peningkatan pada output yang dihasilkan melebihi proporsi peningkatan
pada skala input yang ditambahkan. Misalnya melalui pengembangan metode produksi
yang lebih modern, peningkatan skala input sebesar 100% mampu menghasilkan output
produksi sebesar 200%.
3. Decreasing return to scale. Situasi ini terjadi ketika proporsi peningkatan pada output
produksi yang dihasilkan berada dibawah proporsi peningkatan pada input. Misalnya
dengan peningkatan skala input sebesar 100% ternyata hanya mampu menghasilkan
peningkatan output sebesar 75%
2. Suatu Perusahaan dalam memproduksi kursi menggunakan 10 tenaga kerja (L)
berturut-turut : 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 dengan out put (TP) perhari masing-masing : 8, 16,
26, 41, 61, 86, 86, 81, 70, 55
A. Buat Tabel dan hitung MP dan AP masing-masing kursi tsb !

Jumlah tenaga kerja Produk total TP MP AP


1 8 8 8
2 16 8 8
3 26 10 8,66666667
4 41 15 10,25
5 61 20 12,2
6 86 25 14,3
7 86 0 12,2857143
8 81 -5 10,125
9 70 -11 7,77777778
10 55 -15 5,5

B. Gambar grafik TP, MP dan AP!

C. Jelaskan hubungan TP, MP dan AP !


TP adalah total produk yang dihasilkan dari kegiatan produksi. MP adalah tambahan
produk yang dihasilkan ketikan produsen menambah salah satu faktor produksi. AP adalah
rata-rata produk yang dihasilkan dari kegiatan produksi.
hubungannya dalam deminishing of return adalah dalam tahapantahapannya dalam hal
produksi yang dapat dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu :
a. produksi total dengan increasing returns,
b. produksi total dengan decreasing returns, dan
c. produksi total yang semakin menurun.
1. Tahap Pertama : Produksi Total (Total Product)mengalami pertambahan yang semakin
cepat.
Tahap ini dimulai dari titik origin semakin kesatu titik pada kurva total product dimana AP
(produksi rata-rata) maksimum, dan pada titik ini AP=MP (marginal product).
2. tahap Kedua : Produksi Total (Total Product) pertambahannya semakin lama semakin
kecil.
Tahap II ini dimulai dari titik APTmaksimum sampai titik dimana MP=0, atau TP
maksimum.
3. Tahap Ketiga : Produksi total (total product) semakin lama semakin menurun.
Tahap III ini meliputi daerah dimana MP negatif

D. Apakah perusahaan Kursi tersebut mengalami hukum ” The law of diminishing


return ? kalau ya/tidak jelaskan alasan sdr !
Perusahaan kursi tersebut mengalami hukum "The law of diminishing return" (Hukum
Pengembalian yang Menurun) . Hukum ini menyatakan bahwa peningkatan input tidak
selalu sesuai dengan peningkatan output secara proporsional. Dalam kasus perusahaan
kursi ini, peningkatan jumlah tenaga kerja (L) tidak selalu meningkatkan output (TP) secara
proporsional. Dapat dilihat dari tabel dan grafik yang dijelaskan sebelumnya bahwa MP
dan AP menurun saat jumlah tenaga kerja meningkat. Ini menunjukkan bahwa peningkatan
tenaga kerja tidak selalu meningkatkan output dan efisiensi produksi berkurang. Oleh
karena itu, perusahaan kursi ini mengalami hukum "The law of diminishing return".

Anda mungkin juga menyukai