DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
KELAS:D
FAKULTAS:EKONOMI PEMBANGUNAN
1. Kemukakan jenis input produksi ?
Jawab: Proses produksi ialah kegiatan mengubah sebuah input menjadi output, sehingga
nilai barang tersebuat bertambah. Input dapat terdiri dari barang atau jasa yang digunakan
dalam proses produksi, dan output adalah barang atau jasa yang dihasilkan dari suatu
proses produksi.
Macam macam input yang digunakan sebagai berikut :
▪ Tenaga kerja. Operasi sistem produksi membutuhkan campur tangan manusia, dan
orang - orang yang terlibat dalam sistem produksi dianggap sebagai input tenaga
kerja.
▪ Mesin. Untuk mengubah suatu bahan baku menjadi satu produk jadi, maka sebuah
sistem produksi membutuhkan mesin.
▪ Material. Agar operasi sistem menghasikan sebuah produk maka diperlukan material
atau bahan baku.
▪ Modal. Sebuah sistem produksi membutuhkan modal. Fasilitas peralatan, mesin
produksi, bangunan pabrik, gudang – gudang penyimpanan, kendaraan pabrik dan
lain – lain dianggap sebagai barang modal.
▪ Metode/Metoda. Aktivitas sistem produksi untuk mengubah meterial menjadi barang
jadi membutuhkan teknologi. Teknologi tersebut harus bisa di operasikan, cara untuk
mengoperasikan teknologi tersebut disebut metoda.
▪ Energi. Mesin – mesin produksi dan aktivitas pabrik lainnya membutuhkan energi
untuk menjalankan aktivitas itu. Seperti berbagai macam bahan bakar, minyak
pelumas, tenaga listrik, air untuk keperluan pabrik, dll. Hal inilah dianggap sebagai
input energi.
▪ Informasi. Dalam industri modern, informasi telah dipandang sebagai input. Berbagai
macam informasi tentang kebutuhan pelanggan, kuantitas permintaan pasar, perilaku
pesaing, berbagai tren – tren terbaru, dan lain – lain, dianggap sebagai input produksi.
▪ Managerial/ kewirausahaan. Sistem produksi industri yang berada dalam lingkungan
pasar global yang kompetitif membutuhkan: supervisi, perencanaan, pengendalian,
koordinasi, dan kepemimpinan yang efektif untuk meningkatkan performansi sistem
itu secara terus menerus.
▪ Tanah. Sistem produksi membutuhkan lokasi untuk mendirikan pabrik, gudang, dan
lain – lain.
2. Kemukakan jenis biaya produksi ?
Jawab: Untuk menganalisis dan memahami keputusan produksi perusahaan, maka harus
mengetahui berbagai jenis biaya produksi yang akan perusahaan keluarkan selama proses
tersebut. Biaya produksi terdiri dari biaya produksi jangka pendek dan jangka panjang, Sebagai
berikut :
Biaya total sama dengan biaya tetap ditambah biaya variabel. Ini semua termasuk biaya yang
dikeluarkan selama faktor produksi. Seperti contoh di bulan pertama saya berhasil menjual 200
buku mikroekonomi. Dalam hal ini, total biaya menjalankan penjualan buku mikroekonomi
adalah 4 juta rupiah perbulan dengan asumsi (3 juta biaya tetap + 1 juta biaya variabel).
Biaya tetap adalah biaya yang besarnya tidak tergantung pada jumlah produksi, atau biaya
yang tidak berubah dengan kuantitas output yang dihasilkan. Contohnya biaya barang modal,
gaji pegawai, bunga pinjaman, sewa gedung kantor. Bahkan ketika suatu perusahaan tidak
berproduksi (Q=0), maka biaya tetap harus dikeluarkan dalam jumlah yang sama.
Biaya variabel adalah biaya yang besarnya tergantung pada tingkat produksi atau biaya
berubah mengikuti kuantitas output yang dihasilkan. Tidak seperti biaya tetap, biaya variabel
tidak terjadi bila tidak ada produksi. Oleh karena itu, mereka biasa nya di laporkan per unit.
Seperti contoh upah buruh, biaya bahan baku.
Biaya rata - rata ialah biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi satu unit output.
Besarnya biaya rata - rata adalah biaya total dibagi jumlah output. Karena dalam jangka pendek
TC= FC + VC, maka biaya rata - rata sama dengan biaya tetap rata-rata ditambah biaya varaibel
rata - rata. Seperti contoh biaya total rata - rata penjualan buku ialah 20 ribu rupiah (4.000.000 /
200). Sementara itu biaya tetap rata-rata adalah 15 ribu rupiah per buku, dan biaya variabel rata-
rata adalah 5 ribu rupiah per buku.
Biaya marjinal adalah tambahan biaya kerena menambah produksi sebanyak satu unit output.
Artinya, jenis biaya ini memberi tahu berapa total peningkatan biaya jia unit tambahan di
produksi. Biaya marjinal merupakan faktor penting untuk pengambilan keputusan dalam konteks
proses produksi, karena dapat digunakan untuk menghitung tingkat output yang optimal.
Misalnya, kita asumsikan bahwa alih-alih Anda menjual 200 buku, kita malah menjual 201 buku.
Sekarang, total biaya adalah 4.005.000, yang setara dengan peningkatan 5000 rupiah. Jadi, biaya
marjinal menjual 201 adalah 5000 rupiah (5000 rupiah per 1 buku).
Dalam jangka panjang semua biaya adalah variabel. Karena itu, biaya yang relevan dalam
jangka panjang adalah biaya total, biaya variabel, biaya rata-rata, dan biaya marjianal. Perubahan
biaya total sama dengan perubahan biaya variabel, dan sama dengan biaya marjinal.
Untuk klasifikasi yang lebih mudah, keempatnya digabungkan menjadi pasar persaingan
sempurna dan tidak sempurna. Persaingan yang tidak sempurna mencakup persaingan
monopolistik, oligopolistik, dan monopoli. Keempat pasar memiliki karakteristik yang berbeda
dalam beberapa masalah, yaitu jumlah penjual, jenis produk, hambatan masuk dan keluar, dan
harga.
Dalam oligopoli, sejumlah kecil penjual beroperasi di pasar. Mereka bervariasi dalam
ukuran dan mungkin menawarkan produk yang berbeda (misalnya, Apple dan Samsung) atau
homogen (seperti minyak bumi). Biasanya, perusahaan membedakan produk mereka berdasarkan
kualitas, fitur, pemasaran, dan strategi non-harga lainnya.
Dalam monopoli, suatu industri dikatakan berstruktur monopoli bila hayanya ada satu
produsen atau penjual tanpa pesaing langsung atau tidak langsung, baik nyata maupun potensial.
Output yang dihasilkan tidak mempunyai subtitusi.
Pasar persaingan sempurna, dikatakan jumlah perusahaan sangat banyak dan kemampuan
setiap perusahaan dianggap sedemikian kecilnya, sehingga tidak mampu mempengaruhi pasar.
secara teoritis, pasar persaingan sempurna adalah yang paling ideal. Itu karena hanya
struktur pasar ini yang memungkinkan kita untuk mencapai alokasi ekonomi yang efisien. Pasar
mengalokasikan sumber daya secara efisien. Semua produsen dan konsumen memiliki informasi
lengkap dan simetris. Mereka berdagang tanpa menanggung biaya peralihan. Sebaliknya,
monopoli dianggap sebagai pasar yang paling tidak ideal secara sosial, tetapi dalam beberapa
kasus, itu dibutuhkan. Karena memiliki kekuatan pasar yang besar, perusahaan monopoli yang
rasional akan memaksimalkan keuntungannya. Ia dapat membebankan harga tinggi dan
menawarkan produk-produk berkualitas rendah (sehingga menghemat biaya produksi).
Yang dimaksud dengan produk yang homogen adalah produk yang mampu memberikan
kepuasan (utilitas) kepada konsumen tanpa perlu mengetahui siapa produsennya. Konsumen
tidak membeli barang tetapi kegunaan barang.
Para pelaku ekonomi (konsumen dan produsen) memiliki pengetahuan sempurna tentang harga
produk dan input yang di jual. Dengan demikian, konsumen tidak akan mengalami perlakuan
harga jual yang berbeda dari satu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
▪ Output sebuah perusahaan relatif kecil dibanding output pasar (small relatively
output)
Semua perusahaan dalam industri (pasar) dianggap berproduksi efisien (biaya brata-rata
terendah), baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Demikian pula jumlah output
setiap perusahaan secara individu dianggap relatif kecil dibanding jumlah output seluruh
perusahaan dalam industri.
Konsekuensi dari dari asumsi diatas adalah bahwa perusahaan menjual produknya dengan
berpatokan pada harga yang ditetapkan pasar (price taker). Karena secara individu perusahaan
tidak mampu memengaruhoi harga pasar. Yang dapat dilakukan perusahaan adalah
menyesuaikan jumlah output untuk mencapai laba maksimum.
▪ Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar (free entry and exit)
Pemikiran yang mendasari asumsi ini adalah dalam persaingan sempurna faktor produksi
mobilitasnya tidak terbatas dan tidak ada biaya yang harus dikeluarkan untuk pemindahan faktor
produksi. Pengertian mobilitas, mencakup pengertian geografis dan antarpekerjaan. Maksudnya
faktor produksi sebagai tenaga kerja mudah dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya, atau
dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya, tanpa biaya. Hal inilah yang menyebabkan perusahan
leluasa untuk masuk keluar pasar.
Sumber jawaban: