Anda di halaman 1dari 20

Konsep Biaya Produksi

Konsep Dasar yang perlu diingat :

Biaya produksi atau operasional dalam sistem industri memainkan peran yang sangat penting,
karena ia menciptakan keunggulan kompetitif dalam persaingan antar industri dalam pasar
global. Hal ini disebabkan proporsi biaya produksi dapat mencapai sekitar 70% – 90% dari biaya
total penjualan secara keseluruhan, sehingga reduksi biaya produksi melalui peningkatan
efisiensi akan membuat harga jual yang ditetapkan oleh produsen menjadi lebih kompetitif.

beberapa strategi pengendalian biaya produksi dapat menggunakan skenario berikut :

• Pertama, biaya harus dipandang sebagai keuntungan potensial (potential profit), bukan
sekedar pengeluaran atau ongkos produksi yang memang harus dikeluarkan. dengan
demikian reduksi biaya produksi melalui peningkatan efisiensi akan meningkatkan
keuntungan.
• Setelah persepsi tentang biaya produksi diatas berubah, manajemen harus melaksanakan
aktivitas produksi bernilai tambah (bukan sekedar mengubah input menjadi output)
dengan jalan berproduksi pada biaya produksi yang minimum. Dengan cara ini
perusahaan akan meningkatkan daya saing melalui strategi penetapan harga (pricing
strategy) yang kompetitif di pasar.
• Keunggulan kompetitif produk dipasar akan meningkatkan pangsa pasar (market share)
yang berarti akan meningkatkan penerimaan total (TR) dari penjualan produk itu.
• Strategi reduksi biaya produksi dan penetapan harga produk yang kompetitif dipasar akan
meningkatkan keuntungan perusahaan, karena keuntungan perusahaan adalah benefit
antara TR dan Total Cost (TC).
• dengan demikian strategi di atas harus dilakukan melalui skenario 1). melaksanakan
aktivitas produksi pada tingkat biaya produksi minimum, 2). Menetapkan harga produk
yang kompetitif di pasar, 3). memperluas pangsa pasar (market share) melalui
keunggulan kompetitif (meningkatkan daya saing terus menerus), 4). memperoleh
penerimaan total (TR) yang terus meningkat, 5). memperoleh keuntungan (net benefit)
yang terus meningkat, 6). meningkatkan kesejahteraan bagi stakeholders

Kesimpulan berkaitan dengan teori biaya produksi

1. Biaya tetap total (TFC) tidak bergantung pada kuantitas output (Q), sedangkan biaya
variabe total bergantung pada kuantitas output (Q)
2. Biaya tetap rata-rata (AFC) menurun secara kontinyu sampai mendekati garis horisontal,
karena AFC = TFC / Q.
3. Kurva AVC menurun mencapai minimum untuk kemudian mengalami peningkatan
karena AVC = TVC / Q.
4. Total Cost (TC) merupakan penjumlahan dari biaya TFC dan TVC karena TC = TFC +
TVC.
5. ATC mula-mula akan turun kemudian akan meningkat karena ATC = TC / Q.
6. SMC mula-mula menurun mencapai minimum pada kuantitas output tertentu dan
kemudian akan naik (catatan biasanya SMC akan selalu memotong kurva AVC) karena
SMC = dTC / dQ (baca d=delta)
7. Jika SMC < AVC, maka AVC menurun, Jika SMC>AVC maka AVC meningkat dan jika
SMC = AVC maka AVC minimum
8. Jika SMC<ATC, maka ATC menurun, jika SMC>ATC maka ATC meningkat dan jika
SMC = ATC, maka ATC minimum.

Kind Of Cost

BIAYA (COST)
Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang
dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi
maupun yang akan terjadi.
Beban (expense) adalah biaya yang dibebankan (matched) dengan pendapatan (revenue) dalam
suatu periode akuntansi.
Obyek Biaya (Cost Object) adalah unit atau aktivitas dimana biaya diakumulasikan dan diukur.
Unit atau aktivitas itu dapat berupa: produk, order, departemen, divisi, proyek.
Macam-macam Biaya (cost)
Biaya Pabrikasi :
-Biaya Langsung : Biaya yang langsung dalam proses produksi suatu barang, bahan baku, dll.
-Biaya Tidak Langsung : Biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi
Biaya Non-pabrikasi :
-Biaya Pemasaran yaitu biaya yang diperlukan untuk memperoleh pesanan dan menyediakan
produk bagi pelanggan
-Biaya Administrasi yaitu biaya yang dibutuhkan untuk mengelola organisasi dan menyediakan
dukungan bagi karyawan
Departemen :
-Common Cost (Biaya bersama) yaitu biaya yang berasal dari penggunaan fasilitas atau jasa oleh
dua departemen atau lebih.
-Joint Cost (Biaya Gabungan) yaitu biaya yang terjadi dalam proses produksi yang menghasilkan
dua atau lebih produk jadi.
Periode Akuntansi :
-Capital Expenditure (Belanja Modal) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat
lebih dari satu periode akuntansi.
-Revenue Expenditure (Pengeluaran Pendapatan) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh manfaat pada periode akuntansi yang sama dan dicatat sebagai beban.
Volume Produksi :
-Biaya Tetap (FC) : Biaya yang tidak bertambah seiring dengan pertambahan produksi.
-Biaya Variabel (VC) : Biaya yang bertambah seiring dengan pertambahan produksi.
a)Total Biaya (TC) keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi sampai
terciptanya barang.
Rumus : TC = TFC + TVC
b)Biaya Perunit (AC) : Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi 1 unit barang jadi.
Rumus : AC = TC / Q
Q ialah Produk.
c)Biaya Marginal (MC) : Tambahan biaya karena menambah 1 unit barang yang diproduksi
Biaya Eksplisit : Biaya yang kelihatan dalam proses produksi
Biaya Implisit : Biaya yang tidak kelihatan dalam proses produksi namun sebenarnya ada dan
dikeluarkan
PENDAPATAN (REVENUE)

Selain biaya produksi, ada juga Pendapatan/Revenue yaitu berapa jumlah pendapatan yang akan
diperoleh dengan memproduksi barang tersebut.
•Total Revenue (TR) : total pendapatan yang akan diperoleh seorang produsen apabila
memproduksi sejumlah unit barang tertentu.
•Kuantitas Barang (Q) : total jumlah barang yang diproduksi produsen
•Average Revenue (AR) : harga rata-rata unit barang AR=TR/Q

STRUKTUR PASAR

Struktur pasar adalah berbagai hal yang dapat mempengaruhi tingkah laku dan kinerja
perusahaan dalam pasar, misalnya jumlah perusahaan dalam pasar, skala produksi, jenis produksi
dan sebagainya.

Suatu struktur pasar dikatakan kompetitifjiak perusahaan tersebut tidak mempunyai kemampuan
untuk mempengaruhi pasar. Struktur pasar kompetitif berbeda dengan tingkah laku kompetitif,
tingkah laku kompetitif adalah kondisi dimana perusahaan harus bersaing secara aktif dengan
perusahaan lain.

Struktur pasar pada prinsipnya berarti mengelompokkan produsen/perusahaan yang terdapat


didalam industri ke dalam beberapa bentuk dasar berdasarkan :
1. Jenis barang yang dihasilkan
2. Banyaknya/jumlah perusahaan dalam industri
3. Mudah tidaknya keluar masuk dalam industri
4. Peranan iklan dalam kegiatan industri (pasar).
Berdasarkan kriteria tersebut, dalam analisa ekonomi struktur pasar dibedakan menjadi 4
(empat), yaitu :

A. Pasar Persaingan Sempurna


Adalah struktur pasar yang ditandai oleh jumlah pembeli dan penjual yang sangat banyak. Jenis
pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan
memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh
produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain. Sifat-sifat pasar
persaingan sempurna :

- Jumlah penjual dan pembeli banyak


- Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
- Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
- Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply)
- Posisi tawar konsumen kuat
- Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
- Sensitif terhadap perubahan harga
- Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar

Cirinya adalah:

• Banyak perusahaan dalam pasar


• Setiap perusahaan sebagai penerima harga (price taker)
• Bebas keluar dan amasuk dalam pasar
• Produknya bersifat homogen/identikal
• Penjual dan pembeli punya informasi mengenai pasar

Perusahaan (produsen) bertujuan memaksimumkan profit:

1. MR = MC, dilihat dari tingkat output


2. MVP = MRP = MFC, dilihat dari penggunaan input
Keuntungan/profit ekonomi adalah selisih antara total penerimaan dengan total biaya ekonomi
(laba/profit di atas normal).
Profit normal adalah biaya oportunitas atau normal rate of return dari sumber yang dimiliki
owner yang dipakai dalam kegiatan usaha.
Profit (?) = Economic profit = TR – TC
Profit (?) = TR – Explicit Cost – Normal Profit
Perbedaan utama antara pasar persaingan sempurna dengan pasar lain adalah bentuk kurva
permintaannya. Kurva pemintaan pada pasar persaingan sempurna berbentuk horizontal, karna
beberapa output perusahaan, harga tidak akan berubah. Dalam pasar persaingan sempurna, harga
sama dengan panerimaan rata-rata dan penerimaan marjinal.

B. Pasar Monopoli

Adalah struktur pasar yang ditandai oleh adanya seorang produsen tunggal. Pasar monopoli akan
terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu produsen atau penjual. Contohnya
seperti microsoft windows, perusahaan listrik negara (pln), perusahaan kereta api (perumka), dan
lain sebagainya. Sifat-sifat pasar monopoli :
- Hanya terdapat satu penjual atau produsen
- Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli
- Umumnya monopoli dijalankan oleh pemerintah untuk kepentingan hajat hidup orang banyak
- Sangat sulit untuk masuk ke pasar karena peraturan undang-undang maupun butuh sumber daya
yang sulit didapat
- Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya alternatif pilihan
- Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses

Cirinya adalah:

• Industri dengan satu perusahaan


• Sebagai penentu harga (price maker, price setter, or price seller)
• Tidak ada kemungkinan entry & exit bagi pendatang baru
• Produknya adalah diferensiasi (tidak identitikal)
• Promosi kurang diperlukan

Monopoli mempunyai slop kurva demand negatif (d = AR) dan keuntungan ekonomi maksimum
dicapai pada MR = MC, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Monopolist dapat memaksimumkan profit dengan melakukan:

• Diskriminasi harga atau menjual produk yang sama dengan harga yang berbeda pada pasar
yang berbeda (multi-market monopoly).
• Menjual produk yang sama dan harga yang sama dari pabrik yang berbeda (multi-plant
monopoly).
• Perusahaan dapat menggunakan input yang sama dengan output berbeda (multi-product
monopoly)

Limit pricing adalah cara penentuan harga di bawah biaya rata-rata minimum suatu perusahaan
agar perusahaan yang akan memasuki suatu industri menjadi takut.
Tambahan :
- Monopsoni adalah kebalikan dari monopoli, yaitu di mana hanya terdapat satu pembeli saja
yang membeli produk yang dihasilkan.
- Monopoli adalah sesuatu yang dilarang di Republik Indonesia yang diperkuat dengan undang-
undang anti monopoli.

Beberapa syarat (asumsi) penerapan diskriminasi harga adalah:


1. Barang tidak dapat dipindahkan dari satu pasar ke pasar yang lain
2. Sifat barang dan jasa memungkinkan untuk dilakukan pembedaan harga
3. Elastisitas pada masing-masing pasar harus berbeda
4. Kebijakan ini tidak menyedot biaya yang melebihi profit
5. Produsen dapat eksploitasi ketidak-rasionalan sikap konsumen (seperti pembungkus,
merk/cap, atau promosi/iklan yang berbeda)
Diskriminasi harga memiliki perbedaan derajat yaitu tingkat pertama, tingkat kedua dan tingkat
ketiga.

C. Pasar Monopolistik

Adalah struktur pasar yang sangat mirip dengan persaingan sempurna tetapi yang membedakan
dengan pasar persaingan sempurna ialah bahwa pada pasar ini produsen mampu membuat
perbedaan-perbedaaan pada produknya ( differensiasi produk ) dibandingkan produsen lain.
Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan
produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut berbeda-beda antara
produsen yang satu dengan yang lain. Contoh produknya adalah seperti makanan ringan (snack),
nasi goreng, pulpen, buku, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar monopolistik :

- Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda


- Mirip dengan pasar persaingan sempurna
- Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda
- Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga
- Relatif mudah keluar masuk pasar

Cirinya adalah:

• Terdapat banyak perusahaan/penjual


• Relatif kecil kekuasaan menentukan dan mempengaruhi harga
• Barangnya berbeda corak (differentiated product)
• Keluar dan masuk industri relatif bebas
• Promosi penjualan sangat aktif

Perusahaan dalam persaingan monopolistik dapat memaksimumkan profit ekonomi dalam jangka
pendek, sedangkan dalam jangka panjang profit ekonominya nol dan memperoleh profit normal
karena berproduksi under capacity.

Penilaian terhadap Persaingan Monopolistik:

• Penggunaan sumber daya kurang efisien dibandingkan dengan persaingan sempurna


• Diferensiasi produk merupakan kompensasi dari inefisiensi. Masyarakat dapat memilih antara
produk efisien (hraga murah) atau dengan diferensiasi produk (banyak pilihan jenis barang).
• Perkembangan teknologi dan inovasi relatif terbatas karena keuntungan tidak berlangsung lama
• Distribusi pendapatan relatif seimbang karena tidak terdapat kelebihan keuntungan dalam
jangka panjang.
Struktur pasar ini juga mengedepankan persaingan non-harga yaitu merupakan usaha-usaha di
luar perubahan harga yang dilakukan untuk menarik banyak pembeli terhadap barang yang
diproduksinya.
Ada dua bentuk yaitu:
• Diferensiasi produk: beda merk, kemasan, mutu, cita rasa, purna jual, dll
• Promosi penjualan melalui iklan (jenis iklan pertama dan kedua)

D. Pasar Oligopoli

Adalah struktur pasar di mana hanya ada sejumlah kecil perusahaan yang memproduksi hampir
semua output industri dan mempunyai keputusan yang saling mempengaruhi. Pasar oligopoli
adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual
dalam satu wilayah area. Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri semen di
Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar oligopoli :
- Harga produk yang dijual relatif sama
- Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses
- Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar
- Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain.

Cirinya adalah:

• Jumlah perusahaan beberapa atau sangat sedikit (4 atau 8 besar perusahaan raksasa menguasai
70%-80% nilai seluruh produksi atau penjualan produknya
• Jenis barangnya bisa homogenous atau diferensiasi
• Kekuasaan menentukan harga, terkadang kuat (tangguh) dan ada kalanya sangat lemah
• Hambatan masuk cukup kuat, karena paten dan modal yang diperlukan sangat besar.
• Promosi relatif diperlukan

Jika ada dua perusahaan dalam struktur pasar oligopoli, maka disebut duopoly.
Sementara itu, oligopoli yang produknya homogen disebut pure oligopoly, sedangkan produknya
diferensiasi dikenal differentiated oligopoly.

Strategi penentuan harga dapat ditempuh dengan dua cara:

• Collusion (kesepakatan/persekongkolan)
• Non-collusion (tanpa persekongkolan)
Beberapa cara untuk mengetahui derajat oligopoli:
• Concentration ratio
• Herfindahl Index
• Contestable Markets
Model Oligopoli yang penting:
• Kinked Demand Curve Model (Paul Sweezy, 1939)
• Game Theory (Prisoner’s, advertiser’s, and pricing dilemmas)
• Cartel Arrangement
• Price Leadership
• Sales Maximization Model (William Baumol, 1959)
Strategi untuk menghalangi potensial entrants:
1. Entry limit pricing
2. Capacity barrier to entry
3. Multi-product cost barrier
4. New product development as a barrier to entry
Perusahaan Oligopoli sering menghadapi persoalan yang dikenal dengan ‘priosoner’s dilemma’,
refers to a situation in which each firm adopts its dominant strategy but each could do better (ie.
earn larger profits) by cooperating.

Teori Biaya Output

Pendahuluan

Teori permintaan dipandang dari pihak


produsen merupakan hal yang menentukan sisi penerimaan. Dikatakan demikian
karena dalam teori permintaan ditentukan berapa jumlah output yang seharusnya
diproduksi pada berbagai kemungkinan tingkat harga pasar.

Selain itu teori permintaan juga


menentukan besar kecilnya ongkos produksi yang selanjutnya akan menentukan
kekuatan penawaran (supply condition) suatu produk di pasar.
Dengan menggabungkan menjadi satu, antara
sisi penerimaan dan ongkos produksi dari suatu perusahaan dapat ditentukan
jumlah output dan tingkat harga keseimbangan bagi masing-masing perusahaan dan
pasar secara keseluruhan.

Pada model ini, hubungan antara input dan


output disusun dalam fungsi produksi atau disebut juga fungsi Cobb-Douglass
yang berbentuk :

q = f (K,L)

Dimana q mewakili output barang-barang tertentu selama periode tertentu, K


mewakili input kapital dan L mewakili input tenaga kerja. Dari fungsi tersebut
disimpulkan tentang apa yang diketahui perusahaan mengenai bauran berbagai
input untuk menghasilkan output.

Dalam tulisan ini mendeskripsikan tentang


beberapa konsep biaya jangka pendek, biaya produksi jangka panjang serta skala
ekonomi dan non skala ekonomi.

Biaya jangka pendek

Analisis mengenai biaya produksi


perusahaan dibedakan menjadi dua periode : jangka pendek dan jangka panjang. Dikatakan
jangka pendek jika sebuah perusahaan hanya mampu menambah salah satu faktor
produksi saja, dengan perkataan lain sebagian besar faktor produksi yang
digunakan dianggap tetap jumlahnya.

Sedangkan disebut jangka panjang jika


semua faktor produksi dapat mengalami perubahan, yaitu jumlahnya dapat ditambah
apabila pertambahan itu memang diperlukan.

Dalam jangka pendek, output yang


dihasilkan produsen dapat ditambah atau dikurangi dengan jalan menambah atau
mengurang input variabel yang digunakan. Jadi, perusahaan hanya dapat
menyesuaikan jumlah outputnya dengan suasana yang terjadi di pasar sejauh
tingkat output yang mungkin dapat dihasilkan dengan input tetap yang ada.
Perusahaan yang rasional akan memproduksi
output sampai pada tingkat yang enghasilkan keuntungan maksimum/kerugian
minimum.

Penentuan titik keseimbangan produsen pada


dasarnya ada dua cara yaitu melalui pendekatan selisih antara penerimaan total dan pengeluaran
total serta selisih antara
penerimaan batas dan pengeluaran batas.

Pada pendekatan pertama, keuntungan


maksimum (kerugian minimum) akan terjadi pada tingkat output dimana terjadi selisih antara
penerimaan dan
pengeluaran produsen mencapai maksimal (atau selisih antara pengeluaran dan
penerimaan produsen seminimal mungkin). Penentuan titik keseimbangan produsen
dengan pendekatan penerimaan – pengeluaran produsen dirasa kurang banyak
manfaatnya jika dipandang dari segi analisa perilaku produsen selanjutnya. Hal
ini disebabkan karena pendekatan ini tidak dapat menyimpulkan interpretasi
analisis lebih jauh perilaku produsen.

Pendekatan kedua, penerimaan batas


produsen pada setiap tingkat penjual dapat ditentukan dengan jalan membagi perubahan
penerimaan total produsen dan perubahan output yang terjual. Besarnya
penerimaan batas pada setiap tingkat output mempunyai hubungan yang
karakteristik dengan besarnya koefisien elastisitas harga.

Penerimaan total produsen akan mencapai


maksimum apabila elastisitas harga = 1, akan selalu bertambah apabila
elastisitas harga > 1 dan berkurang jika elastisitas harga < 1.

Syarat untuk terjadinya keseimbangan


produsen adalah ongkos batas harus sama dengan penerimaan batas.tetapi msih ada
syarat lain yang harus dipenuhi yaitu kurva MC pada waktu memotong kurva MR
harus berbentuk naik atau dengan kata lain lereng MC haarus lebih besar
daripada MR.

Biaya Jangka Panjang

Sebuah perusahaan dikatakan berada dalam


keseimbangan jangka panjang apabila perusahaan itu telah menyesuaikan skala
perusahaan yang ia gunakan dengan skala perusahaan dimana biaya rata-rata
produksi jangka panjang berada di titik minimum dan bersinggungan dengan kurva
permintaan di pasar.
Dalam jangka panjang tidak ada biaya tetap, semua
jenis biaya yang dikeluarkan merupakan biaya variabel. Sehingga perusahaan
dapat menambah jumlah seluruh input produksi.

Dalam pasar persaingan sempurna, mekanisme pasar


akan mendorong alokasi faktor produksi yang optimal. Alokasi faktor produksi
yang optimal tersebut dimungkinkan terjadi mengingat syarat untuk terjadinya
keseimbangan jangka panjang adalah :

a. Output
akan selalu diproduksi pada tingkat ongkos produksi minimum.

b. Konsumen
membeli output pada tingkat harga yang seminimal mungkin yang hanya cukup untuk
menutup biaya produksi batas, dengan kata lain harga = opportunity cost.

c. Skala
produksi digunakan pada kapasitas penuh, sehingga tidak ada pemborosan
sumberdaya.

d. Setiap
perusahaan hanya menerima keuntungan normal.

Skala Ekonomi dan Non Skala


Ekonomi

Skala produksi jagka panjang dikatakan mencapai


skala ekonomi (economies of scale) apabila pertambahan produksi menyebabkan
biaya produksi rata-rata menjadi semakin rendah. Produksi yang semakin tinggi
menyebabkan kegiatan memproduksi bertambah efisien.

Beberapa faktor yang enimbulkan skala ekonomi :

1. Spesialisasi
faktor-faktor produksi, dalam perusahaan yang kecil ukurannya para pekerja
harus menjalankan beberapa tugas. Dalam perusahaan besar dilakukan
spesialisasi. Setiap pekerja diharuskan melakukan suatu pekerjaan tertentu saja
dan ini menambah keterampilan mereka.

2. pengurangan
harga bahan baku dan kebutuhan produksi lain, setiap perusahaan membeli bahan
baku, mesin, dan peralatan lain untuk memproduksi output. Harga bahan-bahan
tersebut akan menjadi murah apabila pembelian bertambah banyak. Makin tinggi
produksi, makin banyak bahan baku dan peralatan yang digunakan sehingga
menyebabkan biaya per unit semakin murah.

3. mendorong
perkembangan usaha lain, kalau perusahaan telah menjadi sangat besar, timbul
permintaan yang cukup ekonomis untuk mengembangkan kegiatan bidang lain yang
menghasilkan barang-barang atau fasilitas yang dibituhkan perusahaan tersebut.

Non skala ekonomi dalam kegiatan produksi apabila


pertambahan produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata menjadi semakin
tinggi.

Wujudnya disebabkan oleh organisasi perusahaan


yang sudah menjadi sangat besar sekali sehingga menimbulkan kerumitan di dalam
mengatur dan memimpinnya. Perusahaan yang terus menerus membesar biasanya
jumlah tenaga kerja yang digunakan meliputi ribuan orang dan mempunyai pabrik
dan cabang diberbagai tempat. Sebagai akibatnya kegiatan dan organisasi
perusahaan itu sudah menjadi sagat kompleks. Tidak mungkin lagi dipimpin oleh
seorang manajer saja. Hal ini mengakibatkan pengambilan keputusan dan kebijakan
perusahaan yang sangat kaku dan memakan waktu yang lama untuk merumuskannya.
Keadaan ini mengurangi efisiensi
kegiatan perusahaan dan menyebabkan biaya produksi rata-rata meningkat.

Marjinal Cost

Dalam ekonomi dan keuangan , biaya marjinal adalah perubahan biaya total yang timbul ketika
kuantitas yang dihasilkan perubahan dengan satu unit. That is, it is the cost of producing one
more unit of a good. [ 1 ] Mathematically, the marginal cost (MC) function is expressed as the first
derivative of the total cost (TC) function with respect to quantity (Q). Artinya, itu adalah biaya
produksi satu unit lebih dari yang baik. [1] Secara matematis, biaya marjinal (MC) fungsi
dinyatakan sebagai yang pertama turunan dari total biaya (TC) fungsi yang berkaitan dengan
kuantitas (Q). Note that the marginal cost may change with volume, and so at each level of
production, the marginal cost is the cost of the next unit produced. Perhatikan bahwa biaya
marjinal dapat berubah dengan volume, dan sebagainya pada setiap tingkat produksi, biaya
marjinal adalah biaya unit selanjutnya diproduksi.
Secara umum, biaya marjinal pada setiap tingkat produksi meliputi biaya tambahan yang
diperlukan untuk memproduksi unit berikutnya. Jika memproduksi kendaraan tambahan
membutuhkan, misalnya, membangun pabrik baru, biaya marjinal ekstra kendaraan tersebut
termasuk biaya pabrik baru. Dalam prakteknya, analisis dibedakan antara kasus pendek dan
jangka panjang, dan dalam jangka lama, semua biaya adalah marjinal. Pada setiap tingkat
periode produksi dan waktu sedang dipertimbangkan, biaya marjinal mencakup semua biaya
yang bervariasi dengan tingkat produksi, dan biaya lainnya dianggap biaya tetap.

Sejumlah faktor lain dapat mempengaruhi biaya marjinal dan penerapan untuk masalah dunia
nyata. Beberapa dapat dianggap kegagalan pasar. Ini mungkin termasuk asimetri informasi ,
kehadiran negatif atau positif eksternalitas , biaya transaksi , diskriminasi harga dan lain-lain.

fungsi Biaya dan hubungannya dengan biaya rata-rata

Dalam kasus yang paling sederhana, fungsi biaya total dan perusahaan derivatif disajikan sebagai
berikut, di mana Q merupakan kuantitas produksi, VC merupakan biaya variabel, biaya tetap
merupakan FC dan TC merupakan total biaya.

Karena (dengan definisi) biaya tetap tidak berubah dengan kuantitas produksi, tetes keluar dari
persamaan ketika dibedakan. Kesimpulan penting adalah bahwa biaya marjinal tidak
berhubungan dengan biaya tetap. Hal ini dapat dibandingkan dengan total biaya rata-rata atau
ATC, yang merupakan total biaya dibagi dengan jumlah unit yang diproduksi dan tidak termasuk
biaya tetap.

Untuk perhitungan diskrit tanpa kalkulus, biaya marjinal sama dengan perubahan total (atau
variabel) biaya yang datang dengan setiap unit tambahan yang diproduksi. Misalnya, total biaya
pembuatan 1 sepatu adalah $ 30 dan total biaya pembuatan 2 sepatu adalah $ 40. Biaya marjinal
memproduksi sepatu kedua adalah $ 40 - $ 30 $ = 10.

Biaya marjinal bukanlah biaya produksi berikutnya "atau" terakhir "Unit".Sebagai Silberberg dan
Suen catatan biaya dari unit terakhir adalah sama dengan biaya unit pertama dan setiap unit
lainnya. Dalam jangka pendek peningkatan produksi membutuhkan menggunakan lebih dari
masukan variabel - konvensional dianggap tenaga kerja. Menambahkan tenaga kerja yang lebih
ke saham modal tetap mengurangi produk marjinal tenaga kerja karena keuntungan marjinal
berkurang. This reduction in productivity is not limited to the additional labor needed to produce
Penurunan produktivitas tidak terbatas pada tenaga kerja tambahan yang diperlukan untuk
memproduksi unit marjinal - produktivitas setiap unit tenaga kerja berkurang. Dengan demikian
biaya produksi unit marjinal output memiliki dua komponen: biaya yang berkaitan dengan
memproduksi unit marjinal dan peningkatan biaya rata-rata untuk semua unit yang dihasilkan
karena "kerusakan" untuk proses produktif seluruh (AC ∂ / ∂ q) qKomponen pertama adalah per
unit atau biaya rata-rata. Unit kedua adalah peningkatan kecil biaya karena hukum semakin
berkurang marjinal yang increaes biaya dari semua unit yang dijual Oleh karena itu, tepat
rumus:

MC = AC + (∂AC/∂q)q. MC = AC + (∂ AC / ∂ q) q.

biaya marjinal juga dapat dinyatakan sebagai biaya per unit tenaga kerja dibagi dengan produk
marginal tenaga kerja.

MC = ∆VC∕∆q; MC = ΔVC / Δq;


∆VC = w∆L; ΔVC = wΔL;
MC = w∆L;/∆q; MC = wΔL; / Δq;
ΔL / Δq perubahan kuantitas kerja untuk mempengaruhi perubahan satu unit output =
1/MPL.
Oleh karena itu MC = w / MPL Sejak tingkat upah diasumsikan konstan biaya marjinal
dan produk marjinal tenaga kerja memiliki hubungan terbalik - marjinal adalah biaya
kenaikan (penurunan) yang marjinal produk tenaga kerja menurun (meningkat). jika

Economies of scale

Skala ekonomi adalah konsep yang berlaku untuk jangka panjang, rentang waktu di mana semua
masukan dapat bervariasi oleh perusahaan sehingga tidak ada input tetap atau biaya tetap.
Produksi dapat dikenakan skala ekonomis (atau disekonomis skala ). Skala ekonomi dikatakan
ada jika unit tambahan output dapat dihasilkan kurang dari rata-rata semua sebelumnya unit-
yaitu, jika biaya marjinal jangka panjang di bawah biaya rata-rata jangka panjang, sehingga yang
terakhir ini jatuh. Sebaliknya, mungkin ada tingkat produksi di mana biaya marjinal lebih tinggi
dari biaya rata-rata, dan biaya rata-rata merupakan fungsi peningkatan output. Untuk kasus ini
generik, biaya rata-rata minimum terjadi pada titik di mana biaya rata-rata dan biaya marjinal
adalah sama (ketika diplot, kurva biaya marjinal berpotongan dengan kurva biaya rata-rata dari
bawah); hal ini tidak akan berada di minimum untuk biaya marjinal jika tetap biaya lebih besar
dari nol.

Perfectly Competitive Supply Curve

Bagian dari kurva biaya marjinal di atas persimpangan dengan kurva biaya variabel rata-rata
adalah kurva penawaran untuk operasi perusahaan di pasar persaingan sempurna. (Bagian dari
kurva MC di bawah persimpangan dengan kurva AVC bukan bagian dari kurva penawaran
karena perusahaan tidak akan beroperasi pada harga di bawah shut down point) ini tidak berlaku
untuk perusahaan yang beroperasi dalam struktur pasar lainnya. Sebagai contoh, sementara
monopoli "memiliki" sebuah kurva MC tidak memiliki kurva penawaran. Dalam pasar
persaingan sempurna, kurva penawaran menunjukkan jumlah yang seorang penjual bersedia dan
mampu menyediakan pada tiap harga - harga setiap ada kuantitas yang unik yang akan
disediakan.. Hubungan satu-ke-satu hanya tidak ada dalam kasus monopoli. Dengan monopoli
mungkin ada jumlah tak terbatas harga terkait dengan quantity.It diberikan semua tergantung
pada bentuk dan posisi kurva permintaan dan kurva penerimaan atas marjinal.

Marginal Costs not affected by changes in fixed cost [biaya tetap ]

Biaya Marjinal tidak terpengaruh oleh perubahan biaya tetap.. biaya marjinal dapat dinyatakan
sebagai ΔC (q) / ΔQKarena biaya tetap tidak berbeda dengan (tergantung pada) perubahan dalam
jumlah, MC ΔVC / ΔQ. Jadi jika biaya tetap adalah untuk ganda MC tidak akan terpengaruh dan
akibatnya jumlah memaksimalkan keuntungan dan harga tidak akan berubah. ini dapat ilustrated
oleh grafik kurva biaya total jangka pendek dan kurva biaya variabel jangka pendek. Setiap
kurva meningkat pada awalnya mencapai tingkat penurunan dan titik belok kemudian meningkat
pada tingkat yang menurun. satu-satunya perbedaan antara kurva adalah bahwa kurva SRVC
dimulai dari asal sementara kurva SRTC berasal pada sumbu-y. Jarak dari asal SRTC atas asal
merupakan biaya tetap - jarak vertikal antara kurva. Ini jauh tetap konstan sebagai kuantitas yang
dihasilkan meningkat Q. Perubahan biaya tetap akan tercermin dengan perubahan jarak vertikal
antara SRTC dan kurva SRVC. Setiap perubahan seperti itu tidak berpengaruh pada bentuk
kurva SRVC dan karena itu kemiringannya pada titik apapun - MC.

Eksternalitas

Eksternalitas adalah biaya (atau keuntungan) yang tidak ditanggung oleh para pihak dari
ekonomi transaksi . misalnya, mencemari lingkungan, dan lain-lain dapat menanggung biaya
tersebutkonsumen mungkin mengkonsumsi yang baik yang menghasilkan manfaat bagi
masyarakat, seperti pendidikan, karena individu tidak menerima semua manfaat, dia mungkin
mengkonsumsi kurang dari efisiensi akan menyarankan. Atau, seseorang bisa perokok atau
alkohol dan membebankan biaya pada orang lain. Dalam kasus ini, produksi atau konsumsi yang
baik dalam pertanyaan mungkin berbeda dari tingkat optimum.

Eksternalitas negatif produksi

Sebagian besar waktu, biaya pribadi dan sosial tidak menyimpang dari satu sama lain, tetapi pada
waktu biaya sosial mungkin baik lebih besar atau lebih kecil dari biaya pribadi. Ketika biaya
sosial marjinal produksi lebih besar daripada fungsi biaya pribadi, kita melihat terjadinya
eksternalitas negatif produksiProduktif proses yang menghasilkan polusi adalah contoh buku teks
produksi yang menciptakan eksternalitas negatif.

eksternalitas tersebut hasil dari eksternalisasi biaya perusahaan mereka ke pihak ketiga dalam
rangka mengurangi total biaya sendiri. Sebagai hasil dari eksternalisasi biaya tersebut kita
melihat bahwa anggota masyarakat akan terpengaruh secara negatif oleh perilaku seperti
perusahaan. Dalam hal ini, kita melihat bahwa peningkatan biaya produksi pada masyarakat
menciptakan kurva biaya sosial yang menggambarkan biaya yang lebih besar dari kurva biaya
pribadi.
Dalam keadaan setimbang kita melihat bahwa pasar menciptakan eksternalitas negatif dari
produksi akan secara berlebihan yang baik. Akibatnya, tingkat produksi sosial yang optimal akan
lebih rendah daripada yang diamati.

Eksternalitas positif produksi

Ketika biaya sosial marjinal produksi kurang daripada fungsi biaya pribadi, kita melihat
terjadinya eksternalitas positif produksi. Produksi barang publik adalah contoh buku teks
produksi yang menciptakan eksternalitas positif. Sebuah contoh dari barang publik, yang
menciptakan perbedaan dalam dan swasta biaya sosial, meliputi produksi pendidikan . Hal ini
sering terlihat bahwa pendidikan merupakan positif untuk seluruh masyarakat, serta positif bagi
mereka yang terlibat langsung di pasar.

Memeriksa diagram yang relevan kita melihat bahwa produksi seperti membuat kurva biaya
sosial yang kurang dibandingkan dengan kurva pribadi. Dalam keadaan setimbang kita melihat
bahwa pasar menciptakan eksternalitas positif dari produksi akan di bawah menghasilkan yang
baik. Akibatnya, tingkat produksi yang optimal secara sosial akan lebih besar daripada yang
diamati.

Biaya Sosial

Sangat penting dalam teori biaya marjinal adalah perbedaan antara biaya pribadi dan sosial
marjinal. Biaya pribadi marjinal menunjukkan beban yang terkait dengan perusahaan yang
bersangkutan. Ini adalah biaya pribadi marjinal yang digunakan oleh pembuat keputusan bisnis
mereka dalam tujuan maksimalisasi keuntungan, dan oleh individu dalam pembelian dan pilihan-
pilihan konsumsi. biaya sosial marjinal sama dengan biaya swasta dalam hal ini termasuk fungsi
biaya perusahaan swasta tetapi juga masyarakat secara keseluruhan, termasuk pihak-pihak yang
tidak memiliki hubungan langsung dengan biaya pribadi produksi. Ini menggabungkan semua
negatif dan positif eksternalitas , baik produksi dan konsumsi.

Oleh karena itu, ketika memutuskan apakah atau berapa banyak untuk membeli, pembeli
memperhitungkan biaya untuk masyarakat tindakan mereka jika biaya sosial marjinal dan swasta
bertepatan. Persamaan harga dengan biaya marjinal sosial, dengan menyelaraskan kepentingan
pembeli dengan kepentingan masyarakat secara keseluruhan adalah kondisi yang diperlukan
untuk alokasi sumber daya ekonomi yang efisien.

Fungsi Biaya

Total Biaya (TC) = Biaya Tetap (FC) + Biaya Variabel (VC)

FC = 420 FC 420 =
VC = 60Q + Q 2 VC = 60Q + Q 2
TC = 420 + 60Q + Q 2 TC = 420 + 60Q + Q 2

Biaya Marginal (MC) = DTC / dQ


MC = 60 +2Q MC = 60 +2 Q

Total Biaya Rata-rata (ATC) = Biaya Total / Q

ATC = (420 + 60Q + Q 2 )/Q ATC = (+ 60Q + Q 2 420) / Q


ATC = 420/Q + 60 + Q ATC = 420 / Q + 60 + Q

Rata-rata Biaya Tetap (AFC) = FC / Q

AFC = 420/Q AFC = 420 / Q

Rata-rata Biaya Variabel = VC / Q

AVC = (60Q + Q 2 )/Q AVC = (60Q + Q 2) / Q


AVC = 60 + Q AVC 60 = + Q

Teori Ekonomi Mikro

BIAYA PRODUKSI

Definisi Biaya Produksi

• Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk
memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk
menciptakan barang-barang yang diproduksikan oleh perusahaan tersebut.

Dua jenis biaya produksi

• 1. Biaya eksplisit adalah pengeluaran perusahaan yang berupa pembayaran dengan uang
untuk mendapatkan faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan perusahaan.

• Biaya implisit adalah perkiraan pengeluaran (biaya) atas faktor produksi yang dimiliki
oleh perusahaan itu sendiri.

Jangka waktu analisis


• 1. Jangka pendek, yaitu jangka waktu dimana sebagian faktor produksi tidak dapat
ditambah jumlahnya

• 2. Jangka panjang, yaitu jangka waktu dimana semua faktor produksi bersifat
variabel

Beberapa pengertian biaya dalam jangka pendek

• 1. Biaya tetap total (total fixed cost)


• 2. Biaya variabel total (total variable cost)
• 3. Biaya marjinal (marginal cost)
• 4. Biaya tetap rata-rata (per unit) atau average

fixed cost

• 5. Biaya variabel rata-rata (per unit) atau average

variable cost

• 6. Biaya total (total cost)


• 7. Biaya rata-rata (average cost)

Biaya tetap total (Total fixed cost/TFC)

• Yaitu keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor
produksi yang bersifat tetap.
• Contoh: pembelian mesin, bangunan dll

Biaya variabel total (total variable cost/TVC)

• Yaitu keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh faktor


produksi yang bersifat variabel.
• Misalnya biaya tenaga kerja, pembelian bahan baku, bahan penolong dll
Biaya marjinal
(marginal cost/MC)

• Yaitu kenaikan biaya yang dikeluarkan perusahaan sebagai akibat kenaikan satu unit
output.
• MCn = TCn - TCn-1

Biaya tetap rata-rata


(average fixed cost/AFC)

• Yaitu biaya tetap yang dibebankan kepada satu unit output.


• AFC = TFC / Q
• Q = jumlah output yang dihasilkan dari penggunaan sejumlah biaya tetap total tertentu.

Biaya variabel rata-rata (average variable cost/AVR)

• Yaitu biaya variabel yang dibebankan kepada kepada setiap unit output.
• AVR = TVC/Q

Biaya total (total cost/TC)

• Yaitu keseluruhan biaya produksi yang digunakan untuk menghasilkan sejumlah output
tertentu baik yang bersifat tetap maupun variabel.
• TC = TFC + TVC

Biaya rata-rata
(average cost/AR)

• Yaitu biaya diproduksi yang diperhitungkan untuk setiap unit output.


• AR = TC/Q
Karakteristik Penting Kurva Jangka Panjang

• Dalam menggambarkan kurva biaya rata – rata terdapat sifat penting yaitu bahwa kurva
AVC dan AC akan dipotong oleh MC pada titik terendah di masing – masing kurva
• Dengan kata lain ketika kurva AVC dan AC turun maka kurva MC ada dibawah kedua
kurva tersebut, dan jika AVC dan AC naik maka MC pasti terletak di atas kedua jurva
tersebut.

Syarat Pemaksimuman Keuntungan Jangka Pendek

• Dengan memproduksikan barang pada tingkat dimana perbedaan diantara hasil penjualan
total dengan ongkos total adalah yang paling maksimum.Atau
• Dengan memproduksi barang pada tingkat dimana hasil penjualan marginal sama dengan
biaya marginal.

Biaya Produksi Jangka Panjang


( semua faktor produksi persifat variabel)

• Biaya rata – rata jangka panjang ( long rage average cost / LRAC) yaitu biaya rata
– rata yang paling minimum untuk berbagai tingkat produksi apabila perusahaan dapat
selalu merubah kapasitas produksinya.
• Cara Membentuk Kurva LRAC Kurva LRAC dibentuk dengan menghubungkan
berbagai titik pada kurva biaya rata – rata jangka pendek terendah pada berbagai macam
tingkat produksi. Titik bersinggungan tersebut merupakan biaya produksi yang paling
optimum / minimum untuk berbagai tingkat produksi yang akan dicapai pengusaha dalam
jangka panjang.

Persamaan Bentuk Kurva Rata – Rata Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Keduanya membentuk huruf U tetapi alasannya berbeda

• SAC dikarenakan pengaruh hukum hasil lebih yang semakin berkurang.


• LRAC Pengaruh skala ekonomis dan skala non ekonomis

Skala Ekonomis

• Spesialisasi faktor produksi


• Pengurangan harga bahan mentah dan kebutuhan produksi lain
• Memungkinkan barang samping ( By- Products) di produksikan
• Perusahaan yang besar mendorong pengembangan kegiatan usaha diluar perusahaan,
misalnya pemerintah terpancing membangun infrastruktur

Skala Tidak Ekonomis

Skala tidak ekonomis berarti pertambahan produksi menyebabkan biaya rata – rata
menjadi semakin tinggi karena terjadi penurunan efisiensi, penyebabnya :

• Organisasi perusahaan yang sangat besar sehingga menimbulkan kerumitan / kompleks


• Pengambilan keputusan lamban , kaku dan lama

Kenaikan produksi yang sedikit saja telah menimbulkan skala ekonomi yang sangat
menguntungkan tetapi pada tingkat produksi yag rendah skala tidak ekonomis cepat terwujud.
Biasanya terjadi pada industri dengan banyak perusahaan tetapi skala usahanya kecil – kecil.

Pada awalnya skala ekonomis sangat menguntungkan tetapi tidak berlangsung lama akan tetapi
diikuti oleh LRAC yang datar (skala tidak ekonomis belum berlaku ). Setelah tingkat
produksinya sangat tinggi barulah skala tidak ekonomis berlaku . Biasanya dalam industri itu
terdiri beberapa perusahaan besar dan perusahaan kecil

Anda mungkin juga menyukai