Anda di halaman 1dari 22

Organisasi Industri dan Makro Moneter

(Pertemuan Pertama)
“Pengertian Dasar Organisasi Industri dan Mikroekonomi Dasar”

Disampaikan oleh:
Bambang Hermanto, Ph.D
DR. Tarmizi Abbas, MS
Khairil Anwar, SE, M.Si
Referensi
Referensi Utama:
• Pepall, Lynne. Daniel J. Richards & George Norman. Industrial Organization:
Contemporary Theory and Practice (with Economic Applications), 3rd ed. (2004).
South-Western College Publication. (PNR).
• Waldman, Don E. dan Elizabeth J. Jensen, Industrial Organization: Theory & Practice;
Edisi Ketiga,Addison Wesley Longman, 2006 (WJ)
• Carlton, Dennis W dan Jeffrey M. Perloff, Modern Industrial Organization; Edisi
Keempat, Addison Wesley Longman Inc., 2004 (CP)

• Referensi Tambahan:
• Shy, Oz, Industrial Organization; Theory and Applications; The MIT Press, 1995 (So).
• Martin, Stephen, Industrial Economics: Economic Analysis and Public Policy; Edisi
Kedua, Macmillan Publishing Company, 1993.
• Cabral, Luis M.B., Introduction to Industrial Organisation,The MIT Press, 2000 (Cl).
• Viscusi, W. Kip. Joseph E. Harrington, JR & John M. Vernon. Economics of
Regulation and Antitrust, 4th . (VHM)
Cakupan Materi

• Definisi organisasi industri.


• Perbedaan antara organisasi industri dengan ekonomi
industri.
• Perkembangan teori organisasi industri.
• Teori perusahaan dan berbagai konsep biaya.
• Jenis-jenis pasar: pasar persaingan sempurna, monopoli,
oligopoli, dan monopolistik.
Definisi Organisasi Industri

• Organisasi industri membahas mengenai pasar dan industri,


termasuk didalamnya interaksi kompetisi antar perusahaan
dalam suatu industri.
• OI merupakan penerapan praktis dari ilmu mikroekonomi.
• Terdapat 2 cabang ilmu Organisasi Industri:
– Struktur pasar: Fokus pada cara perusahaan berkompetisi dengan
perusahaan lainnya dalam satu industri.
– Teori perusahaan: Melihat perilaku perusahaan secara lebih dalam
dengan menganalisis semua unsur ekonomi yang melatarbelakangi
perilaku perusahaan, misal: menemukan motivasi atas aksi merger
dan akuisisi yang sering terjadi dalam persaingan bisnis.
Sejarah Singkat Organisasi Industri

• Harvard Tradition (1940 – 1960)


– Structure Conduct Performance (SCP)
– Structure: jumlah perusahaan dalam industri, teknologi, hambatan
pasar, dsb.
– Conduct: keputusan perusahaan terkait produksi, harga, beban
advertising, kompetisi, dsb.
– Performance: surplus konsumen, profit, pajak pendapatan, nilai pasar
saham.
– Kelemahan utama: mengasumsikan bahwa struktur pasar merupakan
variabel yang bersifat eksogen.
• Chicago School (1960 – 1980)
– Lebih fokus pada perilaku perusahaan.
– Menitik beratkan pada teori mengenai harga.
– Lebih banyak menggunakan aplikasi ekonometrik dan matematik.
Sejarah Singkat Organisasi Industri (lanjutan)

• Game Theory (1980 – 1990)


– Menitik beratkan pada pengambilan keputusan strategik (misal:
konsep nash equilibrium).
– Menggunakan banyak model, namun sulit untuk mengetahui model
mana yang paling untuk diaplikasikan dalam praktek.
• Pendekatan baru (1990 - sekarang)
– Mengintegrasikan antara teori ekonomi dan ekonometrik.
– Cukup rumit, mayoritas melibat komputasi, dan model empirik yang
kompleks.
Sejarah Singkat Organisasi Industri (lanjutan)

• Isu kontemporer dalam organisasi industri:


– Inovasi tekhnologi.
– Research and Development spillovers.
– Informasi sebagai produk.
– Learning by doing.
– Advertising.
– Masuk dan keluarnya perusahaan.
– Analisis Merger.
– Regulasi anti monopoli.
– Diskriminasi harga.
Teori Biaya

• Berbagai jenis biaya:


– Biaya Tetap (FC): biaya yang tidak bervariasi berapapun jumlah
output yang diproduksi.
– Biaya variabel (VC): biaya yang berubah (total) tergantung output
yang diproduksi.
– Sunk cost: biaya tetap yang tidak dapat di recover. Contoh: biaya
konsultan, biaya DP, dsb.
– Biaya total (TC) = Biaya tetap (FC) + Biaya variabel (VC), merupakan
fungsi dari output yang diproduksi sehingga
C(q) = FC + VC(q)
– Biaya rata-rata (AC): C(q)/q.
– Biaya variabel rata-rata (AVC): VC(q)/q.
– Biaya tetap rata-rata (AFC): FC/q.
– Biaya marjinal (MC): dC(q)/dq
Teori biaya

• Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan profit. Profit


maksimum dapat dicapai jika perusahaan memaksimumkan
pendapatan dan meminimumkan biaya. Minimisasi biaya
merupakan salah satu dari tujuan perusahaan.
• Perusahaan akan memilih tingkat output yang akan
meminimumkan biaya.
• Dalam jangka panjang, semua biaya dianggap sebagai biaya
variabel.
Teori Biaya

• Ketika mengilustrasikan biaya dalam bentuk grafik yang


perlu diperhatikan adalah:
– MC = AC  AC akan konstan (tidak berubah)
– MC > AC  AC akan meningkat.
– MC < AC  AC akan berkurang.
– MC akan memotong AC pada titik dimana kurva AC minimum.
– AFC selalu meningkat. Biaya tetap per output akan semakin
berkurang jika output yang diproduksi semakin banyak.
• Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya:
– Input produksi  kapital, tenaga kerja, tanah, dll.
– Kecepatan dalam produksi.
– Jangka pendek Vs. Jangka Panjang.
– Opportunity Cost.
Teori Biaya
Teori Biaya

• Biaya dalam jangka panjang


Teori Biaya

• Dalam jangka panjang, kurva LAC merupakan gabungan dari


titik produksi pada SAC. Perusahaan akan memproduksi pada
saat SAC minimum.
• Jika perusahaan memproduksi pada tingkat output dimana
kurva AC menurun, menambah produksi akan semakin
menurunkan biaya rata-rata (AC). Kondisi tersebut disebut
economics of scale.
• Jika perusahaan memproduksi pada tingkat output dimana
kurva AC meningkat, menambah produksi akan semakin
meningkatkan biaya rata-rata (AC). Kondisi tersebut disebut
diseconomic of scale.
• Economics of scale terjadi pada saat MC < AC. Diseconomics of
scale terjadi pada saat MC > AC.
Fungsi Pendapatan

• Total Pendapatan (TR)  Harga (P) X Quantitas (q)


• Pendapatan rata-rata (AR)  TR/q
• Pendapatan marginal (MR)  dTR/dq
Fungsi Profit

• Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan profit (л),


maka:
 (q)  TR  TC (q)
 Pq  C (q )

• Secara matematis, profit maksimum akan terjadi pada


kondisi turunan pertama fungsi profit terhadap kuantitas
sama dengan nol:
 ( q ) TR TC ( q )
 0  
q q q
TR TC ( q )

q q
MR  MC
Fungsi Profit

• Karena tujuan perusahaan adalah memaksimumkan profit,


maka perusahaan akan memproduksi tingkat output yang
memaksimumkan profit.
• Profit maksimum terjadi pada saat MR = MC. Prinsip ini
berlaku untuk semua perusahaan dalam berbagai jenis pasar.
• Jika MR > MC, perusahaan akan terus meningkatkan
produksi hingga MR = MC.
• Jika MR < MC, perusahaan akan mengurangi produksi
hingga MR = MC.
Jenis-jenis pasar

• Pasar merupakan kumpulan dari perusahaan-perusahaan


dengan karakter sejenis dan memproduksi output yang
sama. Hati-hati dalam mendefinisikan pasar!
• Bentuk-bentuk pasar dalam ekonomi:
– Pasar persaingan sempurna.
– Pasar monopoli.
– Pasar Oligopoli.
– Pasar Monopolistik.
Pasar persaingan sempurna
• Ciri-ciri pasar persaingan sempurna:
– Produk yang ditawarkan homogen, tidak ada diferensiasi produk.
– Jumlah perusahaan dan pembeli banyak. Perusahaan tidak memiliki kekuatan
untuk menentukan harga.
– Tidak ada biaya transaksi.
– Tidak ada hambatan untuk keluar masuk pasar. Perusahaan yang tertarik
dengan keuntungan akan bebas masuk pasar dan perusahaan yang merugi
dapat dengan bebas keluar dari pasar.
– Tidak terdapat externalitas.
• Pasar persaingan sempurna merupakan bentuk pasar paling ideal.
Masyarakat akan menikmati jumlah produksi yang optimal dengan
harga yang relatif murah.
• Pada pasar persaingan sempurna MR = P = MC sehingga efisiensi
terjadi dan kesejahteraan masyarakat berada dalam kondisi optimal.
Pasar Monopoli
• Ciri-ciri pasar monopoli:
– Hanya ada satu perusahaan dalam pasar.
– Pembeli banyak.
– Karena hanya ada satu pemain dalam pasar, perusahaan memiliki
kekuatan untuk menentukan harga. Namun, besarnya kekuatan pasar
yang dimiliki monopolis tergantung dari elastisitas permintaan dari
produk yang ditawarkan.
• Bentuk monopoli merupakan lawan dari bentuk pasar persaingan
sempurna. Harga pada pasar monopoli jauh lebih tinggi
dibandingkan pasar persaingan sempurna. Dan output pada pasar
monopoli jauh lebih kecil dibandingkan persaingan sempurna.
• MR = MC namun MR ≠ P, sehingga perusahaan menikmati profit
yang besar.
• Monopoli akan menyebabkan masalah dalam kesejahteraan sosial.
Pasar Oligopoli

• Ciri-ciri pasar oligopoli:


– Terdapat lebih dari satu perusahaan, namun tidak terlalu banyak
seperti pada persaingan sempurna. Biasanya antara 2 – 5 perusahaan.
– Produk homogen (dalam beberapa model).
• Dalam pasar oligopoli, perusahaan saling berkompetisi dalam
harga atau jumlah produksi output.
• Harga yang ditawarkan kepada konsumen lebih rendah
dibandingkan monopoli namun lebih tinggi dibandingkan
pasar persaingan sempurna. Kuantitas output yang
diproduksi lebih besar dibandingkan monopoli.
• Dalam beberapa kasus, perusahaan dalam pasar oligopoli
berperilaku hampir sama dengan perusahaan dalam pasar
persaingan sempurna.
Pasar Monopolistik

• Ciri-ciri utama pasar monopolistik:


– Jumlah perusahaan dan pembeli banyak.
– Produk tidak homogen, terjadi diferensiasi produk.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai