Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 2

Nama : Nurul Rifki Belanikite

NIM : 043918557

Mata Kuliah : ISIP4112 ( Pengantar Ilmu Ekonomi )

1. Apa yang dimaksud dengan biaya produksi? Jelaskan !

Konsep biaya produksi menggambarkan bagaimana suatu perusahaan mencari tingkat output
optimal dalam mencapai tingkat keuntungan maksimum. Pendekatan yang digunakan adalah
dengan melihat tambahan pendapatan dan biaya bila perusahaan menambah tingkat output-nya.
Untuk meminimalkan biaya perusahaan, di awal, harus diperjelas konsep biaya dan bagaimana
mengukurnya. Sebagai contoh, jika perusahaan menyewa mobil maka perusahaan harus membayar
sewanya. Bagaimana jika mobil tersebut dimiliki sendiri oleh perusahaan? Bagaimana menghitung
biayanya? Perspektif akuntan tentang biaya adalah sesuatu yang terjadi di masa lalu, sedangkan
dalam perspektif ekonom, biaya adalah sesuatu yang potensial terjadi ke depan.

Menurut Sadono Sukimo, definisi biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh
perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan
digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan oleh perusahaan tersebut. Biaya
produksi tersebut dikategorikan ke dalam dua jenis, yaitu biaya implisit dan biaya eksplisit.

Biaya implisit atau biaya ekonomi (economic cost) adalah biaya perusahaan dalam memanfaatkan
sumber daya ekonomi dalam produksi termasuk opportunity cost. Biaya ekonomi yang berbeda
antar perusahaan ada yang bisa dikontrol dan ada pula yang tidak. Dalam hal ini, konsep
opportunity cost memegang peranan penting. Sebagai contoh, seorang pengusaha harus
memperhitungkan pendapatan yang diterima bila dia bekerja menjadi manajer di perusahaan lain
atau lebih menguntungkan atau tidak jika perusahaan menggunakan input lain daripada input yang
digunakan. Sementara itu, biaya eksplisit atau sering disebut dengan biaya akuntansi (accounting
cost) merupakan pengeluaran aktual yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membeli atau
menyewa input yang diperlukan. Misalnya, biaya yang dibebankan perusahaan dalam membeli atau
menyewa faktor produksi.

Opportunity cost dinyatakan dengan kesempatan yang hilang ketika sumber daya sudah
termanfaatkan untuk suatu pilihan. Sebagai contoh, perusahaan memiliki gedung sendiri dan odak
membayar sewa untuk pemanfaatan gedung tersebut. Apakah ini berarti penggunaan gedung tidak
membutuhkan biaya? Padahal gedung tersebut bisa disewakan. Besarnya biaya sewa yang hilang
adalah opportunity cost karena gedung dimanfaatkan sendiri oleh perusahaan dalam proses
produksi dan komponen biaya sewa yang hilang ini harus diperhitungkan sebagai biaya ekonomi
dalam menjalankan usaha.

Seseorang yang memutuskan untuk memulai usaha harus memperhitungkan opportunity cost dari
waktu yang digunakan. Apakah keputusan tersebut adalah yang terbaik atau ada pilihan pekerjaan
di tempat lain yang menjanjikan gaji lebih besar? Seorang akuntan dan ekonom sering kali
menyatakan depresiasi sebagai sesuatu yang berbeda. Meskipun opportunity costs tidak tampak
akan tetapi harus diperhitungkan, tidak demikian halnya dengan sunk cost Sunk cost adalah
pengeluaran yang sudah dibuat dan tidak bisa diganti. Biaya ini seharusnya tidak mempengaruhi
keputusan ekonomi perusahaan di masa depan. Perusahaan membeli peralatan (misalnya mesin
fotokopi) yang tidak dapat digunakan untuk keperluan lain. Produksi untuk dibeli peralatan ini
disebut sunk cost. Berkaitan dengan opportunity cost, peralatan tersebut tidak memiliki alternatif
penggunaan selain fungsi utamanya. Biaya pembelian peralatan tersebut tidak bisa diganti sehingga
opportunity cost sama dengan nol.

Sebagai contoh perusahaan mempertimbangkan untuk memindahkan kantor pusatnya. Perusahaan


membayar Rp500,000 sebagai pilihan untuk membeli gedung baru. Biaya gedung sebesar 5 miliar
atau jumlah total sebesar 5.5 miliar (gedung 1). Perusahaan menemukan gedung lain dengan harga
5.25 miliar (gedung 2). Manakah di antara dua gedung itu yang harus dibeli perusahaan, gedung 1
atau gedung 2? Jika perusahaan memilih untuk membeli gedung pertama, sejumlah uang sebesar
Rp500,000 adalah rank cost dan seharusnya tidak dipertimbangkan dalam keputusan pembelian
gedung

2. Jelaskan ciri-ciri dari pasar persaingan sempurna!

Perilaku perusahaan-perusahaan yang dikenal dengan pasar persaingan sempurna yang pertama
kali ditawarkan oleh Adam Smith atau yang sering disebut dengan sistem ekonomi pasar Dalam
sistem ini, semua keputusan ekonomi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar, yang
dibimbing oleh tangan tidak nampak atau invisible hand.
Sistem persaingan sempurna merupakan sistem yang paling mudah kita pelajari. dan
mencerminkan sistem persaingan yang paling ideal. Hal ini karena sistem pasar dipercaya akan
membawa kepada kegiatan ekonomi yang paling efisien daripada sistem ekonomi lainnya.

Yang akan di bahas adalah pembahasan tentang sistem persaingan murni, walaupun pada
kenyataannya sistem ini tidak terjadi dalam kehidupan ekonomi di seluruh dunia. Sifatnya hanya
mendekati saja. Walaupun demikian, pengetahuan tentang pasar persaingan sempurna akan
memberi kita landasan dalam mempelajari sistem persaingan lainnya.

Pasar persaingan sempurna pada dasarnya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :


1. Jumlah pembeli dan penjual sangat banyak
2. Barang yang diperjualbelikan adalah homogen.
3. Setiap penjual maupun pembeli tidak mampu mempengaruhi harga barang sehingga tidak
memiliki kuasa pasar (price taker).
4. Terdapat informasi yang sempurna mengenai barang yang diperjualbelikan (perfect
information).
5. Pembeli dan penjual bebas untuk masuk dan ke luar pasar (no barrier to entry).

Ciri-ciri pasar persaingan sempurna di atas memperlihatkan bahwa penjual sedemikian banyaknya
di pasar sehingga dapat menciptakan persaingan. Hal ini mengakibatkan penjual tidak mampu
untuk mempengaruhi harga, dan hanya menerima harga yang terjadi di pasaran (price taker). Jika
penjual menjual barang di atas harga pasar maka otomatis pembeli akan membeli kepada penjual
lainnya. Sebaliknya, jika penjual menurunkan harga maka penjual akan rugi akibat dari konsumen
yang mau membeli di atas harga tersebut

Selain itu, jenis barang yang homogen atau serupa (tidak ada diferensiasi produk) mengakibatkan
konsumen tidak dapat membedakan barang yang dijual oleh penjual A atau penjual lainnya
sehingga dari siapa pun konsumen membeli barang tidak akan memberi pengaruh. Diasumsikan
seluruh perusahaan menjual produk yang identik Produk dari suatu perusahaan merupakan
substitusi sempurna dari produk perusahaan lain di pasar. Hal tersebut diperkuat oleh ciri-ciri
lainnya berupa informasi sempurna yang dimiliki oleh konsumen maupun penjual tentang barang
tersebut, yang memberikan penilaian secara umum terhadap barang tersebut. Dengan kata lain,
semua agen ekonomi memiliki informasi yang sempurna tentang barang yang dijual di pasar dan
kondisi pasar itu sendiri (symmetric information).
Selanjutnya, ciri yang terakhir yaitu pembeli dan penjual bebas untuk masuk dan ke luar pasar,
mengakibatkan perusahaan yang tidak mampu bersaing di pasar akan ke luar Keluarnya seorang
penjual dari pasar tidak akan mempengaruhi harga karena perusahaan lain yang ada demikian
banyaknya. Demikian pula jika suatu perusahaan masuk untuk berbisnis dalam pasar tersebut tidak
akan ada yang menghalangi. Dalam jangka panjang, perusahaan secara bebas dapat masuk dan
keluar (free entry dan free exit) dari pasar tergantung dari potensi profit. Perusahaan akan masuk
ke dalam industri jika terdapat super normal profit (atau economic profit lebih besar dari 0).
Perusahaan akan keluar dari pasar jika merugi. Dalam analisis jangka pendek, diasumsikan jumlah
perusahaan tetap.

Dari berbagai ciri di atas, persaingan pasar sepertinya sulit untuk terjadi secara murni. Barang yang
homogen pun sepertinya sulit ditemukan. Walaupun dalam berbagai buku disebutkan, yang
mendekati adalah barang pertanian, tetapi kualitas dari tiap komoditi pertanian juga tidak sama.
Mungkin hanya pasar keuangan atau pasar modal saja yang mendekati persaingan sempurna, di
mana uang bisa dikategorikan sebagai barang homogen. Dalam hal ini, para spekulan atau pialang
saham akan bereaksi cepat terhadap berbagai informasi ekonomi, politik dan sosial dalam
perekonomian karena mereka memiliki akses yang sama terhadap informasi tersebut

Sumber : BMP ISIP4112 MODUL 4 (Hal. 4.17) MOSUL 5 (Hal 5.5)

Anda mungkin juga menyukai