Penjualan marjinal apabila kurva permintaan adalah kurva terpatah D1 ED2, maka kurva hasil
penjualan marjinal adalah kurva MR1 yang di tebalkan (dari atas sehingga ke titik A1) dan kurva MR2
yang di tebalkan (dari titik A2 ke bawah).
GAMBAR 14.3
Dalam keadaan dimana kurva permintaan yang di hadapi perusahaan adalah kurva terpatah, dan
kurva hasil penjualan marjinal adalah kurva terputus, seperti pada gambar 14.2, bagaimanakah
pemaksimuman keuntungan oleh suatu perusahaan akan dipengaruhi?
Keuntungan maksimum dicapai apabila harga adalah Po dan jumlah produksi adalah Qo. Sekiranya
terjadi perubahaan ke atas biaya produksi, bagaimanakah kedudukan keseimbangan akan
dipengaruhinya? Misalkan biaya produksi mengalami kenaikan sehingga menyebabkan kurva biaya
marjinalnya menjadi seperti yang di tunjukan oleh MC2. Dari keadaan gambar 14.3 dapat dilihat
bahwa keuntungan yang maksimum masih akan tetap di capai oleh perusahaan itu pada Ketika
harga adalah Po dan jumlah barang yang diprodusikan adalah Qo. Hanya setelah biaya kurva
marjinal berada di atas MC2 keseimbangan untuk memaksimumkan keuntungan akan mengalami
perubahan. Dari keadaan pada gambar 14.3 dapat di simpulkan pula bahwa selama perubahan biaya
produksi tidak menyebabkan kurva biaya marjinal berada di atas MC2 atau di bawah MC1,
keseimbangan pemaksimuman keuntungan yang dinyatakan di atas tidak akan mengalami
perubahan. Dengan demikian, selama kurva biaya marjinal memotomg MR diantara titi A1 dan A2,
harga dan jumlah produksi perusahaan tidak akan mengalami perubahan.
Berdasarkan analisis di atasdapat disimpulkan bahwa dalam pasar oligopoly dimana perusahaan-
perusahaan tidak melakukan persepakatan di antara mereka, tingkat harga adalah bersifat rigid,
yaitu bersifat sukar mengalami perubaha. Ia cenderung untuk tetap berada pada tingkat harga yang
telah ditetapkan pada permulaannya.