Anda di halaman 1dari 9

Ilmu Pengantar Ekonomi

(Teori Perilaku Produsen)

Oleh :
1. Beta Viola (18041010117)
2. Mila Martulisa (18041010127)
3. Meilina Nur A. (18041010130)
4. Aninda Puri (18041010131)
5. Dzulhijjah Dwi Y. (18041010133)

ADMINISTRASI NEGARA C
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
SURABAYA
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Produsen sebagai salah satu pelaku ekonomi memiliki beberapa hal yang harus
diperhatikan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Perilaku serta pemikiran
seorang produsen berbeda dengan konsumen .Bila konsumen mengalokasikan
dananya untuk konsumsi, produsen mengalokasikan dananya untuk penggunaan
faktor produksinya atau yang akan diproses menjadi output. Karena itu bila
keseimbangan konsumen terjadi pada seluruh uangnya habis untuk konsumsi,
keseimbangan produsen tercapai pada saat seluruh anggaran habis terpakai untuk
membeli faktor produksi. Dalam mengonsumsi barang berlaku The Law of
Diminishing Marginal Utility (LDMU), sedangkan dalam penggunaan faktor produksi
berlaku The Law of Diminishing Return (LDR). Produsen juga memiliki pengetahuan
yang lengkap atas faktor produksi yang dibelinya. (pengantar ilmu ekonomi,
pratama rahrdja dan mandala manurung, fakultas ekonomi UI,2004)

1.2 Rumusan Masalah


1. Siapa produsen sebagai pelaku ekonomi?
2. Bagaimana teori perilaku produsen?
3. Apa tujuan dari produksi ?
4. Bagaimana analisis teori produsen?
5. Apa permasalahan yang dihadapi oleh seorang produsen?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui siapa produsen.
2. Untuk memahami teori perilaku produsen.
3. Untuk memahami tujuan dari suatu produksi.
4. Untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh produsen.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Produsen
Produsen merupakan orang yang menghasilkan barang atau jasa untuk di pasarkan atau
dijual. Sedangkan, produksi merupakan usaha untuk menciptakan dan meningkatkan nilai
guna suatu barang atau jasa untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. (http lupa aku di
internet)

2. Pengertian Teori Perilaku Produsen


Teori perilaku produsen ialah suatu teori yang menjelaskan tentang bagaimana tingkah
laku/perilaku produsen mendayagunakan sumber daya yang ada untuk menghasilkan atau
menambah nilai guna barang atau jasa.
Perilaku produsen disebut juga teori produksi. Teori produksi adalah teori yang menjelaskan
hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah faktor-faktor produksi dan hasil penjualan
outputnya. (pengantar ekonomi dan bisnis, Drs.Maksum Habibi dan M.Gunadi S.E.,
Yhudistira,2014)
Pembahasan tentang perilaku seorang produsen digunakan untuk melihat sejauh mana sebuah
entitas atau perusahaan dalam memproduksi kebutuhan-kebutuhan konsumennya. Sehingga
dapat mengatasi kendala dalam pengambilan keputusan mengenai seberapa banyak peralatan
produksi dan jumlah tenaga kerja untuk memenuhi permintaan konsumen-konsumennya.

Kegiatan produksi meliputi sebagai berikut :

 From Changing activitie, adalah kegiatan mengubah bentuk dari suatu barang.
 Transportation, adalah kegiatan memindahkan barang dari suatu tempat ke tempat
lainnya.
 Storage, adalah kegiatan menyimpan suatu barang yang akan digunakan di masa yang
akan datang.
 Merchandishing, adalah kegiatan memperdagangkan suatu barang agar sampai ke
tangan konsumen yang membutuhkan.Personal service, adalah kegiatan yang dilakukan
oleh seseorang yang orang lain mengakui keberadaannya. (http lupa aku di internet)

3. Tujuan Kegiatan Produksi


Dalam kegiatan produksi ada beberapa tujuan yang akan tercapai yaitu sebagai berikut :

 Menghasilkan barang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan konsumen.


 Mendapatkan keuntungan sebanyak mungkin.
 Memaksimalkan sumber daya yangdimiliki.
 Meminimalkan biaya produksi.
 Memaksimalkan hasil produksi.
 Mencari tambahan modal.

4. Analisis Teori Produsen


Dalam menganalisis teori produsen, kita dapat menggunakan teori jangka pendek atau ,model
produk dengan satu factor variable dan juga dapat menggunakan teori produksi jangka
panjang.
A. Produksi jangka pendek
adalah suatu perusahaan yang memiliki input tetap dalam menentukan berapa
banyaknya jumlah input variabel yang harus digunakan untuk kegiatan produksi. Untuk
membuat sutau keputusan, seorang pengusaha akan memperhitungkan seberapa besar
dampak penambahan input variabel terhadap produksi total. Seorang pengusaha dalam
melakukan proses produksi untuk mencapai tujuan yang diinginkan harus menentukan
dua macam keputusan yaitu sebagai berikut :
 Berapa output yang harus diproduksi.
 Berapa dan dalam kondisi faktor-faktor produksi (input) digunakan.

Beberapa anggapan yang digunakan dalam teori produksi jangka pendek, meliputi ;
1. Hanya ada satu input variable, yaitu tenaga kerja atau labour (L)
2. Hanya ada satu input tetap yaitu modal atau capital (K)
3. Input-input tersebut dikombinasikan dalam berbagai variasi (proporsi) guna
menghasilkan barang tertentu.

Kombinasi input produksi yang menghasilkan produk maksimum disebut fungsi


produksi. Rumus fungsi produksi jangka pendek

Q=f ( K , L )
Keterangan :
Q = Faktor Produksi
K = Kapital
L = Tenaga Kerja/buruh

Produk yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap tenaga kerja disebut produk rata-
rata (average product/AP). Rumusnya adalah total produk (TP) dibagi jumlah tenaga
kerja (L).
TP
AP=
L

Adapun tambahan produk yang diakibatkan oleh penambahan seorang tenaga kerja
disebut produk marginal (MP). Rumusnya adalah penambahan produk (∆TP) dibagi
dengan penambahan tenaga kerja (∆L).
∆ TP
MP=
∆L

Mempelajari ini, kita akan mengenal Hukum Penambahan Hasil yang Semakin
Berkurang (The Law of Diminishing Return). Hukum ini menyatakan “bila salah
satu factor produksi ditambah penggunaannya sedang yang lain tetap, maka
tambahan output yang dihasilkan dari tiap tambahan satu unit factor produksi
variable mula-mula naik, tetapi kemudian menurun bila factor produksi tersebut
terus ditambah penggunaannya”.
Mesin Tenaga kerja Produksi Total Produksi Marginal Produksi Rata-rata
(unit) (orang) (unit) (unit) (unit)
1 1 5 15 5
1 2 20 25 10
1 3 45 35 15
1 4 80 25 20
1 5 105 15 21
1 6 120 6 20
1 7 126 -6 18
1 8 120 -4 15
1 9 106 -16 12
1 10 90 9

Dari table dapat dilihat produksi total pada awalnya meningkat dan mencapai
maksimum pada saat jumlah tenaga kerja tujuh orang. Namun, setelah itu
penambahan tenaga kerja justru menurunkan produksi total. Kondisi tersebut bila
digambarkan dalam bentuk kurva adalah

Total produksi ternyata bergerak membentuk kurva yang mirip huruf S sehingga
disebut kurva S. Hukum pertambahan hasil yang semakin menurun menyebabkan
kurva MP berbentuk parabola, sampai menyentuh sumbu horizontal (MP = 0). Jika
kurva MP telah lebih rendah dari sumbu horizontal (MP < 0), Penambahan tenaga
kerja justru menurunkan total produksi. Kurva AP bergerak sepola dengan kurva MP.
Sebelum titik potong AP dan MP. Nilai AP juga mengalami penurunan akibat
pengaruh penurunan nilai MP, tetapi penurunannya tidak setajam MP sehingga pada
saat MP < 0, AP masih mungkin bernilai positof bahkan tidak pernah negative.

Kurva tersebut memperlihatkan Tiga tahap dalam kegiatan produksi yaitu :


1. Sampai pada saat kondisi TP maksimum. Pada tahap ini penambahan tenaga kerja
akan meningkatkan produksi total maupun produksi rata-rata. Karena itu hasil yang
dperoleh dari tenaga kerja masih jauh lebih besar dari tambahan upah yang harus
dibayarkan. Perusahaan rugi jika berhenti berproduksi pada tahap ini.
2. Antara AP maksimum sampai saat MP sama dengan nol. Pada tahap ini mulai
berlaku hokum hasil lebih yang semakin menurun, baik produksi marginal maupun
produksi rata-rata mengalami penurunan. Namun nilai keduanya masih positif.
Penambahan tenaga kerja akan tetap menambah produksi total sampai mencapai
nilai maksimum.
3. Saat MP sudah bernilai < 0 (negative). Pada tahap ini perusahaan tidak mungkin
melanjutkan produksi, karena penambahan tenaga kerja justru menurunkan
produksi total. Perusahaan akan mengalami kerugian. (pengantar ekonomi dan
bisnis, Drs.Maksum Habibi dan M.Gunadi S.E., Yhudistira,2014)

B. Produksi jangka panjang


adalah suatu proses produksi tidak bisa diukur dengan waktu tertentu, misalnya 5 tahun,
15 tahun, 20 tahun dan seterusnya. Jangka input yang dipergunakan untuk proses
produksi bersifat variabel. Dengan kata lain, dalam jangka panjang tidak ada input yang
tetap.

Ada tiga aspek dalam proses produksi adalah sebagai berikut :

 Kuantitas pelayanan yang baik atau dihasilkan.


 Bentuk pelayanan yang baik atau diciptakan.
 Distribusi spasial temporal dan barang atau jasa yang dihasilkan.

Terdapat dua asumsi dasar untuk menyederhanakan pembahasan secara teoristis, dalam
menentukan keputusan, yaitu sebagai berikut :

 Produsen atau pengusaha selalu berusaha mencapai keuntungan yang semaksimum


mungkin.
 Produsen atau pengusaha beroprasi dalam pasar persaingan sempurna.

5. Permasalahan seorang Produsen


Permasalahan seorang produsen adalah bagaimana dengan adanya modal yang terbatas bisa
menciptakan barang dengan kuantitas dan kualitas yang cukup baik. Peran penting seorang
produsen adalah sebagai berikut :

 Produsen menjadi seorang manajer yang mengkoordinasikan faktor – faktor produksi


baik tenaga kerja, tanah, sumber daya alam, capital atau modal, bahan baku dan
enterpreneur atau keahlian yang ada dalam masyarakat.
 Mempunyai insiatif dan daya kreatif yang tinggi untuk berinovasi baru termasuk
dalam IPTEK.
 Mengambil keputusan kebijakan dalam kegiatan bisnis.
 Mampu menganalisis kondisi ekonomi secara makro yang sedang berlangsung.
 Kemampuan seorang produsen untuk memilih WHAT (Barang apa yang akan
diproduksi), HOW (Bagaimana cara paling efisien untuk membuat barang tersebut),
WHO (Siapa yang terjun langsung maupun tidak langsung dalam proses produksi),
WHOM (Untuk siapa barang tersebut diproduksi). Dalam hal ini diharapkan seorang
produsen mampu mempunyai kepekaan untuk melihat pasar yang paling
menguntungkan.

6. Jenis Produk Produsen


Terdapat beberapa jenis produk, diantaranya adalah sebagai berikut :

 Produk Total

Produk total ialah faktor variabel produksi yang mengidentifikasi suatu output yang mungkin
menggunakan berbagai tingkat input variabel.
 Produk Fisik Rata-rata

Produk fisik rata-rata ialah total produksi dibagi dengan jumlah unit input variabel yang
digunakan.

 Produk Fisik Marjinal

Produk fisik marjinal dari sebuah input variabel ialah perubahan total output yang disebabkan
oleh perubahan satu unit pada input variabel.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

Anda mungkin juga menyukai