Anda di halaman 1dari 4

AKUNTANSI GIRO BAB 5

A . PENGERTIAN DAN KEGUNAAN GIRO


1 . Pengertian Giro

Giro adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikanya dapat
dilakukan setiap saat dengan mempergunakan cek, surat perintah pembayaran
lainya, atau dengan cara pemindahbukuan. Pengertian tersebut mengandung
makna sebagai berikut:

a. Simpanan pada bank dalam bentuk giro dilakukan berdasarkan


perjanjian antara pihak nasabah penyimpan dan bank
b. Penyimpan (GIRAN) dapat menarik simpananya pada setiap saat,
dalam artian uang yang disetorkan pagi hari dapat ditarik sore
harinya.
c. Cara penarikan dilakukan dengan menggunakan instrumen (alat)
berupa cek dan surat perintah pembayaran lainya.

2 . Kegunaan Giro

a. Pemilik rekening giro dapat menggunakan cek atau bilyet giro sebagai
alat pembayaran dalam transaksi jual beli.
b. Simpanan dalam bentuk giro dapat ditarik sewaktu waktu.
c. Pemilik rekening giro tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah
yang besar.

3 . Jenis Rekening Giro

a. Rekening atas nama suatu badan (rekening atas nama).


b. Rekening Perorangan.

Dipandang dari sudut kepentingan bank, simpanan pihak ketiga atau


masyarakat dalam bentuk giro merupakan sumber dana yang lebih murah
dibanding simpanan bentuk lainya seperti tabungan dan deposito berjangka.
Hal ini disebabkan simpanan bentuk giro dapat ditarik sewaktu waktu oleh
penyimpan.
B . PENCATATAN TRANSAKSI GIRO
1 . Pencatatan Transaksi Pembukaan Rekening Giro

Transaksi pembukaan rekening giro merupakan transaksi penerimaan


setoran pertama dari nasabah, sejumlah minimal yang dipersyaratkan bank
atau lebih. Berikut ini contoh pencatatan transaksi pembukaan rekening giro.

Anggaplah pada tanggal 10 april 1999, pt bank satria menerima setoran tunai
dari kania sebesar Rp 25.000.000,00, sebagai setoran pertama untuk rekening
gironya. Selain jumlah tersebut, biaya penerbitan buku cek dan lain lain
sebesar Rp 50.000,00 dibayar tunai. Transaksi diatas oleh PT bank SATRIA
Dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

1999 Kas......................... 25.050.000 -


April 10 -Giro-Rekening - 25.000.000
Kania......................
-Barang Cetakan.... - 50.000.000

2 . Pencatatan Transaksi Penyetoran Giro

Selain penyetoran tunai, penyetoran untuk keuntungan rekening giro


dapat juga dilakukan dalam bentuk setoran kliring, yaitu jika giran
menyetorkan cek atau bilyet giro bank lain sehingga bank penerima setoran,
baru mengetahui ada tidaknya dana cek yang bersangkutan setelah melalui
proses kliring (perhitungan utang piutang dalam bentuk warkat antarbank)
yang diselenggarakan oleh lembaga kliring.

Sebagai contoh, pada tanggal 18 April 1999, Kania menyetorkan cek bank
PELITA sebesar Rp 5.000.000 untuk keuntungan rekening gironya. Transaksi di
atas oleh bank SATRIA dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

1999 Bank Indonesia-Giro...... 5.000.000 -


April 18 -Warkat Kliring............... - 5.000.000
Apabila tanggal 19 April 1999, cek yang bersangkutan diketahui dananya ada,
jurnal yang harus dibuat bank SATRIA adalah sebagai berikut:

1999 Warkat Kliring............... 5.000.000 -


April 19 -Giro-Rekening Kania.... - 5.000.000
3 . Pencatatan Transaksi Penarikan Giro
Penarikan giro oleh nasabah dapat dilakukan dengan cara penarikan
tunai atau dengan cara penarikan Kliring.

A . Penarikan Secara Tunai

Penarikan giro secara tunai terjadi apabila giran (nasabah giro) menarik cek,
kemudian diserahkan pada bank untuk dibayar secara tunai.

Contoh:

Pada tanggal 20 April 1999, Kania pemegang rekening giro pada bank
SATRIA cabang bandung, menarik cek sebesar Rp 3.000.000 Untuk dibayarkan
oleh bank secara tunai. Transaksi diatas dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

1999 Giro-Rekening Kania 3.000.000 -


April 20 -KAS........................... - 3.000.000

B . Penarikan Secara Kliring

Penarikan secara kliring terjadi apabila giran mengeluarkan cek yang


diserahkan kepada nasabah bank lain. Kemudian, Penerima cek menyetorkan
cek tersebut pada banknya.

Contoh:

Pada tanggal 22 April 1999, Kania mengeluarkan cek sebesar Rp


2.500.000,00 untuk membayar utangnya kepada sumardi nasabah bank
PELITA. Pada hari itu juga sumardi menyetorkan cek tersebut pada Bank PELITA
untuk keuntungan rekening gironya.

Oleh karena itu, Transaksi tanggal 22 April 1999 di atas mengakibatkan


pengurangan kewajiban Bank SATRIA kepada nasabah Kania, dan pengurangan
terhadap rekening giro Bank SATRIA pada Bank INDONESIA. Dengan demikian
jurnal yang harus dibuat bank satria untuk mencatat transaksi tanggal 22 April
1999, sebagai berikut:
1999 Giro-Rekening Kania 2.500.000 -
April 22 -Bank INDONESIA-Giro... - 2.500.000

Anda mungkin juga menyukai