Anda di halaman 1dari 6

Optimasi Dengan Kalkulus

Kita mempelajari proses optimisasi dengan kalkulus. Mula-mula kita mempelajari bagaimana
kita dapat menentukan titik di mana suatu fungsi mencapai maksimum atau minimum, kemudian
menunjukkan bagaimana membedakan antara maksimum dengan minimum.

Teknik optimisasi dengan kalkulus (optimization with calculus).


Sebagaimana namanya, teknik ini menggunakan perhitungan-perhitungan matematis
(kalkulus). Teknik ini digunakan untuk:
a. menentukan nilai maksimum atau minimum output produksi yang dapat menciptakan laba
maksimal. Caranya adalah menggunakan turunan atau derivasi tingkat satu dari suatu fungsi,
b. membedakan antara nilai maksimum dan minimum. Caranya adalah dengan menggunakan
turunan atau derivasi tingkat kedua.
Contoh:
Manajer suatu perusahaan tentu ingin perlu menghitung berapa laba maksimal yang dapat
dicapai. Maka untuk menentukan laba maksimum tentu perlu menentukan berapa nilai revenue
maksimum dan nilai cost minimum. Misalnya suatu perusahaan mempunyai fungsi permintaan
TR= 100Q – 10Q2 .
Caranya adalah menderivasi fungsi TR tersebut hingga nilai derivasi atas fungsi tersebut sama
dengan nol (0).
TR= 100Q – 10Q2  diderivasi menjadi:

 turunan pertama

karena syaratnya turunan harus nol,

maka:

20Q = 100
Q=5
Artinya, total penghasilan adalah 5 unit.
Karena dihadapkan pada pertanyaan apakah laba sebesar 5 unit tersebut merupakan nilai
minimum atau maksimum, maka perlu mencari jawabannya dengan meneruskan perhitungan
hingga turunan kedua (second derivative). Sebagaimana dijelaskan di atas, bahwa turunan kedua
ini berfungsi untuk membedakan antara nilai maksimum dan nilai minimum.
Jika, TR= 100Q – 10Q2 diturunkan I menjadi

 turunan I

maka perlu diturunkan lagi menjadi:

 turunan II

Ada ketentuan yang berkaitan dengan turunan kedua, yaitu jika nilai turunannya bernilai positif
(+) berarti nilai tersebut adalah nilai minimum. Sebaliknya, jika nilai turunannya bernilai negatif
(-) berarti nilai tersebut adalah nilai maksimum. Karena nilai turunan kedua bertanda negatif (-
20) dan turunan pertamanya sebesar Q=5, maka berarti, atas fungsi tersebut laba minimumnya
berada pada 5 unit. Jika produksinya dikurangi hingga kurang dari 5 unit maka perusahaan akan
mengalami kerugian. Tentu saja produksi harus ditentukan di atas 5 unit.
Contoh II
Jika fungsi TR = 45 Q – 0,5 Q2, Maka berapa tingkat labanya dapat ditentukan, yaitu:

jadi, Q = 45

Artinya, laba maksimal berada pada nilai Q = 45. Dengan demikian, jika perusahaan
memproduksi melebihi 45 unit, perusahaan akan mengalami laba yang semakin berkurang. Ini
berarti berlaku law of deminishing return.
Contoh lain: (dengan menggunakan fungsi marginal cost).
MC = 3Q2 –16Q + 57

jadi, Q = 2,66
Artinya, laba minimum dicapai pada Q = 2,66.
ANALISIS OPTIMISASI

Analisis optimasi dapat mudah dijelaskan dengan mempelajari proses perusahaan dalam
menentukan tingkat output. yang mana memaksimalkan laba total, dengan mempergunakan
kurva penerimaan total dan biaya total dari bab yang menentukan tahap analisis marjinal
berikutnya yang merupakan perhatian utama kita. Optimasi Dengan Analisis Marijinal
Sementara perusahaan memaksimalkan laba yang ditentukan dengan kurva penerimaan total dan
biaya total. analisis marjinal, perusahaan memaksimumkan keuntungan bila penerimaan marjinal
sama dengan biaya marjinal. Analisis Marjinal merupakan salah satu konsep terpenting pada
ekonomi manajerial secara umum dan dalam analisa optimasi khususnya. Menurut Menurut
analisis marjinal, perusahaan memaksimumkan keuntungan bila penerimaan marjinal sama
dengan biaya marjinal.

Contoh optimisasi :

OPTIMISASI DENGAN KALKULUS

Maksimisasi Nilai Perusahaan

Dalam ekonomi manajerial, tujuan pokok manajemen adalah memaksimumkan nilai perusahaan.
Memaksimumkan nilai perusahaan mencakup factor-faktor penentu penerimaan, biaya dan
tingkat diskonto (discount rate) untuk setiap tahun pada masa yang akan datang. Penerimaan
total (TR) suatu perusahaan secara langsung ditentukan oleh jumlah produk yang terjual dan
harga jual. Ini berarti TR = P (harga produk) x Q (kuantitas).

Dalam pembuatan keputusan , hal-hal penting yang harus diperhatikan adalah factor-faktor yang
mempengaruhi harga dan kuantitasnya. Faktor-faktor tersebut meliputi :

• Pemilihan prooduk yang dirancang oleh perusahaan

• Pengolahan prduk

• Strategi periklanan

• Kebijakan harga

• Sifat persaingannya

• Bentuk perekonomian

Dari factor-faktor diatas hubungan antara penerimaan tersebut mencakup baik pertimbangan-
pertimbangan permintaan maupun penawaran. Hubungan-hubungan biaya dalam proses produksi
suatu perusahaan juga kompleks. Analisis biaya memerlukan penelaan system-sistem produksi
alterntif, pemilihan teknologi, kemungkinan input yang digunakan termasuk tingkat diskonto,
jenis produk (product mix), asset-aset fisik dan struktur keuangan suatu perusahaan.

Untuk membuat tindakan yang optimal , maka keputusan berkenaan dengan pemasaran, produksi
dan keuangan termasuk dengan sumberdaya manusia , distribusi produk dan lain-lain yang
terpadu dimana setiap tindakan akan mempengaruhi seluruh bagian dari perusahaan. Teori
ekonomi perusahaan memberikan dasar bagi keterpaduan dan prinsip-prinsip analisis ekonomi
yang membuat setiap orang mampu untuk menganalisis keterkaitan tersebut.

Dalam hal ini menentukan atau membedakan antara maksimum dan minimum

1. Menentukan Maksimum atau minimum dengan kalkulus

Optimasasi sering kali diperlukan untuk menemukan nilai maksimum atau minimum suatu
fungsi, misalnya suatu perusahaan memaksimumkan penerimaan tetapi miminimumkan biaya
produksi. Untuk suatu fungsi agar mencapai maksimum atau minimum, turunan dari fungsi
tersebut harus nol. Secara geometris hal ini berhubungan dengan titik dimana kurvanya
mempunyai kemiringan nol.

Contoh untuk fungsi penerimaan total :

TR = 100Q – 10Qd(TR)/dQ = 100 – 20Q

Membedakan antara maksimum dan minimum: Turunan Kedua

Turunan kedua adalah turunan dan diperoleh dari penerapan kembali aturan turunan (pertama)
dari diferensial, contoh :

Y=x

dy/dx = 3x²

Dengan cara yang sama, untuk TR = 100Qm- 10 Q²

D(TR)/dQ = 100m- 20Q

d²(TR)/dQ² = – 20Q

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Optimasi berasal dari bahasa inggris optimization (n), kata benda yang berasal dari kata
kerja (v) optimize. Kata kerja optimize berasal dari kata sifat (adj) optimal. Bentukan kata
optimal dengan imbuhan ize akan membuat al pada optimal dipenggal sehingga hasilnya adalah
optimize.
Dependensi optimasi Tahapan optimasi kode bertujuan untuk menghasilkan kode
program yang berukuran lebih kecil dan lebih cepat eksekusinya. Optimasi Lokal adalah
optimasi yang dilakukan hanya pada suatu blok dari source code.
Optimisasi global biasanya dilakukan dengan analisis flow, yaitu suatu graf berarah yang
menunjukkan jalur yang mungkin selama dieksekusi program.
Untuk mencapai fungsi tersebut dilakukan dengan menambah dan mengambil atribut variabel
yang dipergunakan pada program dari tabel. Atribut, misalnya nama, tipe, ukuran variabel. Tabel
Simbol berisi daftar dan informasi identifier pokok yang terdapat dalam program sumber, disebut
Tabel Pokok / Utama. Tabel Pokok belum mengcover semua informasi, untuk itu disediakan
tabel lagi sebagai pelengkap Tabel Pokok.

B. SARAN
Pembicaraan tentang teknik optimasi tidak bisa dilepaskan dari kehidupan kita sebagai
makhluk sosial yang butuh berkomunikasi dengan orang lain. Oleh karena itu, perlu prinsip-
prinsip yang harus disepakati agar terjalinnya komunikasi yang efektif dan efisien. Lewat teori-
teorinya yang berkaitan dengan teknik optimasi, berusaha memberikan prinsip-prinsip sistem
teknik optimasi.
Dengan memahami dan mengaplikasikan teori-teori tersebut, diharapkan kita lebih
mampu menjalankannya dengan baik di segala situasi dan kondisi agar tercapai tujuan yang kita
inginkan.

DAFTAR PUSTAKA

http://supawi-pawenang.blogspot.co.id/search/label/Ekonomi%20Manajerial
https://kamukitaaku.wordpress.com
http://dgpaniki.blogspot.co.id/2012/03/pengantar-optimasi-babi-pendahuluan-1.html

Anda mungkin juga menyukai