Modul 2
OPTIMISASI EKONOMI
inaba.ac.id
Ekonomi Manajerial
Modul 2
BAB 2
OPTIMISASI EKONOMI
2
Ekonomi Manajerial
Modul 2
3
Ekonomi Manajerial
Modul 2
250
200
150
100
50
0
0 1 2 3 4 5 6
4
Ekonomi Manajerial
Modul 2
5
Ekonomi Manajerial
Modul 2
= -8
6
Ekonomi Manajerial
Modul 2
𝑇𝑅
𝐴𝑅 =
𝑄
• Pendapatan marjinal (MR) adalah tambahan pendapatan yang diperoleh
karena tambahan penjualan sebesar 1 unit. Jadi,
𝑇𝑅2 − 𝑇𝑅1 𝜕𝑇𝑅
𝑀𝑅 = =
𝑄1 − 𝑄2 𝜕𝑄
Hubungan ketiga konsep pendapatan tersebut ditunjukkan dalam Tabel
3.2. Dapat dipahami dengan mudah bahwa TR meningkat seiring dengan
bertambahnya output Q. Artinya, dengan tingkat harga tertentu, bertambahnya
Q akan meningkatkan TR. Apabila perusahaan bertujuan memaksimumkan
TR, lalu apakah perusahaan harus menjual sebanyak mungkin output Q? Bila
demikian, tingkat output Q berapa yang menghasilkan TR maksimum (tingkat
output optimum)? Tentang hal ini akan dibahas lebih lanjut di bawah.
MR
AR
Q TR (=dTR/dQ
(=TR/Q)
)
0 0 - -
1 90 90 90
2 160 80 70
3 210 70 50
4 240 60 30
5 250 50 10
6 240 40 10
A. Konsep Biaya
Analogi dengan pengertian pendapatan, berikut pengertian masing-masing
konsep biaya.
7
Ekonomi Manajerial
Modul 2
8
Ekonomi Manajerial
Modul 2
0 20 - -
1 140 140 120
2 160 80 20
3 180 60 20
4 240 60 60
5 480 96 240
9
Ekonomi Manajerial
Modul 2
350
300
250
200 𝝅
150
𝝅
100
50
0
Q’ Q1 Q* 4 Q2
0 1 2 3 5 6
TR TC
𝝅𝑚𝑎𝑥𝑖𝑚𝑢𝑚 ∶ MR = MC
10
Ekonomi Manajerial
Modul 2
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
0 1 Q' 2 3 4
Q* 5 6
MR TC
11
Ekonomi Manajerial
Modul 2
pada fungsi multivariate dengan lebih dua variabel akan dapat dilakukan
dengan mudah dari pemahaman atas fungsi dengan dua variabel tersebut.
Untuk kepentingan penjelasan pendekatan multivariate ini diambil
contoh sebuah perusahaan obat-obatan yang menghasilkan obat sakit kepala
(sebut saja namanya X) dan obat sakit perut (yang diberi nama Y). Dengan
demikian, laba yang diperoleh perusahaan akan tergantung kepada
banyaknya penjualan obat X dan obat Y secara bersama-sama. Hal ini dapat
dituliskan sebagai
f(X, Y)
Misalkan berdasarkan data penjualan dan laba yang ada di dalam perusahaan
selama beberpa periode waktu dihasilkan fungsi laba perusahaan yang
ditunjukkan dengan persamaan sebagai berikut:
= 20X – X2 – 2Y2+ 50Y – XY
Untuk menentukan nilai X dan Y optimum yang menghasilkan laba
maksimum dengan cara mensubstitusikan nilai X dan Y pasti akan rumit dan
memakan waktu. Kalkulus diferensial dapat digunakan untuk keperluan ini.
Oleh karena ada dua variabel, maka penyelesaian untuk masalah optimisasi
di atas dilakukan dengan menggunakan turunan parsial masing-masing
output terhadap laba.
• Turunan parsial terhadap X
Dalam hal ini variabel Y dianggap sebagai konstanta dan dengan
demikian turunannya akan sama dengan nol, sehingga diperoleh:
𝜕𝜋
= 20 − 2𝑋 − 𝑌
𝜕𝑋
• Turunan parsial terhadap Y
Demikian juga halnya ketika menentukan turunan parsial terhadap Y,
maka variabel X dianggap sebagai konstanta dan dengan demikian
turunannya akan sama dengan nol, sehingga diperoleh:
𝜕𝜋
= −4𝑌 + 50 − 𝑋
𝜕𝑌
Sekarang ada dua persamaan dengan dua variabel X dan Y dan dengan
demikian, secara matematis nilai X dan Y dapat ditentukan. Dari dua
persamaan turunan tersebut dapat ditentukan tingkat output X dan Y yang
menghasilkan laba maksimum dengan menerapkan kaidah kalkulus
diferensial. Menurut kaidah kalkulus, nilai optimum suatu fungsi tercapai pada
saat turunan pertama dari fungsi bernilai nol. Berarti laba akan optimim bila
20 – 2X – Y = 0 (1)
dan -4Y + 50 – X = 0 (2)
Ada dua cara yang dapat digunakan unutk menentukan nilai X dan Y
dari persamaan (1) dan (2) tersebut, yaitu dengan cara substitusi atau
eliminasi. Berikut ditunjukkan penerapan kedua cara tersebut untuk
12
Ekonomi Manajerial
Modul 2
menentukan nilai X dan Y optimum. Kedua cara akan menghasilkan nilai yang
sama.
Cara Substitusi
Cara substitusi dimaksudkan untuk mengganti satu variabel dengan
suatu nilai tertentu dengan cara menentukan persamaan satu variabel
terhadap variabel lain. Untuk keperluan ini, penulisan persamaan (1) akan
diubah sedemikian sehingga menunjukkan nilai satu variabel terhadap variabel
yang lainnya. Kita akan ubah persamaan (1) dalam bentuk nilai X terhadap Y
sebagai berikut:
20 – 2X – Y = 0
2X = 20 – Y
atau X = 10 – 0,5Y (3)
Selanjutnya nilai X ini disubstitusikan ke dalam persamaan (2) dengan
cara mengganti semua elemen yang mengandung variabel X dengan (10 -
0,5Y), sehingga diperoleh:
-4Y + 50 – X = 0
-4Y + 50 – (10 – 0,5Y) = 0
Dari sini dapat ditentukan nilai Y karena sekarang persamaan hanya
mengandung satu variabel saja, yaitu variabel Y. Dengan menguraikan
persamaan di atas akan diperoleh
-4Y + 50 – 10 +0,5Y = 0
3,5Y = 40
Y = 11,43
Dengan menggunakan nilai Y yang dihasilkan dapat ditentukan nilai X
dengan cara mensubstitusikan nilai Y tersebut ke dalam persamaan yang
mengandung nilai X, yaitu persamaan (3).
X = 10 – 0,5Y
= 10 – (0,5)11,43
= 10 – 5,72
= 4,28
Hingga di sini nilai X dan Y sudah berhasil ditentukan. Hasilnya
menunjukkan bahwa perusahaan obat-obatan tersebut akan dapat
menghasilkan laba yang maksimum bila menjual obat sakit kepala X sebanyak
4,28 unit dan obat sakit perut Y sebanyak 11,43 unit.
Cara Eliminasi
Sesuai namanya, cara eliminasi berarti mengeliminasi (menghilangkan)
salah satu variabel dari persamaan sehingga hanya ada satu variabel dalam
persamaan. Dengan cara ini, nilai variabel tersebut akan lebih mudah
ditentukan. Eliminasi variabel dilakukan dengan menggabungkan dua
persamaan yang ada, yaitu persamaan (1) dan (2) dan kemudian membuat
salah satu variabel bernilai nol ketika nilai variabel tersebut pada satu
13
Ekonomi Manajerial
Modul 2
14
Ekonomi Manajerial
Modul 2
-45,72 + 50 – X = 0
4,28 – X = 0
atau X = 4,28
Cara eliminasi juga menghasilkan nilai X dan Y yang sama dengan cara
substitusi. Dengan demikian, dapat disimpulkan hal yang sama, yaitu
perusahaan akan dapat menghasilkan laba maksimum bila menghasilkan obat
X sebanyak 4,28 unit dan obat Y sebanyak 11,43 unit. Cara mana yang akan
digunakan merupakan pilihan dari pembuat keputusan mana yang dianggap
lebih mudah dan nyaman.
= 328,57
Hasil perhitungan menunjukkan laba perusahaan adalah 328,57 unit
dan ini merupakan laba maksimum.
15
Ekonomi Manajerial
Modul 2
16
Ekonomi Manajerial
Modul 2
𝜕𝜋
𝜋′ = =0
𝜕𝑌
2Y-21=0
Y=10,5
Langkah 4: Mensubstitusikan nilai Y ke dalam fungsi kendala yang telah
dinyatakan dalam X:
Untuk Y = 10,5 X = 12 – Y
= 12 - 10,5
= 1,5
Hingga di sini, penyelesaian optimisasi terkendala telah tercapai. Hasil
menunjukkan bahwa untuk memaksimumkan laba dengan
mempertimbangkan kendala kapasitas produksi, perusahaan harus
menghasilkan obat X dan Y masing-masing sebesar 1,5 unit dan 10,5 unit.
Produksi kedua macam obat tersebut menggunakan kapasitas produksi 12 (=
1,5 + 10,5) unit secara penuh. Sedangkan besar laba maksimum yang
dihasilkan dapat dihitung dengan mensubstitusikan nilai X dan Y ke dalam
fungsi tujuan dimana akan dihasilkan laba sebesar 316,5 unit.
π = 20X – X2 – 2Y2 + 50Y – XY
= 20(1,5) – (1,5)2 – 2(10,5)2 + 50(10,5) – (1,5)(10,5)
= 30 – 2,25 – 220,5 + 525 - 15,75
= 316,5
Metode Langrange
Metode Langrange biasanya digunakan bila persamaan fungsi kendala
sangat rumit atau tidak dapat dipecahkan dengan menggunakan satu variabel
keputusan sebagai fungsi eksplisit variabel yang lain. Metode ini akan lebih
mudah dipahami bila disampaikan langkah-langkah penyelesaian yang
digunakan. Kasus yang sama dengan yang digunakan pada metode substitusi
akan digunakan dalam metode ini juga supaya hasil yang diperoleh bisa
dibandingkan.
Adapun langkah-langkah dalam menyelesaikan dengan metode
Langrange meliputi:
Langkah 1: Menetapkan fungsi kendala
X + Y = 12
Langkah 2: Mengubah fungsi kendala menjadi fungsi yang bernilai nol
X + Y – 12 = 0
Langkah 3: Mengalikan sisi kiri fungsi kendala dengan pengali Langrange yang
disimbolkan dengan λ (lambda)
(X + Y – 12) λ
Langkah 4: Menambahkan fungsi kendala dengan pengali λ ke dalam fungsi
tujuan, yang disimbolkan dengan L
L = 20X – X2 – 2Y2 + 50Y – XY + (X + Y – 12)λ =
20X – X2 – 2Y2 + 50Y – XY + Xλ + Yλ – 12λ
17
Ekonomi Manajerial
Modul 2
X+Y-12=0 (3)
Langkah 6: Menentukan nilai masing-masing variabel keputusan dengan
metode substitusi atau eliminasi
Dari (1)dan (2)
20-2x-y+λ=0 -> -2x-y+20+λ=0 |x1| 2x-y+20+λ=0
-4y+50-x+ λ=0 ->-x-4y+50+ λ = 0 |x2| 2x+8y-100-2 λ=0 –
-7y+80+ λ=0 (4)
Dari (2) dan (3)
-4y+50-x+ λ=0 -> -x-4y+50+ λ=0 |x1| -x-4y+50+ λ= 0
X+y-12=0 -> x+y-12 =0 |x2| x+y-12 =0-
3y-38- λ=0 (5)
18
Ekonomi Manajerial
Modul 2
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Utama :
1. Gasperz, Vincent.2005. Ekonomi Manajerial : Penerapan Konsep-Konsep
Ekonomi Dalam Manajemen Bisnis Total. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama.
2. Salvatore, Dominick.2005. Ekonomi Manajerial Dalam Perekonomian
Global Buku I Edisi Kelima.Jakarta : Salemba Empat.
Sumber Penunjang :
1. Arsyad, lincolin. 2008. Ekonomi Manajerial-Ekonomi Mikro Terapan untuk
Manajemen Bisnis. Yogyakarta : BPEF.
2. Dean, Joel. 1951. Managerial Economics, Englewood Cliffs, NJ: Prentice-
Hall.
3. Hayu Agustini, Maria Y.D. 2018. Ekonomi Manajerial Pembuatan Keputusan
Berdasarkan Teori Ekonomi. Semarang: Universitas Katolik
Soegijapranata.
4. Samuelson, William F & Marks, Stephen G. 2012. Managerial Economics
7th Ed. USA: John Wiley & Sons, Inc.
5. https://adoc.pub/bab-2-optimasi-ekonomi-ekonomi-manajerial
manajemen.html
19