Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

KEDUDUKAN PESANTREN DALAM


KEHIDUPAN MAHASISWA
Dosen Pembimbing : Achmad Junaedi, S. Ag

Di Susun Oleh:
Syamsiah Chandrawati (14201.06.14039)
S1-Keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


HASHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG
PAJARAKAN – PROBOLINGGO
TAHUN AJARAN 2014
KEDUDUKAN PESANTREN

BAGI KEHIDUPAN MAHASISWA

Kerap kali kita mendengar kata Pesantren. Pesantren merupakan suatu lembaga
pendidikan yang berbasis keagamaan. Pesantren dalam lingkup masyarakat dianggap mampu
menciptakan santri yang memiliki akhlakul karimah yang diharapkan dapat menjadi ahli
bukan hanya dunia namun juga akhirat. Peran pesantren dalam lingkup mahasiswa sangatlah
besar. Menjadi mahasiswa sambil menjalani kehidupan pesantren juga tidaklah mudah.
Selain membutuhkan adaptasi, juga menjadi mahasantri harus dapat mengatur waktu dengan
tepat. Karena kehidupan pesantren begitu padat. Sebagai mahasiswa setidaknya dapat
mengatur waktu antara mengerjakan tugas kuliah dan tugas pesantren.

Menjadi mahasiswa di lingkup pesantren dapat mendidik karakter mahasiswa menjadi


mahasiswa yang memiliki perilaku seorang santri yang sopan santun, juga lembut dalam
bertutur kata. Selain itu diharapkan bagi mahasiswa dapat kompeten dalam ilmu pengetahuan
juga mahasiswa yang berkompeten dalam ilmu keagamaan. Memperbaiki akhlak, sikap, moral
merupakan salah satu peran pesantren dalam kehidupan mahasiswa. Di dalam sebuah
pesantren ada pengasuh juga pengurus yang akan mengupayakan pendidikan yang terbaik
bagi santrinya, yang akan mendidik santrinya menjadi ahli dunia juga akhirat.

Terdapat tiga peran dan fungsi yang sangat penting bagi mahasiswa sebagai seorang
santri. Pertama, peranan moral, dunia kampus merupakan dunia di mana setiap mahasiswa
dengan bebas memilih kehidupan yang mereka inginkan. Disinilah dituntut tanggung jawab
moral terhadap pribadi masing-masing untuk dapat menjalankan kehidupan yang bertanggung
jawab dan sesuai dengan moral hidup dalam masyarakat yang didasari dari ilmu agama islam.
Kedua, peranan sosial, selain menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan bermoral,
keberadaan mahasiswa dengan segala perbuatannya harus bermanfaat tidak hanya untuk
dirinya sendiri tetapi juga untuk orang lain. Seperti yang dianjurkan dalam agama islam untuk
saling tolong menolong antar umat manusia. Ketiga, peranan intelektual, mahasiswa sebagai
orang yang disebut-sebut sebagai insan intelek haruslah dapat mewujudkan status tersebut
dalam ranah kehidupan nyata. Dalam arti menyadari betul bahwa fungsi dasar mahasiswa
adalah bergelut dengan ilmu pengetahuan dan memberikan perubahan yang lebih baik dengan
intelektualitas yang ia miliki selama menjalani pendidikan. Juga dapat memberikan perubahan
bagi akhlak mahasiswa menjadi mahasiswa yang memiliki prilaku santri dengan
mengamalkan satlogi santri (sopan santun, ajeg/istoqomah, nasihat, taqwallah, ridhollah, dan
ikhlas), dan juga 9 budi utama santri (taqwallah, sopan santun, jujur, amanah, disiplin,
tanggung jawab, cinta ilmu dan ibadah, menghormati guru dan orang tua, visioner.)

Pesantren mahasiswa yang terdiri dari kata pesantren dan mahasiswa ini merupakan
suatu lembaga pendidikan islam yang memberikan pengajaran agama kepada santri yang
berstatus mahasiswa sebutlah mahasantri dengan sistem asrama (pondok) dan di bawah
pengasuhan seorang kyai. Sebagai seorang mahasiswa yang hidup di asrama (pondok) dapat
terjaga dari bahaya di lingkungan masyarakat yang sering kali terjadi pada mahasiswa yang
tidak dalam lingkup srama (pondok). Contoh kecilnya adalah pembunuhan sesama
mahasiswa, tawuran, hamil di luar nikah, sex bebas, dll. Hidup sebagai mahasantri dapat
terhindar dari hal-hal buruk tersebut. Malah hidup di lingkungan pesantren dapat mencari
ilmu agama dengan bimbingan kyai dan nyai sebagai pengasuh dari pesantren.
Pondok pesantren tidak hanya terdapat kyai dan nyai saat itu saja, tapi juga ada kyai
dan nyai terdahulu yang merupakan pendiri pertama dan penerus pondok pesantren yang
merupakan Al-Arif Billah yaitu Wali Allah. Yang ilmunya insyaallah akan mendapatkan
barokah dari Allah swt. Dengan demikian santri tidak hanya mendapatkan ilmunya saja, tapi
juga barokah dari kyai dan nyai yang mengasuh para santri.
Kehidupan pesantren sangatlah padat. Mulai dari wajib sholat jamaah lima waku
(sholat tahajud, sholat subuh, sholat dhuha, sholat maghrib, dan sholat isya’), selain itu juga
ada sekolah keagamaan di malam hari, juga ada mengaji kitab, dll. Sebagai mahasiswa yang
telah dianggap dewasa muda, setidaknya dapat mengatur waktu mereka, kapan saat harus
mengerjakan tugas kuliah dan kapan saat harus mengikuti kegiatan pondok, sehingga
kehidupan kuliah dan pesantren dapat bersanding tanpa adanya hambatan yang berarti.
Hidup dipesantren juga dapat menimbulkan hambatan untuk hidup dalam masyarakat.
Karena hidup di pesantren jarang dapat melihat dunia luar secara nyata. Dalam bersosialisasi
pun kurang, karena setiap hari seorang santri hanya bertemu dengan orang-orang yang sama
dan berdiam di tempat yang sama pula. Oleh karena itu, dibutuhkan percaya diri saat akan
terjun ke dalam dunia masyarakat. Agar dapat lebih mudah bersosialisasi atau berinteraksi
dengan masyarakat luas.
Kedudukan pesantren dalam kehidupan mahasiswa itu seimbang. Karena selain
mahasiswa mencari ilmu dalam bidangnya sebagai ilmu dunia, mahasiswa juga mendapatkan
ilmu agama sebagai ilmu akhirat. Bila ilmu pengetahuan sebagai penuntun di dunia, ilmu
agama dapat menuntun di dunia maupun di akhirat bagi umat manusia. Jadi sebagai
mahasiswa dapat membuat ilmu pengetahuan dan ilmu agama manjadi berkesinambungan
dalam kehidupan mahasiswa santri.
Setelah keluar atau lulus sebagai mahasiwa yang berlatar belakang santri, diharapkan
dapat mengamalkan ilmu yang didapat baik itu ilmu pengetahuan maupun ilmu agama. Agar
ilmu yang diperoleh dapat bermanfaat bagi orang lain, terutama orang terdekat. Sehingga ilmu
yang diperoleh dapat melekat dalam memori mahasiswa tersebut. Karena ilmu pengetahuan
merupakan petunjuk dunia dan ilmu agama merupakan petunjuk akhirat umat manusia.

Anda mungkin juga menyukai