Untuk mencapai sebuah keberhasilan pendidikan diperlukan kerja sama antara pendidik
dan pesrta didik (siswa). Walau bagaimanapun pendidik berusaha menanamkan pengaruhnya
kepada perserta didik, apabila tidak ada kesediaan dan kesiapan dari peserta didik sendiri untuk
mencapai tujuan, maka pendidikan sulit dibayangkan dapat berhasil. Imam Al-Ghazali
mengemukan tugas-tugas peserta didik sebagai berikut :
1. Menyucikan diri dari akhlak dan sifat tercela.
2. Mengurangi berbagai kesibukan duniawi, atau berkonsenmtrasi kepada belajar.
3. Tidak sombong pada guru dan ilmu.
4. Murid pemula hendaknya menghindarkan pandangan-pandangan khilafiah
(Kontroversial).
5. Tidak meninggalkan satu pun di antara ilmu-ilmu terpuji.
6. Tidak mempelajari suatu ilmu secara mendalam sekaligus.
7. Ilmu-ilmu tersusun secara sistematis.
8. Mengetahui norma untuk menyusun hirarki ilmu.
9. Belajar hendaknya bertujuan.
10. Mengetahui kedudukan ilmu terhadap tujuan agar tidak mendahulukan ilmu yang
tidak penting atas ilmu yang penting.
Al-Kanani mengemukakan hal-hal yang hendaknya diperhatikan oleh murid :
1. Yang berhubungan dengan diri murid :
a. Menyucikan hati dari sifat-sifat tercela.
b. Niat ikhlas dalam menuntut ilmu.
c. Belajar ketika masih muda.
d. Lapang dada (Qana’ah) terhadap apa yang telah dicapai.
e. Mengatur waktu belajar.
f. Bersikap wara’.
g. Menghindarkan makanan yang membahayakan badan.
h. Tidak banyak tidur, dan
i. Pandai memilih teman.
2. Yang berhubungan dengan guru :
a. Patuh kepada guru dalam segala hal.
b. Bersedekah dan berdo’a.
c. Menghormati hak guru.
d. Bersabar terhadap guru yang keras.
e. Banyak berterima kasih kepada guru.
f. Menjaga sopan santun terhadap guru.
g. Memelihara tata karma dalam belajar.
h. Lemah lembut dalam bertanya dan menjawab, dan
i. Tidak mendahului guru dalam menjawab.
3. Yang berkenaan dengan pelajaran :
j. Memulai pelajaran dengan mempelajari Al-qur’an.
k. Menghindari pendapat-pendapat khilafiah pada permulaan belajar.
l. Memperhatikan kebenaran naskah (pelajaran) sebelum dihafal.
m. Mempelajari ilmu hadits, dasar-dasar dan cabang-cabangnya.
n. Membuat catatan-catatan.
o. Rajin menghadiri majlis (tempat menuntut ilmu).
p. Memelihara etika dalam kelas.
q. Tidak malu bertany, dan
r. Memperhatikan kebenaran pelajaran.
Petunjuk Al-Ghazali dan Al-Kanani tampak masih dijunjung tinggi oleh ulama
kontemporer seperti Al-Abrasyi. Dia mengemukakan kewajiban-kewajiban yang hendaknya
senanrtiasa diperhatikan oleh setiap peserta didik :
1. Sebelum memulai pelajaran, peserta didik hendaknya terlebih dahulu
membersihkan hatinya dari segala sifat buruk, karena belajar dan mengajar merupakan
ibadah.
2. Dengan belajar, peserta didik hendaknya bertujuan mengisi jiwanya dengan
fadhilah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
3. Siap menuntut ilmu.
4. Jangan terlalu sering menukar guru.
5. Hendaknya menghormati dan memuliakan guru karena Allah SWT.
6. Berupaya menyenangkan hati guru.
7. Tidak memojokkan guru dengan berbagai pertnyaan, sehingga guru merasa letih
untuk menjawab.
8. Tidak berbuat ghibah kepada guru.
9. Bersunguh-sungguh dalam belajar.
10. Bertekad untuk belajar hingga akhir hayat.
Pada garis besarnya, petunjuk-petunjuk para ulama diatas dapat dikelompokkan dalam
petunjuk tentang sifat ilmu yang dipelajari dan petunjuk tentang penciptaan situasi yang
mendukung proses belajar.
B. PERAN GURU
Guru menurut UU no. 14 tahun 2005 “adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah.”
Para pakar pendidikan di Barat telah melakukan penelitian tentang peran guru yang harus
dilakoni. Peran guru yang beragam telah diidentifikasi dan dikaji oleh Pullias dan Young
(1988), Manan (1990) serta Yelon dan Weinstein (1997). Adapun peran-peran tersebut
adalah sebagai berikut :
Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam pembelajaran, yaitu :
Membuat ilustrasi, Mendefinisikan, Menganalisis, Mensintesis, Bertanya, Merespon,
Mendengarkan, Menciptakan kepercayaan, Memberikan pandangan yang bervariasi,
Menyediakan media untuk mengkaji materi standar, Menyesuaikan metode pembelajaran,
Memberikan nada perasaan. Agar pembelajaran memiliki kekuatan yang maksimal, guru-
guru harus senantiasa berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan semangat yang
telah dimilikinya ketika mempelajari materi standar.
b. Tata usaha, adalah Tenaga Kependidikan yang bertugas dalam bidang administrasi
instansi tersebut. Bidang administrasi yang dikelola diantaranya; Administrasi surat
menyurat dan pengarsipan, Administrasi Kepegawaian, Administrasi Peserta Didik,
Administrasi Keuangan, Administrasi Inventaris dan lain-lain.
c. Laboran, adalah petugas khusus yang bertanggung jawab terhadap alat dan bahan di
Laboratorium.
Peran Pustakawan
Peserta didik
Pendidik
Tenaga Kependidikan
o Masyarakat
D. PERAN PEMERINTAH
Peran pemerintah sangat penting dalam dunia pendidikan. Pemerintah menata pendidikan
menuju otonomi daerah dengan cara menata profesionalisme guru, permasalahan
profesionalisme guru, memperbaiki kualitas dan gaji guru, perbaikan fasilitas pendidikan
serta membangun siswa yang berkualitas.
a. Menata profesionalisme guru
Pengembangan sumber daya manusia saat ini sedang digiatkan oleh berbagai pihak, baik
lembaga-lembaga non pemerintahan maupun masyarakat luas. Tentu, ketika membicarakan
SDM tidak bisa dipisahkan dari tenaga-tenaga yang menghasilkan SDM itu sendiri yakni
guru.
b. Menyelesaikan permasalahan profesionalisme guru
Citra profesi guru masih tersisih dibandingkan profesi lain seperti dokter, insinyur, pegawai
swasta. Karena gaji guru paling rendah dibandingkan gaji profesi lainnya. Permasalahan
rendahnya gaji guru dan berbagai persoalan yang membuntutinya dipastikan berakibat pada
lamban dan tidak profesionalnya kinerja guru. Banyak saja guru yang pagi hari mengajar
sore atau malam hari dilakukan untuk kerja sampingan. Profesionalisme guru yang
demikian akan berdampak negative kepada suasana proses belajar mengajar yang tidak
kondusif. Padahal peran guru sangat berperan serta dalam mempersiapkan sumber daya
manusia (SDM) untuk masa depan Indonesia.
c. Memperbaiki kualitas dan gaji guru
Citra profesi guru haruslah diperbaiki, guru harus mampu mengembangkan SDM karena
guru sebagai seseorang yang digugu dan ditiru, didengar dan dicontoh. Guru harus
mempunyai keleluasan untuk memberikan materi yang akan diberikan harus sesuai dengan
kemampuan peserta didik dan tuntutan masyarakat. Guru juga harus mampu menciptakan
suasana pembelajaran yang interaktif dan hiduf. Penataan system menejemen guru yang
paling substansial adalah berkaitan dengan pembinaan karir professional guru dan
perbaikan system imbalan atau kesejahteraan. Sebagai seorang yang professional, guru dan
tenaga kependidikan lainnya harus dijamin kesejahteraan hidupnya dengan cara
memperbaiki system imbalan dan pengaturan pemenuhan kebutuhan lainnya sampai tingkat
kecukupan yang wajar.
E. PERAN ORANGTUA
Dukungan orangtua sangat penting dalam mewujudkan keberhasilan pendidikan buah
hatinya. Sekolah itu sebagai pembantu kelanjutan pendidikan dalam keluarga, sebab
pendidikan yang pertama dan utama diperoleh anak adalah dalam keluarganya.
Peranan orang tua bagi pendidikan anak menurut Idris dan Jamal (1992), adalah
memberikan dasar pendidikan , sikap dan keterampilan dasar seperti, pendidikan agama,
budi pekerti, sopan santun, estetika, kasih sayang, rasa aman, dasar-dasar untuk mematuhi
peraturan-peraturan, dan menanamkan kebiasaan-kebiasaan.