Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Makalah ini berisi tentang hal – hal terkait dengan kurikulum dan administrasi
kurikulum, dimana makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas dari matakuliah
administrasi dan supervisi pendidikan. Seperti yang diungkapkan (Nawawi
dalam Ahmad Sabri, 2000). Dalam kamus besar bahasa Indonesia (2008:13)
dijelaskan bahwa, administrasi adalah: Segala usaha bersama untuk
mendayagunakan semua sumber secara efektif dan efisien. Kegiatan-kegiatan
yang berupa kerangka kerja dari kebijakan yang dikeluarkan oleh manajer; tata
usaha. Jadi kata administrasi dapat diartikan sebagai segala usaha bersama untuk
membantu, melayani dan mengarahkan semua kegiatan, dalam mencapai suatu
tujuan.

Dan salah satu aspek yang berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan


nasional adalah aspek kurikulum. Kurikulum merupakan salah satu komponen
yang memiliki peran strategis dalam sistem pendidikan. Kurikulum merupakan
suatu sistem program pembelajaran untuk mencapai tujuan institusional pada
lembaga pendidikan, sehingga kurikulum memegang peranan penting dalam
mewujudkan sekolah yang bermutu atau berkualitas. Adanya beberapa program
pembaruan dalam bidang pendidikan nasional merupakan salah satu upaya untuk
menyiapkan masyarakat dan bangsa Indonesia yang mampu mengembangkan
kehidupan demokratis yang mantap dalam memasuki era globalisasi dan
informasi sekarang ini. Apa – apa saja yang terkait administrasi kurikulum akan
dibahas lebih lanjut pada bab pembahasan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah yang dimaksud dengan kurikulum dan administrasi Kurikulum?

2. Bagaimanakan proses administrasi dari kurikulum itu sendiri ?

1
3. Bagai mana dengan peranan guru dalam melakukan admnistrasi
kurikulum?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan kurikulum dan


administrasi Kurikulum.

2. Untuk mengetahui bagaimanakan proses administrasi dari kurikulum itu


sendiri.

3. Untuk mengetahui bagai mana dengan peranan guru dalam melakukan


admnistrasi kurikulum.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum dan Administrasi Kurikulum


1. Pengertian Kurikulum

Kata kurikulum berasal dari bahasa latin yang kata dasarnya adalah
“currere” secara harafiah berarti lapangan perlombaan lari. Sedangakan secara
etimologis kurikulum berasal dari bahasa Yunani yaitu carier artinya pelari dan
curare yang berarti tempat berpacu. Jadi, istilah kurikulum berasal dari dunia
olah raga pada zaman Romawi kuno di Yunani yang mengandung pengertian
suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai garis finish.

Dalam bahasa Arab kata kurikulum biasa diungkapkan dengan manhaj


yang berarti jalan yang dilalui oleh manusia pada berbagai bidang kehidupan.
Sedangkan kurikulum pendidikan (manhaj al-dirasah) dalam kamus tarbiyah
adalah seperangkat perencanaan dan media yang dijadikan acuan oleh lembaga
pendidikan dalam mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan.

Kurikulum dapat diartikan secara sempit dan secara luas. Secara sempit
kurikulum dapat diartikan sejumlah mata pelajaran yang harus diikuti atau
diambil siswa untuk dapat menamatkan pendidkannya pada lembaga pendidikan
tertentu, sedangkan secara luas kurkulum diartikan dengan semua pengalaman
belajar yang diberikan sekolah kepada siswa mengikuti pendidikan pada jenjang
pendidikan tertentu. Sementara itu dalam UU No. 2 Tahun 1989 mengemukakan
kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses
belajar mengajar

Menurut Badan Standardisasi Nasional SNI 19-7057-2004 kurikulum


dapat diartikan sebagai Serangkaian mata ajar dan pengalaman belajar yang
mempunyai tujuan tertentu, yang diajarkan dengan cara tertentu dan kemudian

3
dilakukan evaluasi. Dan menurut Keputusan Menteri Kesehatan nomor:
725/menkes/sk/v/2003 kurikulum merupakan seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai isi dan bahan pembelajaran serta metode yang digunakan
sebagai pedoman menyelenggarakan kegiatan pembelajaran.

Menurut Undang–undang no. 20 th.2003 tentang sistem pendidikan


nasional kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.

Pengertian kurikulum menurut para ahli:

1) Pengertian Kurikulum Menurut Kerr, J. F (1968): Kurikulum adalah


semua pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan secara individu
ataupun secara kelompok, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
2) Pengertian Kurikulum Menurut Inlow (1966): Kurikulum adalah usaha
menyeluruh yang dirancang oleh pihak sekolah untuk membimbing
murid memperoleh hasil pembelajaran yang sudah ditentukan.
3) Pengertian Kurikulum Menurut Neagley dan Evans (1967): kurikulum
adalah semua pengalaman yang dirancang dan dikemukakan oleh pihak
sekolah.
4) Pengertian Kurikulum Menurut Beauchamp (1968): Kurikulum adalah
dokumen tertulis yang mengandung isi mata pelajaran yang diajar
kepada peserta didik melalui berbagai mata pelajaran, pilihan disiplin
ilmu, rumusan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
5) Pengertian Kurikulum Menurut Good V. Carter (1973): Kurikulum
adalah kumpulan kursus ataupun urutan pelajaran yang sistematik.
6) Pengertian Kurikulum Menurut UU No. 20 Tahun 2003: Kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional.

4
Menurut kamus webster, kurikulum diartikan dua macam yaitu sebagai
berikut :

a) Sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau dipelajari


siswa di sekolah atau perguruan tinggi untuk memperoleh ijazah
tertentu; dan Sejumlah mata pelajaran yang ditawarkan oleh suatu
lembaga pendidikan atau suatu departemen.
b) Menurut pandangan tradisional kurikulum adalah sejumlah
pelajaran yang harus ditempuh siswa di suatu sekolah.
Sedangakan pandangan modern kurikulum lebih dari sekedar
rencana pembelajaran. Kurikulum dianggap sebagai sesuatu yang
nyata terjadi dalam proses pendidikan di sekolah

Dalam sejarah kurikulum Indonesia sering kali melakukan penggantian


kurikulum seperti:

a) Tahun 1947-Leer Plan (Rencana Pelajaran)


b) Tahun 1952-Rencana Pelajaran Terurai

c) Tahun 1964-Rentjana Pendidikan

d) Tahun 1968-Kurikulum 1968

e) Tahun 1975-Kurikulum 1975

f) Tahun 1984-Kurikulum 1984

g) Tahun 1994 dan 1999-Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum


1999

h) Tahun 2004-Kurikulum Berbasis Kompetensi

i) Tahun 2006-Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,

j) Tahun 2013-Kurikulum 2013.

2. Pengertian Administrasi

5
Secara harfiah administrasiberasal dari bahasa latin, yang terdiri dari
kata ad dan ministrare yang berarti membantu, melayani atau mengarahkan.
Dalam bahasa Inggris disebut administration (Nawawi dalam Ahmad Sabri,
2000). Dalam kamus besar bahasa Indonesia (2008:13) dijelaskan bahwa,
administrasi adalah:

a) Segala usaha bersama untuk mendayagunakan semua sumber


secara efektif dan efisien.,
b) Kegiatan-kegiatan yang berupa kerangka kerja dari kebijakan
yang dikeluarkan oleh manajer; tata usaha.

Jadi kata administrasi dapat diartikan sebagai segala usaha bersama


untuk membantu, melayani dan mengarahkan semua kegiatan, dalam mencapai
suatu tujuan. Maka Administrasi kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan
yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta
pembinaan secara kontinyu terhadap situasi belajar mengajar secara efektif dan
efisien demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

B. Proses Administrasi Kurikulum


1. Perencanaan Kurikulum
Perencanaan kurikulum yang dilakukan oleh departemen pendidikan
nasional ditingkat pusat meliputi hal-hal berikut:
a. Penyusunan kurikulum dan kelengkapannya terdiri dari:
1) landasan, program dan pengembangan kurikulum
2) Garis-garis besar program pengajaran
3) Pedoman pelaksanaan kurikulum

b. Penyusunan program teknis pelaksanaan kurikulum seperti pedoman


penyusunan kalender pendidikan, pembegian tugas guru, penyusunan
jadwal pelajaran, penyusunan program pengajaran dan pedoman
penyususunan persiapan acara pengajaran.
Mengenai perencanaan kurikulum atau “Pre-Planning”
terdapat perbedaan pendapat -pendapat yang berbeda itu dapat
dikelompokkan sebagai berikut:

1) Kurikulum seharusnya direncanakan di secara terperinci oleh


“experts” dalam bentuk kumpulan mata pelajaran.

6
2) Kurikulum direncanakan secara terperinci oleh panitia yang dari
guru-guru dalam bentuk kumpulan mata pelajaran.

3) Kurikulum direncanakan dalam garis besarnya yang luas oleh


panitia yang terdiri dari guru-guru dalam bentuk pedoman kerja.
perincian dilakukan oleh guru berdasarkan kebutuhan-kebutuhan
murid.

4) Kurikulum direncanakan dalam garis besarnya berisi partisipasi


dari guru-guru dan tokoh-tokoh masyarakat. perincian dilakukan
oleh perencanaan bersama guru murid.
5) Kurikulum direncanakan oleh guru bersama murid pada waktu
akan belajar, tanpa perencanaan jauh dimuka.
2. Pelaksanaan
Kurikulum disusun dengan baik dan sempurna tidak akan mempunyai
arti apabila tidak di implementasikan dengan baik dikelas. Dalam
pengimplementasian kurikulum ini peran guru sangat menentukan sekali.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru dalam pelaksanaan kurikulum
disekolah meliputi:
1) Penyusunan program pengajaran semester.
2) Penyusunan perssiapan pengajaran
3) Pelaksanaan proses belajar mengajar
4) Evaluasi pelaksanaan proses belajar mengajar
Jadi dalam Melaksanakan sebuah kurikulum haruslah:
1) Konsep kurikulum yang telah di tetapkan harus dikuasai oleh
semua murid.
2) Murid-murid harus di kelompokan.
3) Menciiptakan jenis kurikulum berdasarkan pengalaman.

3. Pengawasaan / Pengembangan Kurikulum

Dalam Pengembangan Kurikulum terdapat dua proses utama, yakni


Pengembangan Pedoman Kurikulum dan Pengembangan Pedoman
Instruksional.
a. Pedoman Kurikuklum, meliputi:
1) Latar belakang yang berisi rumusan Falsafah dan tujuan
lembaga pendidikan, populasi yang menjadi sasaran,

7
rasional bidang studi atau mata kuliah, struktur organisasi
bahan pelajaran.
2) Silabus yang berisi mata pelajaran secara lebih terinci
yang diberikan yakni Scope (ruang lingkup) dan
Sequence-nya (urutan pengajiannya).
3) Desain evaluasi termasuk strategis revisi atau perbaikan
kurikulum mengenai: Bahan pelajaran (Scope dan
Sequence) Organisasi bahan dan strategi intruksionalnya

b. pedoman instruksional
Pedoman Instruksional diperoleh atas usaha
pengajar untuk menguraikan isi pedoman kurikulum agar
lebis spesifik sehingga lebih mudah untuk
mempersiapkannya sebagai pelajaran dalam kelas. dengan
demikian apa yang diajarkan benar-benar bersumber dari
pedoman kurikulum.
4. Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum

Evaluasi pelaksanaan kurikulum dilakukan melalui 2 cara yaitu:

1) Melalui evaluasi hasil belajar


Tujuan dan fungsi evaluasi hasil belajar adalah :
a. memberikan umpan balik pada guru dan siswa dengan
tujuan memperbaiki cara belajar mengajar, mengadakan
perbaikan dan pengayaan bagi siswa.
b. Memberikan informasi pada siswa tentang tingkat
keberhasilannya dalam belajar dengan tujuan untuk
memperbaiki, mendalami atau memperluas pelajarannya.
c. Menentukan nilai hasil belajar siswa yang dibutuhkan
untuk pemberian laporan pada siswa, penentuan kenaikan
kelas dan kelulusan siswa.

2) Melalui Evaluasi Program pengajaran


Evaluasi program pengajaran merupakan suatu rangkaian
kegitan yang dilakukan dengan sengaja untuk melihat tingkat

8
keberhasilan program serta factor-faktor yang mendukung atau
yang menghambat keberhasilan program tersebut.

Dasar-dasar Evaluasi Kurikulum


Evaluasi kurikulum bermacam-macam tujuannya, yang paling
penting dantaranya ialah :
1) Mengetahui hingga manakah siswa mencapai kemajuan kearah
tujuan yang telah ditentukan.
2) Melalui efektivitas kurikulum.
3) Menentukan faktor biaya, waktu dan tingkat keberhasilan
kurikulum.

Sering kita lihat bahwa kurikulum dirombak tanpa evaluasi yang


sistematis. Jika evaluasi diadakan secara terus-menerus mungkin tak perlu
kurikulum diganti seluruhnya, akan tetapi dapat senantiasa di perbaiki dan
disempurnakan serta disesuaikan dengan perkembangan zaman.
Desain Evaluasi Kurikulum dapat dibedakan atas 2 yaitu:
1. Data yang harus Dikumpulkan
Dalam melalukan evaluasi terhadap kurikulum kita harus
memiliki data datanya lenih dahulu seperti tingkat keberhasilan
siswa, perubahan siswa dalam belajar, dan lain sebagainya.
2. Analisis data untuk “membuktikan” nilai dan efektivitas
kurikulum.

C. Peran Guru Dalam Administrasi Kurikulum

Guru merupakan unsur terpenting dalam administrasi kurikulum , tanpa


peranan guru kurikulum yang telah dirumuskan tidak akan berari apa-apa.
Keterlibatan guru dalam adminisrasi kurikulum mulai dari perencanaan
kurikulum di tingkat sekolah seperti memberikan masukan-masukan dalam
penyusunan kalender pendidikan disekolah, pembagian tugas mengajar guru dan
penyusunan jadwal pelajaran ,dalam pelaksanaan kurikulum guru sangat
berperan antara lain dalam perancangan program pengajaran baiikuluk program
semester maupun persiapan mengajar, melaksanakan kegiatan mengajar dikelas

9
dan dalam mengevaluasi keberhasilan pelaksanaan kurikulum atau evalauasi
hasil belajar.

Dalam buku Administrasi Pendidikan (Sabri :2000: 54) di jelaskan tugas


dan tanggung jawab guru sebagai administrator adalah sebagai berikut:

1) Menyusun program mengajar sesuai dengan Garis-garis Besar Program


Pengajaran (GBPP) dalam kurikulum yang berlaku.
2) Menyusun model satuan pembelajaran beserta pembagian waktunya
(kadang-kadang disebut sebagai Persiapan Mengajar).
3) Merencanakan dan melaksanakan program evaluasi pendidikan (tes
formatif, tes sumatif, Ujian Akhir) termasuk membuat laporan hasil
evaluasi (penilaian).
4) Memberikan bimbingan belajar kepada murid termasuk penyuluhan.
Melancarkan pembagian tugas mengajar dan penjadwalan.
5) Mempertimbangkan perbaikan kurikulum untuk disesuaikan dengan
kondisi setempat.

Selain itu tugas guru amat kompleks, guru dituntut harus


berpartisipasi dalam administrasi sekolah. Guru harus ikut memperhatikan
kepentingan-kepentingan sekolah, baik yang bersifat kurikuler maupun
masalah-masalah di luar kurikulum. Suatu pembaruan pendidikan tidak akan
mencapai hasil yang diharapkan tanpa keikutsertaan guru secara optimal.
Perlu diperhatikan bahwa fungsi guru sebagai administrator akan terdapat
perbedaan jika guru itu sebagai guru kelas (di Sekolah Dasar) dibandingkan
dengan guru bidang studi di sekolah lanjutan.

Adapun peran guru dalam administrasi kurikulum yaitu


menyusun sebuah kurikulum sebagai pedoman proses kegiatan belajar dan
mengajar dalam sebuah instansi guna mensukseskan dan memperlancar
kegiatan yang bermanfaat di instansi tersebut.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
Administrasi dapat diartikan sebagai segala usaha bersama untuk
membantu, melayani dan mengarahkan semua kegiatan, dalam mencapai
suatu tujuan. Maka Administrasi kurikulum merupakan seluruh proses
kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan

11
bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinyu terhadap situasi
belajar mengajar secara efektif dan efisien demi membantu tercapainya
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
2. Proses administrasi Kurikulum ada 4:
a) Perencanaan
b) Pelaksanaan
c) Pemgawasan dan
d) Evaluasi
3. Peranan guru dalam administrasi kurikulum
a) Menyusun program mengajar sesuai dengan Garis-garis Besar
Program Pengajaran (GBPP) dalam kurikulum yang berlaku.
b) Menyusun model satuan pembelajaran beserta pembagian
waktunya (kadang-kadang disebut sebagai Persiapan Mengajar).
c) Merencanakan dan melaksanakan program evaluasi pendidikan
(tes formatif, tes sumatif, Ujian Akhir) termasuk membuat
laporan hasil evaluasi (penilaian).
d) Memberikan bimbingan belajar kepada murid termasuk
penyuluhan. Melancarkan pembagian tugas mengajar dan
penjadwalan.
e) Mempertimbangkan perbaikan kurikulum untuk disesuaikan
dengan kondisi setempat.
B. Saran
Makalah ini mungkin masih banyak memiiki kekurangan yang harus
ditambahkan, dimana hanya membahas hal – hal yang terkait dengan
administrasi kurikulim diharapkan pada pembaca yang ingin melengkapi
makalah ini untuk menambah lagi referensi rujukannya.

12
Daftar Pustaka

Nasution. 2008. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta : Bumi Aksara.


Nurkancana, W dan Sunartana. 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha
Nasional.
Sabri, A. 2000. Administrasi Pendidikan. Padang: IAIN-IB Press.
Sanjaya, W. 2005. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Jakarta : Bumi Aksara.

13

Anda mungkin juga menyukai