Anda di halaman 1dari 1

Judul

Penulis
Penerbit
Cetakan
Jumlah halaman
Harga

: Sarjana di Tepian Baskom


: Wildan F Mubarock
: Indie Book Corner, Yogyakarta
: 3, 2015
: 177
: Rp. 50000,00

Guru, seseorang yang memberi teladan namun tak semuanya memiliki sifat yang sama.
Setiap orang juga memiliki pandangan yang berbeda tentang guru atau bahkan tak punya
pandangan sama sekali karena tak sempat mengenal pribadinya.
"Sarjana di Tepian Baskom" itulah judul sebuah novel dari Wildan F Mubarock. Novel
ini mengisahkam sebuah cerita yang tidak biasa.
Saya senang dengan tutur kata yang ia rangkai dalam setiap baris kalimat novelnya.
Karya seni seperti puisi, pantun dan karya seni tulis lainnya melantun indah setiap bab dalam
lembaran-lembaran kertas yang ia tulis. Pokoknya enak dibaca.
Awalnya dipaparkan dua cerita di bab-bab pertama secara bergantian yang satu tentang
kisah seorang sarjana yang menjadi guru Bahasa Indonesia dan yang satunya tentang
hubungan persahabatan. Di bab-bab selanjutnya, penulis mulai memusatkan pada satu alur
cerita baru lagi yang saling menyambung.
Novel ini berisikan bab-bab pendek yang isinya catatan hati beberapa tokoh sentral (tapi
bukan semacam catatan harian gitu, sudut pandangnya tetap orang ke tiga). Melalui narasi
penulis, kita jadi bisa ikut merasakan emosi masing-masing tokoh. Alur cerita novel ini
tergolong sederhana. Yang membuat Sarjana di Tepian Baskom tidak sederhana adalah
karakter tokoh yang diceritakan.
Selain pendidikan, novel ini mengangkat kehidupan sederhana Tegar yang cukup
menonjol. Penulis menyoroti peran Tegar sebagai tulang punggung keluarga di usia muda.
Suasana melankonis dan religius serta pemilihan kata yang puitis cukup mengaduk-aduk
emosi pembaca.
Ada beberapa kalimat dalam novel yang membuat saya agak risih membacanya yaitu
penggunaan kata right di beberapa akhir kalimat. Sebenarnya sah-sah saja. Namun menurut
saya hal itu agak mengganggu. Banyak ditemui kalimat yang terlalu panjang dan boros kata
sehingga saya harus mengulang membaca kalimat kalimat tersebut agar mengerti maksudnya.
That being said, novel ini sangat menarik dan layak dibaca oleh siapa saja sebagai
bacaan sastra yang bermutu dan juga semacam jembatan antargenerasi yang ditulis dari
kedalaman hati, karena mampu merangkul dan menyentuh pembacanya dalam usia
berapapun.

Anda mungkin juga menyukai