Anda di halaman 1dari 14

MINI RISET

MK. KIMIA UMUM


MINI RISET PRODI. S1 PEND. FISIKA

KANDUNGAN SENYAWA ORGANIK SKOR NILAI :

PADA BUAH-BUAHAN

Dosen Pengampu:
Dra. Hafni Indriati Nasution, M.Si
Makharanyy Dalimunthe, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh :

1. Aisyah Fadhillah (4213121036)


2. Cindyloken Caharina Gurusinga (4213121045)
3. Intan Mayang Mutiara Sembiring (4213121005)
4. Jantri Syah Putra Sembiring (4212321002)
5. Putri Rahayu (4211121032)
6. Shinta Aisyah Ifanka (4213121035)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
I. JUDUL LAPORAN :
―Kandungan Senyawa Organik Pada Buah-Buahan ‖

II. TUJUAN PERCOBAAN :


Adapun tujuan dilakukannya percobaan ini adalah sebagai berikut:
1) Mengetahui fermentasi pada bahan yang mengandung karbohidrat
2) Mengetahui senyawa organik yang terdapat makanan.
3) Mengetahui Klasifikasi Karbohidrat.
4) Mengetahui Cara Menguji Karbohidrat.

III. MANFAAT LAPORAN :


Adapun manfaat dilakukannya percobaan ini adalah sebagai berikut:
1) Mengasah kemampuan mahasiswa untuk melakukan riset dan penelitian.
2) Siswa dapat menguji keberadaan senyawa organik pada sayur-sayuran.
3) Manfaat libatkan fermentasi untuk pengolahan bahan makanan.

IV. TINJAUAN TEORITIS

A. Fermentasi
Fermentasi adalah proses terjadinya penguraian senyawa-senyawa organik untuk
menghasilkan energi serta terjadi pengubahan substrat menjadi produk baru oleh mikroba
(Madigan, 2011). Fermentasi berasal dari bahasa latin ferfere yang artinya
mendidihkan.Fermentasi merupakan pengolahan subtrat menggunakan peranan mikroba (jasad
renik) sehingga dihasilkan produk yang dikehendaki (Muhiddin, 2001). Produk fermentasi
berupa biomassa sel, enzim, metabolit primer maupun sekunder atau produk transformasi
(biokonversi).Proses fermentasi mendayagunakan aktivitas suatu mikroba tertentu atau
campuran beberapa spesies mikroba. Mikroba yang banyak digunakan dalam proses fermentasi
antara lain khamir, kapang dan bakteri. Teknologi fermentasi merupakan salah satu upaya
manusia dalam memanfaatkan bahan-bahan yang berharga relatif murah bahkan kurang
berharga menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi dan berguna bagi kesejahteraan hidup
manusia.
B. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan makromolekul yang penting bagi tongkat kehidupan mahluk


hidup. Senyawa karbohidrat menyumbangkan 70 – 80% sumber energi untuk aktivitas
manusia. Konsumsi rata-rata karbohidrat dalam makanan sekitar 65% dan energi yang
dihasilkan dari metabolisme selular karbohidrat tersebut akan digunakan untuk metabolisme
biomolekul lainnya seperti protein, lemak dan asam nukleat. Selain itu, lebih dari 90%
komponen penyusun tumbuhan kering adalah karbohidrat.

Secara umum, karbohidrat merupakan senyawa polihidroksialdehid atau


polihidroksiketon dan derivatnya dalam bentuk unit tunggal yang sederhana maupun unit
kompleks. Pada tumbuhan, glukosa disintesis dari karbon dioksida (CO2) dan air (H2O)
melalui proses fotosintesis dan disimpan dalam bentuk pati atau selulosa. Binatang mensintesis
karbohidrat dari lipid gliserol dan asam amino, akan tetapi derivat karbohidrat yang digunakan
oleh binatang diambil dari tanaman. Glukosa bisa diabsorpsi langsung dalam aliran darah dan
gula bentuk lain akan diubah menjadi glukosa dalam liver sehingga glukosa merupakan jenis
karbohidrat yang penting. Sebagai sumber utama energi pada mamalia, glukosa dapat disintesis
menjadi glikogen sebagai cadangan makanan, ribosa dan deoksiribosa pada asam nukleat,
galaktosa pada laktosa susu, glikolipid dan kombinasi dengan protein (glikoprotein dan
proteoglikan). Klasifikasi karbohidrat yaitu:

1) Monosakarida

Monosakarida biasanya tidak berwarna, berupa padatan kristal, larut dalam air dan sulit
larut dalam larutan nonpolar. Struktur monosakarida terdiri dari gugus aldehid atau keton
dengan dua atau lebih gugus hidroksil. Monosakarida yang memiliki gugus fungsional aldehid
disebut dengan aldosa sedangkan yang memiliki gugus keton disebut ketosa. Aldosa paling
sederhana adalah gliseraldehid yang terdiri dari tiga atom C sedangkan ketosa yang paling
sederhana adalah dihidroksiaseton.
Atom C pada monosakarida biasanya berupa C kiral sehingga monosakarida memiliki
stereoisomer. Oleh sebab itu, monosakarida memiliki enantiomer dan epimer. Enantiomer
adalah stereoisomer yang merupakan bayangan kaca dari suatu molekul. Berdasarkan sifat
stereoisomer, molekul monosakarida dibagi menjadi Dextro dan Levo. Dua jenis gula yang
memiliki perbedaan pada satu atom karbon spesifik dinamakan dengan epimer. Contoh epimer
adalah D-glukosa dan D-manosa yang memiliki perbedaan pada atom karbon nomor 2.

Monosakarida adalah jenis karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi gula yang
lebih sederhana. Berdasarkan gugus fungsinya, jenis monosakarida ada dua yaitu aldosa yang
memiliki gugus fungsi aldehid dan ketosa yang memiliki gugus fungsi keton. Berdasarkan
jumlah atom karbonnya, monosakarida terdiri dari triosa, tetrosa, pentosa, dan heksosa.
2) Oligosakarida

Oligosakarida adalah hasil kondensasi dari dua sampai sepuluh monosakarida.


Oligosakarida dapat berupa disakarida, trisakarida dan tetrasakarida. Disakarida merupakan
hasil kondensasi dua unit monosakarida. Contohnya adalah laktosa, maltosa dan sukrosa.
Trisakarida merupakan hasil kondensasi tiga unit monosakarida dan tetrasakarida terdiri dari
empat unit monosakarida.

Oligosarida terbentuk karena adanya ikatan glikosidik antara molekul monosakarida


pada atom C 1 molekul satu dengan gugus hidroksil ( -OH) pada molekul lainnya. Biasanya
ikatan glikosidik terbentuk antara C 1 pada satu molekul dengan C 3 pada molekul lainnya ( 1
 3). Ikatan glikosidik yang umum adalah 1  3, 1  4 dan 1  6. Akan tetapi, ikatan glikosidik
1  1 dan 1  2 juga mungkin terjadi. Ikatan dapat terjadi dalam bentuk molekul α dan β.

1) Disakarida

Disakarida terdiri atas dua molekul monosakarida yang terikat dengan ikatan
glikosidik. Beberapa contoh senyawa disakarida dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.
2) Trisakarida

Trisakarida terdiri atas tiga molekul monosakarida dimana antarmolekul terikat dengan
ikatan glikosodik. Sejumlah trisakarida dapat ditemukan bebas di alam seperti rafinosa (α-D-
galaktopiranosil-(16)-α-D-glukopiranosil-(12)-β-Dfruktofuranosida) yang sering
dinamakan dengan gula beet dan melezitosa (α-Dglukopiranosil-(13)-β-D-fruktofuranosil-
(21)-α-D-glukopiranosida).

3) Polisakarida

Polisakarida merupakan hasil kondensasi dari lebih dari lebih dari dua puluh unit
monosakarida. Polisakarida terdiri dari homopolisakarida dan heteropolisakarida.
Homopolisarida adalah polisakarida yang terdiri dari unit monosakarida yang sama sedangkan
heteropolisakarida terdiri dari unit monosakarida yang berbeda.
Polisakarida merupakan jenis karbohidrat kompleks yang terdiri atas unit monosakarida
yang terikat dengan ikatan glikosidik. Secara nomenklatur, polisakarida dibagi menjadi dua,
yaitu homopolisakarida dan heteropolisakarida. Polisakarida yang berfungsi sebagai bahan
makanan cadangan yaitu pati dan glikogen, sedangkan pembentuk struktur molekul yaitu kitin
dan selulosa.

1) Pati

Pati merupakan senyawa cadangan pada tumbuhan yang terdiri atas unit glukosa. Pati terdiri
atas dua komponen homopolisakarida yaitu amilosa dan amilopektin. Susunan komponen
tersebut dalam tumbuhan yaitu 10 – 30% amilosa dan 70 – 90% amilopektin. Amilosa memiliki
struktur rantai lurus yang terbentuk dari ikatan glikosidik 1  4 antara molekul α-D-glukosa.
Amilosa dapat membentuk struktur heliks dimana rata-rata terdapat 8 molekul glukosa setiap
putaran heliks. Amilosa memiliki sifat sukar larut dalam medium air tetapi dapat membentuk
suspensi miselar. Jika dianalisis dengan menggunakan iodin, amilosa akan
membentukompleksberwarna
Amilopektin merupakan polimer glukosa yang terdiri atas rantai lurus dengan ikatan
glikosidik 14 dan cabang yang terbentuk dengan ikatan 16. Amilopektin akan memeberikan
perubahan warna merah-violet jika dianalisis dengan iodin.

2) Glikogen

Glikogen merupakan jenis polisakarida yang berfungsi sebagai cadangan makanan pada
hewan. Komposisi glikogen dalam liver adalah 10% sedangkan dalam otot 1 – 2%. Struktur
glikogen sama dengan amilopektin tetapi memiliki 8 – 12 cincin residu pada cabang yang
terikat pada 16. Analisis dengan larutan iodin akan memberikan perubahan warna merah-
violet.

3) Selulosa

Selulosa merupakan homopolisakarida yang terdiri atas 100 – 1000 unit βD-glukosa.
Proses polimerisasi melalui proses kondensasi dengan ikatan glikosidik 14 antarmolekul
glukosa. Pada dinding sel tanaman, fibril selulosa membentuk rantai paralel yang saling
bersilangan antarlayer. Fibril tersebut juga membentuk matriks dengan hemiselulosa, pektin
dan ekstensin. Rantai paralel selulosa pembentuk mikrofibril memiliki ikatan hidrogen
antarrantai.
C. Senyawa Organik

Senyawa organik adalah senyawa molekuler dengan kandungan utama dalam senyawa
tersebut adalah atom karbon dan atom hidrogen. Kekhasan atom karbon inilah yang dapat
membentuk suatu senyawa menjadi senyawa organik. Hal unik dari atom karbon adalah
kemampuannya untuk mengikat atom karbon lain dengan menghasilkan rantai atau cincin
dengan panjang yang beragam. Beberapa unsur memiliki kemampuan terbatas untuk
membentuk rantai atau cincin seperti atom karbon, hanya atom karbon yang dapat
melakukan hal ini dengan sejumlah atom lain seperti oksigen, nitrogen, dan belerang
melalui ikatan tunggal atau ikatan rangkap. Contoh senyawa organik yang ada dalam tubuh
manusia adalah glukosa (monosakarida), asam amino, dan lemak (gliseril tristearat).
Berikut struktur dari senyawa-senyawa organik tersebut.

D. Uji Karbohidrat

I. Uji benedict adalah uji kimia untuk mengetahui kandungan gula (karbohidrat)
pereduksi. Gula pereduksi meliputi semua jenis monosakarida dan beberapa disakarida
seperti laktosa dan maltosa. Pada uji Benedict, pereaksi ini akan bereaksi dengan
gugus aldehid, kecuali aldehid dalam gugus aromatik, dan alpha hidroksi keton. Oleh
karena itu, meskipun fruktosa bukanlah gula pereduksi, namun karena memiliki gugus
alpha hidroksi keton, maka fruktosa akan berubah menjadi glukosa dan mannosa
dalam suasana basa dan memberikan hasil positif dengan pereaksi benedict. Uji
Benedict dapat dilakukan pada urine untuk mengetahui kandungan glukosa. Urine
yang mengandung glukosa dapat menjadi tanda adanya penyakit diabetes. Sekali urine
diketahui mengandung gula pereduksi, test lebih jauh mesti dilakukan untuk
memastikan jenis gula pereduksi apa yang terdapat dalam urine. Hanya glukosa yang
mengindikasikan penyakit diabetes
V. ALAT DAN BAHAN
1) Alat
No Nama Alat Ukuran Jumlah
1. Pisau Cutter - 1
2. Piring/Mangkuk - 1
3. Sendok - 1

2) Bahan

No. Nama Bahan Ukuran Jumlah


1. Tomat - 1
2. Pisang - 1
3. Semangka - 1
4. Jeruk manis - 1
5. Belimbing - 1
6. Timun - 1

VI. PROSEDUR PERCOBAAN


Langkah-langkah dalam uji coba karbohidrat pada buah-buahan adalah sebagai
berikut:
1) Menyiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan
2) Menghaluskan buah—buahan dengan menggunakan mortaar atau dapat
menggunkan sendok
3) Meneteskan beberapa tetes lugol ke atas buah-buahan yang telah halus, tunggu ±
2 menit
4) Mengamati perubahan warna yang terjadi pada buah-buahan. Apabila perubahn
warna cenderung berubah ke warna hitam, maka buah-buahan positif
mengandung karbohidrat
5) Mencatat hasil perubahan warna yang terjadi pada buah-buahan.
VII. HASIL DAN PEMBAHASAN
1) Hasil
No Nama Buah Gambar Perubahan Warna Kesimpulan
Sebelum Sesudah
Merah tua Hijau pekat Negatif
mengandung
1. Tomat karbohidrat

2. Pisang Kuning Ungu Positif


kehitaman mengandung
karbohidrat

3. Semangka Merah Merah Negatif


Muda mengandung
karbohidrat

4. Jeruk manis Kuning Kuning Negatf


mengandung
karbohidrat
5. Belimbing Kuning Kuning Negatif
mengandung
karbohidrat

6. Timun Hijau Cokelat Negatif


Bening mengandung
karbohidrat

2) Pembahasan
Pada kegiatan mini riset ini menggunakan betadine/iodine untuk mengetahui kandungan
karbohidrat pada buah-buahan. Apabila buah-buahan yang ditetesi betadine berubah warna
menjadi warna biru-ungu pekat maka buah tersebut mengandung karbohidrat.
Sesuai dengan pernyataan di atas diperoleh hasil pengujian sebagai berikut:
a. Tomat
Pada uji karbohidrat, tomat yang dihaluskan dan ditetesi dengan betadine/iodine
tidak menghasilkan warna biru-ungu pekat. Hal ini berarti tomat tidak mengandung
karbohidrat
b. Pisang
Pada uji karbohidrat, pisang yang dihaluskan dan ditetesi dengan betadine/iodine
menghasilkan warna biru-ungu pekat. Hal ini berarti pisang mengandung
karbohidrat
c. Semangka
Pada uji karbohidrat, semangka yang dihaluskan dan ditetesi dengan betadine/iodine
tidak menghasilkan warna biru-ungu pekat. Hal ini berarti semangka tidak
mengandung karbohidrat
d. Jeruk Manis
Pada uji karbohidrat, jeruk yang dihaluskan dan ditetesi dengan betadine/iodine
tidak menghasilkan warna biru-ungu pekat. Hal ini berarti jeruk manis tidak
mengandung karbohidrat
e. Belimbing
Pada uji karbohidrat, belimbing yang dihaluskan dan ditetesi dengan betadine/iodine
tidak menghasilkan warna biru-ungu pekat. Hal ini berarti belimbing tidak
mengandung karbohidrat
f. Timun
Pada uji karbohidrat, timun yang dihaluskan dan ditetesi dengan betadine/iodine
tidak menghasilkan warna biru-ungu pekat. Hal ini berarti timun tidak mengandung
karbohidrat
VIII. KESIMPULAN
Setelah melakukan mini riset uji karbohidrat dengan menggunakan buah-
buahan seperti tomat, pisang, semangka, jeruk manis, dan belimbing yang telah ditetsi
dengan betadine maka ada buah yang teridentifikasi mengandung karbohidrat dan ada
pula yang tidak mengandung karbohidrat seperti berikut:
1) Yang mengandung karbohidrat : pisang
2) Yang tidak mengandung karbohidrat : tomat, semangka, jeruk manis, belimbing

IX. SARAN
Diharapkan setelah melakukan mini riset terkait uji karbohidrat pada buah-buahan
menggunakan betadine, diharapkan mahasiswa mampu mengidentifikasi buah-buahan
yang mengandung karbohidrat dengan yang tidk mengandung karbohidrat.

X. DAFTAR PUSTAKA
Prima, Eka.2018.Partikel Materi, larutan dan sifat, senyawa organik dan anorganik, zat
adiktif dan zat aditif. Jakarta: Ristekdikti

Surono,Inggrit. Probiotik, Mikrobione dan Pangan Fungsional. Yogyakarta:


PENERBIT DEEPUBLISH (Grup Penerbitan CV BUDI UTAMA)

Cahyany,Rizky.2016.Pengukuran Kadar Glukosa Urin dengan Metode Oksidasi


Reduksi Benedict. Kediri: Stikes Surya Mitra Husada Kediri

Anda mungkin juga menyukai