Anda di halaman 1dari 2

NASKAH DRAMA NATAL PEMUDA

“A BEST FRIEND FOR EVERYONE”

Narasi:
Pernahkah kalian kenal dengan seseorang yang sepertinya tak punya kekurangan? Rajin ke gereja, tak
pernah absen pelayanan, dan juga pintar dalam pelajaran? Jika belum, perkenalkan si A. Siapa yang tidak
kenal dengan si A, salah satu murid paling pintar di sekolah yang juga aktif melayani di gerejanya. Pagi itu,
tampak A baru saja tiba di sekolah.
A: “Pagi, B! Kamu lagi ngapain tuh?”
B: “Ini lagi ngerjain PR yang belum selesai. Aku nggak ngerti.”
A: “Mana yang kamu nggak ngerti? Sini aku ajarin.”
B: “Ini, yang ini. Terus yang ini juga.”
A (sambil mencoret-coret kertas): “Ini begini caranya. Nah, sudah selesai kan.”
B: “Wah, untung ada kamu. Makasih ya, A!”

Narasi:
Tak lama kemudian, masuklah dua murid lain, yakni si C dan D. Baru beberapa detik mereka memasuki
kelas, suasana kelas langsung berubah gaduh.
C: “Woi siapa yang udah selesai PR nya sini bagi-bagi lah! Tak pakai lama!”
D: “Eh ini nih si B udah selesai. Siniin aku mau nyalin.”
A: “Eh jangan langsung nyontek gitu. Mending sini mana buku kalian, aku ajarin sampai ngerti.”
C: “Ah malas, ngapain susah-susah mikir kalau bisa nyalin.”
B: “Ya udah nih ambil nih. Salin aja sana. A, kita keluar yuk.”
A: “Tapi…”
B: “Udah biarin aja, ayo.”

Narasi:
B pun mengajak A ke luar kelas.
A: “Harusnya kita kasi tau mereka nyalin jawaban PR kayak gitu tuh nggak baik. Kalau dibiarkan, nanti
jadi kebiasaan buruk. Udah gitu, jadi nggak paham sama pelajarannya.”
B: “Ah udahlah, A. Biarkan aja mereka kayak gitu. Lagian mereka kan memang terkenal suka buat onar,
sering keluar masuk ruang BK karena bikin masalah. Kalau kamu repot-repot ngurusin mereka, yang
ada kamu dikira berteman sama anak-anak nakal kaya gitu.”
A: “Lho, tapi kan tujuannya biar mereka berubah?”
B: “Iya kalau mereka berubah. Gimana kalau kamu yang jadi seperti mereka? Atau mereka malah jahatin
kamu? Kamu mau?”
A(berpikir sebentar): “Iya juga ya, B.”
B: “Makanya, berteman sama aku aja. Jangan sama yang nakal-nakal gitu, nanti kamu terpengaruh.”
A: “Ya udah, ayo masuk kelas. Bentar lagi bel masuk bunyi nih.”

Narasi:
Keduanya pun kembali masuk ke dalam kelas. Namun di dalam, mereka melihat C dan D sedang berulah
lagi.
D: “Mana jatah aku mana? Dua puluh ribu kan? Masa anak orang kaya nggak punya segitu doang. Mana
sini mana!”
C: “Iya nih pelit amat jadi orang! Tuh di kantong bajunya kali D, coba ambil.”
D: “Oh iya ada tuh. Siniin duitnya!”
B(berbisik): “Tuh liat deh mereka. Setiap hari kayak gitu. Kalau kamu dekat-dekat sama mereka, malah
kamu yang kena palak nanti.”
Narasi:
Bel pun berbunyi menandakan kegiatan belajar mengajar akan segera dimulai. Murid-murid pun masuk ke
dalam ruang kelas. Guru yang akan mengajar jam pelajaran pertama pun masuk dan memulai pelajarannya.
Guru: “Selamat pagi, anak-anak.”
Semua murid: “Pagi, Bu!”
Guru: “Nah, kumpulkan PR yang kemarin saya berikan.”
(murid-murid mengumpulkan PR)
Guru: “Sekarang, saya akan membagi kalian dalam beberapa kelompok. Saya akan berikan tugas dan
tugasnya akan dikumpulkan minggu depan.”
C: “Yahhhh tugas terus, Bu! Kan saya mau mabar.”
D: “Aku mau jadi tim hore aja lah. Semangat yang ngerjain tugasnya, aku titip namaku aja ya.”
A: “Semoga aku nggak sekelompok sama mereka.”
C: “Kami juga nggak mau tuh sekelompok sama you.”
Guru: “Sudah, jangan ribut. Kalau mau ribut kalian keluar aja sana.”
D: “Wah benaran nih Pak/Bu?”
B: “Udah, udah. Diam dulu coba.”

Anda mungkin juga menyukai