Anda di halaman 1dari 8

Berikut ini akan disajikan sebuah artikel tentang

“Penciptaan Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk” untuk


memudahkan pembaca dalam mencari keterkaitan
pengarang di kehidupan yang terjadi dalam novel.
Penciptaan Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk

Ronggeng Dukuh Paruk adalah novel yang ditulis oleh


Ahmad Tohari. Ahmad Tohari lahir pada tanggal 13 Juni
1948 di Tinggarjaya, Jatilawang, Banyumas, Jawa Tengah.
Ahmad Tohari lahir dari keluarga santri, ayahnya seorang
kiyai dan ibunya pedagang kain. Dalam Ensiklopedia
Sastrawan Indonesia Modern disebutkan ia lahir dari
keluarga yang tidak kekurangan namun lingkungan
masyarakat di sekitar mengalami kelaparan.
Novel ini bercerita tentang kisah cinta antara Srintil,
seorang penari ronggeng, dan Rasus, teman sejak kecil
Srintil yang berprofesi sebagai tentara. Ronggeng Dukuh
Paruk mengangkat latar Dukuh Paruk, desa kecil yang
dirundung kemiskinan, kelaparan, dan kebodohan. Latar
waktu yang diangkat dalam novel ini adalah tahun 1960-
an yang penuh gejolak politik. Pada penerbitan pertama,
novel ini terdiri atas tiga buku (trilogi), yaitu Catatan Buat
Emak, Lintang Kemukus Dini Hari, dan Jantera Bianglala.
Novel ini telah diadaptasi ke dalam film Darah dan
Mahkota Ronggeng (1983) dan Sang Penari (2011). Pada
2014, Ronggeng Dukuh Paruk diterbitkan dalam bentuk
audio menggunakan suara Butet Kartaredjasa.
Data yang Diperoleh dari Artikel “Penciptaan Trilogi
Ronggeng Dukuh Paruk”

No. Data yang Diperoleh

Ronggeng Dukuh Paruk adalah sebuah novel yang ditulis oleh


1.
penulis Indonesia asal Banyumas.

2. Ronggeng Dukuh Paruk ditulis oleh Ahmad Tohari.

Novel tersebut berisi tentang kisah cinta antara Srintil, seorang


3. penari ronggeng, dan Rasus, teman sejak kecil Srintil yang
berprofesi sebagai seorang tentara.
Ronggeng Dukuh Paruk mengangkat latar Dukuh Paruk, desa
4. kecil yang dirundung kemiskinan, kelaparan, dan kebodohan.
Data yang Diperoleh dari Artikel “Penciptaan Trilogi
Ronggeng Dukuh Paruk”

No. Data yang Diperoleh

Latar waktu yang diangkat dalam novel ini adalah tahun 1960-
5.
an yang penuh gejolak politik.
Pada penerbitan pertama, novel ini terdiri atas tiga buku
6. (trilogi), yaitu Catatan Buat Emak, Lintang Kemukus Dini Hari,
dan Jantera Bianglala.

Novel ini telah diadaptasi ke dalam film Darah dan Mahkota


7.
Ronggeng (1983) dan Sang Penari (2011).

Pada 2014, Ronggeng Dukuh Paruk diterbitkan dalam bentuk


8. audio menggunakan suara Butet Kartaredjasa.
Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai